Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jihan Fitra Hara
Abstrak :
Skrining secara dini dalam mendeteksi kanker serviks dalam meningkatkan perilaku sehat pada masyarakat, agar terjadi penurunan angka kesakitan, kecacatan dan kematian akibat penyakit kanker leher rahim atau serviks, Capaian deteksi dini dengan IVA dilihat secara kumulatif setiap tahunnya, banyaknya tantangan dalam mencapai target IVA sehingga perlunya manajemen pelayanan untuk mencapai hasil yang diinginkan, dari unsur sistem dinilai input - proses – output. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui evaluasi pelaksanaan program deteksi dini kanker serviks dengan metode inspeksi visual asam asetat (IVA Test) di Puskesmas Tajur tahun 2022. Metode penelitian ini menggunakan studi deskriptif observasional dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam, observasi dan telaah dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada unsur input terjadi masalah pada sumberdaya, dana, sarana dan prasana dan sistem pelayanan. Pada unsur proses masih terjadi masalah pada advokasi dan sosialisasi. Ouput dari evaluasi program yaitu input, proses dan output didapatkan cakupan pemeriksaan IVA bertambah setiap tahunnya 1-3 % WUS yang diperiksa IVA. Input yang dinilai sangat baik belum tentu menghasilkan output yang sangat baik. Proses yang baik belum tentu menghasilkan output yang baik. Saran meningkatkan perannya dalam pelaksanaan program deteksi dini kanker serviks dengan pemeriksaan IVA. ......Early screening in detecting cervical cancer in improving healthy behavior in the community, so that there is a reduction in morbidity, disability and death due to neck or cervical cancer. The achievements of early detection with IVA are seen cumulatively every year, the amount of swelling in achieving the IVA target so that management is needed services to achieve the desired results, from system elements that are assessed as input - process - output. The purpose of this study was to determine the evaluation of the implementation of the cervical cancer early detection program using the acetic acid visual inspection method (IVA Test) at the Tajur Health Center in 2022. This research method uses a descriptive observation study with a qualitative approach. Data collection techniques using in-depth interviews, observation and document review. The results of the research show that in the input element there are problems with resources, funds, facilities and infrastructure and service systems. In an uncertain process, there are still problems with advocacy and outreach. The outputs of the evaluation program are input, process and output for the acquisition of VIA inspection coverage increasing annually by 1-3% of WUS examined IVA. Input that is considered very good does not necessarily produce very good output. A good process does not necessarily produce a good output. Suggestions to increase recognition in cervical cancer early recognition programs with IVA examinations.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Almira Nur Hanifah
Abstrak :
Skripsi ini membahas tentang gambaran karakteristik wanita yang melakukan kunjungan deteksi dini kanker leher rahim pada Kecamatan Cilodong, khususnya Kelurahan Cilodong, Jatimulya, Kalibaru, Kalimulya, dan Sukamaju, Kota Depok Tahun 2018. Penelitian ini adalah penelitian mixed method, yaitu secara kuantitatif dan kualitatif dengan desain studi deskriptif. Variabel yang akan diteliti pada penelitian kuantitatif adalah usia, pendidikan, pekerjaan, riwayat kanker keluarga, usia pertama kali berhubungan seksual, frekuensi menikah, usia pertama kali hamil, paritas, penggunaan kontrasepsi, riwayat merokok, dan riwayat merokok pasangan pada kunjungan deteksi dini kanker leher rahim. Hasil penelitian kuantitatif menunjukkan bahwa adanya perbedaan karakteristik pada variabel usia, pendidikan, pekerjaan, riwayat kanker keluarga, dan frekuensi menikah pada kelima kelurahan di Kecamatan Cilodong. Sedangkan hasil penelitian kualitatif adalah program safari IVA gratis setiap tahun, promosi dilakukan pada media sosial dan oleh kader, kader memberikan penyuluhan di posyandu, pengetahuan informan yang baik, faktor pendorong adalah gratis, khwatir akan kesehatan, malu, dan merasa sehat, serta ajakan dari Kader berpengaruh terhadap pelaksanaan deteksi dini. ......This thesis disscus about characteristic distribution of women who came to cervical early detection in Cilodong Distrcit, escecially Cilodong, Jatimulya, Kalibaru, Kalimulya, and Sukamaju Sub-district by the year 2018. This thesis is using mixed method, quantitative and qualitative with descriptive study design. Variables that are analyzed are age, education, occupation, family history of cancer, first age of sexual encounter, marriage frequancy, age of first pregnancy, parity, contraception use, smoking history, and partner’s smoking history in early detection visit. Quantitative analysis shows there are differences of characteristic distribution of age, education, occupation, family history of cancer, and marriage frequency in all five sub-district. Qualitative analysis results are there are free-charge IVA every year, promotion are done in social media and by Kader, Kader gives promotions in Posyandu, informants’ good knowledge, free-charge IVA, worried of their own health, and feel healthy are reinforce factor, also Kader influences to persuade women are important in cervical cancer ealy detection visit.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Disa Latamilen
Abstrak :
