Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jons Peri
Abstrak :
ABSTRAK Penyandang kusta yang menderita luka pada kaki sebagian besar mengalami kegagalan dalam proses penyembuhan yang berakibat menjadi luka kronis. Perawatan luka dengan topikal madu adalah upaya untuk meningkatkan penyembuhan luka terutama pada fase proliferasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas perawatan luka dengan madu terhadap perkembangan jaringan granulasi luka penyandang kusta. Penelitian ini menggunakan quasi eksperimental pretest-posttest design with control group, dan teknik pengambilan sampel secara Total sampling. Besar sampel 24 responden (12 responden kelompok intervensi dan 12 responden kelompok kontrol). Hasil analisis statistik didapatkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna perkembangan jaringan granulasi antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol setelah intervensi dengan nilai p = 0,021 (p value< 0,05). Perawatan luka dengan menggunakan topikal madu efektif dapat meningkatkan perkembangan jaringan granulasi pada luka kronis penyandang kusta.
ABSTRACT Most patients with leprosy who suffer from lesions on their feet fail to experience full recovery to the extent that the lesions develop into chronic lesions. The application of topical honey on lesions is an effort to enhance the recovery of the lesions, especially during the proliferation phase. This research seeks to measure the effectiveness of topical honey application in enhancing the development of granulation tissue on the chronic lesions in leprosy patients. This quasiexperimental research is carried out by applying the ?pretest-posttest design with control group? as research method and total sampling as sample collection technique. Samples consist of 24 participants who are divided into two groups: the intervention group (12 participants) and the control group (12 participants). The results of statistical analysis show a significant difference between the development of granulation tissue in the intervention group and that in the control group with p-value = 0.021, which indicates the p-value < 0.05. Therefore, it can be concluded that the application of topical honey has been proven to be effective in enhancing the development of granulation tissue on the chronic lesions in leprosy patients.
2016
T45380
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fajar Englando Alan Adesta
Abstrak :
Latar Belakang. Penyembuhan luka kaki diabetik (LKD) memerlukan waktu yang lama sehingga risiko infeksi, amputasi, dan kematian menjadi lebih tinggi. Salah satu parameter untuk menilai penyembuhan luka adalah pertumbuhan jaringan granulasi. Kadar Vitamin D diketahui terkait dengan risiko terjadinya LKD, infeksi, dan penyembuhan luka. Namun sampai saat ini masih belum diketahui pengaruhnya terhadap pertumbuhan jaringan granulasi LKD. Tujuan. Untuk mengetahui hubungan antara kadar vitamin D serum awal perawatan dengan kecnepatan pertumbuhan jaringan granulasi luka kaki diabetik pada perawatan hari ke-21. Metode. Penelitian ini menggunakan bahan tersimpan berupa serum dan dokumentasi foto LKD dari penelitian sebelumnya. Analisis kadar 25(OH)D pada sampel serum darah awal perawatan menggunakan metode Elisa. Sedangkan analisis kecepatan pertumbuhan jaringan granulasi dinilai berdasarkan hasil foto LKD pasien pada visit ke-4 dengan menggunakan program ImageJ. Hasil. Dari 52 sampel yang dianalisis, kadar 25(OH)D pada awal perawatan menunjukan nilai median = 8.8 ng/mL. Hasil analisis menunjukan bahwa tidak didapatkan hubungan antara kadar vitamin D dengan kecepatan pertumbuhan jaringan granulasi (p=0.815). Kesimpulan. Tidak ada hubungan yang signifikan antara kadar vitamin D serum awal perawatan dengan kecepatan pertumbuhan jaringan granulasi luka kaki diabetik pada perawatan hari ke-21. ......Background. Wound in diabetic foot ulcer need a long time to heal which increase risk of infection, amputataion and mortality. One of the criteria in wound healing is growth of granulation tissue. Vitamin D level is known to be related to increase incidence of diabetic foot ulcer, infection, and wound healing. But until now, the effect of vitamin D to the growth of granulation tissue is not clear. Objective. To know the Association between initial serum vitamin D level with granulation growth rate of diabetic foot ulcer after 21 days of treatment. Methods. This research uses stored sample in form of serum and footage documentation. It is the initial blood sample from 52 patients with DFU before starting treatment. Vitamin D is calculated with 25 (OH) D level by using ELISA. Analysis of growth in granulation tissue is counted by comparing the footage documentation at initial treatment to the 21st day of treatment with the help of ImageJ software. Result. From 52 analysed sample, vitamin D level at initial presentation showed a median value of 8.8 ng/mL. The result of the analysis showed that there was no statistically significant association between vitamin D level with the granulation growth rate of diabetic foot ulcer (p=0,815). Conclusion. There is no significant association between initial serum vitamin D level with granulation growth rate of diabetic foot ulcer after 21 days of treatment.
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library