Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tisha Ravenska Fitriani
"Natrium askorbat merupakan bentuk garam dari asam askorbat. Pada umumnya natrium askorbat dikombinasikan dengan asam askorbat karena sama-sama mempunyai kemampuan sebagai antioksidan. Untuk bahan baku asam askorbat ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk penetapan kadar, diantaranya adalah metode volumetri seperti titrasi asam basa, iodimetri, iodometri, iodatometri dan serimetri, sedangkan untuk natrium askorbat penetapan kadar yang dapat dilakukan adalah titrasi iodimetri. Hingga saat ini prosedur penetapan kadar untuk natrium askorbat secara iodometri, iodatometri dan serimetri masih jarang digunakan. Penelitian bertujuan untuk membandingkan penetapan kadar natrium askorbat secara iodimetri, iodometri, iodatometri dan serimetri yang menurut literatur dapat dilakukan. Dari data hasil perolehan kembali relatif setiap metode dilakukan uji secara statistik dengan menggunakan analisis varians dan uji t untuk mengetahui apakah keempat metode tersebut memberikan hasil yang sama atau berbeda ditinjau dari segi akurasi, sedangkan nilai koefisien variasi dibandingkan secara langsung untuk mengetahui apakah keempat metode tersebut memberikan hasil yang sama atau berbeda ditinjau dari segi presisi. Dari segi akurasi dan presisi iodimetri, iodometri, iodatometri dan serimetri memberikan hasil baik, namun berbeda ditinjau dari segi akurasi dan presisi. hal ini dapat dilihat dari nilai UPK rata-rata yang berada dalam rentang 98-102% yaitu iodometri 98,8648%, iodometri 99,2945%, iodatometri 100,2080% dan serimetri 100,7102%, dan nilai koefisien variasi dibawah 2 % yaitu iodimetri 0,0832%, iodometri 1,0643%, iodatometri 1,6690% dan serimetri 0,8963%, metode serimetri memberikan hasil yang terbaik dari segi akurasi dan presisi. karena memiliki tingkat akurasi dan presisi tertinggi dengan nilai koefisien variasi terendah yaitu 0,8963%.
Sodium ascorbate is the salt of ascorbic acid. In this time, sodium ascorbate is combined with ascorbate acid because it has same ability as antioxidants. For ascorbic acid raw material, there are some methods that is user for quantitative determination, such as acid-base titration, iodimetry, iodometry, iodatometry and serimetry, then for sodium ascorbate determination might be done by iodimetry. In this time, the use of procedure of quantitative determination for sodium ascorbate in iodometry, iodatometry and serimetry still rare to use. This research of sodium ascorbate purpose to compare quantitative determination in iodometry, iodatometry and serimetry according to literature might be done. The result of the relative recovery data from each method is tested statistically using analysis of variance test (ANOVA) and t test to know whether that four methods give the same or different result for the accuracy. While for the coefficient variation value compared directly to know whether the four methods give the same or different result for the precision, from the accuracy and precision aspects iodimetry, iodometry, iodatometry and serimetry give the good result, but is different with the accuracy dan precision aspect. It may also seen in UPK mean value at range 98-102%, for iodimetry 98,8648%, iodometry 99,2945%, Iodatometry 100,2080% and serimetry 100,7102%, and the coefficient value is above 2%, for iodimetry 0,0832%, iodometry 1,0643%, iodatometry 1,6690% and serimetry 0,8963%, serimetry methods gives the best result from the accuracy and precision, because serimetry have accuracy and precision with lowest level of coefficient variation value about 0,8963%."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2007
S32908
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hedi Surahman
"Program iodisasi garam dengan cara fortifikasi iodium ke dalam garam merupakan cara yang paling tepat guna dan ekonomis untuk menanggulangi masalah gangguan akibat kekurangan iodium. Tetapi dalam perkembangannya ada beberapa isu yang menyatakan bahwa penggunaan garam ber-iodium tidak efektif karena kadar iodiumnya akan berkurang bahkan hilang bila dicampur dengan bumbu dapur.
Untuk mengetahui lebih jauh keberadaan iodium dalam bumbu dapur perlu diadakan penelitian dengan menggunakan beberapa metode analisis yang lebih sensitif dibanding metode yang pernah dilakukan (lodometri) karena banyaknya senyawa kimia dalam bumbu dapur yang berinteraksi dengan iodat. Metode X-ray Fluorescence digunakan untuk menganalisis secara total kandungan iodium dalam suatu sampel. Metode ini dapat digunakan dalam menganalisis iodium dalam berbagai spesies baik itu dalam bentuk iodida, iodat, iodium dan bentuk kompleks. Metode X-ray Fluorescence sangat sensitif dalam menganalisis suatu unsur yaitu sampai kisaran ppm. Dalam penelitian ini selain metode X-ray Fluorescence juga dilakukan pengujian menggunakan metode iodometri dengan maksud untuk mengetahui sejauh mana hasil yang diperoleh dengan metode ini.
