Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ibnu Fajar Noerrachman Okky
"Skripsi ini membahas integrasi horizontal antara Trans TV dan TransI7. Trans Corpora sebagai perusahaan induk yang membawahi Trans TV membeli sebagian saham TV7 dari Kelompok Kompas Gramedia pada tahun 2006.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kebijakan dan proses produksi tayangan di Trans TV dan TransI7, khususnya pada divisi produksi yang memproduksi tayangan non jurnalistik., pasca integrasi horizontal yang terjadi di perusahaan Trans Corpora. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan paradigma post positivist. Strategi penelitian yang dipilih adalah studi kasus multikasus terjalin. Informan dalam penelitian ini adalah Kepala Divisi Produksi, Kepala Departemen Marketing Services, dan Produser tayangan Rumpi dari TransI7 serta associate produser tayangan Ceriwis dan Good Morning dari Trans TV.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Trans Corpora sebagai perusahaan induk berusaha menerapkan sistem, kebijakan, serta budaya organisasi Trans TV pada TransI7 berkaitan dengan orientasi yang sangat mengacu pada permintaan pasar. Manajemen Trans Corpora menuntut pekerja TransI7 untuk berfikir ekonomis dan menghasilkan tayangan yang laku dijual. Cara yang paling mudah pada akhirnya adalah mengikuti formula program di Trans TV yang sudah terbukti disukai pasar sehingga mendatangkan keuntungan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa faktor-faktor yang paling berpengaruh terhadap proses produksi adalah pemilik, tujuan organisasi untuk menghasilkan keuntungan besar, dan rutinitas yang berorientasi terhadap permintaan pasar.
The focus on this study is the horizontal integration that occurred between Trans TV and TransI7. Trans Corpora as the holding company who owned Trans TV, takes over TV7 from Kelompok Kompas Gramedia.
The purpose of this study is to describe the programme policy and production process in both TV station, particularly in their production division that produces non journalistic media products, after the horizontal integration that emerged under Trans Corpora. This research is using qualitative approach with post positivist paradigm. The strategy of this research is case study with embedded multi level analysis. The interviewee of this research are the Production Division Head, Marketing Services Department Head, and producer of Rumpi show from TransI7, also the associate producer of Ceriwis and Good Moring show from Trans TV.
The result of this research shows that Trans Corpora, as the holding company, applied the very same work system, organizational culture, and conducts of Trans TV, as its primary station, to TransI7 as the acquired firm. Trans Corpora Management demands TransI7 to create programmes that sells and profitable. The easiest way to accomplish it was to use the programme formula that has been proved to be succesful in Trans TV. The conclusion of this research is that ownership, profit oriented goals, and sales driven routinity happen to be the most influencing factors that shapes the programme production process.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aboeryzal Ahmed Koesyairy
"Bank sentral sebagai otoritas sistem pembayaran mengalami dilema di era industri 4.0 akibat ketidakmampuan beradaptasi secara cepat terhadap disrupsi yang terjadi di sektor keuangan. Dalam merespon disrupsi di sektor keuangan, Gubernur Bank Indonesia memberikan arahan untuk melakukan transformasi menuju Bank Sentral 4.0 agar Bank Indonesia mampu mendorong inovasi ekonomi dan keuangan digital menjadi peluang dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan & inklusif, memperkuat daya saing & kepentingan nasional, serta mempersempit kesenjangan masyarakat. Oleh sebab itu, Bank Indonesia perlu menentukan tahapan transformasi menuju Bank Sentral 4.0. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan tahapan transformasi organisasi Bank Indonesia menuju Bank Sentral 4.0. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data didapatkan dari tempat studi kasus yang merupakan hasil analisis tingkat kesiapan menuju Bank Sentral 4,0 di era industri 4.0 menggunakan model SIMMI 4.0 (System Integration Maturity Model Industry 4.0), Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia 2025 dan dokumen pendukung lainnya. Data sekunder didapatkan dari berbagai literatur yang relevan dalam menuju industri 4.0 dan Bank Sentral di masa depan serta menampilkan otoritas global yang telah berhasil menerapkan teknologi industri 4.0 sebagai acuan. Dari hasil penelitian didapatkan tingkat kesiapan Bank Indonesia berada pada tingkaat horizontal and vertical integration sehingga membutuhkan peningkatan dengan tranformasi menuju Bank Indonesia 4.0. Tahapan transformasi yang diusulkan dimulai dari menilai tingkat kesiapan organisasi, menetapkan strategi transformasi Bank Indonesia menuju industri 4.0, menyusun panduan transformasi menuju industri 4.0, dan pelaksanan panduan transformasi menuju Bank Indonesia 4.0. Pelaksanaan panduan transformasi menuju Bank Indonesia 4.0 terdiri dari 4 (empat) fase yaitu fase 1 untuk integrasi proses dan data proses bisnis internal Bank Indonesia, fase 2 integrasi vertikal, fase 3 integrasi horizontal, dan fase 4 integrasi dari ujung ke ujung serta secara paralel perlu dilakukan peningkatan kompetensi dan wawasan pegawai mengenai industri 4.0.
......The Central Bank as the payment system authority is experiencing a dilemma due to its inability to adapt to the rapid disruption of the financial sector in the industrial era 4.0. The Governor of Bank Indonesia provided directions for transforming towards a Central Bank 4.0 so that Bank Indonesia could encourage digital economic and financial innovation to become an opportunity to create sustainable & inclusive economic growth, strengthen competitiveness & national interests, and narrow the gap in society. Therefore, Bank Indonesia needs to determine the stages of transformation towards the Central Bank 4.0. The purpose of this study is to determine the stages of the transformation of the Bank Indonesia towards the Central Bank 4.0. This study uses a qualitative method with a case study approach. The data is obtained from the result of an analysis of the level of readiness to go to the Central Bank 4.0 in the industrial era 4.0 using the SIMMI 4.0 model (System Integration Maturity Model Industry 4.0), Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia 2025 and other supporting documents. Secondary data is obtained from various relevant literature towards industry 4.0, the Central Bank in the future, and displays global authorities that have successfully applied industrial 4.0 technology as a reference. From the research results, it was found that the readiness level of Bank Indonesia was at the level of horizontal and vertical integration, thus requiring improvement with the transformation towards Bank Indonesia 4.0. The proposed transformation stages start from assessing the level of organizational readiness, determining Bank Indonesia's transformation strategy towards industry 4.0, compiling transformation guidelines towards industry 4.0, and implementing the transformation guidelines towards Bank Indonesia 4.0. The implementation of the transformation guide towards Bank Indonesia 4.0 consists of 4 (four) phases, namely phase 1 for integration of Bank Indonesia internal business processes and data, phase 2 of vertical integration, phase 3 of horizontal integration, and phase 4 of integration from end to end of the company's value chain. increase in employee competence and insight regarding industry 4.0. In parallel, it is necessary to increase the competence and insight of employees regarding industry 4.0 in Bank Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library