Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 359 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lieke E. Malonda Waluyo
"Dalam kehidupan manusia terdapat berbagai jenis ruang dimana masing-masing ruang mempunyai batas. Jarak dalam tiap ruang dapat terdiri dari Jarak Intim, Jarak Pribadi, Jarak Sosial dan Jarak Umum (Tillman and Tillman, 1992). Menurut Sommers (1969), berbagai jenis ruang ada dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin, kepribadian dan kebudayaan, sedangkan Stokhols dan Altman mengatakan bahwa ada perbedaan antara pria dan wanita (1987) dalam menghadapi jarak. Juga bahwa tergantung dari siapa yang sedang dihadapi dan dalam situasi apa kejadian serta kenteksnya.
Pengukuran dilakukan terhadap kelompok mahasiswa yang sudah lama tinggal di Jakarta, kelompok Profesi yang sudah lama tinggal di Jakarta, kelompok mahasiswa yang baru sate setengah bulan tinggal di Jakarta dan kelompok pelajar SMU di Tanjung Pinang. Dengan menggabungkan maka diperoleh Gabungan kelompok Jakarta dan Gabungan Kelompok Luar Jakarta. Pengukuran dilakukan dari depan dan belakang, sampin kanan dengan menggunakan gambar sebesar manusia yang didekatkan. Responden dihadapkan dengan gambar orang yang berlawanan jenis.
Pengukuran untuk keempat jenis jarak, dengan pengukuran dari depan maupun dari belakang, samping kanan pada semua kelompok menunjukkan bahwa secara umum terdapat kenaikan dalam jarak sesuai urutan Jarak Intim, Jarak Pribadi, Jarak Sosial dan Jarak Umum dan antara tiap jenis jarak terdapat perbedaan yang signifikan. Jarak Intim dalam perbandingan diantara semua kelompok., dengan pengukuran dari depan maupun belakang samping kanan, berbeda secara signifikan, terkecuali antara Jakarta Mahasiswa dengan SMU Tanjung Pinang. Jarak Pribadi, Jarak Sosial, Jarak Umum pada pengukuran dari depan maupun dari belakang, juga berbeda secara signifikan. Ada kemungkinan bahwa faktor usia, budaya, lokasi tempat tinggal dan pekerjaan berpengaruh pada perbedaan-perbedaan yang ada. Pada semua kelompok, untuk tiap jenis jarak juga tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara pria dan wanita, walaupun ada perbedaan dalam besar kecilnya jarak. Kelompok US menampilkan jarak yang secara umum lebih kecil untuk Jarak Intim dan lebih besar untuk Jarak Umum dalam perbandingannya dengan kelompokkelompok Indonesia. Perbedaaa yang tidak signifikan ini mungkin disebabkan karena sampel kelompok Indonesia tidak besar.
Disarankan untuk mengadakan penelitian lebih lanjut, hingga perbedaan menampilkan signifikansi, dan melihat pada hubungannya dengan faktor usia, budaya, lokasi tempat tinggal dan pekerjaan."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1999
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Suryana. author
"Penambahan fasilitas pendiclikan menunjukkan upaya peningkatan kualitas proses
clan hasil pendidikan. Suatu sistem pendidikan disebut bermutu dad segi proses jika
proses belajar-mengajar berlangsung secara efektif, clan peserta didik mengalami proses
pembelajaran yang bermakna clan ditunjang oleh sumber daya (manusia, clana, sarana,
clan prasarana) yang memadai.
Sementara Ru peserta diclik tersebar di lokas! yang sangat beragam mulai dari
daerah terpencil sampai kota metropolitan. Kondisi geografis yang sedemikian luas clan
terpencar, clan tingkat perkembangan pembangunan yang beragam, mengakibatkan
masih rendahnya efisiensi dalam pengelolaan pendidikan.
Masalah dalarn penelitian in! adalah : Bagaimana hubungan faktor jarak dengan
kelengkapan fasilitas Sekolah Dasar di Kabupaten Tasikmalaya ?
