Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kairupan, Maryones Edward
Abstrak :
Sintesis metanol melalui hidrogenasi CO; yang telah diteliti sampai saat ini masih memiliki kelemahan, yaitu kondisi operasi saat terjadi reaksi (tekanan dan temperatur) relatif tinggi. Agar reaksi dapal dlakukan pada tekanan dan suhu yang lebih rendah, karalis yang digunakan harus lebih selektif dan aktif. Pada hidrogenasi COL keberhasilan konversi reaksi sinlsis metanol dapal diperbesar dengan mengguuakan katalis yang sesuai dalam reaksinya Pengembangan katalis terus dilakukan, pengembangan terbaru menunjukan bahwa penambahan iradiasi nltrasonik pada saat preparasi dapat membawa perubahan terhadap si fat karakteristik dan kincrja katalis. Penelitian ini diawali dengan pembuatan katalis CuO/ZnO/AIZO;/Cr3Og. dengan perlakuan ultrasonik dalam empat variaui iradiasi menggunakan metode kopreslpitasi. Katalis yang dihasilkan kemudian cliuji karakterisasi yang melipnli luas pennukaan dengan metode BET dan kekuatan adsorpsi/desorpsi dengan metode TPD. Hasil penelilian BET mcnunjukan bahwa katalis dengan iradiasi sclama 60 mcnil memiliki luas pemiukaan yang lebih besar_ Hal ini disebabkan karcna ullrasonik memberikan energinya yang besar pada katalis sehingga leljadi tumbukan anlar partikel yang sangat cepat sehingga memungkinkan pergerakan atom-atom dalam sistem padalan membentuk celah bam sehingga terjadi perubahan dimcnsi karalis_ Pada pengujian TPD, gas adsorbat yang digunakan adalah H; dan C 01. Hasil yang clidapat menunjukan bahwa pada temperatur rendah, jumlah gas adsorbat yang leradsorb mempunyai koherensi dengan luas permukaan, karena pada temperatur xinggi adsorbsi yang terjadi adalah adsorbsi iisika. Sedang pada temperatur tinggi lebih bcrkaitan pada aktivitas katalis karena adsorbsi yang terjadi befsifat kimia. Karena pada penelitian ini lidak dilakukan uji kinerja katalis, maka penentuan aktivitas katalis hanya berdasarkan hasil energi desorpsi dari katalis tersebut, dimana tool-i volcano mengatakan bahwa katalis yang lebih aktif adalah katalis yang mempunyai energi desorpsi sedang. Sesuai dengan teori volcano, katalis yang diberi iradiasi selama 60 menit menunjukan aktivitas yang tinggi.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S49312
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harum Andriadi Bayu Prakoso
Abstrak :
ABSTRAK
Baja ODS (Oxide Dispersion Strenghtened) merupakan salah satu advanced material yang memiliki struktur stabil dan tahan terhadap temperatur tinggi yang berguna sebagai aplikasi nuklir atau pembakaran biomassa. Dengan serbuk Fe, Cr, dan Y2O3, Paduan Baja ODS memiliki standard pengolahan yang terdiri atas atomisasi gas dari pre-alloy, mechanical alloying, perlakuan thermal/mekanis. Pada pengolahan tipe powder metallurgy, pengolahan baja ODS masih perlu dikaji dalam hal homogenitas, dan mechanical properties, dengan menyelidiki baja ODS pasca perlakuan microalloying dengan ultrasonic pada media toulene. Perlakuan diberikan dalam bentuk serbuk dengan variabel amplitudo, kemudian tekanan kompaksi pada 7500 hingga 8000 Psi, serta proses sintering yang dilakukan pada suhu 1300oC dengan proses I tahap yang ditahan selama 2 jam dan proses II tahap pada suhu tahan 1000oC, dan 1300oC dengan masing-masing 1 jam tahan yang kemudian diteiti dengan SEM-EDS, XRD, microhardness, serta density. Hasil dari Penelitian ini menunjukkan bahwa Nilai kekerasan berada pada rentang 87,42 HVN Hingga 163,77 HVN dengan nilai densitas serbuk, 5,13 gr/cc, 5,76 gr/cc, 5,23 gr/cc, serta 5,5 gr/cc yang secara berurutan Sampel A hinga D. selain itu, hasil penyelidikan menyebutkan bahwa, pada pengujian kompaksi, terjadi perbedaan Nilai kekerasan sebesar 62,24 HVN. Kemudian, dari Hasil morfologi bongkah dari proses sintering, menghasilkan fasa Ferrite dengan struktur kristal Cubic yang memiliki nilai homogenitas yang tinggi melalui pembuktian grafik XRD dengan komposisi Fe-Cr tertinggi pada amplitudo 40% 1-step sintering sebesar 94,5%.
