Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aditia Muara Padiatra
"ABSTRAK
Tesis ini membahas mengenai visualisasi kasus korupsi dalam wadah kartun
editorial, yang mengambil studi kasus harian Indonesia Raya pada masa awal Orde Baru
dengan rentang waktu pada tahun 1968 sampai dengan tahun 1974. Harian Indonesia
Raya sendiri adalah harian yang terbit pada dua masa periode, yakni pada masa
Demokrasi Terpimpin dan awal Orde Baru. Harian ini dipimpin oleh Mochtar Lubis dan
merupakan salah satu harian yang terbit kembali pada masa awal Orde Baru, selain
harian Pedoman dan Nusantara.
Dalam perjalanan sejarah pers pada masa awal Orde Baru, kartun editorial
mempunyai peranan penting sebagai media kontrol sosial politik, terutama dalam
fungsinya dalam menjadi semacam wahana refleksi ketika ketidakberasan sedang
terjadi, khususnya terhadap kasus-kasus korupsi yang terjadi pada masa awal Orde Baru
yang menggejala pada saat itu. Sebagai tajuk rencana dalam bentuk visual, kartun
editorial tentunya juga mencerminkan kebijakan dan garis politik media yang
memuatnya.
Melalui penelitian ini dapat terlihat bagaimana perkembangan kartun editorial
yang dimuat harian Indonesia Raya dalam melakukan visualisasi terhadap kasus korupsi
pada masa awal Orde Baru sampai dengan Peristiwa Malari 1974 yang kemudian
menjadi akhir riwayat dari surat kabar tersebut. Melalui simbiosis yang ada, yakni
persepsi harian Indonesia Raya mengenai korupsi dalam kartun editorial yang dimuat,
sikap pemerintah Orde Baru pada saat itu, dan peristiwa Malari, kesemuanya merupakan
satuan benang merah yang pada akhirnya menjadi pembentuk interpretasi dari suatu
peristiwa yang ada di dalam sejarah tanah air.

ABSTRACT
This thesis intends to discuss the visualization of corruption cases through editorial cartoons receptacle, which is takes a case study Indonesia Raya daily in the early years of the New Order with the time range of 1968 to 1974. Daily Indonesia Raya itself is a daily newspaper published in the two time periods, ie, the Guided Democracy era and the beginning of the New Order. This Daily is being led by Mochtar Lubis and was one daily newspaper published back in the early days of the New Order, in addition to daily Pedoman and the Nusantara
In the history of the press in the early years of the New Order, editorial cartoons have an important role as a medium of social control politics, especially in its function of being a sort of means of reflection when the irregularities was happening, notably on cases of corruption that occurred in the early years of the New Order were implicated in at that time. As an editorial in the form of visual, editorial cartoons of course also reflect the policy and political line of the media on which it appears.
Through this research, it can be seen how the development of daily Indonesia Raya editorial cartoon published in the visualizing the corruption case in the early years of the New Order until the events Malari 1974 then be the end of the newspaper. Through the existing symbiosis, which is sense of daily Indonesia Raya on corruption in the editorial cartoon that was published, the attitude of the New Order government at the time, and events Malari, all of which are units of red thread that eventually became forming the interpretation of an event in the history of this country."
Lengkap +
2016
T45705
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggoro Prasetyo
"Artikel ini menitikberatkan kekritisan Oom Pasikom sebagai tokoh maskot buatan Kompas dalam menanggapi praktik korupsi yang menjangkiti Pertamina dalam rezim Orde Baru melalui visualisasi kartun editorial yang terinterpretasi dengan seksama. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian sejarah yang bertumpu pada pelbagai sumber, seperti koran, penerbitan sumber, majalah, buku, hingga artikel jurnal yang dikonkretkan melalui pendekatan semiotika komunikasi sebagai alat bantu penulis dalam memahami makna yang tersirat dalam kartun editorial. Akhir kata, temuan dalam penelitian ini dapat menjawab beberapa hal. Kompas mempunyai strategi yang unik setelah insiden yang berdarah- darah pada Januari 1974 dengan melihat dan mempertahankan karakter yang dapat mengkritik sasaran dengan halus. Dalam hal ini, Oom Pasikom kerap menyindir pemerintah, tetapi dengan menggunakan gaya bahasa yang dalam artian dapat memahami problema berdasarkan konteks peristiwa. Alhasil, Oom Pasikom menjadi sosok figur yang semestinya representatif serta efektif. Biarpun demikian, Oom tetap dapat mempertahankan ketajamannya dalam menyindir pemerintah sebagaimana Indonesia Raya. Namun, kekritisan Oom ini pula yang menyebabkan Kompas harus menerima sanksi dengan konsekuen biarpun tidak bertahan lama.

This article will emphasize the power of storytelling and the criticality of Oom Pasikom as the mascot figure created by Kompas in responding to the corrupt practices that plagued Pertamina in the New Order regime through carefully interpreted editorial cartoon visualizations. The method used in this research is a historical research method that relies on various sources, such as newspapers, source publications, magazines, books, and journal articles which are concretized through a communication semiotics approach as a tool to help writers understand the meaning implied in editorial cartoons. Finally, the findings of this research can answer several things. Kompas had a unique strategy after the bloody incident in January 1974 by looking for and retaining characters who could gently criticize their targets. In this case, Oom Pasikom often satirizes the government but uses a language style that means he can understand the problem based on the context of the event. As a result, Oom Pasikom has become a figure who should be representative and effective and Oom can still maintain his sharpness in satirizing the government like Indonesia Raya. However, Oom 's criticality is also what causes Kompas to accept sanctions with consequences even though they don't last long."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library