Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 44 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sitanggang, Linda
"Kepemimpinan kepala ruangan sangat berpengaruh etrhadap kinerja perawat yang merupakan cerminan dari mutu pelayanan rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan karakteristik individu, kepemimpinan transformasional dengan kinerja perawat di P.K. St. Carolus Jakarta. Desain penelitian menggunakan deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional terhadap 116 perawat.
Hasil penelitian mendapatkan hubungan yang signifikan antara kepemimpinan transformasional (karisma, konsiderasi individu, simulasi intelektual) dan kepemimpinan transaksional (manajemen eksepsi) dengan kinerja perawat ( p value <0,05). Tidak ada hubungan karakteristik individu meliputi usia, tingkat pendidikan, masa kerja, status perkawinan dan imabalan kontinjen dengan kinerja perawat ( p value>0,05). Variabel yang dominan berhubungan dengan konerja perawat adalah manajemen eksepsi (p value=0,006).

The Leadership of head of nurse is very influential on the performance of nurses who are a reflection of the quality of hospital services. The purpose of this study was to identify the relationship between individual characteristics, transformational and transactional leadership to the performance of nurses in nursing service quality control programmes in Health Services Sint Carolus Jakarta. This study used a cross-sectional descriptive correlation design by 116 nurses.
The study's result showed a significant relationship between transformational leadership, charisma individual consideration, intellectual stimulation, transformational leadership, and management of exceptions to the performance of nurses (p value <0.05). There is no relation between the individual characteristics such as age, education level, occupation, marital status and benefits contingent with the performance of nurses (p value > 0.05). The most dominant variable associated with the performance of nurse is a management of exception (p value = 0.006)."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
T28414
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kus Sri Setiarini
"ABSTRAK
Pemanfaatan tempat tidur yang terisi (BOR) di Rumah Sakit Bhayangkara Tk. I
Raden Said Sukanto tahun 2011 mengalami penurunan sementara imbalan yang diterima
sudah standar bagi perawat pelaksana dan bidan yang berstatus PNS. Tujuan penelitian ini
untuk mengetahui ?Analisis hubungan karakteristik individu, faktor organisasi, dan motivasi
terhadap Kinerja perawat pelaksana dan bidan di Rumah Sakit Bhayangkara Tk. I Raden Said
Sukanto tahun 2011? dalam memberikan asuhan keperawatan. Desain penelitian ini adalah
deskriptif cross sectional dengan jumlah populasi sebanyak 407, sedangkan sampel diambil
sebanyak 102 responden. Data diperoleh dengan menggunakan kuesioner berupa angket dan
lembar observasi yang telah diuji validitas dan realibilitasnya. Analisis data dilakukan dengan
bantuan program SPSS versi 18.0 menggunakan uji Chi-Square. Dalam penelitian ini,
karakteristik individu, faktor organisasi, dan motivasi terhadap Kinerja perawat pelaksana
dan bidan yang baik sebanyak 66,7% dan karakteristik individu, faktor organisasi, dan
motivasi terhadap Kinerja perawat pelaksana dan bidan yang kurang baik sebanyak 33,3%.
Dari hasil uji Chi-Square, jenis kelamin, kepemimpinan, imbalan, dan motivasi berhubungan
terhadap Kinerja perawat pelaksana dan bidan di Rumah Sakit Bhayangkara Tk. I Raden Said
Sukanto tahun 2011. Peneliti menyarankan kepada pihak manajerial Rumah Sakit
Bhayangkara Tk. I Raden Said Sukanto agar lebih memperhatikan aspek jenis kelamin,
kepemimpinan, imbalan, dan motivasi bagi perawat pelaksana dan bidan di Rumah Sakit
Bhayangkara Tk. I Raden Said Sukanto dalam bentuk pengembangan karir bagi perawat yang
merata hal ini dilakukan agar setiap perawat pelaksana dan bidan memiliki kesempatan yang
sama untuk memiliki karir sampai jenjang karir profesional yang tertinggi sehingga mobilitas
berfungsi dengan baik dan benar.

