Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 33 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Muhammad Nafies Shihab
"Efek penghambatan dari ekstrak Curcuma xanthorhizza pada korosi baja API 5L Grade X42 dalam larutan HCl 1M diselidiki dengan menggunakan metode kehilangan berat, polarisasi tafel, dan metode electrochemical impedance spectroscopy EIS . Uji FTIR digunakan untuk menyelidiki senyawa antioksidan yang berperan penting dalam menghambat korosi. Dalam penelitian ini konsentrasi ekstrak temulawak yang digunakan adalah 0 ppm, 100 ppm, 250 ppm, 500 ppm, dan 1000 ppm.
Hasilnya menunjukkan bahwa temulawak dapat menghambat korosi pada baja dan bertindak sebagai penghambat tipe campuran. Laju korosi menurun seiring dengan meningkatnya konsentrasi inhibitor. Sedangkan efisiensi inhibisi meningkat dengan meningkatnya konsentrasi inhibitor. Adsorpsi ekstrak pada permukaan baja mengikuti Langmuir isotherm. Nilai energi bebas ?Gads menunjukkan bahwa adsorpsi molekul inhibitor secara fisika. Dapat disimpulkan bahwa ekstrak Curcuma xanthorhizza dapat digunakan sebagai penghambat alternatif dan ramah lingkungan untuk baja API 5L Grade X42 di lingkungan asam.

The inhibitory effect of the extract of Curcuma xanthorhizza on the corrosion of API 5L Grade X42 steelin HCl 1M solution was investigated by using weight loss, tafel polarization, and electrochemical impedance spectroscopy methods.FTIR test was used to investigate the antioxidant compound that plays an important role to inhibit corrosion.In this study the concentration of Curcuma xanthorhizza extract used was 0 ppm, 100 ppm, 250 ppm, 500 ppm, and 1000 ppm.
The results show that Curcuma xanthorhizza inhibit the steel corrosion and act as mixed type inhibitors. The corrosion rate decreases with the increasing of inhibitors concentrations. At the same time, inhibition efficiency increases with the increase of inhibitors concentrations.The adsorption of extract on the steel surface was found to obey Langmuir rsquo s adsorption isotherm. The free energy value Gads indicated that the adsorption of inhibitor molecules was typical of physisorption.It can be concluded that Curcuma xanthorhizza extract could be used as an alternative and environmental friendly inhibitor for API 5LGrade X42 steel in acidic environment.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S66875
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shendy Cahyani
"Korosi merupakan peristiwa yang kerap terjadi pada pipa di industri perminyakan yang ditandai dengan penurunan kualitas akibat reaksi kimia pada logam sehingga dapat mengakibatkan kerugian bagi industri tersebut. Oleh karena itu, untuk memperlambat laju korosi dibutuhkan suatu inhibitor korosi. Inhibitor korosi organik lebih banyak digunakan dibanding dengan inhibitor korosi anorganik karena bersifat nontoksik dan lebih efektif. Salah satu dari inhibitor korosi organik yang banyak digunakan adalah imidazolin. Imidazolin merupakan senyawa organik heterosiklik dengan 2 unsur nitrogen, rantai panjang hidrokarbon, dan rantai sisi dengan gugus fungsi aktif . Pada penelitian ini senyawa turunan imidazolin telah disintesis dari trietilentetramina (TETA) dengan variasi asam lemak, yaitu asam stearat (AS) proanalisis dan teknis, serta asam oleat (AO) pro analisis dan teknis dengan menggunakan kondisi optimum pada penelitian sebelumnya. Produk yang diperoleh kemudian dipisahkan dengan metode ekstraksi pelarut dan diidentifikasi menggunakan kromatografi lapis tipis (KLT). Terhadap masing-masing hasil reaksi juga telah dikarakterisasi menggunakan instrumen UV-Vis, FTIR, dan LC-MS/MS. Uji aktivitas terhadap inhibisi korosi pada baja karbon dalam larutan 1% NaCl dilakukan untuk masing-masing