Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wilson, Diana Hardy
Australia: Pageone , 2002
R 745.61 WIL e
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Gallop, Annabel Teh
Jakarta: Yayasan Lontar, 1991
745.619 GAL g
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Chen, Tingyou
Beijing : China Intercontinental Press, 2010
SIN 652.109 51 CHE c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Chen, Tingyou
Beijing : Wu zhou chuan bo chu ban she, 2003
SIN 652.109 51 CHE z (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ali Akbar
Abstrak :
Tesis ini mengkaji kaligrafi dalam mushaf kuno Nusantara berdasarkan sebelas naskah Al-Qur'an koleksi Perpustakaan Nasional RI, yaitu A.47, A.49, A.50, A.51, A.52, A.53, A.54, W.728, A.221, A.694, dan 13r.204. Kaligrafi dalam mushaf terdiri atas empat bagian: (1) kaligrafi teks Al-Qur'an, (2) kaligrafi nama-nama surah (`unworn), (3) kaligrafi teks pias (pinggir halaman), berupa tulisan juz', hizb, nisf hizb, rubu', sumun, gira'at sab `ah, atau catatan-catatan lain yang biasanya ditulis di bagian pinggir naskah, dan (4) kaligrafi teks-teks sebelum dan sesudah teks mushaf, terutama berupa doa dan kolofon. Kaligrafi pada masing-masing bagian tersebut memiliki ciri khas penulisan tersendiri, dan gaya yang dipakai berbeda-beda. Para penyalin mushaf Nusantara mengembangkan kreativitasnya sesuai dengan fungsi masing-masing bagian tersebut. Gaya-gaya kaligrafi yang digunakan adalah Naskhi, "kaligrafi floral", Sulus, dan Farisi, suatu gaya yang sering dipakai masyarakat Nusantara dalam menulis Jawi. Sesuatu yang unik dalam kaligrafi mushaf Nusantara adalah gejala "kaligrafi floral". Kaligrafi floral adalah suatu komposisi kaligrafi yang hurufnya distilisasi menyerupai bentuk floral, sesuai dengan motif iluminasi yang mengitarinya. Di samping untuk kepala surah, kaligrafi tersebut juga digunakan untuk tanda-tanda pembacaan Al-Qur'an, seperti juz', ruku `, ni;sf, rubu', dan sumun, yang biasanya ditampilkan di tengah medalion. Karakter kaligrafi tersebut dibuat dan dikembangkan oleh para iluminator mushaf, yang dikerjakan bersamaan dengan pembuatan iluminasinya. Selain kaligrafi floral, ada pula kecenderungan penggayaan lain, seperti tampak dalam mushaf dari Aceh, dengan ekspresi huruf yang bersifat bebas. Pengembang corak ini pun adalah para iluminator mushaf. Dengan keunikannya sendiri, meskipun masih belum dapat dikatakan sampai ke tingkat seni tulis yang tinggi, kekayaan bentuk kaligrafi Nusantara merupakan bagian yang penting dari khazanah kaligrafi dunia Islam.
This thesis investigates calligraphy found in Nusantara manuscripts on the basis of eleven Al Qur'an texts from the collection of the National Library of Indonesia, including A.47, A.49, A.50, A.51, A.52, A.53, A.54, W.728, A.221, A.694, and Br.204. The calligraphy in the Al-Qur'an consists of four parts: (1) calligraphy of the text of the Al-Qur'an, (2) calligraphy stating the names of the surah ('unwan), (3) calligraphy in the margins (along the edge of the page), forming the juz' text, hizh, nisf hizb, rubu sumun, gira'at sab 'ah, or other notes usually written on the edge of a manuscript, and (4) the calligraphy inscribed before or after the main text, especially being prayers and the colophon. Each of these types of calligraphy has their own unique characteristics and varies in style. Nusantara copyists developed a creative tradition of calligraphy in accordance with each of these sections in a manuscript. The styles of wript that they used were Naskhi, `floral calligraphy', Sulus, and Farisi, a particular style popularly used for writing Jawi. One unique form of Nusantara manuscript calligraphy is the style described as `floral calligraphy.' Floral calligraphy is calligraphic composition where the letters are stylised to create floral forms in harmony with the illuminated decoration that surrounds it. This form of calligraphy is used for the headings of surah, as well as the Al-Qur'an recitation indicators such as juz', ruku', nisf, rubu', and sumun, which usually appears in the medallion. This style of calligraphy was developed by copyists working together with the illumination artists. Apart from floral calligraphy, there was also several other characteristic tendencies, such as found in the manuscript from Aceh, where the letters are inscribed in a free manner. This feature was developed by manuscript illuminators too. These unique qualities, although not sufficient to be described as achieving the highest artistic levels, form a rich tradition of Nusantara calligraphy that is an important part of the treasures of calligraphy from the world of Islam.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2005
T37393
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yasin Hamid Safadi
London: Thames and Hudson, 1978
R 652.109 SAF i
