Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 25 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Resa Surya Utama
"Anak yang bekerja akan kehilangan haknya dalam mendapatkan pendidikan optimal yang dapat merugikan pembangunan modal manusianya. Salah satu penyebab munculnya pekerja anak adalah ketidakmampuan ekonomi rumah tangga yang umumnya direpresentasikan dengan status kemiskinan moneter. Namun, dorongan untuk melibatkan anak dalam bekerja lebih ditentukan pada persepsi rumah tangga terhadap kemampuan ekonomi rumah tangga dalam pemenuhan kebutuhan pokoknya. Tingkat kerawanan pangan dapat dijadikan sebagai salah satu ukuran yang dapat mencerminkan kondisi tersebut dalam menjelaskan munculnya pekerja anak. Hasil first stage IV2SLS menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif antara pengalaman rawan pangan masa lalu terhadap persepsi rawan pangan masa sekarang. Selanjutnya, hasil second stage menunjukkan bahwa semakin rawan pangan suatu rumah tangga, maka akan meningkatkan partisipasi anak dalam rumah tangga itu untuk bekerja. Selain itu ditemukan pula karakteristik sosial-ekonomi dan demografi tertentu yang membuat partisipasi anak bekerja semakin besar. Intervensi pemerintah untuk memastikan ketersediaan stok pangan dan keterjangkauan harga diperlukan untuk mengurangi rasa khawatir kekurangan pangan pada rumah tangga sehingga dapat memperkecil peluang anak bekerja..

Children in employment put a halt to their own education and human capital development. Labour supply theory argued that monetary poverty is one of the main reasons of their existence. Nevertheless, the urge to involve children in working environment is dependent on households own perception to fulfil their basic needs. Food Insecurity Experience Scale (FIES) is an alternative measurement reflecting on the conditions to explain the emergence of child labour. The first stage of Instrumental Variable (IV) with 2SLS method results in there is a negative relationship between exposure to famine in the past and current perceptions of FIES. The second stage estimation shows higher probability of childrens participation in work in households where FIES is severe. In addition, socio-economic and demographic characteristics also has significant contribution. Ensuring food stocks availability and affordability is paramount in eradicating children in employment.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T54569
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendro Wicaksono
"Sharing economy, yaitu sebuah fenomena mengubah aset individu yang penggunaannya belum optimal menjadi sebuah aset produktif, merupakan salah satu bentuk penerapan teknologi yang diyakini dapat memengaruhi tingkat pekerjaan. Salah satu bentuk sharing economy, yaitu ridesourcing, seperti Go-Jek dan Grab, telah hadir di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Kehadiran ridesourcing dapat memunculkan lapangan pekerjaan baru bagi orang yang sebelumnya menganggur, bekerja di sektor lain, atau bekerja di sektor transportasi. Di sisi lain, hal ini juga dianggap dapat mengurangi pendapatan bagi penyedia jasa transportasi lainnya, sehingga mengurangi orang yang bekerja di sektor transportasi. Dengan menggunakan metode fixed effect dan instrumental variable, studi ini ingin melihat bagaimana dampak dari kehadiran Go-Jek terhadap tingkat pekerjaan dan upah di 41 kota di Indonesia dari tahun 2012-2017. Hasil studi menunjukkan bahwa kehadiran Go-Jek di sebuah kota dapat diasosiasikan dengan adanya peningkatan jumlah orang yang bekerja serta adanya penurunan rata-rata tingkat upah.

Sharing economy, a phenomenon which transforms under used individual assets into productive assets, is one of the technological changes which is believed can impact the employment. One form of the sharing economy, ridesourcing like Go Jek and Grab, has arrived in Indonesia in the past few years. The arrival of ridesourcing can bring new jobs for the unemployed, workers from the other sectors,or worker from the transportation sector. On the other side, it is also believed that it will lower the income of other jobs in the transportation sector, thus decreasing the number of people who are employed in the transportation sector. By using the fixed effect and instrumental variable method, this study wants to determine the impact of Go Jek entry on employment and wage in 41 cities in Indonesia from 2012 2017. This study shows that Go Jek entry in a city can be associated with an increase in employment and also decrease in the average wage rate."
Depok: Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aulia Agustina
"Kesehatan gigi dan mulut di Indonesia hingga saat ini masih merupakan permasalahan yang belum kunjung usai. Sebanyak 57,6% penduduk Indonesia yang memiliki masalah kesehatan gigi dan mulutnya, baru terdapat 10,2% penduduk yang memperoleh perawatan dari tenaga medis gigi. Tesis ini bertujuan untuk membuktikan bahwa kepemilkan jaminan kesehatan meningkatkan pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut ke tenaga medis gigi di Indonesia tahun 2018. Penelitian ini menggunakan data Riskesdas terintegrasi Susesnas tahun 2018 dengan desain studi potong lintang. Permodelan menggunakan instrumental variabel digunakan karena adanya endogenitas pada variabel kepemilikan jaminan kesehatan. Hasil penelitian turut membandingkan besaran pengaruh antara kepemilikan jaminan kesehatan JKN dan Non-JKN.