Kelengkapan fasilitas Sekolah Dasar yang dimaksud dalarn penelitian ini adalah
rata-rata banyaknya sekolah, guru, ruang kelas, clan mudd sekolah dasar di setiap desa,
yang clihitung berclasarkan rasio guru terha6p ruang kelas (RGk), rasio guru terhadap
sekolah (RGs), rasio kelas terhadap sekolah (RKs) clan rasio murid terhadap kelas
(RIVIk).
Wilayah penelitian adalah desa - desa yang terclapat di Kabupaten Tasikmalaya
Propinsi Jawa Barat (ticlak termasuk Kota Administratif Tasikmalaya).
Wilayah penelitian dibagi menjacli 3 wilayah jarak dengan ketentuan yaitu : Wilayah I
dengan jarak < 20 Krn dad pusat kota, Wilayah 11 : dengan jarak antara 20-40 Km clad
pusat kota, clan Wilayah III : dengan jarak > 40 Krn dad pusat kota. Hasilnya adalah peta
wilayah penelitian berclasarkan jarak dad pusat kota.
Dad hasil penelitian di ketahui : Semakin dekat ke pusat kota, persentase banyaknya
desa yang memiliki variabel-variabel kelengkapan fasilitas SID tinggi semakin bertambah
kecuali rasio murid terhadap kelas (RMk), sedangkan persentase banyaknya desa yang
memiliki variabel-variabel kelengkapan fasilitas SD renclah semakin berkurang.
Semakin dekat ke pusat kota, persentase banyaknya desa yang memiliki tingkat
kelengkapan fasilitas SD baik semakin bertambah, clan yang buruk semakin berkurang."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1997
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Selfi Mayasari
"ABSTRAK
Minyak mineral merupakan bahan yang paling banyak dipakai sebagai bahan dasar minyak lumas. Minyak mineral merupakan sumber alam yang terbatas jumlahnya dan tidak dapat diperbaharui (non renewable). Pemakaian minyak mineral menimbulkan dampak yang kurang baik terhadap lingkungan karena sifatnya karsinogenik, toksik, dan tidak dapat terdegradasi secara biologis (non biodegradable). Minyak jarak (Ricinus communis L.) adalah minyak nabati yang berpotensi menggantikan minyak mineral sebagai bahan dasar minyak lumas karena minyak jarak lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan minyak mineral, dapat terdegradasi secara biologis (biodegradable) dan juga dapat diperbaharui (renewable). Namun minyak jarak memiliki stabilitas oksidasi yang kurang baik sehingga lebih mudah teroksidasi.
Tujuan percobaan ini adalah untuk mengetahui efek penambahan antioksidan golongan fenol yaitu pentaerythritol tetrakis (3- (3,5-di-tert-butyl-4-hydroxyphenil) propionate terhadap ketahanan oksidasi minyak mineral HVI dan minyak jarak.
Tahap-tahap percobaan ini meliputi pembuatan sampel (pencampuran minyak jarak dan mineral dengan antioksidan), pemanasan sampel pada suhu 165 0C menggunakan alat ISOT (JIS K 2541) selama 2 jam, 4 jam, dan 6 jam. Sampel hasil pemanasan ditentukan viskositas kinematik dengan metode ASTM D-445, bilangan asam total dengan metode ASTM D-664, dan bilangan basa total dengan metode ASTM D-2896.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa antioksidan dapat meningkatkan ketahanan oksidasi minyak jarak dan minyak mineral HVI. Penambahan antioksidan dapat menurunkan nilai viskositas kinematik dan bilangan asam total (TAN) serta meningkatkan bilangan basa total (TBN) dari minyak jarak dan minyak mineral HVI."