produk untuk memperoleh nilai persen efisiensi inhibisi (%EI). Nilai persen efisiensi inhibisi untuk TETA-AO murni; TETA-AO teknis; TETA-AS murni; TETA-AS teknis; dan imidazolin komersil terbesar terdapat pada konsentrasi 500 ppm dengan %EI berturut-turut 87,95%; 83,26%; 84,43%; 75,42%; dan 84,41%. TETA-AO murni memiliki %EI terbesar sehingga dilanjutkan untuk penentuan data kinetika dan termodinamika dari reaksi sintesis senyawa imidazolin tersebut dengan menggunakan instrumen UV-Vis dan titrasi melalui penentuan angka asam. Data kinetika dan termodinamika yang diperoleh diharapkan dapat diaplikasikan dan dikembangkan untuk TETA-AO teknis pada sintesis skala besar senyawa inhibitor korosi turunan imidazolin di dunia industri karena harganya lebih ekonomis. Melalui hasil penentuan angka asam didapatkan data jika reaksi merupakan pseudo-orde 1, energi aktivasi sebesar 36.96 kJ/mol, faktor frekuensi sebesar 112,62 menit. Data termodinamika yang didapatkan meliputi energi entalpi sebesar 33,65 kJ/mol, entropi sebesar -0,2504 kJ/mol.K, dan energi gibbs untuk suhu 110, 120, 130, dan 140o C berturut-turut sebesar 129,55 kJ/mol; 132,06 kJ/mol; 134,56 kJ/mol; dan 1237,07 kJ/mol.
Corrosion is an event that often occurs in the pipeline in the oil industry which is characterized by a decrease in quality due to chemical reactions on the metal so that it can cause harm to the industry. Therefore, to slow down the corrosion rate a corrosion inhibitor is needed. Organic corrosion inhibitors are more widely used than inorganic corrosion inhibitors because they are non-toxic and more effective. One of the most widely used organic corrosion inhibitors is imidazoline. Imidazoline is a heterocyclic organic compound with 2 nitrogen elements, a long chain of hydrocarbons, and a side chain with an active function group (pendant). In this study, imidazoline derivatives had been synthesized from triethylenetetramine (TETA) ) with a variety of fatty acids, namely stearic acid (SA) and oleic acid (OA) both in pro analysis and in technical grade using Microwave Assisted Organic Synthesis (MAOS) with optimum condition followed the previous study. The obtained products then were separated by a solvent extraction method and identified using thin-layer chromatography (TLC). Moreover, the products had also been characterized using FTIR, UV-Vis spectral data, and LC-MS/MS. The activity of corrosion inhibition on carbon steel in a solution of 1% NaCl was carried out for all products to obtain inhibition efficiency (% IE). %IE for TETA-OA pro analysis; TETA-OA technical; TETA-SA pro analysis; TETA-SA technical; and the commercial imidazoline at a concentration of 500 ppm were 87.95%; 83.26%; 84.43%; 75.42%; and 84.41%, respectively. It can be concluded that triethylenetetramine-derived imidazoline can be used as a corrosion inhibitor towards carbon steel. TETA-OA pro analysis has the largest %IE so that it will be continued for the determination of kinetic and thermodynamic data from the synthesis reaction of the imidazoline compound by using the UV-Vis instrument and titration through the determination of acid numbers. The kinetic and thermodynamic data obtained are expected to be applied to the synthesis of large scale imidazoline derivative corrosion inhibitor compounds in the industrial world. Through the results of the determination of acid numbers obtained data if the reaction is pseudo-order 1, the activation energy is 36.96 kJ/mol, and pre-exponential factors are 112.62  min-1. For thermodynamic data obtained enthalpy energy of 33.65 kJ/mol; entropy equal to -0,2504 kJ/mol.K, and Gibbs energy for 110, 120, 130, dan 140o C are 129.55 kJ/mol; 132.06 kJ/mol; 134.56 kJ/mol;  137.07 kJ/mol, respectively.

