Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nining Betawati Prihantini
"Telah dilakukan penelitian tentang pengaruh derajat keasaman (pH) awal Medium Ekstrak Tauge (MET) terhadap kerapatan sel mikroalga marga Chlorella Beijerinck pada saat peak. Penelitian bersifat eksperimental dengan menggunakan rancangan acak lengkap yang terdiri atas 5 perlakuan, yaitu nilai pH awal media 5, 6, 7, 8, dan 9. Kerapatan sel tertinggi (5.677.625 sel/ml) pada saat peak terjadi dalam media perlakuan pH awal 7. Kerapatan sel terendah (3.374.100 sel/ml) pada saat peak terjadi dalam media perlakuan pH awal 5. Hasil uji Anova (pada pï?¾0,05) menunjukkan adanya pengaruh pH awal media perlakuan yang berbeda terhadap kerapatan sel Chlorella (sel/ml) saat peak. Hasil uji perbandingan berganda terhadap kerapatan sel Chlorella saat peak menunjukkan adanya perbedaan nyata (p>0,05) pada setiap media perlakuan, kecuali antar media perlakuan pH awal 8 dengan pH awal 9.

The Growth of Chlorella spp. in Tauge Extract Medium (TEM) with Various Initial pH. Research on the effect of tauge extract medium initial pH value on Chlorella Beijerinck cell densities at peak condition had been done. The research was an experimental study with complete random design with 5 treatments (tauge extract medium with initial pH 5,6,7,8, and 9). At peak condition the highest cell density (5.677.625 sel/ml) was occured in medium with initial pH 7 and the lowest (3.374.100 sel/ml) in medium with initial pH 5. Anova test shown that there was an effect (p valueï?¾0,05) of tauge extract medium initial pH value on Chlorella cell densities (cell/ml) at peak condition. Multiple comparison test showed that mean of cell numbers of Chlorella differed among treatments (p valueï?¾0,05) except between media with initial pH 8 and 9."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2005
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nindya Sani Widhyastuti
"Dinitrogen monoksida (N2O) yang diemisi dari berbagai proses industri dan aktivitas pertanian merupakan salah satu gas yang memberikan kontribusi tinggi dalam pemanasan global dan tergolong ke dalam kategori gas yang berbahaya. Reduksi gas N2O dilakukan menggunakan teknologi biofilter yang efektif dan efisien dalam mengontrol emisi udara. Zeolit Alam Lampung teraktivasi digunakan sebagai media filter karena memiliki porositas yang tinggi. Nitrobacter winogradskyi digunakan untuk mengoksidasi N2O menjadi gas yang tidak berbahaya. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengkaji pengaruh dari penambahan kultur bakteri terhadap reduksi gas dan untuk mendapatkan kondisi operasi yang optimum dalam biofiltrasi dengan cara memvariasikan pH awal media, yaitu pH 4, 5, 6, 7, dan 8. Biofilter dioperasikan selama 24 jam dengan konsentrasi gas yang digunakan ialah 15000 ppm N2O dalam udara dan laju alir sebesar 88 cc/menit. Efisiensi reduksi tertinggi yang diperoleh sebesar 94,73%, yang dicapai pada variasi pH awal 7. Inokulasi bakteri ke dalam media filter menghasilkan 32,03% rata-rata efisiensi reduksi lebih tinggi daripada sistem tanpa inokulasi. TPC menunjukkan terjadi penurunan jumlah bakteri setelah biofiltrasi. SEM menunjukkan terjadi penebalan biofilm selama operasi. Isotermis Langmuir menghasilkan qm maksimum sebesar 2,873×10-3 g N2O/g zeolit pada pH awal 7 dan KL maksimum sebesar 1,709×10-3 m3/g pada variasi tanpa inokulasi mikroba. Isotermis Freundlich menghasilkan n dan Kf maksimum sebesar 5,625 dan 8,86×10-5 m3/g secara berurutan pada variasi tanpa inokulasi mikroba.

