Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 26 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Herdinda Arizunnisa Pergiwa
Abstrak :
Tesis ini membahas tentang komunikasi internal dalam mewujudkan employee engagement. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif deskriptif melalui pendekatan studi kasus. Hasil penelitian menyatakan bahwa komunikasi internal memiliki peran penting dalam pembentukan employee engagement. Hubungan komunikasi yang baik antara atasan dan bawahan, informasi yang berkualitas, komunikasi yang terbuka dari pimpinan, dan kesempatan untuk bawahan mengutarakan pendapat sangat mempengaruhi terbentuknya employee engagement. Selain itu, penelitian ini juga mendapati peran penting manajer sebagai jembatan informasi dan hubungan horizontal yang harmonis sebagai faktor lain pembentuk employee engagement.
This thesis discusses the internal communication to build employee engagement. This research was conducted with descriptive qualitative method through a case study approach. The study states that internal communication has an important role in the formation of employee engagement. Good superiors-subordinates communication, quality of information, superior openness, and opportunities for communication greatly affect the formation of employee engagement. In addition, the study also found an important role of managers as a bridge of information and harmonious horizontal relationships as other factors to build employee engagement.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
T45652
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fira Magfira Ovalia
Abstrak :
Perkembangan teknologi, memberikan peluang luas bagi pebisnis untuk membuka usaha. Saat ini, potensi startup memberikan motivasi kepada pebisnis di Indonesia untuk memperluas bisnis mereka. Tahap awal pembentukan startup dianggap krusial, di mana keberlanjutan tim tergantung pada pembangunan keanggotaan, identitas, proses, dan komitmen. Penelitian ini memusatkan perhatian pada peran komunikasi internal dalam startup di PT PGA dengan menggunakan perspektif Communicative Constitution of Organizations (CCO) sebagai dasar teori. PT PGA adalah perusahaan yang berfokus pada pengembangan dan pemasaran merek di industri kecantikan dan perawatan pribadi. Peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dan pendekatan studi kasus, pengambilan data melalui wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi ke bawah dan horizontal muncul dalam proses adaptasi, menciptakan suasana kekeluargaan dengan fleksibilitas, komunikasi informal, serta dukungan antarpribadi. Penataan diri menunjukkan otoritas atasan memainkan peran penting dalam pengambilan keputusan. Selain itu, keterlibatan anggota dalam kegiatan organisasi dan membangun komunikasi terbuka dilakukan untuk mencegah masalah dan memastikan pemahaman tugas. Koordinasi kegiatan mengatur peran atasan sebagai konseptor dan pengawas, serta komunikasi horizontal dalam menyelesaikan masalah dan memberikan dukungan. Dalam penentuan posisi lembaga, bawahan bertanggung jawab dan berkoordinasi dengan atasan terkait informasi atau masalah dengan pihak eksternal di PT PGA. ......The development of technology provides extensive opportunities for entrepreneurs to start businesses. Currently, the potential of startups motivates entrepreneurs in Indonesia to expand their businesses. The initial stage of startup formation is considered crucial, where team sustainability depends on the development of membership, identity, processes, and commitment. This research focuses on the role of internal communication in startups at PT PGA using the Communicative Constitution of Organizations (CCO) perspective as the theoretical foundation. PT PGA is a company that focuses on developing and marketing brands in the beauty and personal care industry. The researcher employs qualitative research methods and a case study approach, gathering data through in-depth interviews. The results indicate that downward and horizontal communication