Kanker serviks merupakan jenis kanker yang memiliki kemungkinan yang besar untuk dapat dicegah, namun sayangnya penyakit ini menjadi salah satu penyebab utama kematian akibat kanker pada wanita di hampir seluruh negara. Untuk mencegah kematian akibat kanker serviks, pemerintah melakukan upaya deteksi dini dengan metode IVA yang menyasar pada kelompok WUS. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kepercayaan kesehatan yang terdiri dari persepsi kerentanan, persepsi keparahan, persepsi manfaat, persepsi hambatan, dan isyarat untuk bertindak dengan riwayat tes IVA yang dimiliki oleh WUS. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain studi kasus kontrol. Data yang digunakan adalah data primer yang melibatkan 82 responden kelompok kasus dan 95 responden kelompok kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi manfaat, persepsi hambatan, dan isyarat untuk bertindak dengan riwayat pemeriksaan IVA. Hal ini sejalan dengan teori HBM yang menyatakan bahwa ketiga variabel tersebut merupakan faktor yang mempengaruhi suatu tindakan kesehatan. Sedangkan tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara persepsi keparahan dan persepsi kerentanan dengan riwayat pemeriksaan IVA. Hal ini mungkin dikarenakan masih banyak WUS yang tidak menyadari faktor risiko yang dimilikinya, sehingga WUS merasa dirinya tidak rentan untuk mengalami kanker serviks. Selain itu adanya faktor lain yang lebih dominan seperti persepsi hambatan juga dapat menyebabkan variabel tersebut tidak berhubungan. Dari hasil tersebut, peneliti merasa perlu adanya pemberian informasi kepada WUS terkait keparahan dan faktor risiko kanker serviks serta manfaat IVA. Selain itu juga perlu adanya dukungan dari bidan maupun kader agar WUS tergerak untuk melakukan tes IVA. ......Cervical cancer is a type of cancer that has a high probability of being prevented, but unfortunately it is one of the leading causes of cancer death in women in almost every country in the world. To prevent deaths from cervical cancer, the government made an early detection effort using the VIA method that targets women of childbearing age. This study aims to determine the relationship of health beliefs consisting of perceived susceptibility, perceived seriousness, perceived benefits, perceived barriers, and cues to action with a history of VIA tests owned by women of childbearing age. This study uses a quantitative method with a case-control study design. The data used are primary data involving 82 respondents in the case group and 95 respondents in the control group. The results showed that there was a significant relationship between perceived benefits, perceived barriers, and cues to action with a history of VIA test. This is in line with the HBM theory which states that the three variables are factors that influence a health action. Meanwhile, there was no significant relationship between perceived susceptibility and perceived seriousness with a history of VIA test. This may be because there are still many women who are not aware of the risk factors they have, so they feel that they are not vulnerable to cervical cancer. In addition, the presence of other more dominant factors such as perceived barriers can also cause these variables to be unrelated. From these results, researchers feel the need to provide information to women of childbearing age regarding the severity and risk factors of cervical cancer and the benefits of VIA test. In addition, there is also a need for support from nurses and cadres so that women are moved to carry out a VIA test.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Uswatun Hasanah
Abstrak :
Kanker leher rahim merupakan kanker nomer dua terbanyak diderita oleh perempuan di seluruh dunia dan penyebab kematian akibat kanker yang paling utama, khususnya bagi perempuan di negara-negara berkembang (WHO, 2002). Prevalensi kanker leher rahim di wilayah DKI Jakarta sebesar 1,2 dari 5.919 pada wanita yang melakukan skrining dan Provinsi Jawa Barat sebesar 0,7 dari 15.635 wanita. Sebelum terjadinya kanker leher rahim akan didahului dengan keadaan yang disebut lesi prakanker. Prevalansi lesi prakanker leher rahim tahun 2012 sebesar 4,5%. Salah satu faktor resiko lesi prakanker leher rahim yaitu usia pertama kali berhubungan seksual < 17 tahun yang saat ini masih tinggi di masyarakat. Penelitian ini membahas hubungan usia pertama kali berhubungan seksual dengan kajadian lesi prakanker leher rahim pada wanita yang melakukan skrining dengan metode Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) di wilayah kerja Layanan Kesehatan Cuma-Cuma Dompet Dhuafa dengan sasaran penerima manfaat. Penelitian dilakukan dengan desain kasus kontrol dengan jumlah sampel 230 yang terdiri dari 46 kasus dan 184 kontrol. Analisis multivariat menggunakan regresi logistik. Hasil menunjukkkan bahwa usia pertama kali berhubungan seksual < 17 tahun meningkatkan resiko lesi prakanker leher rahim OR 4,092 (CI,1,769-9,464). Oleh karenanya peningkatan pengetahuan dan pemahaman tentang faktor resiko kanker leher rahim melalui edukasi, pendewasaan usia pernikahan serta deteksi dini melalui pemeriksaan rutin akan membantu mengurangi kasus lesi prakanker leher rahim.
Cervical cancer is second most common worldwide cancer afflict to women and leading cause of cancer deaths, particularly for women in developing countries (WHO, 2002). The prevalence of cervical cancer in women who has been screening in Jakarta around 1,2 from 5,919 and around 0.7 out of 15,635 in West Java. The diagnosis of cervical cancer will be preceded by a condition called pre-cancerous lesions. Prevalence of pre-cancerous cervical lesions in 2012 is 4.5%. One of the risk factors of pre-cancerous cervical lesions is age less than <17 years of first sexual intercourse which is still high in society. This study explained relationship between first-time sexual intercourse with the occurrence of cervical pre-cancer lesions in female beneficiaries doing early detection using Visual Acetic Acid Inspection (IVA) at Layanan Kesehatan Cuma-Cuma Dompet Dhuafa. The study was conducted with case control design of 230 total sample consisting of 46 cases and 184 control. Multivariate analysis used logistic regression. Results showed first age of intercourse less than <17 years increased risk of pre-cancerous cervical lesions OR 4,092 (CI, 1,769-9,464). According to this study increased knowledge and understanding of risk factors for cervical cancer through education, control of marriage age and early detection with periodically checkup will reduce cases of pre-cancerous cervical lesions.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T49115
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library