Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kalyana Tarra Widya Kusuma
"Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bantargebang merupakan tempat pembuangan terbesar di Indonesia yang menjadi pembuangan akhir kota Jakarta dan sekitarnya. Salah satu masalah yang sering timbul dari TPA adalah adanya limbah lindi yang dihasilkan. Lindi yang dihasilkan dari TPA mengandung polutan tinggi yang berpotensi merugikan kesehatan dan lingkungan sehingga pengolahan lindi dibutuhkan untuk mencegah dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat. Salah satu proses pengolahan lindi yang saat ini banyak dikembangkan adalah Advanced Oxidation Processes (AOPs) berbasis ozon dan plasma. Proses yang terjadi adalah dengan menginjeksikan gas ke dalam reaktor plasma dielectric barrier discharge (DBD) sehingga menghasilkan radikal hidroksil (OH•) dan ozon (O3) sebagai oksidator kuat yang akan mendegradasi limbah. Pengolahan limbah lindi yang dilakukan saat ini adalah menggunakan Reaktor Ozon Plasma Nanobubble (ROPN) yang mana telah terbukti dapat menghasilkan degradasi jauh lebih tinggi daripada reaktor ozon plasma saja. Untuk meningkatkan efektivitas degradasi, dilakukan penambahan karbon aktif granular (GAC) ke dalam sistem ROPN sebagai adsorben dan katalis. Penelitian dilakukan selama 60 menit dengan variasi tegangan, konfigurasi, dan jenis umpan gas. Hasil yang diperoleh pada kondisi optimum adalah terjadinya penurunan pH sebesar 5,59%; Chemical Oxygend Demand (COD) sebesar 87,49%; Total Suspended Solids (TSS) sebesar 100%; Total Dissolved Solids(TDS) sebesar 45,46%; Nitrat sebesar 91,12%; dan Biological Oxygen Demand (BOD) sebesar 93,67%.

The Bantargebang Waste Disposal Site (TPA) is the largest landfill in Indonesia which is the final disposal site for the city of Jakarta and its surroundings. One of the problems that often arises from TPA is the leachate waste produced. Leachate produced from TPA contains high levels of pollutants that have the potential to be detrimental to health and the environment, so leachate processing is needed to prevent negative impacts on the environment and public health. One of the leachate processing methods that is currently being developed is Advanced Oxidation Processes (AOPs) based on ozone and plasma. The process occurs by injecting gas into the dielectric barrier discharge (DBD) plasma reactor to produce hydroxyl radicals (OH•) and ozone (O3) as strong oxidants that will degrade the waste. The current processing of leachate waste is using a Nanobubble Plasma Ozone Reactor (ROPN) which has been proven to produce much higher degradation than a plasma ozone reactor alone. To increase the effectiveness of degradation, granular activated carbon (GAC) was added to the ROPN system as an adsorbent and catalyst. The research was carried out for 60 minutes with variations in voltage, configuration and type of gas feed. The results obtained under optimum conditions were a decrease in pH of 5.59%; Chemical Oxygen Demand (COD) of 87.49%; Total Suspended Solids (TSS) of 100%; Total Dissolved Solids (TDS) of 45.46%; Nitrate of 91.12%; and Biological Oxygen Demand (BOD) of 93.67%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adinda Sofura Azhariyah
"Pada penelitian ini dibuat katalis dekomposisi ozon berbasis tembaga oksida CuOx dengan penyangga karbon aktif graanular GAC yang digunakan untuk dekomposisi ozon dalam emisi gas buang industri yang menggunakan ozon. GAC digunakan sebagai penyangga yang diaktivasi terlebih dahulu menggunakan HCl dan NaOH. CuOx diimpregnasi ke permukaan GAC dengan menggunakan prekursor karbonat tembaga CuCO3 dan kemudian dikalsinasi untuk penyingkiran karbon dioksida pada suhu 30°C selama 1 jam. Ukuran karbon aktif dan persentase loading CuOx divariasikan untuk mendapatkan nilai optimum.
Morfologi, komposisi, dan fasa kristal dianalisis dengan metode BET, SEM-EDX, FTIR, XRF dan XRD. Dekomposisi ozon dilakukan pada suhu ruang dan tekanan atmosfir menggunakan reaktor unggun tetap. GAC dengan ukuran 60-100 mesh dan persentase loading CuOx 2 -b menunjukkan aktivitas yang tertinggi karena konversi ozon menjadi oksigen dapat mencapai 100. Jumlah CuOx pada penyangga juga menentukan efisiensi katalis karena jumlah CuOx yang sesuai tampaknya dapat mempertahankan morfologi dan fase kristal katalis.

