Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Untuk mengantisipasi perkembangan kebutuhan transportasi, diperlukan perencanaan transportasi yang matang unutk kebuthhan transportasi penumpang dan barang pada masa sekarang dan masa akan datang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bangkitan pergerakan berbasis rumah tangga di kawasan perkotaan Trenggalek, seberapa besar pengaruh faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya bangkitan pergerakan, dan mendapatkan model bangkitan pergerakannya."
Malang: Fakultas Teknik Universitas Brawijaya, 2003
624 JT
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Muawwanah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T27378
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Alfira Chaerunnisa
"Perempuan menikah yang bekerja dianggap menghadapi biaya kesempatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan perempuan yang tidak bekerja jika terjadi kehamilan yang tidak diinginkan. Perbedaan karakteristik pekerjaan dapat menyebabkan perbedaan biaya kesempatan yang dihadapi oleh perempuan saat mengalami kehamilan yang tidak direncanakan atau tidak diinginkan. Menggunakan data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia tahun 2017, studi ini menganalisis hubungan antara jenis pekerjaan perempuan dengan keputusan penggunaan kontrasepsi di Indonesia. Studi ini menemukan bahwa terdapat hubungan negatif dan signifikan antara jenis pekerjaan Kerah Abu-Abu dengan penggunaan Non Metode Kontrasepsi Jangka Panjang. Pekerja Kerah Putih memiliki probabilita yang lebih rendah untuk menggunakan Non Metode Kontrasepsi Jangka Panjang dan lebih tinggi untuk menggunakan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang, namun tidak signifikan secara statistik. Karakteristik perempuan dan rumah tangga seperti pendidikan perempuan, penggunaan internet, persepsi perempuan terkait setuju atau tidaknya suami dengan penggunaan kontrasepsi, jumlah anak hidup, keinginan untuk memiliki anak lagi, dan kuintil kekayaan justru menunjukkan hubungan yang signfikan dengan penggunaan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang.

If an unwanted pregnancy occurs, married women who work are considered to face higher opportunity cost compared to women who do not work. Differences in occupational characteristics might cause a different opportunity cost faced by women when experiencing an unplanned or unwanted pregnancy. Using 2017 Indonesian Demographic and Health Survey data, this study analyzes the relationship between womens occupational choice and the decision to use contraception in Indonesia. This study found that there is a negative and significant relationship between Grey Collar occupations and the use of short term hormonal methods. White collar workers have a lower probability of using the short term hormonal methods and a higher probability of using the long term methods, but it is not statistically significant. The characteristics of women and households such as womens education, internet use, womens perceptions regarding whether or not a husband agrees with contraceptive use, the number of living children, desire to have more children, and wealth quintiles show a significant relationship with the use of the long term methods."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purba, Imelda
"Latar Belakang: Stroke iskemik merupakan penyebab kecacatan no 1 didunia yang membutuhkan perawatan jangka panjang sehingga akan mempengaruhi lama hari rawat di rumah sakit. Berdasarkan data statistik tahun 2012 rumah sakit PMI Bogor terjadi peningkatan kasus stroke iskemik yang cukup tinggi. Namun belum ada gambaran dan faktor-faktor yang berhubungan yang berhubungan dengan lama hari rawat pasien stroke iskemik.
Tujuan: Penelitian ini untuk mengetahui gambaran dan faktor-faktor yang berhubungan dengan lama hari rawat inap pasien stroke iskemik baik faktor karakteristik rumah sakit (Kelas Perawatan, Pemakaian ruangan intensive, Hari masuk, Hari keluar) maupun faktor karakteristik pasien (Umur, Jenis kelamin, Komplikasi, Penyakit Penyerta, Cara Bayar Dan Cara Keluar).
Metode: Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan desain cross sectional, jumlah sampel 112 pasien dengan data sekunder dari sistem informasi rekam medis rumah sakit. Data dianalisis secara univariat dan bivariat.
Hasil dan kesimpulan: Penelitian menunjukkan bahwa rata–rata lama hari rawat inap pasien stroke iskemik di rumah sakit PMI Bogor tahun 2012 adalah 5,88 hari, dan hasil uji bivariat yang berhubungan adalah yang memiliki nilai (p<0,005). Faktor yang mempengaruhi lama hari rawat yang panjang adalah pasien diruangan intesive (p=0,006), memiliki komplikasi (p=0,001) dan penyakit jumlah penyerta (p=0,035). Sedangkan faktor yang mempengaruhi lama hari rawat lebih singkat adalah cara keluar pasien yang keluar atas permintaan sendiri (p=0,003). Variabel kelas perawatan, hari masuk, hari keluar, umur, jenis kelamin, cara bayar tidak menunjukkan adanya hubungan yang bermakna.
