Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siregar, Meirisa Anggia
"ABSTRAK
Kota Medan adalah kota multietnik dengan keragaman yang unik, sehingga memungkinkan terjadinya interaksi antar etnik dalam kehidupan bermasyarakat. Perbedaan budaya memiliki potensi akan terjadinya konflik. Konflik antar etnik, berangkat dari konflik antar pribadi yang kemudian memunculkan latar belakang budaya individu yang berkonflik. Persoalan pemaknaan dan koordinasi makna dalam interaksi antara dua individu dijelaskan oleh teori Coordinated Management of Meaning yang dirumuskan oleh Barnett Pearce dan Vernon Cronen.Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan manajemen makna dan koordinasi yang berlangsung secara hirarki dalam interaksi antar etnik dan menjelaskan bagaimana aturan mempengaruhi proses koordinasi dan manajemen makna dalam interaksi antar etnik di Kota Medan. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa hirarki makna dapat menjelaskan pemaknaan dan koordinasi prilaku individu dalam setiap interaksi. Level hirarki makna dalam setiap bentuk tutur kata dalam interaksi antar etnik dengan pembahasan yang sensitif, dapat berbeda-beda. Dalam berinteraksi antar etnik diketahui bahwa aturan dapat menjadi berbeda dalam percakapan antara individu. Artinya terdapat penyesuaian aturan saat terjadi interaksi antar etnik.

ABSTRACT
Medan City is a multiethnic city with unique diversity. Cultural differences have the potential for conflictThat is, to solve interethnic problems, it is also necessary to look at the process of interpersonal communication from individuals of different ethnicities. The issue of meaning and coordination of meaning in the interaction between two individuals is explained by the Coordinated Management of Meaning theory formulated by Barnett Pearce and Vernon Cronen. This study aims to explain the management of meaning and coordination that takes place in a hierarchical between ethnic interactions and explain how rules influence the process of coordination and management of meaning in inter-ethnic interactions in Medan City. The results of this study explain that the hierarchy of meanings can explain the meaning and coordination of individual behavior in each interaction. The level of meaning hierarchy in each form of speech in ethnic interactions with sensitive discussion can vary. In interacting between ethnicities it is known that rules can be different in conversations between individuals. This means that there are adjustments to the rules when ethnic interactions occur."
2019
D2651
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jony Eko Yulianto
"Etnis Jawa dan Etnis Tionghoa sama-sama menekankan pentingnya harmoni sosial dalam sebuah relasi. Apakah harmoni ini tetap eksis pada perkawinan beda etnis yang melibatkan individu dari kedua etnis tersebut? Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan eksistensi dan dinamika interdependensi pada 24 pasangan pelaku perkawinan beda etnis (perempuan Tionghoa dan laki-laki Jawa) dengan metode kualitatif pendekatan fenomenologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa manifestasi interdependensi terbagi menjadi tiga kategori, yakni pembentukan identitas, penggunaan kuasa, dan penggunaan sumber daya. Pembentukan identitas terdiri dari identitas yang melebur (fused), identitas yang berlapis (layered), identitas yang didasarkan pada kesamaan atribut, dan identitas yang berfokus pada tata nilai (value-focused). Penggunaan kuasa mencakup bentuk hierarki, dominasi, dan subordinasi yang bersifat fleksibel (versatile). Penggunaan sumber daya meliputi bentuk penggunaan bersama (communal sharing), transaksi (transaction), dan dominasi (domination). Dinamika interdependensi yang terjadi pada subjek penelitian ini terbagi menjadi sisi interpersonal yang terfokus pada peran kepercayaan dan ketidakpercayaan, sisi intrapersonal yang menyoroti afeksi individu terhadap pasangan, sisi transendental yang membahas kepercayaan subjek terhadap figur transenden, dan sisi antarkelompok yang menekankan pada peranan model meta-relasional keluarga besar.

Javanese and Chinese Indonesians (Tionghoa) ethnicity both emphasize the importance of social harmony in their relations. Does it exist in intermarriage of these two ethnics? The present study describes the existence of interdependence and its dynamics in the marital relation between Chinese Indonesian women and Javanese men by applying qualitative method with phenomenology approach on 24 married couples in Solo and Yogyakarta. The result shows that interdependence manifestation in interethnic marriage includes identity establishment, the use of power, and the utilization of resources. Identity establishment consists of fused identity, layered identity, attributed identity, and value-focused identity. The use of power exists in variations of hierarchy, domination, and versatile. The utilization of resource shows the variations of communal-sharing, transaction, and domination. Interdependence dynamics between husband and wife manifest in interpersonal level which emphasizes the role of trust and distrust, intrapersonal level which is expressed in affection toward spouse, transcendetal level which is voiced in the role of trust toward transcendental agents, and intergroup level which is pointed to role of meta-relational model of extended family."
Surabaya: Universitas Ciputra Surabaya. School of Psychology; Universitas Gadjah Mada. Faculty of Psychology, 2016
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library