Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 84 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Febriyaldi Darma
Abstrak :
Pada saat permintaan akan sambungan telepon yang terus meningkat, sedangkan jumlah kanal transmisi terbatas, apalagi pembangunari jaringan telekomunikasi juga mahal, tidak mudah dan lama, maka penggandaan kanal adalah suatu yang sangat menguntungkan dan perlu dilirik sebagai solusi alternatif. Beberapa teknik untuk penggandaan kapasitas kanal transmisi dijital yang biasa dipergunakan adalah : memperbesar kecepatan sinyal dijital, memperkecil kecepatan sinyal yang akan disalurkan dan memanfaatkan waktu diam dalam pembicaraan telepon atau yang dikenal dengan DSI serta menerapkan protokol DICE (Digital Circuit Emulation), VDLC (Virtual Data Link Capability) dan FADCOMP (Facsimile Demodulation and Compression Protocol). PCME (Packet Circuit Multiplication Equipment) adalah salah satu bentuk pengganda kapasitas kanal dengan menggabungkan teknik penggandaan di atas. PCME dapat mengkompresi sinyal suara, data pita-suara, faksimil, data dijital dan pensinyalan dalam satu kanal transmisi yang sama. PCME ini dapat diterapkan pada semua media transmisi seperti serat optik, gelombang mikro dan satelit, dengan syarat sistim taransmisinya harus dijital. Untuk saat ini, PT.telkom baru menerapkan untuk komunikasi satelit dengan sistem transmisi dijital mempergunakan teknik IDR (Intermediate Data Rate). Pada penulisan tugas akhir ini, akan dibahas tentang langkah-langkah dan analisa penerapan PCME pada IDR untuk meningkatkan kapasitas kanal transmisi berdasarkan trafk yang masuk dan pemakaian lebar-pita transmisi yang disediakan.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S38794
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasvar Nazar
Abstrak :
Pengerukan tidak selalu merupakan solusi yang terbaik untuk menanggulangi masalah· pendangkalan suatu perairan. Hal ini terbukti pada sistem pengerukan yang selama ini dilakukan di kanal Tanjung Santan, Kalimantan Timur. Analisa yang dilakukan terhadap data-data historis dan keterangan pendukung yang berhasil dikumpulkan menunjukkan bahwa: Sistem pengerukan menerus (ntaintenace dredging) yang dilaksanakan pada tahun 1973 s/d 1983 walaupun cukup efektif menanggulangi masalah pendangkalan tetapi biaya yang diperlukan rata-rata US$ 866,875/tahun dinilai sangat tinggi. Sistem pengerukan periodik (tiap 2 tahun) yang dilaksanakan tahun 1985 s/d 1999 efektifitasnya hanya 52.13 % dan biaya pengerukan dan biaya ekstra yang timbul masih cukup tinggi yaitu rata-rata US$ 447,250/tahun. Hasil penelitian yang dilakukan Intersea Research C01poration menyebutkan bahwa pendangkalan kanal Tanjung Santan disebabkan oleh aliran pesisir pantai (littor~l drift). Berdasarkan hasil penelitian tersebut timbul ide untuk membuat Sistem Dinding Pelindung Kanal untuk mencegah aliran pesisir pantai membawa pasir masuk ke dalam kanal Tanjung Santan. Sistem Dinding Pelindung Kanal terdiri dari dua komponen yaitu komponen tiang dan dinding. Komponen tiang adalah baja profil HP360x1707 dengan panjang 12 m dan dinding adalah susunan balok-balok beton bertulang dengan ukuran penampang 25 em x 30 em. Kekuatan Sistem Dinding Pelindung Kanal dihitung berdasarkan gaya gelombang, tekanan air dan tanah yang terjadi pada sistem tersebut. Sesuai dengan kapasitas kekuatannya tiang dipandang pada jarak/spasi antara 1.30 m s/d 2.05 m. Untuk dapat efektif meneegah pendangkalan selama 20 tahun dinding dibuat pada level ketinggian air tertinggi (High Water Swface- HWS), dengan panjang 650 m di sisi Utara dan 240 m di sisi Selatan sesuai dengan volume aliran pasir dari masing-masing arah tersebut. Estimasi biaya investasi dinding pelindung kanal adalah sebesar US$ 