Saran: segera menetapkan standar lama hari rawat pasien stroke iskemik dan mengendalikan faktor-faktor yang mempengaruhi lama hari rawat yaitu pada variabel pemakaian ruangan intesive, komplikasi, penyakit penyerta, dan cara keluar.

Background: Stroke Ischemic is the no.1 cause of disability in the world and long-term care that will affect the long days hospitalized. Based on the statistical data of 2012 PMI Bogor hospital increased cases of ischemic stroke is high enough. But there is no picture and the factors related with lenght of stay inpatient for stroke ischemic.
Objective: This study was to describe and factors related to the old days of hospitalization for ischemic stroke patients both hospital characteristic factors (Class Care, Intensive Care Use, Day In, Day Out) and factors of patient characteristics (Age, Sex, Complications, Infectious Host, How To Pay And How To Get Out).
Methode: This study is a quantitative cross-sectional design, the sample size of 112 patients with secondary data from the medical record information system hospital. Data were analyzed using univariate and bivariate.
Results and conclusions: The study showed that the average length of stay inpatient of for stroke ischemic patients in the hospital PMI Bogor in 2012 was 5.88 days, and the test results are related bivariate who has value (p<0.005). Factors affecting long long day care is patient room of intesive (p=0.006), had a complication (p=0.001) and the number of comorbid diseases (p=0.035). While the factors that affect the long days shorter hospitalization is the way out the exit at the request of the patient 's own (p=0.003). Variable-class care, day in, day out, age, gender, how to pay did not show any significant relationship.
Suggestion: immediately set the standard lenght of stay inpatient ischemic stroke ischemic and control the factors that affect the day care is the use of variable intesive room, complications, comorbidities, and the way out.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S54007
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Trimita Anggia
"Kelurahan Cililitan merupakan salah satu daerah di ibukota yang menjadi kantong permukiman bagi para perantau suku Batak. Berdasarkan sejarahnya, para perantau membentuk permukiman sekaligus lapo dan gereja sebagai jejak keberadaan dan tempat berkumpul. Berbeda dengan permukiman lain, seluruh lapo di Kelurahan Cililitan yang tersebar di sekitar gereja dan permukiman Batak yaitu Kampung Mayasari membentuk pola berderet dan mengelompok. Lapo yang tersebar di Kelurahan Cililitan memiliki perbedaan dan persamaan ciri lokasi dilihat dari jaringan jalan, jangkauan gereja Batak, jenis makanan dan minuman, dekorasi, dan fasilitas lapo dengan karakteristik pengunjung yang bervariasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik lokasi lapo Batak dari aspek site dan situation, serta mengetahui pola karakteristik lokasi lapo yang terbentuk berdasarkan karakteristik pengunjungnya yaitu jenis kelamin, usia, suku, teman berkunjung, dan aktivitas pengunjung dengan menggunakan analisis keruangan serta deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan lapo di Kelurahan Cililitan dilihat dari site dan situation yaitu “Kurang Ideal” dan “Mudah Dijangkau” terletak di lokasi dengan aksesibilitas baik dan dekat dengan gereja dengan target pasarnya yaitu para jemaat yang ingin istirahat makan. Pada karakteristik lokasi lapo yang “Cukup Ideal & Mudah Dijangkau” dan “Cukup Ideal & Cukup Mudah Dijangkau” terbentuk pola kunjungan pengunjung lapo tersebut dengan jenis kelamin laki-laki, berusia lansia, bersuku Batak, datang berkunjung sendiri dan bersama teman, serta melakukan aktivitas istirahat makan. Pada karakteristik lokasi lapo yang “Kurang Ideal & Mudah Dijangkau” dan “Kurang Ideal & Cukup Mudah Dijangkau” terbentuk pola kunjungan pengunjung lapo yang mana seimbang didatangi oleh pengunjung laki-laki dan perempuan, berusia lansia, bersuku Batak, datang berkunjung bersama keluarga, serta melakukan aktivitas istirahat makan dan berkumpul/berbincang bersama teman/keluarga.

