Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Irfan Pratama
"Dalam penggunaan kandungan esensial mikroalga Chlorella vulgaris sebagai sumber energi terbarukan dan suplemen makanan, terdapat kendala dalam hal pemanenan (harvesling) mikroalga itu sendiri. Ukuran dan densitas yang kecil menyebabkan mikroalga sulit untuk dipanen. Pada penelitian ini, mikroalga dipanen menggunakan tiga metode pemanenan, yaitu flokulasi, filtrasi kontinu, dan filtrasi semi-kontinu dalam reaktor 18 L selama 204 jam. Penggunaan filtrasi secara kontinu dapat meningkatkan perolehan biomassa sebesar 20%, sedangkan penggunaan filtrasi semi-kontinu meningkatkan biomassa sebesar 100% dibandingkan flokulasi. Metode flokulasi yang dilakukan diakhir masa kultivasi tidak menaikkan jumlah biomassa, namun dapat mempercepat waktu pengendapan biomassa. Adanya NaOH sebagai flokulan pada pH 11 tidak menyebabkan teijadi perubahan nutrisi mikroalga secara signifikan dibandingkan dengan metode filtrasi dan preculture. Secara keseluruhan kandungan lipid yang dihasilkan oleh metode flokulasi, filtrasi, dan preculture secara berurutan adalah 36,72; 35,84; 37,69 % berat kering."
2011
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Irfan Pratama
"Dalam penggunaan kandungan esensial mikroalga Chlorella vulgaris sebagai sumber energi terbarukan dan suplemen makanan, terdapat kendala dalam hal pemanenan (harvesting) mikroalga itu sendiri. Ukuran dan densitas yang kecil menyebabkan mikroalga sulit untuk dipanen. Pada penelitian ini, mikroalga dipanen menggunakan dua metode pemanenan, yaitu flokulasi dan filtrasi semi¬kontinu dalam reaktor 18 L selama 204 jam. Penggunaan filtrasi semi-kontinu meningkatkan biomassa sebesar 100% dibandingkan flokulasi. Metode flokulasi yang dilakukan diakhir masa kultivasi tidak menaikkan jumlah biomassa, namun dapat mempercepat waktu pengendapan biomassa. Adanya NaOH sebagai flokulan pada pH 11 tidak menyebabkan terjadi perubahan nutrisi mikroalga secara signifikan dibandingkan dengan metode filtrasi semi-kontinu dan preculture. Secara keseluruhan kandungan esensial yang dihasilkan oleh metode flokulasi, filtrasi semi-kontinu, dan preculture secara berurutan adalah: lipid 36,72; 35,84; 37,69 % berat kering, protein 37,79; 38,50; 36,63 % berat kering, beta karoten 0,2517; 0,2486; 0,1246 % berat kering, dan klorofil 0,8422; 0,6253; 0,4636 % berat kering.

In the use of essential content of Chlorella vulgaris microalgae as renewable energy sources and food supplements, there are constraints in terms of harvesting microalgae itself. Its small size and density cause it difficult to be harvested. In this study, microalgae are harvested using two methods of harvesting, i.e flocculation and semi-continuous filtration in a 18 L reactor for 204 hours. Semi-continuous filtration can increase biomass by 100%. Flocculation method by the end of the period of cultivation did not increase the amount of biomass, but it can accelerate settling time of biomass. The presence of NaOH as a flocculant at pH 11 does not cause nutritional changes of microalgae significantly compared with filtration method and preculture. Overall, the essential content produced by the method of flocculation, semi-continuous filtration, and preculture in sequence are: lipids 36.72; 35.84; 37.69 % dry weight, protein 37.79; 38.50; 36.63 % dry weight, beta carotene 0.2517; 0.2486; 0.1246 % dry weight, and chlorophyll 0.8422; 0.6253; 0.4636% dry weight."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S863
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nurhayati
"Indonesia merupakan negara penghasil Crude Palm Oil terbesar di dunia. Pada proses produksi CPO akan dihasilkan sejumlah besar limbah cair (Palm Oil Mill Effluent) yang mengandung banyak unsur hara seperti N, P, K, Mg, dan Ca. Pada penelitian ini akan ditinjau potensi dari POME sebagai media kultivasi bagi Chlorella vulgaris. Pengamatan dilakukan pada C. vulgaris yang dikultivasi pada medium Walne serta medium POME dari kolam aerob dan fakultatif. Penelitian ini menunjukkan C. vulgaris yang dikultivasi dalam POME dari kolam aerob memiliki rata-rata laju pertumbuhan spesifik, kandungan protein (8,52%), dan kandungan klorofil tertinggi (0,165%). Sedangkan C. vulgaris yang dikultivasi dalam POME dari kolam fakultatif memiliki kandungan lipid tertinggi (3,90%). Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa POME memiliki potensi untuk dimanfaatkan menjadi medium.

Indonesia is the largest Crude Palm Oil producer in the world. On CPO production, there will generate large amount of Palm Oil Mill Effluent that contain a lot of nutrients, namely N, P, K, Mg, and Ca. This research will review the potential of POME as a medium of C. vulgaris. An observation is applied on C. vulgaris that cultivated on a medium Walne and POME which come from aerobic and facultative pond. This study showed that C. vulgaris that cultivated in POME from aerobic pond have the higest specific growth rate, protein content (8.52%), and chlorophyll content (0.165%). Whereas C. vulgaris that cultivated in POME from facultative pond have the highest lipid content (3.90%). This study propose that POME has a potential to be utilized as a medium.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S62812
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library