Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yusnetti Boer
Abstrak :
Senyawa kimia antioksidan yang terkandung dalam asam kandis, yaitu kulit buah kandis (G. parvifofia) yang dikeringkan, dicari dengan membuat ekstraknya dalam EtOAc. Ekstrak tersebut difraksinasi dengan kromatografi kolom, menggunakan cellte dan pelarut berturut-turut n-heksana, diklorometana, dan EtOAc. Senyawa dalam fraksi diklorometana diisolasi dengan cara kromatografi kolom, dengan pengembang campuran n-heksana : EtOAc yang polaritasnya dinaikkan secara bertahap. Dari fraksi 5 didapatkan senyawa GB secara kromatografi kolom menggunakan pengembang EtOAc: n-heksana =2 : 1. Senyawa GB berupa kristal warna putih kecoklatan, titik leteh 172° C, mudah larut dalam EtOAc dan CHCI3. Hasil uji dengan metoda thiosianat, menggunakan antioksidan pembanding BHT,BHA, dan Tokoferol, ternyata senyawa GB menunjukkan kemampuan aktivitas sebagai antloksidan Struktur molekul senyawa GB ditentukan berdasarkan data spektroskopi (UV, Infra Merah, El-MS, 1H-NMR, dan 13C-NMR ). Dari data spektroskopi dlketahui bahwa senyawa GB adalah senyawa prenil depsidon dengan rumus molekul C₂₄H₂₆O₇ (M = 426 )
Antioxidant Compound of Kandis [Garcinia Parvifolia (Miq.) Miq.] A searching of antioxidant compound of sundried pericarp of Garcinia p a r v i f o l i a fruit, or well-known as ?a s a m k a n d i s?, were done to its EtOAc extracts. The EtOAc extracts were prefractionated by cellte coloumn chromatography, eluting with n-hexana, methylene chloride and EtOAc respectively. Isolation of methylene chloride fraction's compounds were done by coloumn chromatography, using silica gel eluted with n-hexana and EtOAc Increased stepwise, yielded a crystal compound. A substance named GB was isolated by using EtOAc : n-Hexana= 1 : 2. The GB compound was a brownish white crystal and its melting point was 172° C, and the crystal was EtOAc and CHCI3 soluble. It was evident that GB compound has antioxidant activity as well as BHT, BHA and Tocopherol by means of thiocyanate method. Using data from spectroscopy of UV, Infrared, El-MS, 1 H-NMR, and 13 C-NMR, It was found out that the GB compound was a prenil depsidone, and Its molecular structure was C24H₂₆O₇ ( M=426 ).
Depok: Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Arsianti
Abstrak :
Antioksidan diperlukan untuk melindungi lemak dan minyak dari kerusakan akibat proses oksidasi. Penelitian dan pengembangan antioksidan yang berasal dari alam kini sedang giat-giatnya digalakkan, dikarenakan penggunaan antioksidan sintetik saat ini perlu ditinjau kembali sebab ada yang bersifat merugikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan senyawa yang terdapat dalam kulit buah kandis (Garcinia parvifolia). Fraksi etil asetat G. parvifolia yang diperoleh dari proses maserasi dan fraksionasi dengan celite, dipekatkan, ekstrak hasil pemekatan diuji aktivitas antioksidannya dengan menggunakan metode penimbangan dan metode Lea. Aktivitas antioksidan ekstrak fraksi etil asetat ini dibandingkan dengan hasil uji aktivitas antioksidan sintetik BHA dan BHT. Hasil uji aktivitas antioksidan baik dengan metode penimbangan maupun dengan metode Lea menunjukkan bahwa fraksi etil asetat G. parvifolia memiliki aktivitas antioksidan yang lebih besar daripada BHA dan BHT, dengan urutan aktivitas antioksidan : ekstrak fraksi etil asetat G. parvifolia > BHA > BHT. Sedangkan hasil analisis kualitatif ekstrak kasar etil asetat G. parvifolia dengan Kromatografi Lapis Tipis, menunjukkan bahwa ekstrak kasar etil asetat terdiri dari tiga komponen senyawa kimia dengan Rr masing-masing adalah 0,556, 0,288 dan 0,067.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2000
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Aqil Irham
Abstrak :
Wacana pemberdayaan komunitas lokal dan civil society tampaknya sedang aktual di kalangan ilmuan, akademisi dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Hal itu terjadi karena dalam waktu yang cukup lama, negara dan birokrasi sangat dominan melakukan intervensi dalam seluruh kehidupan masyarakat. Diantaranya adalah di sektor ekonomi dan politik. Praktek monopoli dan oligopoli terjadi di semua tingkatan usaha dan komponen komunitas. Industrialisasi di desa- desa adalah satu contoh kasus yang menghilangkan potensi geografis dan institusi lokal.

