Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Syarifuddin Anshari
"ABSTRAK
Pendahuluan Intussusepsi merupakan kegawatdaruratan yang sering terjadi pada anak di bawah dua tahun dengan salah satu plihan tata laksananya adalah operasi Dalam terapi operatif dapat dilakukan dengan dua jenis operasi yaitu reseksi anastomosis langsung atau pembuatan stoma sementara Studi ini dilakukan untuk mengevaluasi keluaran kedua jenis operasi tersebut berupa lama rawat masa awal asupan oral infeksi daerah operasi dan re operasi Metode Studi retrospektif dengan desain potong lintang berdasarkan kelompok jenis operasi reseksi anastomosis langsung atau pembuatan stoma sementara dilakukan di RSCM melalui penelusuran rekam medis Pengambilan sampel secara consecutive sampling dengan kriteria inklusi usia 0 18 th menjalani operasi reseksi anastomosis langsung ditunda di RSCM sedangkan kriteria ekslusi adalah data tidak lengkap atau tidak dilakukan reseksi Data diolah secara statistik dengan analisis komparatif numerik dengan uji Chi square atau uji T tidak berpasangan bila sebaran data normal bila tidak normal dengan uji Mann Whitney Hasil Terdapat 106 subjek dilakukan operasi dengan 40 subjek menjalani operasi reseksi anastomosis langsung dan 46 subjek dengan pembuatan stoma sementara serta 20 subjek dieklusi karena tidak dilakukan reseksi Lama rawat inap dengan median 11 hari 4 36 hari dengan masa awal asupan oral dengan median tiga hari 1 7 hari durasi gejala dengan median tiga hari
ABSTRACT
Introduction Intussusception is an emergency that found mostly under two years old which one of the therapy is operative management There are two kinds of operation mostly done which are resection anastomosis and temporary stoma followed by stoma closure This study aims to explain outcome of each techniques operation including length of stay duration to start oral intake surgical site infection and re operation Methods Retrospective study using cross sectional design grouping as resection anastomosis group and temporary stoma group was done at RSCM by reviewing patients rsquo medical records Sample achieved by methods of consecutive sampling with inclusion criterias are ages 0 18 years old underwent surgical resection and anastomosis delayed anastomosis at RSCM hospital while the exclusion criterias are incomplete data or not have surgical resection The data were processed statistically Chi square test or unpaired T test used to analyze comparative numerical variables if data distribution is normal While it rsquo s not normal Mann Whitney test was used Results There were 106 subjects consisted of 40 patients belonged to resection anastomosis group and 46 subjects were temporary stoma group while 20 subjects were exluded Median of overall length of stay was 11 days 4 36 days the median of duration to the first oral intake was 3 days 1 7 days and median of clinical onset was three days"
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
SP-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Kshetra Rinaldhy
"Komplikasi kebocoran anastomosis dan panjangnya reseksi usus non vital pada kasus intususepsi masih menjadi permasalahan.
Tujuan: Mengetahui pengaruh NaCl 0.9 dan papaverin terhadap derajat kolagen serta kejadian komplikasi kebocoran anastomosis usus yang mengalami intususepsi pada model tikus putih.
Metode: Dilakukan laparotomi pada 21 tikus Sprague-dawley untuk membuat model intususepsi. Setelah 45 menit, dilakukan relaparotomi dan reduksi manual intususepsi. Tikus dibagi 3 kelompok secara random: kelompok A tanpa perlakuan, kelompok B aplikasi NaCl 0,9 hangat, kelompok C aplikasi papaverin di daerah usus yang mengalami strangulasi. Kemudian dilakukan reseksi dan anastomosis pada zona usus yang votalitasnya meragukan. Setelah hari ke-5 dilakukan laparatomi ulang, dinilai secara subjektif ada tidaknya kebocoran anastomosis, dan diambil sampel untuk dinilai grade kolagennya secara mikroskopik dengan parameter Philips.
Hasil: Kadar kolagen tertinggi pada kelompok C dan tidak ada kebocoran anastomosis pada kelompok ini. Lima ekor tikus dengan kolagen terendah pada kelompok A dan B, seluruhnya mengalami perforasi. Tikus dengan kolagen grade 3 dan 4 tidak ada yang mengalami perforasi. Perlakuan aplikasi NaCl 0.9 dan papaverin tidak bermakna secara statistik terhadap kejadian perforasi namun bermakna terhadap kadar kolagen.
Kesimpulan: NaCl 0.9% dan papaverin memiliki hubungan dengan tingginya derajat kolagen. Tingginya derajat kolagen berhubungan dengan rendahnya kejadian perforasi anastomosis pada model intususepsi tikus.

Background: In operative management of intussusception case, the most common complication is anastomosis leakage. Many factors influenced the anastomosis leakage and we concern the collagen factor which important in anastomosis wound healing process. We performed experimental study using topical 0.9 warm saline and papaverine at the released intussusceptum bowel.
Aim: To study the effect of topical saline and papaverin application in collagen grading and anastomosis leakage incident in rats intussusception model.
Methods: laparotomy was performed in 21 Sprague dawley rats to create the intussusception model. After the bowel considered ischemic, destrangulation with retrograde milking technique were performed. Rats were randomly divided in 3 groups A, control group B, saline group and C, papaverine group. We gave topical saline or papaverine at the mesenterium of the released intussusceptum bowel then resected and anastomosed the questionable vitality of bowel. After 5 days, the anastomosis leakage were subjectively assessed. The anastomose segment were sampled for measuring the collagen grading Phillips.
Results: Collagen grade of the group C was the highest among other groups and no anastomosis leakage in this group. There were 5 rats with collagen grade 1 and 2 in group A and B, and all 5 anastomosis site were perforated. There is no statistically relation between saline or papaverine application and the leakage events, but the application were significantly effect the collagen grading.
Conclusion: Findings suggest that saline and papaverine increase the collagen grading and the grading decrease the anastomosis leakage incidents.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library