Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Puspita Alwi
Abstrak :
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui keberfungsian keluarga sebagai prediktor internalizing problem pada remaja yang mengalami bullying. Selain itu penelitian ini ingin melihat dimensi keberfungsian keluarga yang berkontribusi terhadap internalizing problem tersebut. Pengukuran internalizing problem dilakukan dengan menggunakan Strengths & Difficulties Questionnaire(SDQ) dan pengukuran keberfungsian keluarga dilakukan dengan menggunakan Family Asessment Device (FAD). Responden juga diminta untuk mengisi alat ukur bullying questionnare sebagai screening korban bullying. Data didapatkan dari 201 responden yang berasal dari Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di Jakarta. Usia responden berkisar antara 12-17 tahun (M = 14,3). Melalui teknik statistik regresi linear, hasil penelitian menunjukkan bahwa keberfungsian keluarga secara umum berkontribusi menurunkan internalizing problem pada remaja yang mengalami bullying (p< 0,01) dengan nilai 𝑅2 sebesar 12,1 % dan nilai β sebesar -0,211. Selain itu didapatkan hasil bahwa diantara semua dimensi keberfungsian keluarga, dimensi respon afektif merupakan prediktor yang signifikan untuk mengurangi internalizing problem yang terjadi (p< 0,05). Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa keberfungsian keluarga merupakan prediktor yang signifikan untuk mengurangi internalizing problem pada remaja yang mengalami bullying. ......This study was conducted to determine the family functioning as a predictor for internalizing problems on adolescences who experience bullying. In addition this study wanted to see the dimensions of family functioning that contribute to internalizing problem. The internalizing problem was measured using Strengths and Difficulties Questionnaire (SDQ) and family functioning was measured using Family Assessment Device (FAD). Respondents were also asked to fill bullying questionnare as a screening of bullying victims. Data were obtained from 201 respondents from Junior High School (SMP) and senior high school (SMA) in Jakarta. The age of respondents ranged between 12-17 years (M = 14.3). Through linear regression statistical techniques, the results showed that family functioning in general contribute to decrease internalizing problems in adolescents who experienced bullying (p <0.01), with the value of 𝑅2 was 12,1 % and the value of β was -0,211. In addition it showed that among all the dimensions of family functioning, affective responsiveness was a significant predictor to decrease internalizing problems (p <0.05). Based on these results it can be concluded that the family functioning is a significant predictor to decrease internalizing problems in adolescences who experience bullying.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S66471
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Afifah Pradekso
Abstrak :
Tantangan di masa remaja berpotensi menimbulkan internalizing problem. Penting bagi remaja untuk mencari bantuan dari berbagai sumber yang tersedia. Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan preferensi mencari bantuan dari sumber formal dan informal berdasarkan tingkat internalizing problem siswa SMP di Banyuwangi. Penelitian dilakukan menggunakan desain cross-sectional pada 1.217 siswa (M = 13,52, SD = 1,04). Analisis independent samples t-test menunjukkan perbedaan preferensi mencari bantuan yang signifikan dari sumber formal, t(1215) = 2,271, p < 0,05 dan sumber informal, t(1215) = 3,681, p < 0,01 antara siswa dengan internalizing problem rendah dan tinggi. Siswa dengan internalizing problem rendah lebih cenderung mencari bantuan, baik dari sumber formal maupun informal. ......Challenges during adolescence can potentially cause internalizing problem. It is important for adolescents to seek help from all available sources. This study aims to look at differences in help-seeking preferences from formal and informal sources by the level of internalizing problem among middle school students in Banyuwangi. The study was conducted using a cross-sectional design on 1,217 students (M = 13.52, SD = 1.04). Independent sample t-test analysis showed significant differences in help-seeking preference from formal sources, t(1215) = 2.271, p < 0.05 and informal sources, t(1215) = 3.681, p < 0.01 between students with low and high internalizing problem. Students with low internalizing problem are more likely to seek help, both from formal and informal sources.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library