"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naufal Azmi
"Pada abad ke-21 ini, tantangan utama yang dihadapi dunia adalah bagaimana mengelola konsumsi energi secara berkelanjutan tanpa mengorbankan keberlanjutan lingkungan dan sumber daya alam. Kebutuhan energi Indonesia dari tahun ke tahun mengalami peningkatan seiring dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan jumlah penduduk Indonesia. Bahan bakar minyak telah menjadi tulang punggung utama dalam pemenuhan kebutuhan energi global selama puluhan tahun. Berdasarkan Energi Outlook Indonesia yang dikeluarkan oleh BPPT pada tahun 2022, Konsumsi BBM di sektor transportasi pangsanya mencapai 73,5% pada tahun 2012 dan terus meningkat menjadi 90,3% pada tahun 2021. Oleh karena itu, inisiatif pengembangan bahan bakar alternatif harus mulai dilakukan yang nantinya dapat digunakan oleh masyarakat. Pemerintah melalui Peraturan Presiden Nomor 22 Tahun 2017 tentang Rencana Umum Energi Nasional menyatakan bahwa bioetanol yang diproyeksikan sebagai substitusi dari bensin (gasoline) ditargetkan pada tahun 2025 hingga seterusnya ditargetkan sebesar 20%. Akan tetapi penambahan kandungan etanol dalam bahan bakar memiliki kekurangan dimana sifat dari bahan bakar tersebut akan menjadi lebih korosif dari sebelumnya. Sifat korosif ini dapat menyebabkan kerusakan pada bagian mesin yang mengalami kontak langsung dengan bahan bakar tersebut. Maka dari itu perlu adanya penambahan zat aditif sebagai inhibitor sifat korosi dari bahan bakar campuran etanol. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan mesin Honda Supra 125 FI dan dihubungkan dengan dynamometer serta alat gas analyzer untuk menganalisis hasil tenaga dan emisi yang dihasilkan oleh mesin. Sebagai variasi untuk mendapatkan data yang lebih banyak dan melihat pengaruh dari campuran aditif dalam bahan bakar, penelitian ini akan menggunakan variasi konsentrasi aditif dan dua tipe aditif yaitu

Tert-Butylamine dan Lemongrass Oil. In the 21st century, the main challenge faced by the world is how to manage energy consumption sustainability without compromising environmental sustainability and natural resources. Indonesia's energy demand increases year by year in line with the country's economic growth and population increase. Oil fuel has been the backbone of fulfilling global energy needs for decades. According to the 2022 Indonesia Energy Outlook issued by BPPT, fuel consumption in the transportation sector reached a share of 73.5% in 2012 and continued to increase to 90.3% in 2021. Therefore, initiatives to develop alternative fuels must be started, which can later be used by the public. The government, through Presidential Regulation No. 22 of 2017 concerning the General Plan for National Energy, states that bioethanol, projected as a substitute for gasoline, is targeted to reach 20% by 2025 onwards. However, the addition of ethanol content in fuel has a disadvantage in that the fuel becomes more corrosive than before. This corrosive property can cause damage to parts of the engine that come into direct contact with the fuel. Therefore, it is necessary to add additives as inhibitors of the corrosive properties of ethanol-blended fuels. This research was conducted using a Honda Supra 125 FI engine connected to a dynamometer and a gas analyzer to analyze the power and emissions produced by the engine. To obtain more data and observe the influence of additive mixtures in the fuel, this research will use variations in additive concentrations and two types of additives, namely Tert-Butylamine and Lemongrass Oil."