"Inisiasi seksual dini merupakan masalah kesehatan masyarakat dan sekarang umum terjadi di seluruh dunia terutama di negara berkembang. Hal tersebut dapat memberikan banyaknya dampak negatif terlebih untuk remaja perempuan, sehingga sangat penting untuk dilakukan pencegahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan inisiasi seksual dini pada remaja perempuan di Indonesia. Subjek penelitian adalah perempuan usia 15 – 24 tahun yang belum pernah menikah. Penelitian ini bersifat kuantitatif menggunakan data sekunder SDKI 2017 dengan desain penelitian cross sectional. Hasil uji regresi logistik didapatkan bahwa usia, pendidikan, konsumsi alkohol, merokok, pengaruh teman sebaya, kepemilikan pacar, status ekonomi, dan paparan media informasi berhubungan dengan inisiasi seksual dini. Pengaruh teman sebaya (AOR=27,127; p<0.001) dan pendidikan (AOR=10,909; p=0.003) menjadi faktor yang paling dominan berhubungan dengan inisiasi seksual dini. Penelitian ini menyarankan untuk dibuatnya mekanisme pendidikan kesehatan reproduksi dan seksual yang komprehensif baik di dalam maupun luar sekolah; memanfaatkan media agar terjangkau remaja lebih luas; dan program untuk membantu orang tua dalam mengoptimalkan perannya dalam mengawasi remaja.
......Early sexual initiation is a public health problem and is now common worldwide, especially in developing countries. This can have many negative impacts on female adolescents, so it is very important to do prevention. This study aims to determine the determinants of early sexual initiation among female adolescents in Indonesia. The subjects of the study were never-married women age 15 – 24. This research is quantitative using secondary data from the 2017 IDHS with a cross-sectional research design. The results of the logistic regression showed that age, education, alcohol consumption, smoking, peer influence, boyfriend ownership, wealth, and media exposure were associated with early sexual initiation. Peer influence (AOR=27,127; p < 0.001) and education (AOR=10,909; p=0.003) are the most dominant factors were associated with early sexual initiation. This study suggests the establishment of a comprehensive reproductive and sexual health (RSH) education mechanism both inside and outside schools; use the media to reach a wider range of youth, and programs to assist parents in optimizing their role in supervising adolescents.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021