2007
TA1431
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1989
TA3346
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sartika Anissa Suciati
"Penelitian ini adalah penelitian lanjutan dari studi Maglio, Trope, dan Liberman (2013b) mengenai pengaruh jarak spasial dalam mengurangi sensitivitas terhadap jarak sosial (studi 5). Penelitian lanjutan ini bertujuan untuk mengungkap bagaimana faktor emosi yang diatribusikan pada jarak sosial yang jauh dapat memengaruhi efek jarak spasial terhadap jarak sosial, mengingat penilaian jarak sosial pasti melibatkan emosi yang dirasakan individu terhadap objek penilaian. Penelitian ini terdiri dari dua studi yang melibatkan 186 mahasiswa S1 psikologi UI sebagai partisipan. Studi pertama yang merupakan replikasi dari studi 5 Maglio, dkk (2013b) menunjukkan hasil serupa dengan penelitian acuan, yaitu kelompok dengan manipulasi jarak spasial jauh merasakan jarak sosial yang lebih dekat dibandingkan kelompok partisipan dengan manipulasi jarak spasial dekat, F(1, 59,6)= 5,12, p=0,04, ?2= 0,06. Studi kedua mengungkap bahwa terdapat interaksi antara jarak spasial dengan emosi, ?R2= 0,023, F(2,186)= 3,40, p= 0,03. Secara lebih detail, pemberian manipulasi emosi negatif pada jarak sosial jauh dapat menguatkan pengaruh jarak spasial terhadap jarak sosial, b=-13122,58, t= -2,46, p= 0,01 jika dibandingkan dengan kelompok tanpa manipulasi emosi, b= -11357,81,t= -2,17, p= 0,03. Sebaliknya, pemberian manipulasi emosi positif pada jarak sosial jauh membuat manipulasi jarak spasial tidak signifikan dalam mengurangi sensitivitas terhadap jarak sosial, b= 4866,67, t= 0,89, p= 0,37. Oleh karena itu, emosi dapat menjadi moderator antara pengaruh jarak spasil terhadap jarak sosial.

This research is the continuation of Maglio, Trope and Liberman (2013b) study about the influence of spatial distance in reducing sensitivity of social distance (study 5). This continuation study was conducted to discover how emotional factors that are attributed toward social distance can influence the effect of spatial distance toward social distance, considering how social distance perception must involves emotion felt by individual concerning perceived object. This research involves two studies with 186 undergraduate psychology UI students as the participants. The first study is a replication from Maglio, et al.(2013b) study 5, which resulted on similar result with the original study, whereas the group with far spatial distance manipulation perceive closer social distance compared to the group with near spatial distance manipulation, F(1,59,6)= 5,12, p= 0,04, ?2= 0,06. The second study reveal that there is an interaction between spatial distance and emotion, ?R2= 0,023, F(2,186)= 3,40, p= 0,03. On more specific note, negative emotion manipulation on far social distance can enhance the influence of spatial distance toward social distance, b=-13122,58, t= - 2,46, p= 0,01 compared to the group with no emotional manipulation, b= -11357,81, t= -2,17, p= 0,03. In contrast, positive emotion manipulation on social distance makes spatial distance manipulation insignificant in reducing sensitivity toward social distance, b= 4866,67, t= 0,89, p= 0,37. In summary, emotion can be a moderator between the influence of spatial distance toward social distance."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elly Matulimah
"Algoritma propagasi balik merupakan algoritma yang memiliki akurasi yang cukup bagus dalam sistem klasifikasi. Akurasi yang cukup bagus pada algoritma propagasi balik dalam batasan data yang menjadi data masukan adalah data yang ideal, dalam artian tidak ada outlier didalamnya. Outlier adalah data yang muncul dan memiliki karakteristik unik yang jauh berbeda dari data observasi-observasi lainnya dan memiliki nilai ekstrim. JIka terdapat outliers dalam data ujicoba maka akurasi algoritma propagasi balik akan menurun. Dalam penelitian ini dikembangkan metode untuk menentukan outlier pada algoritma propagasi balik sehingga dapat mengurangi kelemahan algoritma propagasi balik dalam menentukan data outlier.