ABSTRACT
Utilization of the occupied bed (BOR) in Bhayangkara Hospital Level I Raden Said
Sukanto in 2011 has decreased while the consideration received already implementing
standards for nurses and midwives with the status of civil servants. The purpose of this study
to determine the "Analysis of the relationship of individual characteristics, organizational
factors, and motivation towards implementing Performance nurses and midwives in the
Hospital Bhayangkara Tk. I Raden Said Sukanto of 2011 "in providing nursing care. This
study design is descriptive cross-sectional with a population of 407, while the sample is taken
as 102 respondents. Data obtained using the questionnaire in the form of questionnaires and
observation sheets that have tested the validity and realibilitasnya. Data analysis was
performed with SPSS version 18.0 using Chi-Square test. In this study, individual
characteristics, organizational factors, and motivation towards implementing Performance
nurses and midwives are good as much as 66.7% and individual characteristics,
organizational factors, and motivation towards implementing Performance nurses and
midwives are not good as much as 33.3%. From the results of Chi-Square test, gender,
leadership, rewards, and motivation related to the performance of nurses and midwives in
implementing Bhayangkara Hospital Tk. I Raden Said Sukanto in 2011. Researchers suggest
that the managerial Bhayangkara Hospital Tk. I Raden Said Sukanto to pay more attention to
aspects of gender, leadership, rewards, and motivation for nurses and midwives in
implementing Bhayangkara Hospital Tk. I Raden Said Sukanto in the form of career
development for nurses who evenly this is done so every nurse and midwife executor has the
same opportunity to have a career to the highest professional career path so that the mobility
function properly and correctly.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Veronika Ratnasih
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
T24878
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Susanto
"[ABSTRAK
Fokus penelitian ini adalah mengetahui pengaruh karakteristik individu
terhadap upah pekerja konstruksi menggunakan data SAKERNAS 2013 dengan
jumlah responden 13.365 dan menggunakan analisis regresi linier berganda
dengan metode ordinary least square (OLS).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel bebas meliputi umur, jenis
kelamin, status kawin, tempat tinggal, pendidikan, pelatihan, regional, hari kerja
mempunyai pengaruh positif terhadap upah pekerja konstruksi. Penerimaan upah
maksimum terjadi pada umur 46,43 tahun, sedangkan setiap penambahan umur 1
tahun akan menambah penghasilan sebesar 2,6%. Jenis kelamin laki-laki akan
mendapatkan upah sebesar 3,49% > berjenis kelamin perempuan. Status kawin
akan menerima upah sebesar 10,34% > tidak kawin. Sedangkan pekerja yang
tinggal di kota akan menerima upah sebesar 13,43% > pekerja yang tinggal di
desa. Pendidikan tamat SMP akan menerima upah sebesar 6,64% , berpendidikan
tamat SMA+ sebesar 26,18% lebih tinggi dari pekerja yang berpendidikan <=SD.
Pekerja yang mengikuti pelatihan kerja (bangunan batu, kayu dan beton) akan
mendapatkan upah sebesar 25,72% > tidak mengikuti pelatihan kerja. Dan pekerja
yang tinggal di Pulau Sumatera akan mendapatkan upah sebesar 29,78%, Pulau
Jawa sebesar 10,01%, Pulau Kalimantan sebesar 50,75%, Pulau Sulawesi sebesar
26,26% dan Pulau Maluku serta Papua yang akan mendapat upah sebesar 45,08%
lebih tinggi jika di bandingkan dengan pekerja yang tinggal di pulau Bali dan
Nusa Tenggara.

ABSTRACT
The focus of this study find out of the effect of individual characteristics
on the wages of construction workers using SAKERNAS 2013 with 13.365
number of respondents and using multiple linear regression analysis with the
method of Ordinary Least Squares (OLS).
