Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ika Rahayu Sari
"Pandemi Covid-19 telah mendisrupsi aktivitas global di semua sector. Sebagai upaya menekan penyebaran virus, pembatasan aktivitas berdampak pada merosotnya aktivitas ekonomi. Untuk memenuhi kebutuhan likuiditas akibat keterbatasan kreditor, perbankan dapat meningkatkan non-core liabilities dari perbankan yang tidak leluasa menyalurkan kredit karena menurunnya permintaan kredit. Aktivitas ini meningkatkan interkonektivitas perbankan yang berasal dari neraca. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tren interkonektivitas perbankan selama pandemi Covid-19 dan pengaruhnya terhadap kontribusi risiko sistemik setiap individual bank di Indonesia. Penelitian ini menggunakan the generalized method-of-moments (GMM) estimator yang dikembangkan untuk dynamic models of panel data. Hasil penelitian menunjukkan adanya tren peningkatan interkonektivitas selama pandemi dan mendapatkan pengaruh positif dan signifikan interkonektivitas terhadap kontribusi risiko sistemik setiap individual bank pada periode sebelum pandemi Covid-19, sementara selama pandemi didapatkan pengaruh yang negatif. Temuan ini menyiratkan bahwa pengaruh interkonektivitas terhadap kontribusi risiko sistemik setiap individual bank bervariasi waktu dan ukuran bank memainkan peran penting dalam menentukan kontribusi risiko sistemik setiap individual bank.
......The Covid-19 pandemic has disrupted global activity in all sectors. In an effort to minimize the the spread of the virus, restrictions on activities have led to a decline in economic activity. This has led some banks to meet their funding needs by increasing non-core liabilities. At the same time, other banking groups may no longer have the flexibility to extend credit due to less credit demand. This activity may increase banking interconnectedness from the balance sheet. This study aims to describes the trend of banking interconnectedness during the Covid-19 pandemic and its impact on the systemic risk contribution of the Indonesian banking industry. This study used the generalized method-of-moments (GMM) estimator developed for dynamic models of panel data. This study found an increasing trend in bank interconnectedness during the Covid-19 pandemic. In addition, this study also discovered a positive effect of bank interconnectedness on systemic risk contributions in the period before the Covid-19 pandemic, while a negative effect on systemic risk contributions was found during the pandemic. These findings imply that the effect of interconnectedness on the banking systemic risk contribution varies over time and the size of the bank plays an important role in determining the contribution of systemic risk."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Humam Syauqi Dawa
"Kegagalan utang luar negeri yang berasal dari Thailand pada tahun 1997 berakhir dengan reformasi ekonomi besar di negara-negara Asia, bersama dengan guncangan traumatis setelah itu. Satu dekade setelah krisis keuangan Asia, krisis lain pada tingkat yang lebih besar menghantam ekonomi dunia, sebagai akibat dari pinjaman kredit yang berlebihan untuk pasar perumahan di AS, yang mengarah ke penurunan ekonomi di negara-negara besar. Kedua fenomena ini menunjukkan bahwa sistem keuangan kita saling terkait bahwa runtuhnya satu negara memengaruhi negara lain secara berurutan. Tujuan dari makalah ini ada dua. Yang pertama adalah untuk memvisualisasikan keterkaitan pasar keuangan terpilih tepat sebelum dan selama periode krisis, dan yang kedua, sebagai pelengkap, adalah untuk menganalisis fenomena dengan menggunakan analisis jaringan. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kebutuhan untuk mengidentifikasi negara mana dan negara tetangga yang memiliki risiko tertinggi karena keterkaitan sistem keuangan global. Dengan mengeksploitasi data pasar ekuitas untuk kedua episode krisis dan menggunakan statistik jarak dalam analisis jaringan, dengan indeks eksentrisitas khususnya, makalah ini memiliki dua temuan utama: pertama, ada dua gelombang penularan keuangan selama krisis keuangan Asia, Thailand dan Korea Selatan di periode yang berbeda; dan kedua, tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa AS adalah pendorong utama penularan.
......
The foreign debt default originating from Thailand in 1997 ended with great economic reforms in Asian countries, along with the traumatic shocks that result. One decade after the Asian financial crisis, another crisis at a greater extent hit the world economies, as a result of excessive credit lending for housing market in the US, leading to economic downturns in major economies. Both phenomena suggest that our financial system is interconnected that a collapse of one country affects others sequentially. The aim of this paper is twofold. The first is to visualise the interconnectedness of selected financial markets right before and during crisis periods, and the second one, as a complement, is to analyse the phenomenon by using network analysis. This research is motivated by the need to identify which countries and their neighbours share the highest risk on account of the interconnectedness of global financial system. By exploiting equity market data for both crisis episodes and employing distance statistics in network analysis, with eccentricity index in particular, this paper has two main findings: first, there are two waves of financial contagion during the Asian financial crisis, Thailand and South Korea in different periods; and second, there is no evidence suggesting that the USA is the main driver of contagion."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library