Metode X-ray Fluorescence dilakukan dengan cara mencampurkan sekitar 25 gram garam NaCl yang mengandung sekitar 480 ppm kalium iodat dengan masing-masing 25 gram bumbu dapur (cabe, ketumbar dan merica). Campuran ini kemudian dilarutkan dengan aquades menjadi 100 ml dan dianalisis dengan alat X-ray Fluorescence. Intensitas yang dihasilkan dari unsur iodium dalam campuran bumbu dapur dan garam iodat dibandingkan dengan intensitas unsur iodium larutan standar iodat yang diketahui konsentrasinya menggunakan perhitungan regresi linier. Hasil yang diperoleh dari pengujian ini adalah untuk bumbu cabe terjadi penurunan iodat sekitar 12,84 %, bumbu ketumbar sekitar 6,42 % dan merica sekitar 1,14 %.
Metode iodometri dilakukan dengan cara melarutkan 62,5 gram masing-masing bumbu dapur (cabe, ketumbar dan merica) ke dalam 500 ml aquades. Larutan ini disaring dan hasil saringan diambil 10 ml kemudian ditambahkan 1 gram NaCl dengan variasi konsentrasi iodat. Campuran ini kemudian dititrasi dengan natrium tiosulfat. Hasil yang diperoleh dibandingkan dengan sampel garam tanpa penambahan bumbu dapur. Dari hasil perbandingan ternyata pada konsentrasi iodat sekitar 470 ppm terjadi penurunan untuk masing-masing bumbu dapur yaitu cabe sekitar 75,5%, ketumbar 51,43% dan merica 20,99%.
Perbedaan penurunan iodat dalam bumbu dapur dari kedua metode ini disebabkan karena perbedaan prinsip dan fungsi dari metode. lodometri hanya dapat menganalisis iodium dalam bentuk iodat saja sedangkan dalam matrik bumbu dapur yang mengandung senyawa-senyawa kimia kemungkinan iodat berada dalam beberapa bentuk senyawa . X-ray Fluorescence dapat menganalisis iodat dalam beberapa bentuk senyawa iodium sehingga matrik bumbu dapur yang begitu kompleks tidak menjadi masalah."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S49250
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novita Anggraini
"ABSTRAK
Metode analisis iodometri adalah metode analisis standar (SNI) yang digunakan
untuk menentukan kandungan iodat dalam garam. Metode analisis spektrofotomeiri
sinar tampak menurut prinsip-prinsip analisisnya diharapkan dapat menjadi metode
analisis altematif penentuan iodat dalam garam, karena detektor yang digunakan
untuk mengamati wama memiliki ketelitian dan sensitititas yang lebih baik
daripada mata. Oleh karenanya nrlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk
menentukan kandungan iodat dalam garam dengan metode analisis spektrofotornetri
si nar tampak.
Tujuan dan penelitian ini adalah untuk membandingkan metode analisis titrasi
iodometri dan metode analisis spektrofotometri sinar tampak dalam menganalisa
kandungan iodat di dalam garam pasar. Penelitian dilakukan dengan menguji
batasan analisis, pengaruh NaCl terhadap kurva kalibrasi dan keakuratan masing-
masing metode dengan menggunakan garam NaCl p.a dengan ditambahlcan
sejumlah iodat. Hasil analisis ini kemudian dianalisis dengan metode analisis
regresi Kcmudian untuk penguj ian garam pasar, digunakan tiga macam merk garam
pasar dan dianalisis dengan kedua metode.
Dari hasil pengamatan ditemukan bahwa batasan analisis untuk spektrofotomenri
5 sampai 0_1 ppm. Konsentrasi NaCl yang meningkat akan meningkatkan
sensitifitas analisis untuk spelctrofotometri, dengan konsentrasi NaCl optimum 20 gr/100 ml sedangkan konsentrasi NaCl tidak berpengaruh untuk iodometri.
Keakuratan masing-masing metode diperoleh dengan persamaan regresi untuk
spektrofotometri yaitu Y = 0,9959 X dengan R2 = 0,9823 dan untuk iodometd Y=
0,9807x dengan R2 = 0,9967l. Hasil analisis garam pasar bemmerk dengan kedua
metode didapatkan hasil yang tidak jauh berbeda dengan selisih hasil analisis rata-rata I ppm.

"
2001
S49135
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library