emerges in the adaptation process, creating a family-like atmosphere with flexibility, informal communication, and interpersonal support. Self-organization shows that the authority of superiors plays a crucial role in decision-making. Additionally, members' involvement in organizational activities and building open communication are conducted to prevent issues and ensure task understanding. Activity coordination regulates the role of superiors as conceptualizers and supervisors, with horizontal communication in problem-solving and providing support. In determining the institutional position, subordinates are responsible for coordinating with superiors regarding information or issues with external parties at PT PGA.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Juniastuti Idha Triwulandari
Abstrak :
Tesis ini membahas tentang komunikasi internal yang berlangsung pada organisasi yang sedang mengalami masa transisi untuk berubah status. Perubahan status organisasi menjadi bertambah besar mengakibatkan perubahan komunikasi intemalnya. Dari hasil temuan di lapangan dan analisis diketahui bahwa proses komunikasi internal yang berlangsung pada masa transisi adalah proses komunikasi formal dan informal. Komunikasi formal yang berlangsung berbentuk komunikasi ke atas, ke bawah, horisontal dan lintas saluran. Karena objek penelitian adalah organisasi pemerintah maka komunikasi formal tersebut berlangsung sesuai tataran hirarki birokrasi. Ketika isu perubahan status berkembang maka penyebaran informasi tentang perkembangan perubahan status tersebut lebih didominasi oleh komunikasi informal yaitu grapevine. Sedangkan persepsi anggota organisasi terhadap proses komunikasi internal pada masa transisi perubahan status menuju Basarnas LPNK adalah anggota organisasi merasa belum mendapat pemahaman yang cukup tentang organisasi berbentuk LPNK. Namun demikian hal ini tidak mempengaruhi semangat dan suasana kerja dalam rangka pelaksanaan tugas pokok dan fungsi. ......The thesis deals with internal communication in a transition period of organization status change. The status change allowed more positions. The blooming positions caused the change in internal communication. From the study and analysis, it was found that the internal communication process in transition period was formal and informal communication. The formal communication was in the form of downward, upward, horizontal, and cross channel. Since the object of the study was government organization, thus the formal communication conducted was based on bureaucracy hierarchy. In the transition period, information about the process of organization change was dominated by informal communication that was grapevine. Whereas the perception of the staff related to the internal communication in the transition period was that staff did not get enough information and understanding about any detail of organization in the form of LPNK. Nevertheless, this condition did not influence the spirit and situation in conducting their main tasks and functions.
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
T33951
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muliawaty H. Widodo
Abstrak :
Letak geografis wilayah kerja TOTAL E&P INDONESIE yang tersebar di wilayah kontrak kerja Mahakam mendorong implementasi suatu teknologi komunikasi yang dapat meningkatkan komunikasi internal di dalam perusahaan tersebut. Perkembangan teknologi yang ada menciptakan banyak inovasi-inovasi di segala bidang. Inovasi teknologi yang berbasis Internet, yaitu intranet dianggap dapat menjawab permasalahan tersebut. Penelitian mengenai bagaimana teknologi intranet tersebut digunakan dilihat dari difokuskan pada bagaimana dan kebiasaan serta kegunaan intranet bagi karyawan dalam bekerja. Penelitian menggunakan metode pendekatan kualitatif dengan mewawancarai 9 orang narasumber yang yang terdiri dari satu orang mewakili manajemen senior sekaligus sebagai pemilik dari media komunikasi tersebut, satu orang berasal dari divisi komunikasi dan tujuh orang lainnya berasal dari divisi yang beraneka ragam. Selain melakukan wawancara, peneliti juga meneliti dari sumber lain seperti dokumen-dokumen, diskusi bebas dan grapevine. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan intranet sebagai media komunikasi yang dapat membantu tercapainya tujuan perusahaan, meningkatkan kinerja karyawan dan perusahaan masih rendah. Dukungan dari manajemen yang masih rendah serta sosialisasi mengenai pengguanaan teknologi intranet tidak banyak dilakukan sehingga penggunaan intranet menjadi tidak efektif. Namun banyak upaya yang dapat dilakukan untuk memperbaiki keadaan tersebut sehingga tujuan dari penggunaan intranet sebagai media komunikasi internal di dalam organisasi TOTAL E&P INDONESIE dapat tercapai. Upaya yang dilakukan juga harus didukung dengan action plan yang matang, realistis serta sosialisasi yang semua pihak di dalam organisasi TOTAL E&P INDONESIE. Akhirnya, dari penelitian yang telah dilakukan, penulis merekomendasikan agar TOTAL E&P INDONESIE melakukan proses adopsi intranet dengan tepat dan menyeluruh kepada karyawannya serta didukung dengan perangkat peraturan mengenai penggunaannya. Adapun rekomendasi dari segi akademis agar penelitian selanjutnya dapat lebih memfokuskan analisa pada implementasi proses adopsi teknologi komunikasi sesuai dengan teori adaptasi teknologi dan teori komunikasi yang ada.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T13336
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cahyanul Uswah
Abstrak :
Organisasi yang efektif dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu sumber daya manusia yang handal, struktur organisasi dan manajemen strategi yang sesuai, teknologi yang memadai dan komunikasi yang efektif. Komunikasi yang efektif dapat dilakukan bila terdapat keterbukaan dan kepercayaan antara karyawan dan perusahaan. Hal ini bisa terjadi bila komunikasi dilakukan dengan 2 arah dari perusahaan ke karyawan dan sebaliknya. Apabila kepada karyawan diberikan informasi yang memang dibutuhkan oleh mereka, mereka akan bersemangat melaksanakan pekerjaannya, bahkan lebih jauh lagi mereka bersedia berkorban untuk perusahaan, dan akan terus berusaha untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan perusahaan. Program komunikasi internal yang baik akan membuat karyawan memahami strategi dan misi perusahaan sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. PT. PGI sebagai perusahaan lokal yang telah berdiri selama 20 tahun dan bergerak di bidang usaha ritel restoran kurang menyadari hal ini. Kondisi perusahaan yang tidak terlalu bagus dimulai sejak tahun 2003 membuat perusahaan mengalami kerugian. Salah satu strategi yang dijalankan yaitu efisiensi. Kondisi dan strategi ini tidak dikomunikasikan ke karyawan namun karyawan merasakan dampaknya sehingga mengalami situasi yang tidak menyenangkan. Hal ini menyebabkan tingginya turn over karyawan dan target-target perusahaan tidak tercapai. Dalam rangka untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh PT. PGI tersebut maka diusulkan untuk membuat rancangan program internal komunikasi, khususnya yaitu langkah-langkah yang harus dilakukan PT. PGI untuk mengkomunikasikan strategi perusahaan ke karyawan secara efektif. Landasan teori yang dipergunakan adalah pendekatan manajemen stratejik dari Hynes (2005).
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2005
T18731
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yani Siskartika
Abstrak :
