Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abstrak :
Miguel Leon-Portilia, seorang ahli antropologi dan sejarah dari Mexico, yang juga duta besar negaranya ke UNESCO, dalam kajiannya mengenai berbagai kasus akulturasi mcnyatakan suatu simpulan bahwa jati diri budaya itu sangat penting bagi suatu bangsa. Apabila identitas diri itu rusak, dan lebih-lebih jika hilang sama sekali, maka bangsa yang bersangkutan akan menderita trauma yang mendalam. Kehilangan atau kehancuran identitas diri itu membawa kepada desintegrasi komuniti, atau bahkan membawa ?kepada situasi alienasi dan mudah tunduk. Komuniti itu menjadi tidak mampu menentukan arah untuk bertindak demi kepentingannya sendiri. Maka jati diri setiap bangsa perlu dipertahankan. Suatu unsur yang penting dan amat berarti dari identitas budaya itu adalah kesadaran sejarah yang dimiliki bersama oleh suatu bangsa (atau kelompok sosial lain). Kesadaran sejarah berada di akar identitas; kesadaran itu membawakan ingatan akan asal-usul budaya, akan peristiwa-perisliwa yang telah dialami, dan bahkan akan suatu harapan masa depan bersama. Jika ingatan kesejarahan itu hjlang, maka identitas budaya akan melenyap pula (Leén-Portilla, 1990: 7-9, 233).
Jelajah, Vol. 3 (1992) : 21-33, 1992
JSPI-3-1992-21
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Purwadi
Abstrak :
Interpretation on Javanese folk songs and music.
Yogyakarta: Laras Media Prima, 2015
782.42 PUR t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Manneke Budiman
Abstrak :
Baik di Indonesia maupun di Inggris, perkembangan hubungan antar etnik akhir-akhir ini menunjukkan gejala yang mengkhawatirkan, yang ditandai oleh berbagai kerusuhan etnik di Indonesia dan bangkitnya nasionalisme yang berbaru rasis di Inggris. Kemajemukan jatidiri budaya pada kedua bangsa tersebut secara umum masih berperan sebagai kendala bagi kelangsungan proses pembentukan bangsa, padahal kekayaan budaya diharapkan mampu menjadi aset yang menunjang proses tersebut. Faktor-faktor utama apa saja yang menyebabkannya menjadi demikian dan bagaimana kebhinnekaan yang selama ini dipandang sebagai kendala itu dapat diubah menjadi aset adalah pokok permasalahan penelitian ini. Dengan mengkaji sejumlah konsep dan pemikiran yang telah dituangkan oleh beberapa pakar dan otoritas di kedua negara serta mebandingkannya dengan alternative-alternatif konseptual yang baru, terutama yang berkaitan dengan pengertian bangsa, kebangsaan, etnisitas serta jatidiri nasional yang dikemukakan oleh beberapa pengamat budaya serta praktisi kajian budaya, penelitian ini mencoba menawarkan suatu cara pandang yang berbeda, yang menempatkan perbedaan dan kemajemukan pada posisi sentral dalam proses pembangunan jatidiri nasional dan menjadikannya sebagai kerangka acuan bagi proses nation-building yang masih sedang berlangsung di kedua negara dan yang barangkali tidak akan pernah berakhir atau mencapai suatu titik final itu.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1998
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Myrna Laksman-Huntley
Abstrak :
Penelitian ini mengkaji sebuah cara menanamkan nilai-nilai budaya dan jatidiri bangsa kepada para siswa Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) dengan memberikan pemahaman mengenai kebesaran bangsa kita di masa lalu. Pemahaman ini diberikan melalui peninggalan sejarah yang dikemas dalam piranti lunak hypertext yang dapat dinikmati siswa dalam pendidikan ekstra kurikuler, dalam hal ini mata pelajaran Komputer. Langkah yang diperlukan adalah (a) mengembangkan kerangka struktur dokumen hypertext berdasarkan studi pustaka dan survei lapangan, (b) penulisan dokumen hypertext, (c) uji coba pengenalan dokumen hypertext peninggalan sejarah kepada siswa dengan maksud memperoleh reaksi dan respon, dan (d) analisis terhadap proses dan hasil pembuatan dokumen hypertext serta reaksi dan respon siswa. Diharapkan cara ini dapat lebih efektif dan apresiatif bagi generasi muda kita, khususnya siswa SLTP, dan merupakan salah satu wujud upaya ilmu arkeologi, sejarah, linguistik, dan informatika dalam memberi sumbangan kepada pembangunan bidang kebudayaan. Pembuatan hypertext pada tahun pertama ini dilakukan terhadap peninggalan-peninggalan sejarah di DKI Jakarta. Selama ini bangsa Indonesia selalu diperkenalkan sebagai bangsa yang ramah, santun, dan hidup bergotong-royong, Tampaknya, ungkapan tersebut perlu dipertanyakan kembali apakah masih berlaku untuk bangsa kita. Kerusuhan di Jakarta pada hari Kamis, 14 Mei 1998 yang terekam baik dalam media cetak maupun elektronik- sukar kita lupakan. Peristiwa ini memperlihatkan tidak beradabnya masyarakat kita yang melecehkan hak dan harga diri manusia dengan merusak, menjarah, bahkan menghancurkan barang dan harta milik orang lain.
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2000
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library