Cililitan Village is one of the areas in the capital which has become a residential area for Batak nomads. Historically, the nomads formed settlements as well as lapo and churches as traces of their existence and gathering places. In contrast to other settlements, all the lapo in Cililitan Village which are scattered around the church and the Batak settlement, namely Kampung Mayasari, form a pattern of rows and clusters. Lapo scattered in Cililitan Subdistrict have differences and similarities in location characteristics seen from the road network, the range of Batak churches, types of food and drink, decoration, and facilities of the lapo with varying visitor characteristics. This study aims to determine the characteristics of the Batak lapo locations from the site and situation aspects, as well as to determine the characteristic pattern of the lapo locations formed based on the characteristics of the visitors, namely gender, age, ethnicity, visiting partner, and visitor activities using spatial analysis and quantitative descriptive. The results showed that the characteristics of the location of the lapo which were "Quite Ideal & Easy to Reach" and "Quite Ideal & Fairly Easy to Reach" formed a visiting pattern for the lapo visitors with male gender, elderly, Batak ethnicity, coming to visit with friends and family, and doing meal breaks. The results showed that the lapo in Cililitan Village, in terms of site and situation, namely "Less Ideal" and "Easy to Reach" was located in a location with good accessibility and close to the church with the target market, namely congregations who wanted to take a break to eat. In the characteristics of the location of the lapo which are "Quite Ideal & Easy to Reach" and "Quite Ideal & Fairly Easy to Reach" a pattern of visits to the lapo is formed with male sex, elderly, Batak ethnicity, coming to visit alone and with friends, as well as carrying out activities break eat. In the characteristics of the location of the lapo which are "Less Ideal & Easy to Reach" and "Less Ideal & Fairly Easy to Reach" a pattern of visiting lapo visitors is formed which is balanced by male and female visitors, elderly, Batak ethnicity, coming to visit with family, and doing meal break activities and hanging out/talking with friends/family."
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tania Putri Andini
"Sistem Rujukan Terintegrasi (SISRUTE) adalah teknologi informasi berbasis
elektronik yang menghubungkan data pasien antar fasilitas pelayanan Kesehatan baik
horizontal maupun vertikal, untuk mempermudah dan mempercepat rujukan pasien, yang
dikembangkan oleh Kementerian Kesehatan pada tahun 2016. Hingga saat penelitian ini
dilakukan, implementasi SISRUTE digunakan untuk rujukan kegawatdaruratan. Pada
rujukan kegawatdaruratan menggunakan aplikasi SISRUTE terdapat istilah yang
dinamakan response time, yaitu interval waktu yang dibutuhkan fasilitas pelayanan
Kesehatan untuk merespon permintaan rujukan. Response time menjadi indikator utama
keberhasilan pada rujukan kegawatdaruratan. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mendapat gambaran hubungan response time SISRUTE dengan karakteristik rumah sakit.
Lebih lanjut, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan evaluasi bagi pemerintah,
serta bahan pengambilan keputusan oleh rumah sakit dalam penggunaan aplikasi
SISRUTE. Hasil penelitian disajikan secara kuantitatif dengan memanfaatkan perangkat
Microsoft Excel dan SPSS. Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan terkait response time SISRUTE menurut akreditasi rumah sakit, jenis rumah sakit, kelas rumah sakit, dan pemilik rumah sakit, serta terdapat hubungan yang signifikan terkait response time SISRUTE menurut jumlah tempat tidur rumah sakit dan propinsi letak rumah sakit. Kesimpulan penelitian menunjukan bahwa karakteristik
rumah sakit yang mempengaruhi SISRUTE adalah jumlah tempat tidur rumah sakit dan propinsi letak rumah sakit. Hasil penelitian menyarankan agar pemerintah menggiatkan sosialisasi serta pembuatan peraturan yang mewadahi penggunaan SISRUTE, agar rumah
sakit aktif menggunakan SISRUTE, sehingga tidak ada permintaan rujukan yang terabaikan dan nilai response time SISRUTE mencapai nilai idea"
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Kartika Sari
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh karakteristik rumah tangga yaitu karakteristik demografi, ekonomi maupun sosial serta ekspektasi ibu terhadap pengeluaran pendidikan yang dilakukan oleh rumah tangga. Berdasarkan hasil regresi linier dengan metode tobit pada data Sakerti 2007, didapat bahwa karakteristik rumah tangga secara umum berpengaruh terhadap pengeluaran pendidikan yang dilakukan rumah tangga dengan arah positif, seperti jumlah anak usia 7-24 tahun dalam rumah tangga, proporsi anak usia SD, SMP, dan SMA, serta pendidikan KRT. Penemuan baru dari penelitian ini adalah ekspektasi ibu terhadap kehidupan anaknya di masa depan berpengaruh terhadap pengeluaran pendidikan yang dilakukan rumah tangga. Usia KRT serta jenis kelamin KRT ditemukan tidak signifikan mempengaruhi pengeluaran pendidikan dalam rumah tangga.

