Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yoppi Margianto
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
TA1782
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mira Tayyiba
"Dewasa ini peran telekomunikasi di dalam era bisnis sudah merupakan hal yang utama. Kecepatan pengisiman informasi akan sangat menentukan laju den perkembangan dunia bisnis. Salah satu fasilibas telekomunikasi adalah Indosat Business Service (IBS) yang merupakan sirkit sewa dijital titik ke titik berkecepatan tiggi dengan cakupan layanan komumikasi suara, data dan video. Penggunaan jasa IBS memudahkan kalangan bisnis di Indonesia untuk berkomunikasi dengan rekan kerjanya di luar negeri tanpa dipengaruhi oleh kepadatan trafik nasional dan internasional. Dengan mempertimbangkan maanfaat pengguna jasa IBS tersebut, di dalam penelitian ini akan dianalisis tramsmisi internasional IDS melalui kabel laut serat optik dan satelit. Pembahasan transmisi IDS tersebut maliputi perhitumgam unjuk kerja sistem tranmisi (perhitumgan keandalan den ketetersediaan sistem) dan perhitugan kualitas sinyal yang dinamis dalam bentuk BER (Bit Error Rate) den EFS (Error Free Seconds). Pada begian akhir penelitian, juga dilakukan analisis nilai tambah jasa IBS dalam bentuk perhitungan kenaikan jumlah sirlut IBS mulai dari bulan 3uli 1990 sampai dengan September 1995. Dalam penelitian ini telah dilakukan perhitumgan unjuk kerja sistem transmisi dan kualitas sinyal yang meunjukkan bahwa kedua transmisi internasional IBS tersebut mememuhi standar yang telah ditentukan. Dari basil perhitungan, trannmisi kabel laut serat optik mempunyai unjuk kerja transmisi yam lebih baik daripada transmisi satelit."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S38725
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fendra Firaldi Firdaus
"Skripsi ini membahas mengenai transformasi sistem telekomunikasi Indonesia. Awalnya, Indonesia masih menggunakan sistem kabel laut untuk sarana telekomunikasi. Melihat kendala dalam penggunaan kabel laut, akhirnya sistem tersebut digantikan oleh teknologi gelombang mikro. Dibuatnya proyek Gelombang Mikro Nusantara ternyata tidak dapat menjangkau seluruh wilayah Indonesia, Pemerintah akhirnya melakukan perubahan yang besar terhadap telekomunikasi. Awalnya Pemerintah Indonesia hanya ingin menyewa satelit dari INTELSAT dan membangun Stasiun Bumi di Jatiluhur. Melihat potensi satelit dapat menjangkau wilayah Indonesia, akhirnya pemerintah Presiden Soeharto memutuskan untuk membangun satelit komunikasi untuk kepentingan domestik. Satelit tersebut dikenal dengan Satelit Palapa. Setelah Peluncuran Satelit Palapa, Palapa tidak hanya untuk bidang telekomunikasi melainkan juga sebagai penggerak Pembangunan Nasional di bidang-bidang lainnya.