Persaingan dan perubahan lingkungan eksternal industri minyak global secara umum dan di Indonesia secara khusus menuntut perubahan-perubahan di lingkungan internal perusahaan yang bergerak di industri itu untuk mempertahankan eksistensi, yang dapat dapat diraih melalui corporate image building didukung dengan strong corporate identity, dengan melakukan redefenisi terhadap citra perusahaan terhadap segenap atribut dari brand perusahaan. Secara konseptual proses redefinisi ini disebut rebranding yang telah dilakukan oleh PT Medco Energi Intemasional, Tbk. terhadap subsidiarinya, PT Exspan Nusantara menjadi PT Medco E&P Indonesia. Salah satu aktivitas yang dilakukan untuk mengoptimalkan pencapaian tujuan rebranding adalah melalui program komunikasi ekstemal dan internal. Program komunikasi internal bertujuan untuk mendapatkan kesadaran, pengetahuan, pemahaman dan sikap positif kalangan internal, terutama karyawan. Implementasi program komunikasi internal ini melalui proses manajemen komunikasi antara lain perencanaan, strategi dan implementasi. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui dan menguraikan strategi komunikasi internal dalam corporate rebranding yang dijalankan oleh perusahaan tersebut. Menggunakan metode wawancara mendalam kepada narasumber yang terlibat dalam proses implemetasi komunikasi internal dalam corporate rebranding sebagai metode pengumpulan data dan mengacu pada communication campaign system model dalam melakukan analisis data, menghasilkan temuan bahwa strategi komunikasi internal perubahan nama dan logo perusahaan tersebut melalui beberapa tahapan. Mulai dari analisis permasalahan, identifikasi khalayak sasaran, verifikasi hasil riset, pengelolaan program komunikasi herdasarkan tujuan, perencanaan dan strategi pesan, perencanaan dan strategi media, analisis perencanaan dan kerja serta anggaran. Namun, tidak semua komponen-komponen pada setiap tahapan dalam model-yang secara konseptual harus terpenuhi-dipenuhi oleh manajemen dalam menetapkan strategi komunikasi internalnya. Hasil penelitian ini berimplikasi secara teoritis, metodologi dan praktis. Secara teoritis, memperkuat karakteristik beberapa konsep rebranding yang dikemukakan Moss, Temporal, Aaker, dan Cornelissen, serta strategi komunikasi intemalnya yang dikembangkan oleh Pace, Argenti dan Vardaman. Irnplikasi secara metodologi penggunaan communication campaign system model yang dikembangkan Simmons sebagai acuan dalam analisis data. Sedangkan implikasi praktis, hasil penelitian ini memberikan informasi yang otentik dan alami tentang implementasi strategi komunikasi internal perubahan nama dan logo PT Medco E&P Indonesia yang dapat dijadikan basis untuk inovasi strategi komuniksi internal di perusahaan ini. Penelitian ini merekomendasikan beberapa hal, antara lain, dalam masa transisi atau perubahan perusahaan, seperti program rebranding, maka harus ada perhatian khusus dan intensif dalam program komunikasinya. Manajemen perusahaan perlu mempertimbangkan untuk merubah intensitas penggunaan pesan yang bersifat tulisan dan terdokumentasi dengan beralih pada penggunaan komunikasi langsung yang bersifat dua arah, teratur dan regular mulai dari pemilik, direksi, level menengah hingga kepada karyawan.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T22586
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adellia Agusta
Abstrak :
ABSTRAK
Ruang lingkup analisis tesis ini adalah strategi dan implementasi komunikasi internal yang dilakukan oleh Starbucks Indonesia dalam internalisasi Kaizen berdasarkan teori Komunikasi Internal. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh eksistensi globalisasi yang menuntut perusahaan di bidang Food Beverages untuk bertindak dinamis dalam peningkatan reputasi perusahaan, sehingga sektor komunikasi internal menjadi alternatif yang sangat penting bagi faktor pengukur reputasi perusahaan. Penelitian ini berbasis kualitatif dengan metode studi kasus, dimana peneliti melakukan wawancara, focus group discussion kepada beberapa karyawan Starbucks dengan kualifikasi dan pengalaman kerja yang dimiliki. Untuk mendukung data primer tersebut, peneliti juga melakukan studi literatur yang akan digunakan sebagai data sekunder.Hasil penelitian menunjukkan bahwa program-program komunikasi internal di Starbucks Indonesia telah dilakukan berdasarkan nilai-nilai Kaizen, namun, optimalisasi nilai-nilai tersebut perlu dilakukan oleh pihak manajerial Starbucks Indonesia agar karyawannya dapat memahami dengan baik pentingnya peran Kaizen pada kegiatan bisnis Starbucks Indonesia.