In this research, ozone decomposition has been synthesized based on copper oxide CuOx with granular activated carbon GAC as a support catalyst, being used as ozone decomposer in effluent gas emissions of industries that use ozone. As a support, GAC was prepared by using HCl and NaOH. CuOx was impregnated to the surface of activated carbon granulated by using copper carbonate CuCO3 as precursor and then calcined to release carbon dioxide with temperature of 30°C for 1 hour. Size of activated carbon and loading percentage of copper oxide to the support were varied to get the optimum value.
The morphology, composition, and crystal phase were characterized by BET, SEM EDX, FTIR, XRF, and XRD method. Ozone decomposition was performed at room temperature and atmospheric pressure using fixed bed reactor. Activated carbon with size 60 100 mesh and 2 w loading percentage showed the highest activity which the ozone conversion to oxygen reached 100 . Amount of CuOx on the support also determine the efficiency of catalyst due to appropriate amount of CuOx probably maintain the morphology and crystal phase of the catalyst.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S68348
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Trisda Filtra P
"ABSTRAK
Tangki septik Bio-Filter (ST Bio-Filter) dikembangkan sebagai suatu produk ramah lingkungan dimana diharapkan efnuen yang dihasilkan tidak menimbulkan pencemaran lingkungan. ST Bio-Filter ini merupakan pengembangan dari septik tank konvensional, tanpa bidang resapan, dengan menambahkan satu kompartemen sebagai unit pengolahan biologis yang memanfaatkan media yang terbuat dari plastik, yaitu bioball sebagai tempat melekatnya mikroorganisme pengurai limbah (attached growth). Dalam pengembangan tahap awal, kinerja ST Bio-Filter tersebut masih belum optimal sehingga perlu dilakukan suatu upaya agar kualitas effluen yang dihasilkan dapat meningkat. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan karbon aktif granular yang biasa digunakan sebagai unit pengolahan tersier, dimana proses pengolahan yang terjadi merupakan proses fisika-kimia yaitu adsorpsi.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan karbon aktif granular dalam menurunkan konsentrasi COD dan kekeruhan yang terdapat pada air limbah domestik, dibandingkan dengan pasir aktir. Penelitian dilakukan dalam skala laboratoriurn dengan menggunakan satu buali kolom reaktor berbentuk silinder. Air limbah domestik yang dijadikan sampel adalah limbah cair yang berasal dari tangki septik sebuah asrama putri.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa karbon aktif granular yang dipergunakan kurang begitu efektif dalam menurunkan COD dengan prosentase pi nurunan optimal yang terjadi adalah 42,86%. Sedangkan pasir aktif mampu menurunkan kekerulian lebih baik dibandingkan karhon aktif', dcngan proscniasc pcmirunan 95,34% untnk pasir aktif dan 90,9% untuk karbon aktif.
Penambahan unit saringan karbon aktif sebagai unit pengolah pelengkap pada ST Bio-Filter perlu dipertimbangkan kembali karena selain memerlukan biaya dan areal tambahan, juga dirasakan kurang efektif untuk menurunkan kandungan COD dalam air limbah.

"
2001
S34802
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library