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Boiler rentan mengalami korosi akibat adanya air umpan (feed-water) yang mengandung gas CO2 terlarut, O2 terlarut, dan ion-ion sadah seperti Ca2+ dan Mg2+. Salah satu upaya pencegahan korosi yang banyak dikembangkan adalah inhibitor organik dari bahan alam karena mudah didegradasi dan tidak bersifat toksik. Pada penelitian ini digunakan kulit kayu akasia (Acacia mangium) sebagai alternatif inhibitor korosi pada feed-water boiler karena mengandung polifenol alam terutama tanin. Ekstraksi tanin dari kulit kayu akasia dilakukan dengan cara refluks menggunakan aquades dengan perbandingan 1: 20. Selanjutnya, pengujian potensi ekstrak tanin sebagai inhibitor dilakukan dalam media EDTA jenuh gas CO2 menggunakan metode spekstroskopi impedansi elektrokimia (EIS) dan polarisasi potensiodinamik (Tafel). Hasil ekstraksi kulit kayu akasia diperoleh tanin sebesar 29,22 %. Analisis UV-Vis dan FTIR dari produk ekstraksi menunjukan adanya kesesuaian spektra serapan dengan tanin. Berdasarkan hasil pengujian Tafel diketahui bahwa baja karbon terkorosi secara signifikan dan penambahan ekstrak tanin ke dalam media dapat menurunkan laju korosinya. Pada suhu 65oC ekstrak tanin memiliki efisiensi sebesar 36,1% pada konsentrasi 80 ppm. Interaksi antara permukaan logam dengan ekstrak tanin adalah adsorpsi secara fisik yang mengikuti asumsi isoterm adsorpi Temkin dengan nilai ?Gads sebesar -13,383 kJ/mol."
541 JSTK 2:2 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Asam klorida sering digunakan sebagai pembersih kerak dan karat pada permukaan logam (pickling), tetapi asam tersebut sangat korosif terhadap logam sehingga diperlukan suatu inhibitor korosi dalam lingkungan asam. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari aktivitas inhibisi korosi dari produk modifikasi sistin oleh tiourea (sistimida) pada bahan radiator otomotif dalam lingkungan HCl 0,5 M jenuh CO2. Oleh tiourea dilakukan reaksi amidasi dengan cara refluks selama 5 jam pada suhu 60oC. Metode yang digunakan untuk menguji aktivitas inhibisi sistimida adalah electrochemical impedance spectroscopy (EIS) dan polarisasi Tafel. Berdasarkan hasil pengukuran diketahui bahwa efisiensi inhibisi sistimida mencapai 92,86% pada 15 ppm pada temperatur 270C. Interaksi yang terjadi antara permukaan logam dengan molekul inhibitor adalah secara fisiosorpsi dengan ?Gads -5,45 kJ.mol-1 mengikuti isoterm adsorpsi Langmuir dan berdasarkan data polarisasi sistimida merupakan inhibitor jenis anodik."
541 JSTK 2:2 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Purtomo
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
T39787
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Juherianto
"ABSTRAK
Asphaltene yang banyak digunakan sebagai inhibitor korosi, menurunkan wettability permukaan pipa dan karakterisasi reservoir masih diekstraksi dari minyak mentah. Indonesia masih mengimpor asphaltene setiap tahunnya karena rendahnya produksi asphaltene dari batuan asbuton. Indonesia memiliki deposit aspal alam yaitu asbuton yang dapat dimanfaatkan untuk memperoleh asphaltene. Berbagai metode ekstraksi telah diterapkan untuk memisahkan asphaltene dari batuan asbuton. Metode yang dipakai umumnya berupa ekstraksi satu tahap menggunakan berbagai pelarut. Ekstraksi satu tahap ini hanya melarutkan sebagaian pengotor sehingga didapatkan asphaltene dengan konsentrasi yang rendah. Metode ekstraksi dua tahap asbuton dengan n-pentana dan etanol diterapkan untuk memperoleh asphaltene. Ekstraksi tahap pertama dengan pelarut n-pentana mengendapkan residu unpurified asphaltene. Tahap kedua dengan pelarut etanol bertujuan melarutkan kembali asphaltene dari residu untuk memisahkannya dari mineral asbuton. Filtrat yang diperoleh diuapkan sehingga diperoleh asphaltene. Kondisi maksimum untuk memperoleh asphaltene yaitu pada saat rasio etanol terhadap asbuton 20 : 1, waktu ekstraksi 40 menit dan yield sebesar 7,75%. Kemurnian asphaltene ditentukan dengan uji FTIR, TGA, massa jenis dan bobot molekul. Tingkat kemurnian relatif asphaltene yang diperoleh sebesar 72% dengan pengotor berupa resins dan aromatik.

