Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Moch. Insan Pratama
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang Dinamika kabinet Sjahrir yang berkuasa sejak tahun 1945 sampai 1947. Kabinet Sjahrir yang menggantikan kabinet Presidensial Soekarno merupakan kabinet yang dibangun atas kerjasama antara Sutan Sjahrir dan Amir Sjarifudin dan menjalankan kebijakan perundingan terhadap Belanda. Atas kebijakan tersebut, kabinet Sjahrir banyak mendapat tentangan dari pihak oposisi. Meskipun demikian, dari internal kabinet tersebut memiliki dinamika tersendiri yaitu tentang kerjasama antara Sjahrir dan Amir yang pada dasarnya memiliki sifat dan orientasi yang berbeda, selain itu dari susunan kementerian yang dibangun terlihat dasar-dasar pertimbangan untuk memperkuat kabinet dengan menunjuk orang-orang yang se-haluan dengan Sjahrir harus berhadapan dengan upaya amengakomodasi oposisi. Metode yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah metode sejarah, yakni proses menguji dan menganalisa secara kritis rekaman dan peninggalan masa lampau. Pengumpulan data diperoleh melalui studi kepustakaan yang terdapat di perpustakaan Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, Perpustakaan Pusat Universitas Indonesia Dari hasil penelitian terlihat kegagalan Sjahrir dalam menyusun kabinet-kabinetnya sehingga harus mengalami ketidaksabilan politik Dengan demikian, dinamika internal tersebut menjadi aspek tersendiri dalam perjalanan politik Sutan Sjahrir secara pribadi maupun kekuasaaan kabinet yang diperolehnya dalam waktu yang cukup singkat

Abstract
This undergraduate thesis discusses on the dynamics of Syahrir_s Cabinet which ruled since 1945 to 1947. Syahrir_s Cabinet, which changed over the presidential cabinet of Soekarno, was a cabinet founded on the cooperation between Sutan Syahrir and Amir Sjarifuddin. The cabinet ran a policy on diplomacy talks to The Netherland. Due to the policy, Syahrir_s Cabinet got some oppositions from the opposition side. Even so, Syahrir_s Cabinet had its own dynamics, that is the cooperation between Syahrir and Amir Sjarifuddin. Both of them, actually, had their own characters and aims. It caused the difference of point of view to place the persons in the parlement. Thus, the internal dynamics became a unique aspect in the history of Sutan Syahrir_s politics by personal and his cabinet in general which was gained in short term."
2010
S12375
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Adel Gustaf
"ABSTRAK
Dalam masa revolusi (1945-1949) perjuangan dalam bidang diplomasi memainkan peranan yang sangat penting, selain perjuangan bersenjata Diplomasi yang dilakukan Indonesia dalam usaha untuk memperolah pengakuan terhadap kemerdekaan dari negara-negara lain. Pemilihan cara diplomasi dalam perjuangan kemerdekaan didasarkan pada keinginan Indonesia untuk menghindari pertumpahan darah, terutama dan pihak rakyat Indonesia. Selain itu, Indonesia tidak memiliki kekuatan persenjataan yang kuat untuk menandingi kekuatan persenjataan Belanda. Sehingga cara diplomasi dianggap sebagai cara yang paling rasional. Walaupun demikian, tidak semua golongan menyetujui cara diplomasi. Kelompok Persatuan Perjuangan yang dipimpin Tan Malaka tidak menyetujui cara diplomasi. Mereka menginginkan perjuangan bersenjata. Salah seorang yang dianggap memainkan peranan penting dalam perjuangan diplomasi adalah Sutan Sjahrir. Ia adalah Perdana Menteri Indonesia pertama dan salah seorang tokoh pergerakan nasional. Pandangannya mengenai diplomasi diuraikannya dalam pamflet Perdjoeangan Kite' Menurut pendapatnya, cara terbaik dalam mernperjuangkan kemerdekaan Indonesia dengan cara diplomasi yang luwes dan pintar. Dalam masa pemerintahannya, Sjahrir melakukan diplomasi dengan cara melakukan perundingan dengan, Belanda dan melakukan hubungan dengan negara lainnya untuk mendapatkan dukungan terhadap kemerdekaan Indonesia. Salah satu negara yang menjadi tujuan dalam kebijaksanaan diplomasi Sutan Sjahrir adalah Amerika Serikat. Menurut Sjahrir, setelah berakhirnya Perang Dunia II Amerika Serikat telah menjadi kekuatan yang paling besar di Pasifik. Dengan demikian, Amerika memainkan peranan penting dalarn menyelesaikan masalah internasional, terutama di Pasifik. Namun dalam melakukan diplomasi dengan Amerika, Sjahrir menghadapi dua kendala, yaitu: dari dalam negeri dan dari Amerika Serikat. Dari dalam negeri, kendalanya adalah adanya kelompok yang menentang kebijaksanaan diplomasi yang dilakukan Sjahrir. Sedangkan dari Amerika adalah sikap Amerika yang tidak ingin ikut campur dalam masalah Indonesia. Dalam diplomasinya terhadap Amerika Serikat, Sjahrir berusaha bersikap bersahabat dengan Amerika sehingga dapat memperoleh simpati Amerika. Selain itu, Sjahrir juga menghindari hal-hal yang dapat menimbulkan rasa permusuhan dengan Amerika, seperti bekerja sama dengan blok komunis yang merupakan musuh Amerika Dari usaha-usaha yang dilakukan Sjahrir tersebut, ia berhasil memperoleh simpati dari Amerika. Sesudah Linggarjati ditandatangani Amerika Serikat memberikan pengakuan kedaulatan secara de facto kepada Indonesia. Dan pads saat Sjahrir mengundurkan diri, Amerika Serikat mengirim aide memoire kepada KNIP yang isinya menyatakan bahwa Amerika mendukung Sjahrir. Namun pesan tersebut sampai setelah Sjahrir mengundurkan diri, dan Sjahrir menolak untuk ditunjuk kembali.

"
1996
S12145
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library