Results of research shows that the independent variables consist of age,
gender, marital status, place of residence, education, training, regional, working
days have a positive effect on the wages of construction workers. The maximum
wages occurs at the age of 46.43 years, and base on inferential analysis can
conclude that every additional 1 year of age will increase revenue 2.6%. Male will
get wages 3.49% > female. Marital status will get wages 10.34% > are not
married. While workers living in the city will receive a wage 13.43% > worker
who lives in the village. Junior high school will receive wages 6.64%, completed
high school plus will receive wages 26.18% higher than <= SD. Workers who
follow vocational training (masonry, wood and concrete) will get wages 25.72% >
does not follow vocational training. And workers who live on the island of
Sumatra will get wages 29.78%, 10.01% Java, 50.75% Borneo, 26.26% Sulawesi
and 45,08% Maluku and Papua island higher when compared with workers who
live on the island of Bali and Nusa Tenggara, The focus of this study find out of the effect of individual characteristics
on the wages of construction workers using SAKERNAS 2013 with 13.365
number of respondents and using multiple linear regression analysis with the
method of Ordinary Least Squares (OLS).
Results of research shows that the independent variables consist of age,
gender, marital status, place of residence, education, training, regional, working
days have a positive effect on the wages of construction workers. The maximum
wages occurs at the age of 46.43 years, and base on inferential analysis can
conclude that every additional 1 year of age will increase revenue 2.6%. Male will
get wages 3.49% > female. Marital status will get wages 10.34% > are not
married. While workers living in the city will receive a wage 13.43% > worker
who lives in the village. Junior high school will receive wages 6.64%, completed
high school plus will receive wages 26.18% higher than <= SD. Workers who
follow vocational training (masonry, wood and concrete) will get wages 25.72% >
does not follow vocational training. And workers who live on the island of
Sumatra will get wages 29.78%, 10.01% Java, 50.75% Borneo, 26.26% Sulawesi
and 45,08% Maluku and Papua island higher when compared with workers who
live on the island of Bali and Nusa Tenggara]"
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sunarty
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan karakteristik pekerjaan dan individu dengan kepuasan kerja perawat pelaksana di ruang rawat inap RSUD Propinsi Sulawesi Tenggara. Desain yang digunakan pada penelitian yaitu deskriptif cross-sectional dengan jumlah sampel 101 orang. Penentuan sampel menggunakan cara total sampling. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini berupa kuesioner.
Hasil penelitian menunjukkan karakteristik pekerjaan yang berhubungan dengan kepuasan kerja yaitu keragaman keterampilan (p value=0,012). Karakteristik individu yang berhubungan dengan kepuasan kerja yaitu status pernikahan (p value=0,008). Penelitian ini menunjukkan bahwa keragaman keterampilan dan status pernikahan merupakan faktor yang dominan berhubungan dengan kepuasan.

The aim of this study was to recognize the relationship between the job characteristics and individual characteristics with nurses job satisfaction in the inpatient unit of Kendari local public hospital, Southeast Sulawesi. The design used in this research is a descriptive cross-sectional program with a sample of 101 people. The determination of sample is using total sampling method and an instrument used in this research is a questionnaire.
Results of this research showed that job characteristics associated with job satisfaction is the diversity of skills (p = 0,012). An individual characteristics associated with job satisfaction is marital status (p=0,006). This research showed that the diversity of skills and the marital status is the most dominant factor related to job satisfaction.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
T29365
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Edy Wuryanto
"Penelitian dengan disain deskriptif korelasi dilatar belakangi ketidakpuasan perawat akibat lingkungan kerja. Tujuannya menguraikan lingkungan kerja, karakteristik individu dengan kepuasan kerja perawat RSUD Tugurejo Semarang. Populasi sebanyak 225, menggunakan total sampling, kriteria inklusi bekerja 6 bulan, tidak meninggalkan rumah sakit lebih 1 bulan, diuji dengan T Independen, chi squere, regresi logistik model prediksi.
Ditemukan hubungan kualitas kepemimpinan, gaya manajemen, program dan kebijakan ketenagaan, otonomi, hubungan interdisiplin, dan pengembangan profesional dengan kepuasan kerja. Faktor paling dominan adalah program dan kebijakan ketenagaan setelah dikontrol kualitas kepemimpinan dan hubungan interdisiplin. Manajemen dapat meningkatkan program menciptakan lingkungan kerja positif, khususnya program dan kebijakaan ketenagaan.

This study used a descriptive correlation design with background of nurses dissatisfaction with their working environment. It investigated the correlation between working environment, individual characteristics and job satisfaction of nurses at Tugurejo RSUD, Semarang. The population is 225 people using total sampling with inclusion criteria of working for six months, not leaving the hospital more than one month. It used independent T test, chi square and logistic regression prediction model.