Abstract
Asphaltene is used as a corrosion inhibitor, lowers wettability of metal surface and as reservoir characterization is extracted from crude oil. Indonesia still imports annually because of low asphaltene asphaltene production from crude oil. Indonesia has a deposit of natural asphalt that is asbuton that can be utilized to obtain asphaltene. Various extraction methods have been applied to separate asphaltene from asbuton. The method is used usually a one-stage extraction using various solvents. These methods only dissolves impurities partially and result a low asphaltene concentrations. Asbuton two-stage extraction method with n-pentane and ethanol is applied to obtain the asphaltene. The first stage is to precipitate unpurified asphaltene. The second stage aims to redissolve asphaltene into ethanol and separate it from mineral asbuton. The filtrate obtained was evaporated to obtain asphaltene. Maximum conditions to obtain asphaltene is the ratio of ethanol to asbuton 20 : 1, extraction time 40 min and the yield obtained is 7,75%. The purity of asphaltene was determined FTIR, TGA, density and molecular weight. Asphaltene purity levels obtained is 72% with resins and aromatics as impurities.
;"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43410
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yuke Vinnesca Adriani
"Produksi inhibitor korosi di Indonesia masih sangat sedikit sehingga perindustrian di Indonesia masih sangat bergantung dengan produk inhibitor korosi impor. Penelitian ini bertujuan untuk membuat senyawa inhibitor korosi berupa imidazolin oleat dengan bahan baku alami dan murah. Minyak zaitun, sebagai pengganti asam oleat murni dapat diproses menjadi senyawa imidazolin oleat. Perbandingan komposisi reaktan DETA:minyak zaitun yang digunakan yaitu 20:40; 30:50; dan 40:60 mmol.
Hasil karakterisasi pirolisis GC-MS menunjukkan bahwa imidazolin terbentuk. Imidazolin sebanyak 50 dan 100 ppm masing-masing diuji terhadap baja karbon API 5L X65 dengan menggunakan metode Tafel (pengukuran elektroda) untuk mengetahui efek penambahan inhibitor dalam larutan NaCl 3,5%. Hasil pengujian menunjukkan bahwa imidazolin oleat yang terbaik memiliki kemampuan inhibisi sebesar 45,29% dengan perbandingan komposisi DETA:minyak zaitun 30:50 mmol.

The production of corrosion inhibitor in Indonesia is still few amount that industry in Indonesia is still highly depend on imports of corrosion inhibitor products. This study aims to create corrosion inhibitor compound in form of oleic imidazoline with natural and cheap raw materials. Olive oil, as a substitute for pure oleic acid can be processed into oleic imidazoline compounds.