ABSTRACT
ODS (Oxide Dispersion Strengthened) Steel is one of the Advanced Material that has a stabilized structure and Heat Resistance as Nuclear Application or Combustion of Biomass. With the basic Element Fe-Cr-Y2O3, ODS Alloy Steel Obtain standard of processing consisting Pre-Alloy, Mechanical Alloying, and Mechanical/Thermal Treatment. In the type of Powder Metallurgy Processing, ODS Steel indicated a obstacles that need to discuss in the concern of Homogeneity and Mechanical Properties with investigating ODS Steel Characterization after Micro alloying treatment with ultrasonic using Toulene as a media. The treatment given by a various Amplitude, and then gain the Compacting Pressure from 7500 Psi to 8000 Psi, also sintering Processes for the first step in 1300OC with 2 hours of holding time, and the second one the 2 step of sintering process, which has holding time in 1000OC and 1300OC with 1 hours each. After that, the result of the processes being characterized by SEM-EDS, XRD, Micro hardness, and Density. Effect of compaction pressure prove the difference between pressure of compaction was given by 62.24 HVN. the result of this research Prove that the range of Hardness are from 87,42 HVN to 163,77 HVN in the manner score of density in powder shape, 5,13 gr/cc, 5,76 gr/cc, 5,23 gr/cc, and 5,5 gr/cc that sequentially from sample A to D. the Bulk Morphology, as a result of sintering Process, describes Ferrite which has cubic structure, contain high homogeneity result that proved by XRD graph with highest composition of Fe-Cr at 40% amplitude in 1-step sintering in the amount of 94,5%
2016
S63092
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yennita Indra Bastian
Abstrak :
Senyawa golongan kuinazolinon memiliki aktivitas biologis yang luas. Salah satunya adalah senyawa 2-[(E)-2-feniletenil]-3,4-dihidrokuinazolin-4-on yang memiliki aktifitas antibakteri. Aktivitas antibakteri paling efektif ditunjukkan oleh turunan senyawa kuinazolinon dengan cincin benzena yang tidak tersubstitusi atau tersubstitusi oleh substituen kecil dan cincin pirimidin yang tersubstitusi oleh substituen besar. Dalam rangka memperoleh senyawa turunan kuinazolinon baru yang diperkirakan memiliki aktivitas antibakteri, telah dilakukan sintesis senyawa 6-amino-2-[(E)-2-feniletenil]-3,4-dihidrokuinazolin-4-on. Sintesis dilakukan melalui empat tahap. Tahap 1, sintesis 2-metil-3,4-dihidrokuinazolin-4-on (1) dari antranilamida dan asetamida dengan iradiasi microwave. Tahap 2, sintesis 2-metil-6- nitro-3,4-dihidrokuinazolin-4-on (2) dari nitrasi 2-metil-3,4-dihidrokuinazolin-4-on dengan asam nitrat pekat berasap dan asam sulfat pekat. Struktur molekul produk 1 dan 2 telah dikonfirmasi dengan FT-IR. Tahap 3, sintesis 6-nitro-2-[(E)-2-feniletenil]-3,4-dihidrokuinazolin-4-on (3) dari kondensasi Knoevenagel 2-metil-6-nitro-3,4-dihidrokuinazolin-4-on dan benzaldehida. Tahap 4, sintesis 6-amino-2-[(E)-2-feniletenil]-3,4-dihidrokuinazolin-4-on (4) dari reduksi 6-nitro-2-[(E)-2-feniletenil]-3,4-dihidrokuinazolin-4-on dengan serbuk besi, dan asam klorida pekat menggunakan ultrasonik. Struktur molekul produk 3 dan 4 telah dikonfirmasi dengan FT-IR dan 1H-NMR. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produk hasil sintesis sudah sesuai dengan senyawa yang diharapkan dengan nilai rendemen tahap 1 sebesar 90,19%; tahap 2 sebesar 79,61%; tahap 3 sebesar 42,04% dan tahap 4 sebesar 72,24%. ...... Quinazolinone derivatives have wide spectrum of biological activity. One of them is 2-[(E)-2-phenylethenyl]-3,4-dihydroquinazolin-4-one which have antibacterial activity. The most effective antibacterial activity were showed by quinazolinone derivative with an unsubstituted benzene ring or substituted with one small substituents and a pyrimidine ring substituted with large substituents. To get a novel quinazolinone derivative