Nitrous oxide (N2O) which is emitted from various industrial process and agricultural activities is one of several gases that gives highest contribution in global warming and also categorized as a dangerous gas. Removal of N2O could be achieved by biofilter technology that is effective and efficient in controlling air emission. Activated Lampung Natural Zeolite was utilized as filter media because of its high porosity. Nitrobacter winogradskyi used to oxidize N2O into harmless gas. This research aims to study the effect of bacteria culture addition in biofiltration and determine the optimum operation condition by adjusting initial pH of media to pH 4, 5, 6, 7, and 8. Biofilter was operated for 24 hours with gas concentration was 15,000 ppm N2O in air and gas flow rate was maintained at 88 cc/minute. The maximum removal efficiency obtained was 94.73%, achieved at initial pH 7. Furthermore, inoculation bacteria into filter media yield 32.03% higher average of removal efficiency than system without inoculation. TPC showed decreasing amount of bacteria after biofiltration. SEM showed biofilms grow thicker during operation. Langmuir isotherm obtained maximum qm at initial pH 7 was 2.873×10-3 g N2O/g zeolit and maximum KL at system without bacteria inoculation was 1.709×10-3 m3/g. Freundlich isotherm obtained maximum n and Kf were 5.625 and 8.86×10-5 m3/g respectively at system without bacteria inoculation."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43217
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mentari Yurista
"ABSTRAK
Penelitian mengenai pengaruh variasi pH awal medium terhadap pertumbuhan cyanobacteria genus Stanieria HS-31B dan HS-48 telah dilakukan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh pH awal medium terhadap kerapatan baeocyte dan sel vegetatif, serta kandungan klorofil sebagai parameter pertumbuhan Stanieria HS-31B dan HS-48. Stanieria HS-31B dan HS-48 dibiakkan menggunakan Bold Basal Medium BBM dengan variasi pH awal medium yang digunakan, yaitu pH 5, 6, 7, 8, dan 9, dengan tiga kali ulangan. Kedua strain diinkubasi dengan suhu 35 C dan intensitas cahaya 2500 mdash;3000 lux. Penelitian dilakukan selama 22 hari t0 mdash;t21 . Pertumbuhan Stanieria HS-31B dan HS-48 dilihat secara kualitatif berdasarkan kurva pertumbuhan, dan secara kuantitatif berdasarkan uji statistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pH awal medium tidak memengaruhi pertumbuhan Stanieria HS-31B dan HS-48. Stanieria HS-31B dan HS-48 dapat tumbuh baik pada lingkungan basa hingga pH 9, dan dapat bertahan pada lingkungan asam dengan pH 5. Selain itu, tidak terdapat korelasi antara kerapatan sel total dengan kandungan klorofil Stanieria HS-31B dan HS-48.

ABSTRACT
Research on the effect of initial pH variation on growth of cyanobacteria genus Stanieria HS 31B and HS 48 had been observed. The research aims to know the effect of initial pH medium to growth of Stanieria HS 31B and HS 48, with growth parameters were baeocyte and vegetative cell density, and chlorophyll content. Stanieria HS 31B and HS 48 were grown in Bold Basal Medium BBM with initial pH 5, 6, 7, 8, and 9, with three repetitions. Incubation temperature was 35 C and light intensity was 2500 mdash 3000 lux. The research was observed during 22 days t0 mdash t21 . The growth of Stanieria HS 31B and HS 48 was qualitatively based on the growth curve, and quantitatively based on statistical tests. The results showed that the initial pH treatment of the medium didn rsquo t affect the growth of Stanieria HS 31B and HS 48. Stanieria HS 31B and HS 48 could grow well in an alkaline environment up to pH 9, and could withstand an acidic environment with a pH 5. In addition, there was no correlation between cell density with total chlorophyll content of Stanieria HS 31B and HS 48."
2017
S68477
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library