1,089,262. Dibandingkan dengan Sistem Pengerukan, keekonomian Sistem Dinding Pelindung Kanal mempunyai ROR = 41 %, NPW =US$ 2,650,000, BIC = 3.4, Breakeven 2 tahun 9 bulan dan Pay-back Period 2 tahun 7 bulan. Dengan demikian Sistem Dinding Pelindung Kanal merupakan solusi yang jauh lebih baik dibandingkan dengan Sistem Pengerukan secara teknis maupun ekonomis. ...... Dredging is not always a best solution to cope with the siltation problem. It is proven in the case of Dredging System, which performed in Tanjung Santan Channel, East of Kalimantan. Analysis to the historical data and other support information shows: Continuous Dredging System (maintenance dredging) performed in 197 3 - 1983 even though had coped with the siltation problem effectively but the dredging cost as much as US$ 866,875 annually on the average was considered ve1y high. Periodic Dredging System (once in two years) pe1jonned in 1985 - 1999 has effectiveness 52.13 % only and the dredging cost plus extra cost involved as much as US$ 447,250 annually on the average was still high. Research done by Intersea Research C01poration has reported that siltation problem in Tanjung Santan Channel is caused by longshore sand transport due to littoral drift. Based on that report, the idea to build Channel Wall Protection System which can prevent sand transported by littoral drift enter Tanjung Santan Channel has been appeared. Channel Wall Protection System consists of two components that are pole and wall components. Pole component is steel profile HP360x1707 length 12 m. Wall component is stacked precast reinforced concrete beams with section size 25 em x 30 em. Strength of the Channel Wall Protection System is calculated based on wave force, hydrostatic pressure, and soil pressure subjected to the system. According to its strength capacity, poles should be piled with space between 1.30 m and 2.05 m. To make this system be able to prevent siltation enter Tanjung Santan Channel for 20 years, the top elevation of the wall should be built at the level of high water swface (HWS) with the length of 650 m at the northern side and the length of 240 m at the southern side. Investments cost of Channel Wall Protection System is estimated US$ 1,089,262. In comparison to the Dredging System, economically Channel Wall Protection System has ROR = 41 %, NPW =US$ 2,650,000, BIC = 3.4, Breakeven 2 years 9 months and Payback period 2 years 7 months. Therefore, it is concluded that Channel Wall Protection System is much better solution compare to Dredging System both technically and economically.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
T40560
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chevy Cahyana. author
Abstrak :
ABSTRAK
Pengoperasian suatu instalasi pembangkit listrik tenaga termal, baik yang berbahan bakar batubara, minyak bumi maupun energi nuklir, umumnya menggunakan air laut sebagai pendingin. Air pendingin yang masuk kembali ke laut memiliki temperatur di atas temperatur ambien air laut. Masuknya limbah air panas dari kanal pendingin ke laut (thermal pollution) dalam jumlah besar dapat memberikan dampak negatif bagi kehidupan biota laut di sekitarnya. Pengkajian tentang pola sebaran polutan panas dari kanal pendingin pembangkit listrik perlu dilakukan untuk dapat mengetahui luas daerah yang terkena dampak dan berapa besar perubahan temperatur yang terjadi. Simulasi sebaran panas di laut dilakukan dengan mengasumsikan pembangkit listrik tenaga nuklir dengan kapasitas 7000 MWe beroperasi di Semenanjung Muria Jepara sebagai calon tapak PLTN di Indonesia. Hasil simulasi menunjukkan temperatur sebesar 34-360C menyebar sejauh 115 m, sementara temperatur sebesar 31-330C menyebar sejauh 1048 m dari outlet kanal pendingin.