This study aims to know the effects of household's characteristics which is demographic characteristics economic characteristics social characteristics and also mother's expectation on household's education expenditure. By applying linear regression Tobit Method on Sakerti 2007 data it is found that in general household's characteristics positively affect household's education expenditure which is number of children age 7 24 in household proportion of primary school age secondary school age and also education of household head. The new finding of this research is mother's expectation about condition of her children in the future was affect household's education expenditure Occupation of household head was found insignificant to affect household's education expenditure.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S57125
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deni Casmadi
"ABSTRAK
Pelaksanaan program-program pembangunan yang tepat sasaran dan berhasil
memberikan manfaat bagi penerimanya sangat tergantung pada pengidentifikasian
yang akurat target kelompok dan wilayah yang ditargetkan (penerima). Begitu pula
halnya keberhasilan program pengentasan kemiskinan terletak kepada beberapa
langkah, yang dimulai dari formulasi kebijakannya dengan mengidentifikasi apa saja
yang menjadi karakteristik rumah tangga miskin dan bagaimana pengaruhnya
terhadap kemiskinan. Melalui penelitian ini diharapkan dapat diketahui karakteristik
kemiskinan sehingga dapat menentukan skala perioritas dalam pengentasan program
kemiskinan mana yang dikerjakan terlebih dahulu.
Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Majalengka dengan menggunakan data
Susenas kor Kabupaten Majalengka tahun 2014. Analisis yang dilakukan secara
deskriptif dan analisis regresi logistik menggunakan program pengolahan data
statistik STATA 11. Untuk mengetahui pengaruhnya dari faktor karakteristik rumah
tangga terhadap kemiskinan menggunakan metode analisis regresi logistik.
Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor karakteristik yang paling
berpengaruh terhadap resiko kemiskinan di Kabupaten Majalengka adalah kepala
rumah tangga perempuan, jumlah anggota rumah tangga, status kepemilikan tempat
tinggal, kepala rumah tangga yang bekerja di sektor pertanian, kepala rumah tangga
dengan tingkat pendidikan sekolah dasar, rumah tangga yang tinggal di pedesaan
dan kepemilikan asset produktif.

ABSTRACT
Implementations of development programs are to provide benefits for the
recipient depends on the accurate identification of the target groups and the targeted
area (receiver). Similarly, the success of the poverty alleviation program is depend
on a few steps, starting from the formulation of policy by identifying what are the
characteristics of poor households and how they are affect poverty. This research is
expected to find the characteristics of poverty so that they can determine the scale of
priorities in the poverty alleviation program which is implemented.
This research was conducted in Kabupaten Majalengka using data Susenas
for Majalengka in 2014. The analysis conducted description and logistic regression
analysis using the statistical data processing program STATA 11. To determine the
effects of household characteristics on poverty the logistic regression analysis is
used.
The results showed that the characteristic factors that most influence on the
risk of poverty in Majalengka are female head of household, number of household
members, the ownership status of residence, occupations of household head on
agricultural sector, primary education of household head education level, resides of
house hold at rural areas and the ownership of productive asset."
Lengkap +
2016
T46081
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maurilla Zahra Sahirah
"Kabupaten Banyumas memiliki beberapa komoditas unggulan seperti di Kecamatan Sumbang yang dikenal dengan penghasil jagung. Walaupun demikian, jika dilihat dari data per tahunnya, luas panen jagung di Kecamatan Sumbang berkurang sekitar 107,8 ha. Sejalan juga dengan maraknya terjadi konversi lahan. Hal ini akan berimbas pada rendahnya pendapatan petani karena petani sangat bergantung pada lahan panen jagung. Adanya tekanan tersebut mendorong petani jagung untuk melakukan berbagai strategi penghidupan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kuantitatif dengan pengumpulan data secara multistage sampling dengan mengkombinasikan purposive sampling untuk pemilihan lokasi petani dan proportional random sampling untuk pemilihan sampel petani. Sampel diambil dengan teknik kuesioner terhadap 56 petani jagung yang tergabung dalam kelompok tani. Analisis aset dilakukan dengan menggunakan pendekatan Sustainable Livelihood Approach (SLA), deskriptif kuantitatif dan keruangan. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa pola kepemilikan aset petani berasosiasi sebagian dengan karakteristik rumah tangga petani dan kondisi tekanan lahan pertaniannya. Berdasarkan persebaran lokasi lahan petani, petani yang lahan pertaniannya berlokasi di kondisi tekanan lahan tinggi dekat dengan jalan lokal serta terletak di aksesibilitas tinggi memiliki aset alam yang lebih unggul daripada di kondisi tekanan lahan rendah hingga sedang. Sementara itu, karakteristik rumah tangga akan mempengaruhi kekuatan aset finansial. Petani dengan anggota rumah tangga sedikit dalam satu atap serta lebih banyak usia tidak produktif yang tidak bekerja dan petani dengan anggota rumah tangga besar dalam satu atap serta lebih banyak usia produktif yang bekerja menjadi pembeda kondisi aset finansialnya. Kemudian, karakteristik rumah tangga juga mempengaruhi aset pada setiap kondisi tekanan lahan. Kepemilikan aset manusia, finansial, dan aset fisik akan mempengaruhi petani dalam menerapkan strategi penghidupan. Tingginya aset fisik, finansial, manusia membuat petani melakukan strategi akumulasi daripada sekadar strategi konsolidasi. Namun, kondisi tekanan lahan juga menentukan pilihan strategi. Unggulnya aset finansial dan fisik di lokasi lahan dengan tekanan tinggi menyebabkan petani dapat melakukan strategi akumulasi. Unggulnya aset manusia di lokasi dengan tekanan lahan sedang menyebabkan petani melakukan strategi konsolidasi.