This undergraduate thesis is about transformation of technological in Indonesian telecommunication. Initially, Indonesia still uses the submarine cable technology for telecommunication facilities. Looking at the constraints on the use of submarine cables, eventually the system was replaced by microwave technology. The creation of ldquo Nusantara Microwave rdquo project was not able to reach all areas of Indonesia, the Government finally made major changes to telecommunications. Initially the Government of Indonesia just wanted to rent a satellite from INTELSAT and build Earth Station in Jatiluhur. Seeing the potential of the satellite can reach parts of Indonesia, President Suharto 39 s government finally decided to build a satellite communication for domestic purpose. That satellite is known as Satellite Palapa. After the launch of Palapa Satalitte, Palapa is not only for telecommunication but also as a driver of National Development in other fields.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Sazili
"Sistem Komunikasl Kabel Laut (SKKL) SEA-ME-WE 3 merupakan salah satu dari aplikasl teknologi serat optlk pada hubungan komunikasi lnternasional. Pada Sistem Komunikasl Kabel Laul, masalah-masalah yang blasanya terjadl adalah kerusakan kabel (cable fault) yang dlsebabkan karena faklor geogralls buml (gempa bumi, arus bawah laut, korosi, pergeseran kulll buml, dll) dan faktor manusla (tertariknya kabel oleh jangkar kapal, kapal keruk, pukat harimau, pengerukan, eksplorasi, dll). Penentuan lokasi kerusakan kabel (cable fault localion) pada SKKL khususnya SKKL SEA-ME-WE 3 SEGMEN 3 dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu dengan menggunakan RME pada SSE, C-OTDR (Coherent Opllcal lime Domain Relledometed, dan dengan perhitungan matematik, Masing-masing mempunyai tingkat keakuratan, prinsip pendeteksian, dan penerapan yang berbeda-beda. Namun pada kenyataannya, ketiga metode ini secara bersama-sama digunakan dalam penentuan lokasi kerusakan kabel. Dengan adanya metode-metode tersebut, pencarian lokasi kerusakan kabel, restorasi, dan perbaikan kabel dapat dilakukan dengan segera sehingga biaya operasional stasiun terminal yang dikeluarkan lebih efektif dan efisien."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S39637
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Darius Yanthony
"SEA-ME-WE 3 dan 4 adalah salah satu backbone utama penopang sistem komunikasi kabel laut (SKKL) dunia yang masih beroperasi sekarang. Berada dalam tingkatan generasi yang sama, kedua SKKL ini saling menopang satu sama lain. Skripsi ini menganalisis perbandingan beberapa aspek prinsipil dari kedua SKKL tersebut, dari protokol multipleks, teknologi multipleks, penguat, dan hal nonteknis. Selain itu, disertakan juga analisis kestabilan SKKL sebelum disimpulkan ke dalam analisis kinerja. Agar pembaca dapat memahami topik secara lebih baik, dasar-dasar sistem komunikasi kabel laut diberikan secara singkat pada bagian tersendiri.

SEA-ME-WE 3 and 4 together is one of main backbone supporting world undersea cable system which is still operating now. Born at same generation, both of them are intended to provide redundancy for each other. This final project will analyze comparison of several important aspects of both cable systems, starting from the multiplexing protocol, multiplexing technology, amplifiers, and nontechnical aspects. In addition to that, analysis of cable system stability will also be presented before being integrated and concluded in performance analysis. In order to give better understanding of the topic to the readers, basic principles of undersea cable system will also be provided in separate parts."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51474
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yudha Adi Putra
"Penelitian ini berfokus pada pemetaan struktur geologi bawah laut di sekitar Kepulauan Aru dan Kepulauan Kai, Provinsi Maluku, Indonesia, sebagai bagian dari rute pemasangan kabel serat optik bawah laut Proyek Palapa Ring paket Timur. Mengingat lingkungan geologis yang kompleks dan rawan bencana di wilayah ini, terutama gempa bumi dan pergerakan lempeng tektonik, penelitian ini menggunakan data gravitasi TOPEX untuk mengidentifikasi struktur geologis di bawah laut. Dari pengolahan dan analisis data, ditemukan tujuh sesar atau patahan normal yang berorientasi searah dengan zona subduksi Banda, mengarah dari Barat Daya ke Timur Laut. Penelitian ini juga menentukan kedalaman rata-rata zona regional, zona residual, dan zona noise. Hasil penelitian ini memberikan wawasan penting dalam pemetaan potensi bahaya geologis terhadap sistem kabel Palapa Ring paket Timur, yang sangat krusial untuk merencanakan instalasi dan pemeliharaan infrastruktur kabel bawah laut. Penelitian ini diharapkan dapat mengurangi risiko kerusakan infrastruktur bawah laut akibat bencana geologis, serta mendukung keberlanjutan dan keandalan layanan telekomunikasi di wilayah tersebut.

his study focuses on mapping the underwater geological structures around the Aru and Kai Islands in Maluku Province, Indonesia, as part of the undersea optical fiber cable installation route for the Eastern package of the Palapa Ring Project. Given the complex and disaster-prone geological environment of this region, particularly concerning earthquakes and tectonic plate movements, this research utilizes TOPEX gravity data to identify underwater geological structures. From processing and analyzing the data, seven normal faults or fractures were identified, oriented in line with the Banda subduction zone, stretching from Southwest to Northeast. This study also determined the average depth of the regional zone, the residual zone, and the noise zone. The results of this study provide crucial insights for mapping potential geological hazards to the Palapa Ring system's Eastern package, essential for planning the installation and maintenance of underwater cable infrastructure. This research is expected to reduce the risk of underwater infrastructure damage due to geological disasters and support the sustainability and reliability of telecommunications services in the region."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library