The result showed a relationship between leadership qualities, management style, programs and policies of personnel, autonomy, interdisciplinary relationships, professional development and job satisfaction. The most dominant factor was the programs and policies of personnel after being controlled the leadership quality and interdisciplinary relationships. Management can improve the program that creates a positive work environment, particularly programs and policies of personnel.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Diana Helda
"Bagi suatu organisasi pendidikan, sorang staf tetap yang professional yang mampu bekerja efektif dan efesien merupakan asset sumber daya manusia yang sangat berharga untuk meningkatkan mutu pendidikan. Karena itu kepuasan kerja dan pegawai tersebut patut untuk diperhatikan. Kepuasan kerja merupakan seperangkat perasaan pegawai tentang menyenangkan atau tidaknya pekerjaan mereka. Pekerja yang tidak puas terhadap pekerjaan mereka dapat mengakibatkan 2 (dua) hal yaitu :
1. Pegawai itu keluar dari organisasi, keluar atau pindahnya tenaga kerja dapat mengakibatkan kerugian baik moral maupun materiil karena pegawai itu juga membawa keluar pendidikan, pengalaman, dan efisiensi kerja yang biasa dilakukan pada organisasi tsb,
2. Pegawai itu terus bekerja namun karena ketidakpuasannya cenderung berperilaku : meningkatnya tingkat kemangkiran, menurunnya semangat kerja, menurunnya kesetiaan terhadap organisasi, dan perilaku negatif lajnnya yang dapat merenggangkan hubungan antara karyawan dan manajer.
Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan karakteristik individu (umur, lama pendidikan, jenis kelamin, pengalaman) dan organisasi (gaji, jabatan) dengan kepuasan keria dilihat dari faktor primer(gaji, kondisi kerja fisik, rekan kerja, keamanan, supervisi) dan faktor sekunder ( prestasi, tanggung jawab, pengakuan ).
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain cross-sectional dengan responden staf pengajar tetap Akademi Perawatan Swasata di Palembang. Sampel sebanyak 70 (tujuh puluh) orang, pengumpulan data dilakukan dengan jalan menggunakan pertanyaan terstruktur yang ada dalam kuesioner.
Analisis statistik dilakukan dengan univariat, bivariat dengan uji regresi linear sederhana untuk melihat hubungan variable bebas dengan variable terikat. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antara umur dengan faktor primer sehingga didapatkan setiap kenaikan umur responden sebanyak 10 tahun akan mengurangi skor kepuasan kerja sebanyak 1,2.
Hasil penelitian juga menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara lama pendidikan dengan faktor primer sehingga didapatkan bahwa setiap kenaikan 10 tahun Iama pendidikan yang ditempuh responden akan mengurangi skor kepuasan kerja dilihat dari faktor primer sebesar 7,4. Ada hubungannya arntara lama pendidikan dengan kepuasan kerja dimana sedap kenaikan lama pendidikan akan mengurangi skor kepuasan kerja sebesar 8,1.
Peneliti menyarankan untuk menempatkan staf sesuai dengan pendidikannya, melakukan penyesuaian system penggajian serta memberikan jaminan keamanan seperti jaminan kesehatan dan jaminan hari tua.

An educational organization, a profesional full time staf member who capable of working effectively and effiently is a valuable asset of human resource to promote the educational qualification Job satisfaction is a employee feelings about whether his or her job is enjoyable or not A employee who is not satisfied with his or her job may result 2 things :
1) The employee may with draw from the organization This means a moral and material loss on the side ofthe organization, as the employee will take his education, working experience as he worked in organization, or
2) The employee may continue working in the organization, but as he will be unsatisfied with his job, he tends to : work relunctanly, reduce his working spirit, and reduce his loyality to the organization.
The objectives of this research is to enqmlore the relation between the individual characteristic relation ( age, education span, sex, experience) and organization ( salary, position) to the job satisfaction. Seen from the factors of primer ( perseption of the salary, physical working condition, co- workers, security, supervision ) and secondary factor (prestige, responsibility, selfactualization ).
This research is conducted by using cross-sectional design with the respondent of the permanent member of teaching staff of Private Nursing Academy in Palembang. There are 70 samples, the data collection is done by using the structured questionares.