Dental and oral health in Indonesia is still an unsolved problem. As many as 57.6% of the Indonesian population who have dental and oral health problems, only 10.2% of the population receive treatment from dental medical workers. This thesis aims to prove that health insurance ownership increases the utilization of dental and oral health services to dental medical workers in Indonesia in 2018. This study uses integrated data from Riskesdas and Susesnas 2018 with a cross sectional study design. For modeling, instrumental variables is used because of the endogeneity of the health insurance ownership variable. The results of the study also compare the magnitude of the effect between the JKN and Non-JKN health insurance ownership."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dela Maria Ardianti
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis secara empiris dampak penggunaan internet terhadap kerawanan pangan rumah tangga pertanian di Indonesia. Data yang digunakan bersumber dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) dan Pendataan Potensi Desa (Podes) tahun 2018. Variabel kerawanan pangan diukur dengan menggunakan raw score dan rasch score berdasarkan Food Insecurity Experience Scale (FIES). Sementara itu, variabel penggunaan internet merupakan variabel binari. Estimasi dampak penggunaan internet terhadap kerawanan pangan menggunakan instrumental variable model dengan instrumental variable yaitu topografi untuk mengatasi masalah endogenitas dalam menjelaskan hubungan sebab akibat antara penggunaan internet dengan kerawanan pangan. Dalam penelitian ini juga memeriksa salah satu mekanisme potensial yaitu melalui pendapatan per kapita rumah tangga. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan internet berpengaruh negatif terhadap kerawanan pangan rumah tangga pertanian baik itu raw score dan rasch score, artinya penggunaan internet mampu menurunkan kerawanan pangan rumah tangga pertanian. Analisis lebih lanjut menunjukkan bahwa dampak penggunaan internet menurunkan kerawanan pangan rumah tangga pertanian bisa melalui jalur pendapatan.

This study aims to analyze the impact of internet use on agricultural household food insecurity in Indonesia. This study uses data from the National Socio-Economic Survey (Susenas) 2018 and Village Potential Census (Podes) 2018. The food insecurity variable is measured using a raw score and a rasch score based on the Food Insecurity Experience Scale (FIES) question item. Meanwhile, the internet usage variable is a binary variable. Estimation the impact of internet use on food insecurity uses an instrumental variable model with an instrumental variable, namely topography to overcome endogeneity in explaining the causal effect between internet use and household food insecurity. This study also exemines one potential mechanism, namely through household per capita income. The results of this study indicate that the internet use has a negative effect on food insecurity of agricultural households, both raw scores and rasch scores. It means that the internet use can reduce food insecurity in agricultural households. The further analysis shows that the internet use can reduce food insecurity in agricultural households through income"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Wahyu Handayani
"Pemerintah Indonesia telah mengimplementasikan berbagai program dalam upayanya untuk mengentaskan kemiskinan, baik program yang memberikan bantuan langsung kepada penduduk miskin seperti jaminan kesehatan masyarakat (jamkesmas), beras sejahtera (rastra), cash transfer baik yang bersyarat seperti Program Keluarga Harapan (PKH) maupun tanpa syarat seperti Bantuan Langsung Tunai (BLT), Bantuan Siswa Miskin (BSM), Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM), dan Kredit Usaha Rakyat (KUR) maupun program yang menyediakan pelayanan dasar yang terjangkau yang secara tidak langsung memengaruhi hidup penduduk miskin. Banyak penelitian yang telah mengkaji dan menganalis dampak dan efektivitas dari program bantuan langsung tersebut. Namun demikian, kajian atau analisis terkait program bantuan yang tidak langsung masih terbatas. Oleh karena itu, penelitian ini mencoba untuk menguji secara empiris dampak dari program tersebut, khususya terkait penyediaan listrik, dan menawarkan jalur yang mungkin untuk memperkuat keefektifannya. Kondisi geografis Indonesia yang kompleks membuat upaya untuk penyediaan akses listrik yang handal dan menjangkau seluruh wilayah Indonesia terkendala. Tidak tersedianya akses listrik yang handal di beberapa wilayah menghambat perkembangan ekonomi lokal dan pengentasan kemiskinan. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung seberapa besar dampak elektrifikasi terhadap kemiskinan dan menganalisis mekanisme ekonomi yang terjadi dengan berfokus pada industri mikro kecil sebagai saluran transmisi. Untuk mengatasi permasalahan endogenitas, kami menggunakan pendekatan instrumental variable dengan menggunakan jarak desa ke pembangkit listrik terdekat di tahun 1985 sebagai instrument untuk akses listrik. Kami juga menggunakan causal mediation analysis untuk mengidentifikasi mekanisme saluran pengaruh dari elektrifikasi ke kemiskinan. Kami membuktikan bahwa perluasan penyediaan energi listrik yang handal berkontribusi pada penurunan angka kemiskinan. Hasil estimasi kami menunjukkan kenaikan 10 persen poin pada proporsi desa yang memiliki akses ke suplai energi listrik yang handal secara ratarata menurunkan angka kemiskinan sebesar 1.54 persen poin, kedalam kemiskinan sebesar 0.34 poin, dan keparahan kemiskinan sebesar 0.12 poin. Kami juga menemukan bahwa industri mikro kecil secara meyakinkan memegang peran yang penting dalam memediasi dampak tersebut melalui semakin panjangnya jam operasional usaha dan peningkatan pendapatan/profitabilitas usaha.

