Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Febria Indra Hastati
Abstrak :
Tulisan ini merupakan suatu bentuk teluah menggunukan pendekatan ilmu psikologi industri organisasi terhadap proses pengembangan organisasi yang terjadi di sebuah perusahaan swasta nasional yang bergcrak di bidang jasa telekomunikasi, yaitu PT X. Me!alui tulisan ini dikerengahkan kondisi faktual perusahaan yang telah mengalami berbagai perubahan sejak awal berdirlnya hingga kini. Perubahan dimaksud mellputi beragam tantangan seperti krisis moneter. Proses reslrukturisasi finansial di masa pasca krisis. tuotutan perubahan teknologi hingga kompetisi pasar bebas. Sedangkan peluang yang ada meliputi sumber-sumber daya organisasi dan kesempatan usaha yang peclu dioptimalkan guna mencapai sasaran5trganisasi secarn lebih efisien dan efektif (Gordon, 19&7). Sebagai organisvsi, PT X perlu mengembangkan strategi guna mengantisipasi tantangan dan peluang yang dihadapinya, baik yang berasal dari dalam maupun luar (Smither. et aL 19%). Strategi yang dipilih guna menyikapi kebutuhan pengembangan orgaoisasi dapat berupa mengkaji dan mengajukan altematif perubahaa terhadap faktor teknologi, struktur dan manusia (Giegold & Craig, 1976, dalam Certo, 1985). Dalam hal ini, pendekatan yang dipilih adalah melakukan 'intervensi' berupa perubahan struktur organisasi dan penataan ulang jenjang karier, scbagai upaya menyelaraskan kebutuhan perusahaan untuk maju dan kebutuhan individu untuk berkembang sesuai prinsip humanisric psychology (Smither et al, 1996). Sebe!um melaJwkan intervemi, perlu dilakukan terlebih dahulu tahap diagnosa (McGill, 1986). Melalui pengumpulan data dari dalam dan luar perusahaan serta proses analisa informasi yang retevan berdasarkan asumsi prinsip dasar yang disepakati, disusunlah rekomendasi untuk diajukan pada pihak pimpinan perusahaan. Selaku internal change agent, Divisi SDM yang bekerjasama dengan Manajer terkait dalam perusahaan akan berperan dalam mengimplementasikan perubahan yang diamanatkan oleh Direksi. Perubahan struktur organisasi ditekankan pada penyeimbangan beban kerja dan efisiensi proses kerja. pengalokasian unit kcrja yang memiliki kedckatan alur kerja di bawah saw koordinnsi, serta memberikan perhatian padn fungsi penting untuk diakomodir. Sehagai konsekuensi perubahan strukttlr organisasi adalah muncu!nya fungsi baru, pcleburan fungsi lama, terciptanya jenjang karier dan posisi baru dulam organisasi (Kubr, 1977). Sejalan dengan hal itu, perubahan struktur organisasi PT X sekaligus membuka peluang bagi penjenjungan karier individu sesual prinsip untuk membuka kesempatan promotion melalui pemanfaatan internal resources (Certo, 1985). Jenjang karier di PT X ditata ulang menjadi dual career path yaitu jalur struktural dan fungsional (Schein, 1978, dalam Mayo, !991) setta memiliki lebih banyak jenjang ke atas yang memberikan dampak positif berupa peningkatan moral kerja motivasi kerja dan mempertahanknn karyawan potensial dalam organisasi (foulkes. 196I, dalam Certo, 1985). Tahap akhir setelah implementasi adalah evaluasi, dan untuk icu diberikan beberupa parometer pengukur keberhnsilan, baik yang berskala makro berupa data pencapaian rarget tahunan perusahaan maupun yang berskala mikro berupa nilai preslasi kerja individu (McGill, 1986). Namun mengingat tulisnn ini disusun pada saat eva!uasl masih terus berlangsung. maka pembahasan perihal evaluasi belum dapat disampaikan secarn menyeluruh, melainkan akan dicantumkan rencana evaluasi yang akan dilaksanakan. Secara singkat, dapat disimpulkan bahwa efektivitas perubahan organisasi dilentukan oleh seberapa baik perusahaao berespon terhadap perubahan yang terjadi di lingkungarmya (Smilher et al, I 996} dan untuk itu dipcrlukan pcrubahan yang terencana (Robbins, 1996). Studi kasus yang dilakukan pada PI X, diharapkan menjodi salah satu contoh yang dapat menjadl acuan bagi proses serupa di organisasi lain. Saran yang diberikan adalah melakukan tambahan intcrvensi berupa feedback dan coaching individual jika diperlukan, serta program pelatihan team building yang diharapkan memperkuat sikap positif tertladap perubahan yang ditujukan bagi seluruh anggota organisasi. Saran lain adalah melakukan kajian lanjutan menggunakan pendekatan dari Kurt Lewin unruk melihat keseimbangan baru yang tercipta setelah intervensi dlakukan.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2001
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitinjak, Labora
Abstrak :
ABSTRAK