Metode yang dikembangkan adalah mahalanobis distance outliers determination (MDOD) yaitu motode untuk menentukan outlier pada algoritma propagasi balik dengan menggunakan perhitungan jarak mahalanobis dan fuzzy distance outliers determination (FDOD) yaitu metode untuk menentukan oulier berdasarkan perhitungan jarak fuzzy. Dari percobaan dalam penelitian ini menujukkan sistem penentu outlier mampu meningkatkan akurasi pengenalan algoritma proagasi balik yang mengunakan data uji meliputi data outlier hingga mencapai dua kali dari pengenalan propagasi balik biasa. FDOD memiliki akurasi yang cukup bagus dibandingkan dengan MDOD dengan data set yang sama FDOD memiliki akurasi sebesar 84.64% sedangkan MDOD memiliki akurasi sebesar 78.21%."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Indroyono Soesilo
Jakarta: Aksara Buana, 1994
621.3678 IND t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Made Sri Prana
Jakarta: LIPI, 2006
662.88 MAD b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Wigati Kristina Tri
"Telah dilakukan investigasi akurasi kinerja sistem jejaring CT scan Siemens Somatom Sensation 4, TPS Philips Pinnacle3, dan Linac Siemens PRIMUS 2D Plus milik Rumah Sakit Pusat Pertamina, Jakarta. Untuk investigasi ml, telah dibuat fantom khusus untuk mengukur akurasi jarak, ukuran penampang, dan densitas massa obyek path citra tampilan CT dan TPS. Khusus untuk memperoleh hubungan antara bilangan CT (HU) dan densitas massa obyek digunakan material fantom air, udara, akrilik, nilon, teflon, gliserin, dan aluminium. Pengambilan data dilakukan dengan 2 metode scanning, metode I dengan kondisi 120 kVp, tebal irisan 10 mm dan kolimasi 1 mm, serta metode II dengan kondisi 120 kVp, tebal irisan 10 mm dan kolimasi 2.5 mm. Hasil pengukuran jarak menunjukkan deviasi dalàm rentang 0.00% - 0.19% untuk metode I yang diperoleh dan 50% data, dan rentang 0.20% - 0.39% untuk metode II yang diperoleh dan 40% data. Tampilan penampang obyek memiliki ukuran relatif lebih besar dibandingkan dengan penampang sebenarnya dengan rentang deviasi 0,38% sampai dengan 8.3 7%. Perbedaan tertinggi terjadi path material aluminium dengan densitas 2.7 g/cm3. Penentuan deviasi densitas massa diperoleh setelah dilakukan kalibrasi nilal bilangan CT menjadi data densitas massa path sistem TPS. Berdasarkan observasi dan 40% dan 77.8% data pada metode I dan II, diperoleh deviasi densitas massa kurang dan 1%. Dalam penelitian mi juga dilakukan investigasi terhadap akurasi sistem laser untuk penentuan variasi posisi. Sistem laser memiliki akurasi yang sangat tinggi yaitu mendekati 100% path ruang CT simulator dan 99% pada ruang linac.

Performance accuracy of a network system, which is consists of CT Scanner Siemens Somatom Sensation 4, Treatment Planning System Philips Pinnacle 3, and Linac Siemens PRIMUS 2D at Pertamina Central Hospital, Jakarta has been investigated A special phantom has been made for measurement in this work With this phantom, the accuracy of distance, diameter, and mass density of object were measured through the CT image and DRR as well. Data was collected by using 2 scanning method with operation condition 120 kVp, 10 mm slice thickness, 1 mm collimation for scanning method I, and 120 kVp, 10 mm slice thickness, 2.5 mm collimation for scanning method H. The measurement result indicated that the inaccuracy of reconstruction with scanning method! and II, for distance respectively in the range 0.00% - 0.19% and 0.20% - 0.39%, for diameter and mass density of both method respectively in the range 0,38% - 8.37% and less than 1016. Furthermore, the accuracy of laser system of CT and linac were also observea and the result of both laser systems were in a good accuracy."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
T23031
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Tanaman jarak pagar (Jatropha curcas L) telah lama dikenal masyarakat Indonesia. Masyarakat umumnya menananm jarak pagar sebagai pembatas pekaranagan , di beberapa daerah jarak di tanam sebagai tanaman pagar untuk menghindarkan tanaman budi daya dari gangguan ternak dan babi hutan"
BUTEPER
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>