Characterization results GCMS pyrolysis showed that the imidazoline formed. Ratio of raw material composition DETA: olive oil are 20:40; 30:50, and 40:60 mmol. Imidazoline derivatives 50 and 100 ppm respectively were tested to API 5L X65 carbon steel with Tafel method (measurement electrodes) to determine the effect of the addition of inhibitors in NaCl 3,5%. The results showed that oleic imidazoline formed with the best inhibition ability 45,29% with composition DETA:olive oil 30:50 mmol.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46742
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luthfi Muhammad
"Indonesia merupakan negara berkembang dengan populasi dan ekonomi yang terus tumbuh, menghadapi tantangan besar dalam memenuhi kebutuhan energi, terutama di sektor transportasi. Hingga Januari 2023, ada 152,56 juta kendaraan bermotor, mayoritas menggunakan BBM. Konsumsi energi transportasi pada 2020 didominasi BBM (86%). Berdasarkan Peraturan Menteri ESDM Nomor 12 Tahun 2015 pada sektor Transportasi diwajibkan minimal penggunaan bioetanol sebanyak 20%. Namun penggunaan etanol ini memiliki kecenderungan bersifat korosif pada komponen mesin sehingga dibutuhkan suatu aditif inhibitor korosi Lemongrass Oil dan TBA untuk menanggulangi hal tersebut. Penelitian ini menguji apakah ada pengaruh pada performa mesin jika adanya penambahan aditif tersebut. Pengujian ini dilakukan pada mesin Honda Supra 125 FI dan dilakukan pada alat dynamometer yang berfungsi untuk mengukur parameter performa seperti daya, torsi, dan SFC. Campuran bahan bakar yang diuji terdapat campuran E20 dengan penambahan Lemongrass Oil dengan variasi 0,68 x 10^-6; 1,35 x 10^-6; dan 2,03 x 10^-6 mol. dan penambahan 0,026; 0,13; dan 0,65 mol. Hasil pengujian menunjukan nilai daya tertinggi pada RPM 8000 terdapat pada campuran E20 + TBA 1 sebesar 6,08 kW memiliki kenaikan persentase 4,06% dibandingkan dengan bahan bakar pertalite. Nilai torsi paling tinggi pada setiap campuran terdapat pada RPM rendah yaitu RPM 4000 sampai 5000, dengan nilai torsi terbesar terdapat pada campuran E20 + LGO 1 sebesar 8,73 Nm. Nilai SFC yang rendah dihasilkan pada campuran E20 + LGO 1 dengan nilai 325,17 gr/kWh pada RPM 4000 dan SFC paling rendah pada RPM 8000 terdapat pada campuran bahan bakar E20 + TBA 3 yaitu sebesar 407,64 gr/kWh. Nilai efisiensi termal tertinggi terdapat pada campuran E20 + LGO 1 dengan nilai 27,076 %.

Indonesia is a developing country with a population and economy that continues to grow, facing big challenges in meeting energy needs, especially in the transportation sector. As of January 2023, there are 152.56 million motorized vehicles, most of which use fuel. Transportation energy consumption in 2020 is dominated by fuel (86%). Based on Minister of Energy and Mineral Resources Regulation Number 12 of 2015, the Transportation sector requires a minimum use of 20% bioethanol. However, the use of ethanol has a tendency to be corrosive to engine components, so a corrosion inhibitor additive, Lemongrass Oil and TBA, is needed to overcome this. This research tests whether there is an effect on engine performance if these additives are added. This test was carried out on a Honda Supra 125 FI engine and carried out on a dynamometer which functions to measure performance parameters such as power, torque and SFC. The fuel mixture tested contained a mixture of E20 with the addition of Lemongrass Oil with variations of 0.68 x 10^-6; 1.35x10^-6; and 2.03 x 10^-6 mol. and addition of 0.026; 0.13; and 0.65 mol. The test results show that the highest power value at RPM 8000 is found in the E20 + TBA 1 mixture of 6.08 kW, which has a percentage increase of 4.06% compared to pertalite fuel. The highest torque value for each mixture is at low RPM, namely RPM 4000 to 5000, with the largest torque value found in the E20 + LGO 1 mixture at 8.73 Nm. The lowest SFC value was produced in the E20 + LGO 1 mixture with a value of 325.17 gr/kWh at RPM 4000 and the lowest SFC at RPM 8000 was found in the E20 + TBA 3 fuel mixture, namely 407.64 gr/kWh. The highest thermal efficiency value is found in the E20 + LGO 1 mixture with a value of 27.076%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>