ABSTRACT
The operation of a thermal power plant, including coal-fired, oil and nuclear energy, use sea water as coolant. Cooling water back into the sea has a temperature above the ambient temperature of sea water. The entry of warm water waste from the cooling canal to the sea (thermal pollution) in large quantities may cause negative impact on marine biota around the canal outlet. Assessment of heat pollutant dispersion pattern from power plant cooling canal needs to be done in order to know the area affected and how much the temperature changes that occur. It is assumed that 7000 MWe nuclear power plant is operated to simulate heat dispersion to ocean water body at Muria peninsula, Jepara as a candidate site of nuclear power plant at Indonesia. The simulation results show that temperature of 34-360C disperse along 115 meters, meanwhile temperature of 31-330C disperse along 1048 meters from cooling canal outlet.
2011
T 29864
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Doddy Wijaya
Abstrak :
Pada skripsi ini dlianalisa throughput S-ALOHA dengan capture effect pada microcellular dengan menggunakan distribusi yang berbeda-beda untuk test packet dan interfering packet. Model kanal fading yang digunakan adalah Nakagami/Nakagami', Rician/Nakagami, Nakagami/Rician, dan Rician/Rician dengan nilai parameter yang berbeda-beda untuk test packet dan interfering packet. Pertama, dengan menggunakan asumsi bahwa S-ALOHA terdiri dari satu buah test pocket dan n buah interferer yang bersifat independent identically distributed (iid) pada microcellular, kemudian ditentukan outage probability dan capture probability S-ALOHA. Akhirnya diperoleh throughput S-ALOHA dengan capture effect pada microcellular. Throughput S-ALOHA dengan capture effect pada microcellular dipengaruhi oleh nilai carrier to interference threshold. nilai parameter dari test packet, dan nilai parameter dari interfering pocket. Dari hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa throughput S-ALOHA meningkat dengan bertambahya nilai carrier to interference threshold, dan meningkat dengan bertambahnya nilai parameter dari test packet. Throughput S-ALOHA menurun dengan bertambahnya nilai parameter dari interfering packet.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S39283
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pangkerego, Meity Junia
Abstrak :
Salah satu permasalahan yang timbul dalam sistem komunikasi bergerak seluler adalah timbulnya lonjakan traiik yang diakibatkan oleh semakin meningkatnya jumlah pengguna jasa seluler_ Hal ini harus cepat ditanggulangi untulc menghindali teljadinya kegagalan pembicaraan karena tidak tersedianya kanal iekuensi dalam proses berhubungan.

Strategi Alokasi Kanal Dinamis (DCA) mempakan altematif pemecahan dalam mengalokasikan kanal frekuensi untuk pembicaraan Dengan mengoptimalkan penggunaan kanal frekuensi bebas di tiap sel, yaitu dengan cara meminjamkan kanal frekuensi bebas tersebut pada sel yang membutuhkannya, maka kegagalan panggilan akan dapat dikurangi.

Skripsi ini akan menganalisa model pengalokasian kanal dinamis yang akan dibandingkan terhadap pengalokasian kanal tetap (FCA) dengan mengamati pengaruh nerubahan intensitas trafik serta jumlah kanal pembicaraan terhadap probabilitas bloking yang terjadi melalui program simulasi yang dibua; dengan bahasa pemrograman Microsoft Visual Basic 3.0.

Hasil akhir yang diperoleh dalam simulasi memperlihatkan bahwa untuk parameter masukan sistem yang bervariasi maka penerapan DCA akan memberikan nilai bloking yang lebih baik dibanding FCA.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S38956
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eddie Santoso
Abstrak :
Dalam Tugas Akhir ini dibuat Penganalisis Kanal Tunggal yaitu suatu alat untuk menganalisis tinggi pulsa yang sering digunakan pada pengukuran energi radiasi bahan radio aktif. Alat ini terdiri atas rangkaian: Diskriminator, anti-coincidence dan pembentuk pulsa yang dibuat dengan menggunakan rangkaian terpadu atau IC (Integrated Circuit) dan komponen tertentu yang presisi sehingga didapatkan kehandalan yang tinggi. Keuntungan lain menggunakan IC adalah rangkaian menjadi sederhana dan mudah untuk memperbaikinya. Untuk menganalisis tinggi pulsa alat ini menggunakan dua buah diskriminator, untuk mendapatkan ketelitian yang tinggi pada pembacaan "'level" diskriminator maka dipakai potensiometer 10 putaran pada masing-masing rangkaian level diskriminator. Keluaran Penganalisis Kanal Tunggal berbentuk pulsa segi empat dengan tinggi ±3,5 volt dan lebar ± 0,5 ps , pulsa ini merupakan pulsa Standard sebagai masukan rangkaian pencacah . Alat ini telah dibuat dan diuji di Instalasi Spektrometri Neutron - Pusat Penelitian Sains Materi - BATAN.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S38875
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
[Cairo]: Dar El Alam El Arabi, [1970?]