The Indonesian government has implemented various programs in its effort to alleviate poverty. The programs are either provide direct assistance to the poor such as health insurance, rice subsidy, conditional and unconditional cash transfers (PKH, BLT), scholarships, community development (PNPM), and credit subsidy (KUR) or provide affordable basic services that indirectly affects the poor’s life such as housing, transportation, clean water, and electricity. Many studies has reviewed and examined the effects and efficacy of the direct programs. However, the effects of the indirect one is less known. Thus, this study attempts to empirically test the effects of such programs, particularly electricity, and offer the possible pathway to strengthen its effectiveness. Indonesia’s complex geographical condition with more than 17,000 islands spanning about 5,150 km has constrained the government’s target to achieve universal electricity access. The unavailability of reliable electricity access in some areas hampers their local economic development and poverty alleviation effort. This study aims to quantify the average magnitude of the causal impact of electrification on poverty and to examine whether SME’s performances, as the transmission channel, mediate the impact, if any. To tackling the endogeneity problem, we use instrumental variable (IV) approach by exploiting the proximity village to the nearest power plant in 1985 as the oldest available data as an the instrumental variable for electricity access. We also use causal mediation analysis to identify the channeling mechanism of electrification’s impact on poverty. We find that expanding reliable electricity services contribute to poverty reduction. A ten percentage points increase in the proportion of villages with access to reliable electricity service is, on average, associated with a 1.54 percentage points reduction in the poverty rate, 0.34 points reduction in the poverty gap, and 0.12 points reduction in the poverty severity index. We also find that SME convincingly plays an important part in mediating the effect of electrification to poverty reduction through longer operating hours and higher revenue."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Rahman
"This thesis adopts two approaches in examining the effects of air pollution on international tourist arrivals, namely instrumental variables and long-run growth, using dataset of 141 countries in period 2010-2017. The findings are that the level of air pollution has a negative influence on the number of international tourists visiting a country. Another finding is the tourist arrival-air pollution elasticity less than unity. Government should treat the cost of air pollution reduction as an investment.

Tesis ini mengadopsi dua pendekatan dalam menguji efek polusi udara pada kedatangan wisatawan internasional, yaitu variabel instrumental dan pertumbuhan jangka panjang, dengan menggunakan dataset dari 141 negara pada periode 2010-2017. Temuannya adalah bahwa tingkat polusi udara memiliki pengaruh negatif pada jumlah wisatawan internasional yang berkunjung ke suatu negara. Temuan lainnya adalah elastisitas antara kedatangan wisatawan dengan polusi udara kurang dari satu. Pemerintah harus memperlakukan biaya pengurangan polusi udara sebagai sebuah investasi."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T55273
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siagian, Theo Ojahan Pardamean
"Penggunaan bahan bakar padat untuk memasak masih banyak ditemukan di negara berkembang seperti Indonesia. Beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa penggunaan bahan bakar padat untuk memasak erat kaitannya dengan status kesehatan anggota rumah tangga. Bahan bakar padat dinilai sebagai salah satu penyebab gangguan kesehatan yang mampu meningkatkan pengeluaran layanan kesehatan rumah tangga. Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi pengaruh penggunaan bahan bakar padat terhadap pengeluaran layanan kesehatan rumah tangga di Indonesia. Data yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) periode Maret tahun 2018-2019 dan Potensi Desa tahun 2018. Untuk mengatasi potensi efek endogenity yang muncul karena adanya reverse causality antara bahan bakar padat dan pengeluaran layanan kesehatan, penelitian ini menggunakan instrumental variables yaitu proporsi rumah tangga pengguna bahan bakar bersih memasak terhadap total rumah tangga di dalam suatu kabupaten/ kota. Dengan menggunakan metode two-stage least square, hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan bahan bakar padat dapat meningkatkan pengeluaran layanan kesehatan out-of-pocket rumah tangga di Indonesia.