ABSTRACT
The scope of analysis is to analyze strategy and implementation of Starbucks Indonesia rsquo s internal communication program through Kaizen rsquo s internalization referred to Internal Communication Theory. This research is based on the existence of globalization which forces the Food Beverage company to be more dynamic on the reputation rsquo s management activity, therefore, internal communication sector would be the imprtant factor to assess company rsquo s reputation. This research is a qualitative research with the case study method, whereas the researcher gathered the primary data through interviews, focus group discussion to several employees and other research rsquo s stakeholders based on the qualifications made by reseacher. To support them, researcher also done several literature reviews which has been used as the secondary data.Result shows that there has been implementation on the internal communication programs in Starbucks Indonesia based on Kaizen rsquo s values, however, they need to be optimalized by Starbucks managerial positions to ensure that Kaizen rsquo s values has been socialized and applied well.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
T50013
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jwiatun Surani
Abstrak :
Rebranding pada suatu institusi menandakan perubahan strategi yang bertujuan untuk membentuk citra dan merefleksikan perubahan identitas. Ketika suatu instansi mengalami proses rebranding tentu diperlukan penyebarluasan informasi kepada publik eksternal dan internal agar mereka mengetahui identitas perusahaannya yang baru. Internal branding merupakan komunikasi internal yang ditujukan pada publik internalnya dimana instansi mengomunikasikan kepada karyawannya semua aspek sesuai dengan misi brand tersebut. Penerapan dari komunikasi internal yang efektif dengan melibatkan karyawan akan mampu mendorong terjadinya Employee Engagement. Dengan menggunakan Employee Relations Theory yang dibuat oleh van Riel dan Fombrun, penulis meneliti komunikasi internal yang terjadi dalam proses rebranding, yaitu bagaimana perubahan tersebut dikomunikasikan kepada publik internalnya. ERT menekankan bahwa komunikasi internal mempunyai peran utama dalam meningkatkan identifikasi karyawan dengan organisasi untuk implementasi tujuan organisasi. Penelitian ini dilakukan menggunakan case study untuk menganalisis mengenai komunikasi internal pada institusi pemerintah yang mengalami rebranding dengan melakukan wawancara mendalam. Penulis menggunakan paradigma post-positivism. Hasil penelitian menunjukan bahwa perubahan organisasi merupakan sebuah proses yang membutuhkan strategi dalam mengomunikasikan perubahan yang terjadi dengan menggunakan menggunakan komunikasi internal yang efektif kepada karyawannya
Rebranding in institution refers to a strategy changing which aims shaping the image and renewing the identity of institution. When an institution through the rebranding process, the institution needs to be published their new identity. Internal branding is corporate communication which is targeted their own employee in order to inform the whole new mission of the brand. Implementation of effective internal communication by actively involving employees is escalating the Employee Engagement. By using Employee Relations Theory created by Van riel and Frombun. Researcher examines the internal communication that occurs in the rebranding process, that is how the change is communicated to internal public. ERT emphasizes that internal communication has a major role in increasing the identification of employees with organizations to implement organizational goals. this research used case study to analyze the internal communication at government institution experiencing rebranding by conducting indepth interviews. This research used the qualitative method with post positivism paradigm. The result of this research shows that organizational change is a process that occur by using effective internal communication to its employees.
2018
T51614
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dicky Affandi
Abstrak :
Penelitian ini membahas tentang pengaruh iklim komunikasi internal terhadap employee engagement sehingga karyawan ikut mengkomunikasikan implementasi CSR kepada pihak eksternal. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian campuran (mixed methods) yaitu mengkombinasikan metode penelitian kuantitatif dan metode kualitatif dalam satu penelitian. Responden dalam penelitian ini adalah karyawan yang bekerja di Kantor Pusat PT. Freeport Indonesia. Iklim komunikasi internal diukur dengan menggunakan Dennis communication climate survey (Dennis, 1974), employee engagement diukur menggunakan model AON Hewitt (2015) dan komunikasi CSR diukur dengan turunan definisi dari Podnar (2008). Hasil penelitian ini adalah iklim komunikasi internal berpengaruh signifikan terhadap keterlibatan karyawan (employee engagement). Sedangkan employee engagement berpengaruh signifikan terhadap komunikasi CSR. Iklim komunikasi internal juga memiliki peran stratejik dan sentral dalam perusahaan sehingga akan berpengaruh kepada produktifitas dan reputasi perusahaan. ......This study discusses about the effect of internal communication climate over employee engagement so that employees participate in communicating the implementation of CSR to external parties.The research used in this study is mixed methods research, which combines quantitative research methods and qualitative methods. Respondents in this study were employees working at PT. Freeport Indonesia's Head Office. Internal communication climate measured by using the Dennis communication climate survey (Dennis, 1974), employee engagement measured by using the AON Hewitt (2015), and CSR communication measured by derivative definitions from Podnar (2008). The results of this study are the internal communication climate has a significant effect on employee engagement. While employee engagement has a significant effect on CSR communication. The internal communication climate also has a strategic and central role in the company so that it will affect the productivity and the reputation of the company.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rena Bagliani
Abstrak :
PT Bank X Tbk pada periode tahun 2005 hingga 2008 telah melakukan proses sosialisasi budaya perusahaan yang baru, yaitu TIPCE (Trust, Integrity, Profesionalism, Costumer Focus, Excellence). Humas Bank X dalam mensosialisasikan TIPCE, menggunakan media internal yang salah satunya adalah Majalah Mandiri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana efektivitas Majalah Mandiri dalam pembentukan sikap karyawan terhadap budaya TIPCE. Penelitian ini menggunakan paradigma positivist dan pendekatan kuantitatif. Sifat penelitian yang digunakan adalah eksplanatif yang bertujuan untuk mengetahui apakah majalah internal dapat mempengaruhi sikap karyawan. Teknik pengumpulan data yang digunakan dengan menyebarkan kuesioner. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan Bank X yang berada di kantor pusat, dengan menggunakan teknik penarikan sampel random sampling. Hasil penelitian mengemukakan bahwa Majalah Mandiri dapat dikatakan mencapai tahap efektif dilihat dari pengetahuan dan pendapat responden mengenai Majalah Mandiri. Sikap karyawan terhadap budaya TIPCE telah mencapai aspek konatif, dengan melewati tahap kognitif dan afektif. Bila dilihat pengaruhnya, Majalah Mandiri mempengaruhi sikap karyawan terhadap budaya TIPCE. Dalam dimensi pengetahuan, pengetahuan karyawan terhadap ramuan isi dan distribusi majalah adalah dimensi yang paling mempengaruhi sikap karyawan terhadap budaya TIPCE. Sedangkan dalam dimensi pendapat, pendapat karyawan terhadap format media adalah dimensi yang paling mempengaruhi sikap karyawan terhadap budaya TIPCE. Apabila dilihat dari sikap yang terdiri dari dimensi Kognitif, Afektif dan Konatif, Pengetahuan terhadap majalah Mandiri paling mempengaruhi afektif atau perasaan karyawan terhadap budaya TIPCE. Kemudian Pendapat terhadap majalah Mandiri paling mempengaruhi kognitif atau pengetahuan karyawan.
PT Bank X Tbk during 2005 to 2008 period have done socialization of the new coorporate culture, TIPCE (Trust, Integrity, Profesionalism, Customer Focus, Excellence). PR of Bank X uses internal magazine ?Majalah Mandiri?, to socialize TIPCE. The objective of this research is to find out the effectivity of Mandiri Magazine in forming employee?s attitude toward TIPCE. This Research uses positivist paradigm with quantitative, explanatif approach that aims to find out whether internal magazine can influence employee?s attitude. Data collection technique is questionaire. The population in this reseacrh is Bank X?s employee stationed in central office. This research utilizes stratified random sampling. The outcome of this research exhibits the ability of Mandiri magazine to reach the effective level, based on the knowledge and opinion of the respondents on Mandiri magazine. Employee?s attitude toward TIPCE reach connative level, passing through cognitive and affective level.The relation between Mandiri magazine and employee?s attitude is quite strong. Mandiri magazine influence 24% of employee?s attitude toward TIPCE. The rest is influenced by other variables, other than Mandiri magazine. In the knowledge dimension, the knowledge of employee towards the content and distribution of the magazine influence most of employee?s attitude toward TIPCE culutre. Meanwhile in opinion dimension, employee?s opinion toward media format influence the most of employee?s attitude toward TIPCE culture. Based on employee?s attitude that contains of cognitive, affective and conative. Knowledge of the Mandiri magazine influence the affective of employee towards TIPCE. And opinion towards Mandiri magazine influence cognitive of employee.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>