PER 386.4 CAN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Nasvar Nazar
Abstrak :
Sistem Pengerukan yang dilaksanakan sejak tahun 1973 hingga sekarang dinilai tidak efektif dan efisien dalam menanggulangi masalah pendangkalan Kanal Tanjung Santan karena biayanya yang besar dan hasilnya tidak memuaskan. Hasil penelitian yang dilakukan Intersea Research Corporation menyebutkan bahwa pendangkalan kanal Tanjung Santan disebabkan oleh aliran pesisir pantai (littoral drift). Berdasarkan hasil penelitian tersebut dirancang Sistem Dinding Pelindung/Kanal yang mampu menahan pasir/lumpur sehingga tidak masuk ke dalam kanal. Sistem Dinding Pelindung Kanal terdiri dari dua komponen yaitu komponen tiang dan dinding. Kekuatan sistem Dinding pelindung kanal dihitung berdasarkan gaya gelombang, tekanan air dan tanah yang terjadi pada sistem tersebut. Agar dapat efektif mencegah pendangkalan selama 20 tahun diding dibuat pada level air tertinggi (High Water Surface - HWS), dengan panjang 650 m di sisi Utara dan 240 m di sisi Selatan. Estimasi biaya investasi Dinding Pelindung Kanal merupakan solusi yang jauh lebih baik dibandingkan dengan Sistem Pengerukan.
Dredging System, which implemented since 1973 until now is considered ineffective and inefficient in tackling the siltation of the Tanjung Santan Canal due to its high cost and unsatisfactory results. The results of research conducted by Intersea Research Corporation stated that the siltation of the Tanjung Santan canal is caused by littoral drift. Based on the results of the study designed a Protective Wall / Canal System that is able to hold sand / mud so it does not enter the canal. Canal Guard Wall System consists of two components, pillar and wall components. The strength of the canal wall protection system is calculated based on the wave force, water and soil pressure that occurs in the system. In order to be able to effectively prevent siltation for 20 years the wall is made at the highest water level (High Water Surface - HWS), with a length of 650 m on the North side and 240 m on the South side. The estimated investment cost of a Canal Guard Wall is a far better solution compared to the Dredging System.
Depok: Universitas Indonesia, [date of publication not identified]
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Permana
Abstrak :
ABSTRAK
Pada Skripsi ini akan dibahas unjuk kerja yang dapat dicapai oleh focused code M-ary Phase Shift Keying (MPSK) dengan erasure pada kanal dengan fading Rayleigh dimana dinyatakan dalam BER (BH Error Role). Serta pengamh panjang block dari kode dan kemampuan koreksi dari error terhadap unjuk kerja dari focused code MPSK dengan erasure.

Beberapa persamaan telah diperoleh guna untuk mengevaluasi unjuk keija dan focused code MPSK pada kanal dengan fading Rayleigh. Dan dapat dilihat diperoleh bahwa unjuk kerja dari focused code MPSK dengan erasure lebih baik daripada teknik block code Reed Solomon, Reed Solomon dengan erasure, dan focused code tanpa erasure pada BER yang rendah, dan unjuk kerja BER dari focused code akan semakin baik dengan semakin besamya panjang block dan kode dan kemampuan koreksi error. Dan juga dapat dilihat efisiensi modulasi pengkodean dari focused code MPSK dengan erasure pada kanal dengan fading Rayleigh.
2001
S39893
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9   >>