Penelitian ini melihat bagaimana hubungan industri (PT Way Kandis) dan Komunitas lokal (di sekitar pabrik) di Lampung. PT Way Kandis adalah perusahaan yang bergerak di bidang usaha pengolahan karet rakyat. Diawali dengan cara mengungkap apa adanya hubungan-hubungan sosio-ekonomis, sosio- politik dan sosio-ekologis industri daan komunitas lokal. Posisi industri dan posisi komunitas lokal dipelajari secara mendalam di Iapangan sehingga diketahui keseimbangan atau ketimpangan hubungan antar keduanya.

Teori yang dipakai adalah teori kooperatif dan teori konflik dalam menganalisis hubungan industrial maupun hubungan dengan komunitas pabrik. Teori ini digunakan setelah diketahui dan dianalisis posisi industri dan posisi komunitas lokal. Bagaimana kedua posisi tersebut saling berhubungan menjadi persoalan teoritik yang akan diteliti di lapangan.

Metode penelitian yang digunakan adalah bersifat kualitatif yang dimulai dengan langkah pengumpulan data yaitu observasi, wawancara mendalam dan diskusi kelompok. Pengumpulan data diperolah dengan cara menyebar kuisioner, memilih informan kunci (dengan kriteria tertentu) untuk mendapatkan data dan informasi yang valid, dan juga dilakukan diskusi bersama dengan buruh dan komunitas lokal sebagai data tambahan. Data kuantitatif digunakan untuk melengkapi yaitu dengan cara survey dengan menggunakan daftar pertanyaan dan data kependudukan terhadap 100 orang komunitas. Pengolahan dan analisa data dilakukan sejak peneliti berada di lapangan sampai pada proses penulisan.

Hubungan ekonomi industri dan komunitas lokal ditemukan masalah. PT Way Kandis merupakan industri padat modaldan teknologi yang sedikit menyerap tenaga kerja. Sementara itu sebagian kecil tenaga kerja lokal hanya ditampung sebagai buruh harian tetap dan lepas. Upah kerja mereka relatif rendah dan menempati perumahan yang tak terawat dan kumuh. Tenaga kerja borongan, jumlahnya Iebih banyak yang didatangkan dari luar komunitas.

Hubungan sosial industri daan komunitas Iokal telah menciptakan Fragmentasi di komunitas. Terdapat dua kelompok yaitu Penduduk lama (pekerja pabrik dan eks.pekerja pabrik) dan pendatang. Keduanya berbeda pandangan dan sikap dalam merespon keberadaan ?pabrik?. Dalam waktu yang cukup lama telah terjadi konflik yang bersifat laten antar komunitas itu sendiri dan antara komunitas pendatang dengan fihak pabrik.

Hubungan politik industri dan komunitas lokal berkaitan dengan keterlibatan komunitas dalam proses pengambilan keputusan yang menyangkut kehidupan warga komunitas secara luas serta aspirasi mereka tentang perlu tidaknya pabrik karet tersebut. Hasil lapangan diketahui bahwa komunitas tidak pemah dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan. Padahal komunitas sering kali melakukan protes secara tertulis untuk meninjau kembali keberadaan pabrik. Sebagian besar mereka menghendaki pabrik dipindahkan ke Iokasi Kawasan Industri Lampung (KAIL) di Tanjungbintang-Lampung Selatan atau ditutup dan diganti dengan sektor usaha yang ramah lingkungan dan padat kaarya.
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
T3049
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library