The use of solid cooking fuels is still common in developing countries like Indonesia. Several previous studies have shown that the use of solid cooking fuels is closely related to the health status of household members. Solid cooking fuels is considered one of the causes of health problems that can increase household healthcare expenditure. This study aims to investigate the effect of the use of solid cooking fuels on household healthcare expenditure in Indonesia. This study uses data from the National Socioeconomic Survey (Susenas) March 2018-2019 and Village Potential Cencus (Podes) 2018. To address potential endogenity effects that arise due to reverse causality between solid cooking fuels and healthcare expenditure, this study uses instrumental variables, namely the proportion of households using clean cooking fuel to the total households in a district or city. By using the two-stage least squares method, the results of this study show that the use of solid cooking fuels can increase out-of-pocket household healthcare expenditure in Indonesia."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Fitriana Arthati
"Berpartisipasi dalam pekerjaan nonpertanian sebagai strategi diversifikasi meningkatkan probabilitas rumah tangga petani menjadi kurang rentan terhadap guncangan pendapatan dan meningkatkan kesejahteraan rumah tangga pedesaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengisi kesenjangan penelitian tentang dampak partisipasi nonpertanian terhadap investasi pendidikan rumah tangga pedesaan dengan menggunakan data Indonesia. Karakteristik topografi di setiap kabupaten digunakan sebagai variabel instrumental (IV). Studi ini mengungkapkan bahwa berpartisipasi dalam pekerjaan nonpertanian secara signifikan memberikan kontribusi untuk meningkatkan pengeluaran pendidikan rumah tangga pada rumah tangga petani di perdesaan. Estimasi dasar kami menunjukkan bahwa rumah tangga yang mendiversifikasi pendapatan mereka ke sektor nonpertanian mengalami peningkatan 0,11 poin persentase terhadap pengeluaran pendidikan. Estimasi variabel instrumental kami jauh lebih tinggi, yaitu sebesar 3,39 poin persentase. Hal ini menunjukkan adanya bias negatif dalam penggunaan OLS. Terdapat heterogenitas yang relatif besar dalam dampak partisipasi nonpertanian di seluruh subsampel. Peran nonpertanian relatif lebih tinggi pada rumah tangga yang dikepalai laki-laki dan pada rumah tangga yang menjalankan usaha taninya sendiri dibantu oleh pekerja tidak tetap atau tidak dibayar. Pekerjaan nonpertanian memainkan peran penting dan lebih menonjol di Indonesia bagian timur. Diversifikasi pendapatan ke sektor nonpertanian berpotensi meningkatkan investasi pendidikan, khususnya di daerah yang relatif tertinggal, sehingga dapat mengurangi ketimpangan pendidikan di pedesaan.

