Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ficry Haechal
"Pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan merupakan bagian penting dalam perencanaan sistem tenaga listrik dalam rangka memastikan kondisi sistem ketenagalistrikan dapat memenuhi rencana pertumbuhan beban dengan tetap memperhatikan faktor-faktor keamanan dan keekonomian. Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) 500 kV Cikande beserta Outlet 150 kV-nya merupakan salah satu infrastruktur yang akan dibangun oleh PT PLN (Persero) dengan target operasi sesuai Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) Tahun 2021 – 2030 pada tahun 2025. Untuk dapat melaksanakan pembangunan infrastruktur tersebut PT PLN (Persero) perlu menyiapkan dana investasi yang cukup besar sehingga perlu dilakukan analisa kelayakan finansial pada saat investasi tersebut akan dilaksanakan, namun analisa kelayakan finansial yang dilakukan saat ini masih menggunakan metode deterministik, dimana parameter-parameter input yang digunakan dalam perhitungan kelayakan finansial belum mempertimbangkan unsur ketidakpastian / risiko yang akan mempengaruhi output dari perhitungan kajian kelayakan finansial tersebut. Pada penelitian ini akan dilakukan pengujian nilai Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR) dan Payback Periode (PbP) terhadap nilai investasi yang diperlukan dengan melakukan simulasi perubahan beberapa parameter input secara bersamaan menggunakan metode Monte Carlo. Penelitian ini bertujuan untuk memastikan investasi yang dikeluarkan oleh PT PLN (Persero) memenuhi parameter kelayakan secara finansial dengan mempertimbangkan unsur ketidakpastian / risiko di masa yang akan datang.

The development of electricity infrastructure is an important part of the planning of the electric power system in order to ensure that the condition of the electricity system can meet the load growth plan while still paying attention to safety and economic factors. The 500 kV Cikande Extra High Voltage Substation (GITET) and its 150 kV Outlet are one of the infrastructures that will be built by PT PLN (Persero) with an operational target in accordance with the General Plan for the Provision of Electricity (RUPTL) for 2021 – 2030 in 2025. To be able to carry out the infrastructure development, PT PLN (Persero) needs to prepare a large enough investment fund so that it is necessary to carry out a financial feasibility analysis at the time the investment will be carried out, but the financial feasibility analysis currently carried out still uses a deterministic method, where the input parameters used in the calculation of financial feasibility have not considered the element of uncertainty/risk that will affect the output of the calculation of the financial feasibility study. In this study, the Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR) and Payback Period (PbP) values will be tested against the required investment value by simulating changes in several input parameters simultaneously using the Monte Carlo method. This research aims to ensure that the investment issued by PT PLN (Persero) meets the parameters of financial feasibility by considering the element of uncertainty/risk in the future."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Datu Setyanto
"Turbin Gas Generator yang digunakan oleh PLTGU Blok 2 Muara Karang dapat menggunakan dua buah bahan bakar yaitu minyak dan gas. Akan tetapi sejak commissioning pada tahun 2009 hingga saat ini, hanya bahan bakar gas saja yang digunakan. Salah satu alasannya yaitu kebijakan pemerintah mengenai peraturan menteri ESDM No. 12 tahun 2012 tentang pengendalian bahan bakar minyak. Blok 2 memiliki peralatan bantu Turbin Gas yang bernama Purge Air Compressor (PAC) yang berfungsi untuk mencegah proses karbonisasi bahan bakar minyak di Combustion Nozzle dan juga mencegah terjadinya back flow bahan bakar gas pada Pilot Fuel Oil Manifold. Penggunaan Purge Air Compressor itu sendiri dinilai kurang baik karena peralatan tersebut memiliki potensi yang cukup besar dalam menyebabkan outage, derating, dan juga kegagalan start up. Selain itu biaya pemeliharaan dan biaya pemakaian sendiri yang dinilai cukup tinggi. Maka dari itu dilakukan analisa permasalahan mengenai potensi gangguan PAC yang mempengaruhi area ruang bakar dan juga kajian kelayakan operasi, kajian kelayakan finansial dan kajian kelayakan risiko dari peralatan tersebut. Untuk memitigasi permasalahan tersebut dilakukan penonaktifan sistem kompresor udara tekan dengan cara pelepasan pipa di area Fuel Oil Firing System, lalu melakukan plugging pada area pelepasan pipa dan nozzle, dan diakhiri dengan modifikasi logic untuk mencegah malfunction dari sistem interlock dan alarm. Dengan penerapan inovasi ini durasi waktu yang diperlukan untuk pemeliharaan pembangkit (overhaul) dapat dipercepat 16 jam dan menghilangkan biaya operasionalnya yang besar senilai Rp 2,499,814,080 per tahun. Hal tersebut akan memberikan keuntungan sebesar Rp 15,205,413,943.65 selama 10 tahun.

Gas Turbine Generator is used by PLTGU Block 2 Muara Karang consist of two kind of fuel that are oil and gas. However since commisioning in 2009 until now, only gas fuel that been used. The reason is government policy from Minister of Energy and Mineral Resource number 12 year 2012 concerning on the control of fuel oil. This Gas Turbine has equipment namely Purge Air Compressor (PAC) which been used for prevent carbonization process of fuel oil in the Combustion Nozzle and also prevent the back flow of gas fuel to Pilot Fuel Oil Manifold. The used of Purge Air Compressor assesed to be uneffective because of the equipments can be potential caused of outage, derating and start up failure of Gas Turbine. Furthermore, maintenance cost and auxiliary power are high. Therefore, an analysis of PAC problems is carry out that affect combustion chamber and also feasibility study of operational, financial and risk. In order to mitigate the problems, deactivation of PAC is carried out by removing the pipes in the Fuel Oil Firing System, then plugging on pipe and nozzle, and end with logic modification to prevent the malfuction from interlock system and alarm. From this innovation, overhaul can be accelerated for 16 hours and can remove operational cost for Rp 2,499,814,080 rupiah anually. This will provide a profit amounting Rp 15,205,413,943.65 rupiah for 10 years."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library