Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Elok Ekawati
Abstrak :
STEMI adalah IMA dengan risiko mortalitas tinggi. Risiko dikurangi dengan revaskularisasi berupa IKPP Gangguan kardiovaskular dikaitkan dengan penurunan konsentrasi vitamin D. Penurunan bisa disebabkan SNP gen CYP27B1 yang mengkode enzim 1α hidroksilase dan belum ada penelitian yang menghubungkan konsentrasi vitamin D pada pasien STEMI yang menjalani IKPP. Hasil IKPP berupa area sumbatan dan kemampuan darah mengalir ke pembuluh darah koroner, dikenal dengan TIMI grade 0-3. Penelitian bertujuan untuk menganalisis hubungan konsentrasi kalsidiol dan gen CYP27B1 (-rs10877012) perubahan G ke T pada pasien STEMI yang menjalani IKPP dengan aliran TIMI akhir. Seratus subjek STEMI dan kontrol diambil 3 mL darah. Plasmanya diukur konsentrasi kalsidiol dengan teknik ELISA. PBMC dianalisis gen CYP27B1 (- rs10877012) dengan qRT PCR teknik Taqman Probe. Data dianalisis statistik kemaknaan 0,05. Konsentrasi kalsidiol median kasus 35,94 ng/ml dan kontrol 20,89 ng/ml berbeda bermakna (p=0,0001). Variasi gen CYP27B1 pada kedua kelompok berbeda bermakna (p=0,0001), dengan polimorfisme TT kasus 28% dan kontrol 19%. Hubungan konsentrasi kalsidiol dengan polimorfisme gen CYP27B1 berbeda bermakna (p=0,0001), tidak terdapat hubungan konsentrasi kalsidiol dengan aliran TIMI dan polimorfisme gen CYP27B1 dengan p=0,232. Konsentrasi kalsidiol tinggi pada kasus dimungkinkan sebagai respon tubuh terhadap inflamasi yang mengalami serangan jantung. Polimorfisme TT kasus 28% tidak memiliki hubungan terhadap patofisiologi aliran TIMI akhir. ......STEMI is an AMI with a high risk of mortality. The risk is reduced by revascularization called by IKPP Cardiovascular disorders are associated with decreased vitamin D concentrations. The decrease could be due to the SNP gene CYP27B1 which encodes the enzyme 1α hydroxylase and no studies have linked vitamin D concentrations in STEMI patients undergoing IKPP. IKPP results in the form of block area and the ability of blood to flow to the coronary blood vessels, known as TIMI grade 0-3. The aim of this study was to analyze the relationship between calcidiol concentrations and the CYP27B1 gene (-rs10877012) G to T changes in STEMI undergoing IKPP with TIMI flow. One hundred STEMI and control subjects collected 3 mL of blood. Plasma concentration of calcidiol was measured using the ELISA technique. PBMCs were analyzed CYP27B1 gene (- rs10877012) by taqman probe qRT PCR. Data were analyzed by statistical significance of 0.05. Median calcidiol concentration of 35.94 ng / ml cases and 20.89 ng / ml controls was significantly different (p = 0.0001). CYP27B1 gene variation in the two groups was significantly different (p = 0.0001), with TT polymorphism of 28% and 19% of controls. The correlation between calcidiol concentration and CYP27B1 gene polymorphism was significantly different (p = 0.0001), there was no correlation between calcidiol concentration and TIMI flow and CYP27B1 gene polymorphism with p = 0.232. The high calcidiol concentration in this case may be the body's response to inflammation following a heart attack. The TT polymorphism of 28% cases had no relationship to the pathophysiology of late TIMI flow.
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Izzah Aulia
Abstrak :
Keratosis Seboroik (KS) merupakan salah satu tumor jinak epidermis dengan faktor risiko utama pajanan matahari yang berlebihan. Selain pajanan matahari, defisiensi vitamin D diduga berperan pada patogenesis KS. Defisiensi vitamin D dapat disebabkan pajanan matahari yang kurang maupun kurangnya asupan vitamin D. Daerah pesisir memiliki karakteristik pajanan matahari yang tinggi. Oleh karena itu, diperlukan penelitian yang menilai hubungan kadar vitamin D (kalsidiol serum) pasien KS di daerah pesisir dengan pajanan matahari (sun index) dan asupan vitamin D. Penelitian ini bersifat deskriptif-analitik dengan desain potong lintang. Dilakukan wawancara dengan menggunakan kuesioner sun index, food frequency questionnaire semikuantitatif vitamin D, pemeriksaan fisis dan dermoskopi untuk menilai ukuran terbesar lesi KS, serta pengukuran kadar kalsidiol serum pada 39 individu usia 19-59 tahun di Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara. Median ukuran lesi KS adalah 2 mm; median nilai sun index adalah 3,95; median kadar kalsidiol serum sebesar 14,3 ng/ml, dan median asupan vitamin D adalah 4,3 mcg/hari. Tidak ditemukan korelasi yang bermakna antara sun index dan kadar kalsidiol dengan ukuran lesi KS, serta sun index dan asupan vitamin D dengan kadar kalsidiol pada masyarakat pesisir tersebut. ......Seborrheic keratosis (SK) is a benign epidermal tumor with high sun exposure as a major risk factor. In addition, vitamin D deficiency is thought to play a role in the pathogenesis of SK. Vitamin D deficiency can be caused by insufficient sun exposure or a lack of vitamin D intake. Coastal areas are characterized by high sun exposure. Therefore, research assessing the relationship of vitamin D levels of SK patients living in a coastal area with sun exposure and vitamin D intake needs to be done. This is an analytic-descriptive cross-sectional study. We performed interview using sun index questionnaire; semi quantitative food frequency questionnaire for vitamin D; physical examination and dermoscopy to determine the largest diameter of SK lesions; and measurement of serum calcidiol levels in 39 individuals with 19-59 years age living in Cilincing District, North Jakarta. The Spearman correlation test was used to assess the relationship between variables. Median of the largest SK lesions size, sun index, serum calcidiol, and vitamin D intake were 2 mm, 3.95, 14.3 ng/ml, and 4.3 mcg/day, respectively. There were no significant correlations between sun index and calcidiol level with SK lesion size, as well as sun index and vitamin D intake with calcidiol level in this coastal population.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library