which predicted to have antibacterial activity, 6-amine-2-[(E)-2-phenylethenyl]-3,4-dihydroquinazolin-4-one has been synthesized. There were four stages of synthesis. First, synthesis of 2-methyl-3,4-dihydroquinazolin-4-one (1) from antranilamide and acetamide by microwave irradiation. Second, synthesis of 2-methyl-6-nitro-3,4-dihydroquinazolin-4-one (2) by nitration of 2-methyl-3,4-dihydroquinazolin-4-one with nitric acid fuming and concentrated sulfuric acid. The structure of first and second products was confirmed using FT-IR. Third, synthesis of 6-nitro-2-[(E)-2-phenylethenyl]-3,4-dihydroquinazolin-4-one (3) by Knoevenagel condensation of 2-methyl-6-nitro-3,4-dihydroquinazolin-4-one and benzaldehyde. Fourth, synthesis of 6-amine-2-[(E)-2-phenylethenyl]-3,4-dihydroquinazolin-4-one (4) by reduction of 6-nitro-2-[(E)-2-phenylethenyl]-3,4-dihydroquinazolin-4-one with iron powder and concentrate hydrocloric acid using ultrasonic. The structure of third and fourth products was confirmed using FT-IR and 1H-NMR. The results showed that the synthesized products are in confirmity with the expected compound with 90,19% yield for first stage; 79,16% yield for seconde stage; 42,04% yield for third stage and 72,24% yield for fourth stage.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
S55898
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marianne Wiguna
Abstrak :
Kasus resistensi terhadap antibakteri memicu kebutuhan akan adanya antibakteri baru. Kuinazolin-4-on memiliki spektrum aktivitas biologi yang luas, salah satunya adalah antibakteri. Dihidrofolat reduktase merupakan enzim yang penting dalam biosintesis asam nukleat bakteri. Senyawa turunan kuinazolin-4-on dengan substitusi pada posisi 2- dan 6- dapat menghambat aktivitas dihidrofolat reduktase. Penambahan gugus stiril pada posisi 2- dapat menyebabkan kerusakan sel mikroorganisme. Adanya gugus amina pada posisi 6- bersifat aktif sebagai antimikroba. Dalam rangka memperoleh senyawa turunan kuinazolin-4-on lainnya telah dilakukan sintesis senyawa baru 6-amino-2-[(E)-2-(4-hidroksifenil)etenil]-3,4-dihidrokuinazolin-4-on yang dilakukan dalam empat tahap. Tahap pertama adalah sintesis 2-metil-3,4-dihidrokuinazolin-4-on dari antranilamida dan asetamida menggunakan microwave. Tahap kedua adalah sintesis 2-metil-6-nitro-3,4-dihidrokuinazolin-4-on menggunakan asam nitrat berasap dan asam sulfat pekat. Tahap ketiga adalah sintesis 2-[(E)-2-(4-hidroksifenil)etenil]-6-nitro-3,4-dihidrokuinazolin-4-on dari 2-metil-6-nitro-3,4-dihidrokuinazolin-4-on dan 4-hidroksibenzaldehida dalam asam asetat glasial menggunakan microwave. Tahap keempat adalah sintesis 6-amino-2-[(E)-2-(4-hidroksifenil)etenil]-3,4-dihidrokuinazolin-4-on menggunakan serbuk besi dalam asam klorida pekat dengan sonikasi. Struktur molekul senyawa produk tahap satu dan dua dikonfirmasi dengan FT-IR, sedangkan senyawa tiga dan empat dikonfirmasi dengan FT-IR dan 1H NMR. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produk sintesis telah sesuai dengan senyawa yang diharapkan dengan persen perolehan tahap satu 90,19%, tahap dua 79,61%, tahap tiga 67,45% dan tahap empat 52,91%. ...... Antibacterial resistance cases have triggered the necessity of new antibacterial agents. Quinazolin-4-one has a wide spectrum of biological activities, one of them is antibacterial. Dihydrofolate reductase is the important enzyme in the biosynthesis of nucleic acid. Inhibition of dihydrofolate reductase will cause cell death. The series of 2,6-substitued-quinazolin-4-one have the inhibition activities of dihydrofolate reductase. Addition of styryl compound in 2-substitued-quinazolin-4-on can cause the damage of microorganism cells. Amine group in 6-substitued-quinazolin-4-one have the characteristic as antibiotic. In order to obtain another derivate of quinazolin-4-one, a new 