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Bickham, George
New York: P. A. Struck, 1941
R 652 BIC u
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Suranta Abd. Rahman
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2009
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Yuha Afina Khalish
Abstrak :
Batik telah ditetapkan sebagai salah satu warisan budaya tak benda Indonesia oleh UNESCO. Batik besurek merupakan salah satu kain batik di Indonesia yang berasal dari Bengkulu. Kain batik besurek memiliki kekhasan pada motifnya, yaitu kaligrafi Arab yang menjadikan hal tersebut sebagai bentuk akulturasi budaya. Akulturasi budaya dalam kain batik besurek juga menghasilkan motif kain besurek baru hasil perkembangan dari perajin kain besurek di Bengkulu. Dalam penelitian ini dibahas tentang hasil akulturasi budaya Arab dengan budaya Indonesia pada batik besurek Bengkulu. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode studi pustaka dan wawancara. Data-data diperoleh dari artikel jurnal, laporan penelitian, dan buku serta wawancara dengan narasumber. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori akulturasi budaya dari Koentjaraningrat. Hasil dari akulturasi budaya dalam kain batik besurek berupa perkembangan motif kain besurek yang terdapat bunga raflesia yang merupakan ikon dari Provinsi Bengkulu. ......Batik has been designated as one of Indonesia's intangible cultural heritage by UNESCO. Besurek batik is a batik cloth in Indonesia originating from Bengkulu. Besurek batik cloth has a unique motif, namely Arabic calligraphy, which makes it a form of cultural acculturation. Cultural acculturation in besurek batik cloth also produces new besurek cloth motifs as a result of developments from besurek cloth craftsmen in Bengkulu. This study discusses the results of the acculturation of Arabic culture with Indonesian culture in Bengkulu besurek batik. This research is a qualitative research using literature and interview methods. The data were obtained from journal articles, research reports and books as well as interviews with source person. The theory used in this study is the theory of cultural acculturation from Koentjaraningrat. The result of cultural acculturation in the development of besurek batik cloth is in the form of besurek cloth motifs which contain rafflesia flowers which are icons of Bengkulu province.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yasminne Nur Annisa Iman
Abstrak :
Buku Calligraphies of Love, sebuah buku kumpulan kaligrafi karya Hassan Massoudy yang merupakan kaligrafer kontemporer Irak. Hassan menghasilkan karya kaligrafi dengan menggabungkan kaligrafi tradisional dan seni kontemporer hingga menghasilkan kaligrafi kontemporer yang indah dan mendunia. Masalah yang diangkat dalam penelitian adalah bagaimana tipografi dan pengaplikasian warna yang digunakan Hassan Massoudy dalam buku Calligraphies of Love, apa objek yang dilukis Hassan dalam kaligrafinya, dan makna dan pesan apa yang ingin disampaikan Hassan melalui karyanya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif naratif dengan menarasikan penelitian dari hasil pengamatan visual. Teori yang digunakan dalam penelitian adalah teori kaligrafi Arab kontemporer. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa Hassan Massoudy menggunakan tipografi kaligrafi kontemporer ekspresionis, tradisional dan abstrak dalam buku Calligraphies of Love. Hassan memainkan warna-warna cerah seperti merah, jingga, kuning, hijau, biru, toska dan warna netral seperti coklat dan hitam dalam buku Calligraphies of Love. Melalui buku Calligraphies of Love, makna dan pesan yang ingin disampaikan Hassan adalah gagasan perdamaian, toleransi dan cinta. ......Calligraphies of Love, a calligraphy collection book by Hassan Massoudy, a contemporary Iraqi calligrapher who makes calligraphic works by combining traditional calligraphy and contemporary art to produce beautiful and worldwide contemporary calligraphy. Formulation of the problem that will be discussed related to how the typography and color application Hassan Massoudy used in his book Calligraphies of Love, what objects Hassan painted in his calligraphy, and what is Hassan wanted to convey through his work. This study used a descriptive qualitative narrative method by narrating the research from visual observations. This research uses contemporary Arabic calligraphy theory. This research found that Hassan Massoudy used contemporary expressionist, traditional and abstract calligraphy typography in the book Calligraphies of Love. Hassan plays bright colors like red, orange, yellow, green, blue, turquoise and neutral colors like brown and black in the book Calligraphies of Love. Through the book Calligraphies of Love, the meaning and message that Hassan wanted to convey was the idea of peace, tolerance and love.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>