Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tahtia Anharani Sazwara
"Real Estate Investment Trust (REIT) membentuk akses yang lebih mudah dan inklusif ke pasar investasi properti dan memberikan hasil yang lebih stabil dengan resiko lebih rendah relatif dengan direct investment berkat aturan yang mengharuskan minimum 90% dari pendapatan pajak REIT diberikan sebagai dividen. Di sisi lain, penggunaan machine learning dalam memprediksi variabel keuangan kunjung meningkat dalam popularitas dikarenakan efisiensi dan akurasi yang tinggi. Studi ini memanfaatkan algoritma machine learning dalam menemukan prediktor terbaik yang menjadi faktor harga saham REIT. Makalah ini menemukan hubungan signifikan antara nilai buku perusahaan dan hasil dividen terhadap return saham REIT, walaupun tidak dalam arah yang sama dengan literatur lampau terkait.

Real Estate Investment Trust (REIT) opens the door for easier and more inclusive access to the real estate investment market and provides stable, low risk returns thanks to the ruling where at least 90% of a REIT's taxable income must be given out as dividends. On the other hand, the use of machine learning in forecasting finance variables has always been increasing in popularity due to its ability to cut down processing time and its high accuracy. This study is aimed to utilize machine learning algorithms to find the best predictors for REIT returns. This paper found significant relationship between company’s book value and its dividend yield towards its stock returns, although not in the same direction as the literature suggests.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Nor Edi Azhar Binti Mohamad
"This study examines the performances of two Real Estate Investment Trust (REITs) structure in
Malaysian capital market by comparing the Dividend Yield (DY), Distribution per Unit (DU), Net
asset Value (NAV), and Earning per Unit (EU) of shariah (iREITs) and conventional (cREITs) REITs
from Malaysia perspective. The secondary data are retrieved from Bloomberg's Database for 13
listed REITs in the Bursa Malaysia main board for a five-year period from 2009 to 2013 with yearly
observation. Applying One Way-Anova analysis, an Independent Sample Kruskal-Wallis Test is used
to determine any differences in the performance of the two REITs structure. The results provide evidence
indicating that the two structures had distinctive and significantly different performances. It
also indicates the better performance of iREITs compared to cREITs. The results of this study are
useful to provide additional evidence towards the viable of Islamic funds as a significant initiative to
broaden and deepen the product base of Islamic capital market in Malaysia."
Universiti Tenaga Nasional, Department of Finance & Economics, College of Business Management & Accounting., 2016
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nor Edi Azhar Binti Mohamad
"This paper investigates the factors that can influence the Real Estate Investment Trust (REIT)’s
performance, paying particular attention to the listed REIT’s in Asian. Samples of 45 Asian listed
REITs are selected from five different countries namely Taiwan, Thailand, Malaysia, Hong Kong,
Japan and Singapore for 5 years basis from 2007 to 2011 with 225 observations. Study used Net Asset
value (NAV) and Return as the proxy for REITs performance while risk, dividend yield, net income
and size to represent the determinants variable. Applying correlations and multiple regression analysis,
the results provide evidence on the association between NAV and return with risk, dividend yield,
net income and size of REITs. Results of this study are hoped to help the investors and portfolio managers
to deepen their understanding of the dependence factors that might influence the performance
of REITs in Asian."
Universiti Tenaga Nasional, Malaysia, 2014
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Leviana Hestiawan
"ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan serta arah dari return spilloverpasar REIT di Asia, antara REIT dengan saham lokal dan pengaruhnya terhadap imbal hasil REIT di Asia. Negara yang dijadikan sampel penelitian ini adalah Hong Kong, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Singapura, Thailand dan Taiwan pada periode Januari 2010 hingga Desember 2018. Penelitian ini menggunakan metodologi indeks spilloveryang dikembangkan oleh Diebold dan Yielmaz untuk mengukur hubungan dan arah transmisi return spilloverantar kelas aset kemudian digunakan regresi OLS untuk mengetahui pengaruh faktor spillover terhadap imbal hasil REIT. Hasil dari penelitian ini menunjukkan connectedness yang rendah pada pasar REIT di Asia, dimana Jepang dan Singapura menjadi pasar yang paling berpengaruh. Connectedness yang rendah juga ditemukan pada REIT dan saham lokal. Secara umum, pengaruh faktor return spillover yang signifikan mempengaruhi imbal hasil REIT adalah net spillover dari pasar REIT di Asia."