Jenjang karier perawat merupakan sistem yang dapat meningkatkan kepuasan kerja, kinerja dan profesionalisme perawat melalui peningkatan kompetensi. Komponen sistem jenjang karier dalam penelitian ini meliputi pengembangan karier, penghargaan terhadap perawat, kesempatan melakukan pekerjaan menantang, memiliki jalur promosi dan pengakuan terhadap perawat. Sistem jenjang karier perawat di RS PGI ”Cikini” Jakarta telah diperkenalkan sejak tujuh tahun lalu di mana perawat sangat mengharapkan penerapan sistem jenjang karier namun belum ada keputusan pimpinan rumah sakit untuk menerapkan sistem tersebut. Penelitian ini menggunakan purposive sampling sebanyak 42 orang responden yakni 21 orang di kelompok kontrol dan 21 orang di kelompok intervensi. Pengumpulan data dilakukan dua kali yakni sebelum dan 7 minggu setelah intervensi. Tujuan penelitian ini untuk menilai pengaruh penerapan sistem jenjang karier terhadap kepuasan kerja perawat di RS PGI ”Cikini” Jakarta dengan disain quasi eksperimen dalam bentuk pre and post test with control group. Uji statistik yang digunakan adalah uji t, korelasi dan one way Anova. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kelompok intervensi terdapat peningkatan kepuasan kerja perawat dengan p-value: 0,000 pada kelima komponen sistem jenjang karier pada kelompok intervensi dibandingkan dengan kelompok kontrol. Peningkatan kepuasan kerja perawat juga lebih tinggi pada post test dibandingkan pre test pada kelompok intervensi. Penelitian ini menyimpulkan bahwa penerapan sistem jenjang karier dapat meningkatkan kepuasan kerja perawat. Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka untuk meningkatkan mutu pelayanan keperawatan di RS PGI ”Cikini” Jakarta disarankan untuk menerapkan sistem jenjang karier berdasarkan keputusan pimpinan rumah sakit.
ABSTRACT
Career stage is a system which can enhance job satifaction, work performance and professionalism of nurse through competence enhancement. The component of career stage system being researched included career development, appreciation to the nurse, opportunity for doing challenging task, opportunity for promotion and recognition of the nurse. Nurse career stage system at PGI “Cikini” Hospital in Jakarta has been known since seven years ago in which nurse expects this system to be implemented, however there is no decision as to implement the system yet. The study was aimed to evaluate the influence of the applied of career system for job satisfaction of the nurses in PGI “Cikini” Hospital in Jakarta. The design used was quasi experiment in pre and post test with control group, which the intervention was given at H Unit and as control group was Renal Unit. By using purposive sampling 21 nurses was selected in each unit. Data collection was twice, i.e before intervention and 7 weeks after intervention. The statistic used are t-test, correlation and one way Anova. The result showed that in the intervention group, the improvement of job satisfaction of the nurses more higher with p-value: 0.000 for all components of career stage system (career development, appreciation to the nurse, opportunity for doing challenging task, opportunity for promotion and recognition of the nurse). The study concluded that the implementation of the career stage system could improve the job satisfaction of the nurses at PGI “Cikini” Hospital in Jakarta. Based on this result to enhance the quality of nursing services at PGI “Cikini” Hospital in Jakarta, it is suggested to the director to implement this system.
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Syifa Humairoh
Abstrak :
ABSTRAK
Jumlah Perawat Klinis PK III paling banyak ditemukan di Unit Rawat Jalan, penempatan perawat pada setiap unit belum sesuai dengan keterampilan dan rincian kewenangannya sebagai perawat klinis. PK III yaitu perawat dengan kategori keahlian kompeten, memiliki rincian dan kewenangan klinis yang tinggi dengan kemampuan asuhan keperawatan yang komprehensif pada area spesifik dan mampu mengembangkan pelayanan keperawatan berdasarkan bukti ilmiah. Penempatan PK III dari seluruhnya sebanyak 191 dan 27 perawat ditempatkan Unit Rawat Jalan menyebabkan ketidak merataan pemetaan PK III pada setiap unit. Penelitian ini menggunakan desain kualitatif dengan pendekatan fenomenologi, penelitian ini berfokus pada deskripsi arti dan makna pengalaman PK III di Unit Rawat Jalan. Partisipan adalah 10 perawat di Unit Rawat Jalan dengan usia 36 mdash;52 tahun dengan jenjang karier PK III. Teridentifikasi lima tema yaitu pemetaan PK III di Unit Rawat Jalan karena permintaan perawat, kurangnya pemahaman PK III di Unit Rawat Jalan terkait rincian kewenangan klinisnya, beban kerja sebagai PK III di Unit Rawat Jalan lebih ringan dibandingkan unit lainnya, PK III lebih merasa nyaman bekerja di Unit Rawat Jalan, dan PK III memiliki peran sebagai penanggung jawab dan edukator di Unit Rawat Jalan. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu pertimbangan bagi manajer keperawatan dalam memetakan perawat di setiap unit dan bila tidak dilakukan maka kerugian yang timbul dari fenomena ini akan terulang. Kata Kunci: Jenjang Karier, Pemetaan Perawat, Perawat Klinis III, Perawat Kompeten, Unit Rawat Jalan ABSTRACT