Participating in nonfarm employment as a diversification strategy increases the probability of farm households becoming less vulnerable to income shocks and improves rural household welfare. This study aims to fill the research gap about the impact of nonfarm participation on rural household educational investment using nationally representative data for Indonesia. Using topographical characteristics in each district as the instrumental variable (IV), this study reveals that participating in nonfarm employment significantly contributes to enhancing household educational expenditure in rural farming households. Our baseline estimate suggests that households that diversify their income to nonfarm sectors have 0.11 percentage points increase in educational spending. Our instrumental variable estimates are considerably higher, 3.39 percentage points, suggesting that there is a negative bias in using OLS. There is considerable heterogeneity in the impacts of nonfarm participation across subsamples. The role of nonfarming is relatively higher in male-headed households and in households that run their own farm business assisted by temporary or unpaid workers. Nonfarm employment plays an essential role and is more prominent in eastern Indonesia. Income diversification to nonfarm sectors can potentially increase educational investment, particularly in relatively lagging regions, thereby reducing inequality in rural education."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fandy Anggara Putra
"Dengan jumlah generasi muda yang besar, Indonesia menghadapi tantangan sekaligus peluang untuk meningkatkan kapasitas generasi muda dan memaksimalkan kontribusi mereka terhadap pertumbuhan ekonomi negara. Memberdayakan generasi muda dengan keterampilan dan pengetahuan yang sesuai dengan permintaan industri tidak hanya akan menguntungkan sektor swasta tetapi juga masyarakat pada umumnya. Pendidikan vokasi atau kejuruan adalah langkah untuk menghubungkan secara langsung lingkungan sekolah dan tempat kerja dan mempercepat lulusannya untuk bekerja di tahap awal karir mereka. Namun demikian, lembaga pendidikan vokasi yang ada, khususnya pada pendidikan menengah atas, masih perlu ditingkatkan karena tingkat penyerapan tenaga kerja yang rendah dibandingkan dengan lulusan lain dari jalur pendidikan yang lain. Berdasarkan analisis kuantitatif dengan metode entropy balancing dan instrumental variable, dampak sekolah menengah kejuruan terhadap tingkat pekerjaan dan upah lebih besar pada lulusan yang lebih muda dan berkurang pada kelompok usia yang lebih tua. Situasi ini menimbulkan pertanyaan terkait bagaimana memperkuat pendidikan vokasi yang ada sehingga dapat memberikan keterampilan dan pengetahuan kepada lulusan dan mereka mempertahankan keunggulan kompetitif mereka sepanjang karir mereka.

With a large youth population, Indonesia faces both the challenge and the opportunity to increase the youth population's capacity and maximize their contribution to the country's economic growth. Empowering youth with skills and knowledge that match industry demand will benefit not only the private sector but society in general. Technical and Vocational Education and Training (TVET) is an avenue to directly connect school and workplace environments and accelerate its graduates becoming employed and being productive in the very early stage of their careers. However, existing TVET institutions, especially in upper secondary education, still need to be improved due to their low employment rate compared to other graduates from different educational streams. Based on quantitative analysis using entropy balancing and instrumental variable method, the impact of vocational secondary school on employment and wage levels is bigger in the younger graduates and diminished in the older age group. This situation raises concern about how to strengthen existing TVET institutions so they can provide updated skills and knowledge to their graduates and maintain graduates’ competitive advantage all through their careers."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Rizki Amalia
"Meskipun hubungan antara akses energi bersih dan ketahanan pangan telah mendapat banyak perhatian secara global, studi empiris tentang hubungan antara energi dan ketahanan pangan masih langka. Menggunakan data rumah tangga di Indonesia dari 2018-2020, penelitian ini menganalisis dampak akses energi bersih terhadap ketahanan pangan rumah tangga miskin di Indonesia. Kajian ini menggunakan metode instrumental variabel (IV) untuk mengatasi permasalahan endogenitas akses energi bersih dengan menginstrumentasikan akses energi bersih dengan variabel jarak terhadap bangunan sejarah (jalan raya pos dan pelabuhan lama tahun 1934). Hasil penelitian menunjukkan bahwa rumah tangga miskin dengan akses energi bersih memiliki ketahanan pangan 14,46% lebih tinggi dibandingkan rumah tangga miskin tanpa akses energi bersih. Dibandingkan dengan rumah tangga miskin di pedesaan, akses energi bersih bagi rumah tangga miskin di perkotaan memiliki dampak yang lebih besar terhadap tingkat ketahanan pangan rumah tangga. Temuan ini menyiratkan bahwa pemerintah harus terus memperluas ketersediaan akses energi bersih bagi masyarakat miskin untuk mendorong dan memperluas penggunaan energi bersih bagi masyarakat miskin dan meningkatkan ketahanan pangan keluarga berpenghasilan rendah.

Although the relationship between access to clean energy and food security has received much attention globally, empirical studies on the relationship between energy and food security are still scarce. Using household data in Indonesia from 2018-2020, this study assesses the impact of access to clean energy on poor household food security. The study uses an instrumental variable method to overcome the endogeneity problem of access to clean energy by instrumenting access to clean energy with historical distance variables (old postal highway and old port in 1934). The results show that poor households with clean energy access have food security 14.46% higher than the poor household without clean energy access. Compared with rural households, access to clean energy for poor households in urban areas has a more significant impact on the household food security level. This finding implies that the government must continue to expand the availability of access into cleaning energy for the poor to promote and expand the use of clean energy for the poor and increase the food security of low-income families.

"
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisinis Universitas Indonesia, 2022
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>