2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Djunaidi Burhan
"Di negara-negara maju misalnya seperti di Amerika, dimana pasar modalnya relatif efisien, undang-undang "anti trust" dijalankan dengan baik dan investment fund mempunyai banyak saingan. Kondisi ini telah memberikan peluang bagi pemodal kecil yang menginvestasikan dananya dalam invesment fund akan memperoleh keuntungan yang memuaskan. Berbeda dengan situasi di Indonesia, dimana pasar modalnya masih jauh dari efisien, undang-undang "anti trust" belum ada, sedangkan kedudukan investment trust, yang secara hukum tidak lagi merupakan kedudukan yang monopoli, tapi sampai saat ini belum ada saingan yang memasuki pasar, maka keuntungan yang diperoleh oleh pemodal kecil dalam menginvestasikan dananya dalam investment fund, masih sangat diragukan kelayakannya. Perbedaan kondisi tersebut dan kedudukan investment trust di pasar yang masih monopoli di Indonesia, maka timbul pertanyaan apa iya return yang diperoleh oleh pemodal kecil melalui investment fund masih kurang baik.
Tujuan penelitian ini ingin mengevaluasi pengelolaan dana Reksa Dana (investment trust) di Indonesia, dengan penekanan pada analisa efisien pengelolaan, strategi yang dipergunakan dan kinerja pengelolaan yang berhubungan dengan tujuan pembentukan dana. Focusnya untuk menjawab beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan pengelolaan tersebut.
Pendekatan yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah "Capital Asset Pricing Model" (CAPM), dengan menggunakan beberapa model evaluasi kinerja portfolio yang diturunkan atau berdasarkan konsep CAPM. Alasan kenapa pendekatan dengan CAPM yang dipergunakan : a). CAPM merupakan teori atau konsep yang paling mutakhir untuk investasi moderen dan analisa sekuritas, karena CAPM memerikan keseimbangan umum pasar untuk sekuritas dan portfolio. b). CAPM (misalnya : CML dan SML) memberikan implikasi terhadap tingkah laku harga suatu sekuritas, hubungan antara imbalan dan resiko suatu investasi, dan dianggap merupakan ukuran yang tepat untuk resiko sekuritas dan portfolio. c). Konsep CAPM sudah banyak dipergunakan oleh profesional manajemen untuk penilaian suatu sekuritas, analisa resiko dan pengukuran kinerja suatu portfolio. d). Model - model evaluasi portfolio yang diturunkan dari (berdasarkan) konsep CAPM banyak dipergunakan untuk penelitian terhadap seorang manajer atau beberapa manajer dalam pengelolaan beberapa portfolio.
Dalam penerapan Capital Asset Pricing Model (CAPM), investasi bebas resiko dipergunakan investasi pada deposito rupiah dan investasi pada risky asset (market portfolio) di-proxy dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarata -BEJ. Dipilihnya IHSG-BEJ sebagai portfolio pasar disebabkan : (1) BEJ adalah bursa efek yang terbesar di Indonesia dan paling lama berdiri dibanding Bursa Efek Surabaya, yang berarti volume perdagangan saham-sahamnya terbaik diantara kedua bursa tersebut. (2) PT Dana Reksa sekuritas yang mengelola unit fund untuk kepentingan pemodal kecil, memang merupakan sarana yang disiapkan oleh pemerintah / milik pemerintah untuk mengantisipasi perkembangan pasar modal. (3) Belum tersedianya indeks yang lain yang bisa sebagai pengganti portfolio pasar di Indonesia sampai saat ini. Kemudian imbalan investasi bebas resiko (R1) menggunakan tingkat suku bunga deposito rupiah, disebabkan (I) Investasi dalam deposito rupiah adalah investasi yang paling aman yang dirasakan pemodal kecil. (2) Menyimpan uang dalam deposito sudah memasyarakar secara luas (3) Investasi dalam deposito rupiah paling likuid dibanding dengan investasi pada tanah, valuta asing dan emas. Model atau ukuran yang dipergunakan dalam penilaian dan perbandingan ialah return, standard deviasi, koefisien beta, koefisien korelasi, koefisien alpha, koefisien Treynor dan Sharpe, gross and net selectivity dan koefisien market timing.