6-amino-2-[(E)-2-(4-hydroxyphenyl)ethenyl]-3,4-dihydroquinazolin-4-one had been synthesized in four stages. First stage was microwave-assisted synthesis of 2-methyl-3,4-dihydroquinazolin-4-one from anthranilamide and acetamide. Second stage was synthesis of 2-methyl-6-nitro-3,4-dihydroquinazolin-4-one using fuming nitric acid and concentrated sulfuric acid. Third stage was microwave-assisted synthesis of 2-[(E)-2-(4-hydroxyphenyl)ethenyl]-6-nitro-3,4-dihydroquinazolin-4-one from 2-methyl-6-nitro-3,4-dihydroquinazolin-4-one and 4-hydroxybenzaldehide in glacial acetic acid. Fourth stage was synthesis of 6-amino-2-[(E)-2-(4-hydroxyphenyl)ethenyl]-3,4-dihydroquinazolin-4-one using iron powder in concentrated hydrochloride acid with sonication. Molecular structure of the first and second compound was confirmed by using FT-IR while the third and fourth compound was confirmed by using FT-IR and 1H NMR. Result of the research shows that the final product is in conformity with the expected compound with 90,19% yield for first stage, 79,61% second stage, 67,45% third stage, and 52,91% fourth stage.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
S56580
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chatrin
Abstrak :
Senyawa turunan kuinazolin-4(3H)-on telah diketahui memiliki aktivitas farmakologis yang luas. Senyawa 2-stirilkuinazolin-4(3H)-on secara khusus memiliki aktivitas penghambatan polimerisasi tubulin, Epidermal Growth Factor Receptor, dan dihidrofolat reduktase yang berperan penting dalam terjadinya tumor. Pada penelitian ini, dilakukan sintesis senyawa baru turunan 2-stirilkuinazolin-4(3H)-on tersubstitusi pada posisi 6, yaitu 6-amino-2-[(E)-2-[4-(dimetilamino)fenil]etenil]-3,4-dihidrokuinazolin-4-on. Sintesis dilakukan dalam empat tahap: sintesis 2-metilkuinazolin-4(3H)-on, nitrasi membentuk 2-metil-6-nitrokuinazolin-4(3H)-on, kondensasi dengan p-dimetilaminobenzaldehida membentuk 2-[(E)-2-[4-(dimetilamino)fenil]etenil]-6-nitro-3,4-dihidrokuinazolin-4-on, dan reduksi membentuk 6-amino-2-[(E)-2-[4-(dimetilamino)fenil]etenil]-3,4-dihidrokuinazolin-4-on. Struktur molekul senyawa produk tahap satu dan dua dikonfirmasi dengan spektroskopi FT-IR. Struktur molekul senyawa produk tahap tiga dan empat dikonfirmasi dengan spektroskopi FT-IR dan 1H-NMR. Hasil penelitian menunjukkan bahwa senyawa produk sesuai dengan senyawa yang diharapkan dengan rendemen sebagai berikut: tahap satu 90,2 %, tahap dua 79,61 %, tahap tiga 73,27 %, dan tahap empat 56,69 %. ...... Derivatives of quinazolin-4(3H)-one are known to have broad pharmacological activities. The 2-styrylquinazolin-4(3H)-one is known for its inhibition activity of tubulin polymerization, epidermal growth factor receptor, and dihydrofolate reductase which play important roles on tumor development. In this research, the novel 2-styrylquinazolinone substituted on C6 position derivative, 6-amino-2-[(E)-2-[4-(dimethylamino)phenyl]ethenyl]-3,4-dihydroqui-nazolin-4-one was synthesized in four steps: formation of 2-methylquinazolin-4(3H)-one, nitration to form 2-methyl-6-nitroquinazolin-4(3H)-one, further reaction with p-dimethylaminobenzaldehyde yielding 2-[(E)-2-[4-(dimethyl-amino)phenyl]ethenyl]-6-nitro-3,4-dihydroquinazolin-4-one, and reduction to 6-amino-2-[(E)-2-[4-(dimethylamino)phenyl]ethenyl]-3,4-dihydroquinazolin-4-one. Molecular structures of first and second reaction products were confirmed with FT-IR spectroscopy. Molecular structures of third and fourth reaction products were confirmed with FT-IR and 1H-NMR spectroscopy. Results show that molecular structures of the products meet the predicted structure, with reaction yields as follow: first step 90,2 %, second step 79,61 %, third step 73,27 %, and fourth step 56,69 %.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
S56868
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library