Banyumas Regency has several superior commodities such as in the Sumbang District which is known as a maize producer. the annual data, the maize farm area in Sumbang has decreased by around 107.8 ha. It will impact farmers income because farmers are very dependent on maize farm areas. The existence of this pressure encourages maize farmers to carry out various livelihood strategies. This study used a quantitative method with multistage sampling by combining purposive sampling for the farmers locations and proportional random sampling for the farmers samples. Samples were taken using a questionnaire technique to 56 maize farmers who are members of farmer groups. Asset analysis is carried out using the Sustainable Livelihood Approach (SLA), descriptive quantitative, and spatial analysis. The results of the study indicate that the condition of farmer's asset ownership is partially associated with the characteristics of the farmer's household and land pressure condition. Based on the distribution of farmers' land locations, farmers whose land is in high-pressure land close to local roads and located in high accessibility have natural assets that are superior to those in conditions of low to moderate land pressure. Meanwhile, household characteristics will affect the strength of financial assets. Farmers with few household members under one house and more non-productive age who do not work and farmers with large household members under one house and more productive age are significantly different in their financial assets. Then, household characteristics also affect each land pressure condition. The ownership of human, financial and physical assets will influence farmers in implementing livelihood strategies. However, land pressure conditions also determine the choice of strategy. The superiority of financial and physical assets in land areas with high pressure causes farmers to carry out an accumulation strategy. The superiority of human assets in locations with moderate land pressure causes farmers to carry out a consolidation strategy."
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurmawaddah
"Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan salah satu permasalahan kesehatan yang menempati urutan sepuluh besar penyakit di Puskesmas Plus Kecamatan Sape. Petani di Kecamatan Sape selalu menanam padi setiap tahunnya, sehingga terdapat banyak penggilingan padi pada daerah tersebut. Adanya penggilingan padi berpotensi sebagai penyebab ISPA karena paparan debu gabah hasil proses penggilingan. Desain studi yang digunakan adalah cross-sectional untuk mengetahui hubungan antara karakteristik individu,karakteristik rumah, dan karakteristik tempat kerja dengan kejadian ISPA. Analisis yang digunakan adalah univariat, bivariat, dan multivariat. Jumlah pekerja yang mengalami ISPA adalah 52 orang (53,1%). Hasil penelitian menunjukkan variabel kelembaban rumah berhubungan signifikan dengan kejadian ISPA dan merupakan variabel dominan dengan nilai p=0,01 (OR=7,00). Tidak terdapat hubungan antara karakteristik pekerja dan lingkungan tempat kerja dengan kejadian ISPA.

The incidence of Acute Respiratory Infection (ARI) is one of the health problems that rank in the top ten diseases at the Puskesmas Plus, Sape District. Farmers in Sape District always plant rice every year, so there are many rice mills in the area. The presence of rice milling has the potential to cause ARI due to exposure to grain dust from the milling process. The study design used was cross-sectional to determine the relationship between individual characteristics, home characteristics, and workplace characteristics with the incidence of ARI. The used analyses are univariate, bivariate, and multivariate. The number of workers experiencing ARI is 52 people (53.1%). The results showed that the house humidity variable was significantly related to the incidence of ARI and was the dominant variable with p = 0,01 (OR = 7,00). There is no relationship between the characteristics of workers and the workplace environment with the incidence of ARI."
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>