Objek penelitian adalah 10 (sepuluh) macam sertifikat dari tiga jenis sertifikat Dana Reksa yang semuanya termasuk kategori unit trust. Semua macam sertifikat tersebut terdiri dari 5 (lima) macam dari Sertifikat Unit Dana Umum (UU), 2(dua) macam dari Sertifikat Unit Dana Pendapatan (UP) dan 3(tiga) macam dari Sertifikat Unit Dana Saham (US). Secara teoritis diharapkan dari ketiga jenis sertifikat unit dana ini, sesuai dengan pembentukan dana adalah : (a) Imbalan yang diharapkan pemodal, untuk Unit Saham (US) akan memperoleh imbalan yang terbesar, diikuti oleh Unit Dana Umum (UU) dan paling kecil akan diperoleh oleh Unit Pendapatan (UP). (b) Resiko yang dihadapi pemodal, baik yang diukur dengan total resiko (σ) atau yang diukur dengan resiko yang berhubungan dengan pasar (ß), untuk Unit Saham (US) akan mernpunyai resiko terbesar (σ, ß), diikuti oleh Unit Dana Umum (UU) dan paling rendah resikonya yang dipunyai oleh Unit Dana Pendapatan (UP).
Hasil penelitian dari tahun 1990 s/d 1995 (Juni) menunjukan bahwa tingkat diversifikasi portfolio belum baik yang ditunjukan rendahnya nilai R2 (yaitu koefisien determinasi), imbalan yang rendah yang ditunjukan oleh nilai excess return (Rp - Rf) yang negatip, perbandingan kinerja diantara ketiga jenis unit trust fund yang diukur dengan imbalan, standard deviasi, betha, Sharpe dan Turner Ratio belum seperti yang diharapkan, unit fund belum memperoleh kinerja di atas kinerja (hasil) rata-rata ditunjukan dengan belum berhasilnya pemilihan sekuritas, baik dengan "gross selectivity" maupun "net selectivity", dan juga belum berhasil mengikuti pergerakan pasar yang ditunjukan oleh koefisien CX2 yang negatip, dan overall performance mutual fund (σ, TR, SR, α) di atas apa yang diperoleh rata-rata pasar.
Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil penelitian ini : (1) Efisiensi pengolahan portfolio unit trust masih belum baik, maka resiko yang ditanggung oleh pemodal kecil akan lebih besar dari apa yang seharusnya dapat diusahakan oleh manajemen dalam menyusun komposisi portfolio yang efisien. (2) Strategi yang dipergunakan manajemen dalam mengelola portfolio unit trust fund adalah pasif strategi (buy and hold strategy). " Buy and hold strategy " mungkin besar dalam pasar modal Indonesia yang terus menurun selama periode penelitian ini. (3) Tujuan pembentukan dana diantara ketiga jenis unit trust belum sepenuhnya tercapai. (4) Unit trust dapat mengatasi pasar. (5) Investasi dalam unit trust belum lebih baik dari pada investasi dalam deposito rupiah.
Kesimpulan umum dari penelitian ini ialah bahwa return yang diperoleh oleh pemodal pemodal kecil yang melakukan investasinya pada sertifikat sertifikat investment trust memang masih belum baik. Untuk meningkatkan efisiensi dan kinerja unit trust diperlukan, peran pemerintah untuk mendorong masuknya (new entry) investment trust, peningkatan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) dari manajemen yang mengelola dana unit trust, dan peran para akademisi, pengamat ekonomi dan para analyst melalui publikasinya secara periodik mengenai pengelolaan unit trust di Indonesia. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library