Statistical analysis is done with univariate, bi-variate with the simple linear regression to explore the free variable relation with the dependent variables.
The result of the research shows there is a significant relation between the education and the factor of primer and is found that an increasing of 10 years education of the respondent decrease the score of job satisfaction seen from the primer factor of 7,9 and between the age and the factor of primer and is found that an increasing of 10 years of age decrease the score of job satisfaction seen from the primer factor 1,2. And there is relation between education and job satisfaction and found that an increasing of 10 of education decrease the score of job satisfaction 8,1.
To increase the job satisfaction this research Suggested that :
- make the adjusted about the salary
- to provide the benefit such as health and life insurance
- to provide the opportunity to the staif to take higier education.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hizrita Kusumaswari
"ABSTRAK
Sebagai sebuah organisasi pelayanan kesehatan dengan jumlah SDM tertinggi
dari pihak perawat sudah banyak penelitian yang membuktikan bahwa motivasi
mempengamhi produktivitas dan kcmudian produktivitas mempengaruhi kinexja perawat.
Penilaian terhadap kinclja karyawan temtama perawat di RSIA I-Iermina Bekasi sebagai
sebuah segmented hospital untuk ibu dan anak saat ini masih belum memperlihatkan
adanya motivasi yang mempengaruhi mereka dalam bekerja. Adanya penelitian mengenai
penilaian motivasi terhadap kinenja mereka diharapkan dapat menjadi masukan bagi
pihak manajemen dalam pertimbangan penilaian kinezja mereka.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mcndapatkan informasi dan gambamn tentang
hubungan antara motivasi ekstrinsik, motivasi intrinsik dan karalcteristik individu tcnaga
perawat dengan kine1ja mcreka di RSIA Hemmina Bekasi. Penelitian yang dilakukan
berikut ini hersifat kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional dengan jumjah sampel
sebanyak 94 orang dari total populasi 219 orang perawat.
Data yang diperoleh dari penelitian adalah data primer dari kuesioner yang
disebarkan pada para perawat dan data sekunder dari bagian SDM atau personalian
Hasil yang didapatkan dari penelitian adalah perawat dengan kinelja yang baik
hanya sebesar 47,9%. Pada motivasi eksn-insik terlihat bahwa hanya status kepangkatan,
kondisi pekexjaan dan supervisi saja yang memiliki hubungan signiiikan dengan kincxja.
Pada variabel hubungan dengan kolega, diklat, imbalan dan kebijakan perusahaan dan
administrasi tidak memiliki hubungan yang signiiikan dcngan kinerja. Sedangkan
variabel motivasi intrinsik tidak memperlihatkan hubungan yang signiiikan dengan
kinenja. Narnun dari garnbaran karakteristik individu terlihat bahwa lama bekerja
memiliki hubungan yang sangat signifikan dengan kinexja. Variabel independen yang
memiliki hubungan paling dominan dengan kinezja perawat di RSIA I-Iennina Bekasi
adalah lama bckezja dan kondisi pekexjaan.
Satan yang diajukan oleh pencliti adalah mcmberikan bentuk pengakuan yang
lebih konkrit bagi perawat, pelatihan keperawatan tingkat lanjut, kualifikasi recruizment
untuk perawat yang sudah pengalaman, pendampingan perawat baru oleh perawat senior memperkaya pekezjaan umuk perawat yang senior, meng-up grade alat interpersonal
perawat untuk unit dengan produktivitas tinggi, tambahan kompensasi tertentu untuk
instalasi dengan produktiwdtas tinggi seperti OK, VK, Perina, NICCU dan IGD tapi
disesuaikan dengan kinenja perawatnya. Kompensasi tersebut berupa berupa bonus
tertentu dan pelatihan tambahan. Namun untuk menghindari sikap iri dari unit yang lain,
hendaknya hanya perawat-perawat dengan kinerja yang baik diberi kesempatan untuk
rotasi pada unit-unit kritis tersebut diatas.