The number of level III clinical nurse was most prevalent in the Outpatient Unit, the placement of nurse in each unit was not accordance with the skills and clinical nurse privilege as clinical nurse. Level III Clinical nurse is a nurse with competent skill category, has high clinical details and authority with comprehensive nursing care capability in specific area and able to develop nursing service based on scientific evidence. The placement of level III clinical nurse of all 191 and 27 nurses placed in the Outpatient Unit led to uneven level III clinical nurse mapping on each unit. This research uses qualitative design with phenomenology approach. This study focuses on the description of meaning and meaning of level II clinical nurse experience in Outpatient Unit. Participants were 10 nurses in the Outpatient Unit with age 36 mdash 52 years with level III clinical nurse career ladder. Identified five themes namely level III clinical nurse mapping in Outpatient Unit due to request of nurse, lack of understanding of level III clinical nurse in Outpatient Unit related to details of clinical authority, workload as level III clinical nurse in Unit Outpatient was lighter than other unit, level III clinical nurse more comfortable working in Outpatient Unit, and level III clinical nurse have the role of responsible and educator in Outpatient Unit. The result of this study can be used as one of the considerations for nursing managers in mapping the nurses in each unit and if not then the losses arising from this phenomenon will be repeated. Keywords Clinical Ladder, Clinical Nurse Level III, Competent Nurse, Nurse Mapping, Outpatient Unit
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
T50354
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitinjak, Labora
Abstrak :
Jenjang karier perawat merupakan sistem yang dapat meningkatkan kepuasan kerja, kinerja dan profesionalisme perawat melalui peningkatan kompetensi. Komponen sistem jenjang karier dalam penelitian ini meliputi pengembangan karier, penghargaan terhadap perawat, kesempatan melakukan pekerjaan menantang, memiliki jalur promosi dan pengakuan terhadap perawat. Sistem jenjang karier perawat di RS PGI ”Cikini” Jakarta telah diperkenalkan sejak tujuh tahun lalu di mana perawat sangat mengharapkan penerapan sistem jenjang karier namun belum ada keputusan pimpinan rumah sakit untuk menerapkan sistem tersebut. Penelitian ini menggunakan purposive sampling sebanyak 42 orang responden yakni 21 orang di kelompok kontrol dan 21 orang di kelompok intervensi. Pengumpulan data dilakukan dua kali yakni sebelum dan 7 minggu setelah intervensi. Tujuan penelitian ini untuk menilai pengaruh penerapan sistem jenjang karier terhadap kepuasan kerja perawat di RS PGI ”Cikini” Jakarta dengan disain quasi eksperimen dalam bentuk pre and post test with control group. Uji statistik yang digunakan adalah uji t, korelasi dan one way Anova. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kelompok intervensi terdapat peningkatan kepuasan kerja perawat dengan p-value: 0,000 pada kelima komponen sistem jenjang karier pada kelompok intervensi dibandingkan dengan kelompok kontrol. Peningkatan kepuasan kerja perawat juga lebih tinggi pada post test dibandingkan pre test pada kelompok intervensi. Penelitian ini menyimpulkan bahwa penerapan sistem jenjang karier dapat meningkatkan kepuasan kerja perawat. Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka untuk meningkatkan mutu pelayanan keperawatan di RS PGI ”Cikini” Jakarta disarankan untuk menerapkan sistem jenjang karier berdasarkan keputusan pimpinan rumah sakit...... Career stage is a system which can enhance job satifaction, work performance and professionalism of nurse through competence enhancement. The component of career stage system being researched included career development, appreciation to the nurse, opportunity for doing challenging task, opportunity for promotion and recognition of the nurse. Nurse career stage system at PGI “Cikini” Hospital in Jakarta has been known since seven years ago in which nurse expects this system to be implemented, however there is no decision as to implement the system yet. The study was aimed to evaluate the influence of the applied of career system for job satisfaction of the nurses in PGI “Cikini” Hospital in Jakarta. The design used was quasi experiment in pre and post test with control group, which the intervention was given at H Unit and as control group was Renal Unit. By using purposive sampling 21 nurses was selected in each unit. Data collection was twice, i.e before intervention and 7 weeks after intervention. The statistic used are t-test, correlation and one way Anova. The result showed that in the intervention group, the improvement of job satisfaction of the nurses more higher with p-value: 0.000 for all components of career stage system (career development, appreciation to the nurse, opportunity for doing challenging task, opportunity for promotion and recognition of the nurse). The study concluded that the implementation of the career stage system could improve the job satisfaction of the nurses at PGI “Cikini” Hospital in Jakarta. Based on this result to enhance the quality of nursing services at PGI “Cikini” Hospital in Jakarta, it is suggested to the director to implement this system.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library