ABSTRACT
As a health service organization with the highest nursing SDM quantity there is
allot research that show motivation influence productivity and then productivity influence
nurse performance. Assessment toward employee performance especially nurse at RSIA
Hermina Bekasi as a segmented hospital for mother and her child recently still not yet
show motivation that affecting them in work. Research oonceming motivation assessment
toward their perfomrance hoped to become an input for management in their performance
assessment consideration.
This research objective is to get information and description toward relation
between extrinsic motivation, intrinsic motivation and nurse individual characteristic with
their performance at RSIA Hermina Bekasi. Research conducted is quantitative with
cross-sectional method and 94 people as total sample iiom total population of 219 nurses.
Data obtained 'dom research is primary data from distributed questioner on nurses
and secondary data from SDM or human resources departement.
Result obtained from research is only 47,9% nurse who perform well. In extrinsic
motivation seen that only rank status, working condition and supervision have significant
relation with performance. The In relation with colleagues variable, education and
training, reward and company policy and administration do not have significant relation
with performance. While intrinsic motivation variable do not focused in significant
relation with performance. However, from individual characteristic description saw that
working length has very significant relation with performance. Independent variable that
has the most dominant relation with nurse performance at RSIA Hermina Bekasi is
working length and working condition.
Suggested by researcher to gives more concrete acknowledgement for nurse,
enriching job for senior nurse, nurse advance training program, recruitment qualification
for advanced nurse, supervision by senior nurse to new nurse, upgrading the newest
interpersonal equipment for unit with high productivity, certain additional compensation
for high productivity installation such as OK, VK, Perina, NICCU and ER but suit with
nurse performance. Those compensations are certain bonuses or extra training. However, to avoid jealousy from other units, nurses that have good performance gave opportunity
for rotation on those critical units referred above.

"
2007
T34544
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desy Bangkit Arihati
"Anggota pengurus KOHATI pada kepengurusan tahun 2013/2014 memiliki pengurus yang berjumlah 31 orang dengan masa keanggotaan dan jurusan yang beraneka ragam. Data daftar hadir rapat memperlihatkan banyaknya anggota pengurus yang datang selalu berubah-ubah dan tidak pernah mencapai 31 orang.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh karakteristik individu dan iklim organisasi terhadap komitmen organisasi di KOHATI (Korps HMI-wati) Cabang Ciputat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Teknik pengambilan sampel menggunakan sensus karena jumlah populasi kurang dari 100 orang sehingga semua anggota populasi dijadikan sampel. Penelitian ini memakai kuesioner sebagai instrumennya. Dari 31 kuesioner yang disebar, sebanyak 31 kuesioner kembali atau dengan tingkat pengembalian 100%. Penelitian ini diuji dengan menggunakan analisis linier regresi ganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik individu berpengaruh positif signifikan terhadap komitmen organisasi, iklim organisasi berpengaruh positif signifikan terhadap komitmen organisasi. Berdasarkan hasil regresi linear ganda, karakteristik individu dan iklim organisasi secara simultan berpengaruh terhadap komitmen organisasi.
Saran bagi KOHATI Cabang Ciputat adalah lebih mengintensifkan bagaimana menciptakan iklim organisasi yang baik agar dapat meningkatkan komitmen anggota pengurus terhadap organisasinya.

A member management of KOHATI Branch Ciputat in the period 2013/2014 consist of 31 people with different membership and majors. Meeting attendance list shows the number of a member management who come always changing and never reached 31 people.
The objective of this study is to analyze the influence of individual characteristics and organizational climate toward organizational commitment in KOHATI (Korps HMI-wati) Branch Ciputat. This research applies quantitative approach. The technique of sample taking used in this study is census because a population of less than 100 people so all of the population as sampled. This research uses questionnaire as its tool. Among the 31 questionnaires are distributed, 31 were returned back, or in other words, approximately 100% of the total amount of the distributed ones. The research are tested through Multiple Linear Regression Analysis.
The results of the study show that individual characteristics has positive impact on organizational commitment significantly. Organizational climate has positive impact on organizational commitment significantly. Based on multiple linear regression analysis, individual characteristics and organizational climate have positive impact on organizational commitment simultaneously and significantly.
According to the result of this study, KOHATI (Korps HMI-wati) Branch Ciputat intensify how to create a better organizational climate to increase the commitment organization of the member management.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>