Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dea Aulia Rukmintha
Abstrak :
Kata majemuk adverbia dengan preposisi di posisi kedua memiliki peran penting dalam pembentukan kata bahasa Jerman dan banyak ditemukan pada buku cerita berbahasa Jerman Ich Schenk Dir Eine Geschichte yang menjadi korpus data dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini, masalah yang dikaji adalah jenis-jenis kata majemuk adverbia dengan preposisi di posisi kedua apa saja yang di gunakan dalam buku cerita Ich Schenk Dir Eine Geschichte dan bagaimana penggunaan kata majemuk adverbia dengan preposisi di posisi kedua pada suatu kalimat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis penggunaan kata majemuk adverbia dengan preposisi di posisi kedua yang muncul pada buku cerita Ich Schenk Dir Eine Geschichte. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan studi pustaka. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa buku cerita Ich Schenk Dir Eine Geschichte memiliki beragam jenis kata majemuk adverbia dengan preposisi di posisi kedua dengan penggunaannya berbeda-beda.
Adverb compound words with preposition at second position have an important role in the formation of German word, and is commonly found in the German storybook Ich Schenk Dir Eine Geschichte which became a corpus data. The research problem investigated in this study is type of adverb compound words with preposition at the second position used in Ich Schenk Dir Eine Geschichte and how is the using of the adverb compound words with preposition at the second position. The purpose of this study is to analyze the using of adverb compound word with preposition at the second position that emerged in the storybook Ich Schenk Dir Eine Geschichte. The method of this study is qualitative method with literature study. The result of this study show that storybook Ich Schenk Dir Eine Geschichte have various adverb compound words with preposition at second position, which the using is different.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Juni Wulandari
Abstrak :
Skripsi ini bertujuan untuk memerikan pola struktur yang terbentuk oleh kata majemuk verbal yang disusun oleh verba manger secara rinci, menemukan dan memerikan pola struktur baru yang dibentuknya serta menemukan dan memerikan perubahan aktualisator nominal yang dapat terjadi dalam KMV tertentu. Penelitian dilakukan melalui studi kepustakaan. Data diperoleh dari 3 buah kamus yaitu Dictionnaire des Expressions et Locutions, Le Bouquet des Expressions Imagees dan Larousse Dictionnaire de la Langue Francais : Lexis. Teori yang digunakan sebagai alat analisis adalah teori mengenai monem, sintem, pola struktur kata majemuk dan frase dari Martinet. Hasil analisis menunjukkan bahwa KMV-KMV yang disusun oleh verba manger membentuk pola struktur yang sangat bervariasi. Dari 48 data yang ada, terbentuk 16 pola struktur yang berbeda, 3 pola di antaranya merupakan pola struktur KMV yang sesuai dengan yang telah dikemukakan Martinet, dan 13 pola lainnya adalah pola struktur KMV yang baru. Hasil analisis juga menunjukkan adanya kemungkinan digantinya aktualisator nominal dalam KMV-KMV tertentu tanpa mengubah makna KMV tersebut.
Depok: Universitas Indonesia, 1995
S14314
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Resyafa Canindya Hariyani
Abstrak :
Anak-anak umumnya memperoleh bahasa melalui apa yang mereka tangkap dan pahami dalam bahasa mereka salah satunya bentuk kompositum. Kompositum adalah kata majemuk yang terdiri dari dua atau lebih kata yang membentuk makna baru. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasikan pola kompositum yang muncul dalam majalah anak berbahasa Belanda Jong010 De Rotterdamse Kinderkrant edisi Januari, Februari dan Maret 2022. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan menggunakan teori kompositum yang dikemukakan oleh Booij dan Van Santen (1998) untuk mengkaji pola kompositum yang digunakan anak usia 7 hingga 13 tahun dalam rubrik komentar pada majalah itu. Penelitian ini juga menggunakan acuan Haeseryn dkk. (1997) dalam Algemene Nederlandse Spraakkunst untuk melihat kategori kompositum yang digunakan oleh anak-anak itu. Hasil dari penelitian ini memperlihatkan bahwa kompositum nomina lebih banyak muncul pada data dengan jumlah 43 kompositum dan 2 kompositum adjektiva. Kompositum yang muncul memiliki makna endosentris. Selain itu nomina konkret dalam kompositum merupakan nomina yang banyak digunakan oleh anak-anak usia 7 hingga 13 tahun dibandingkan nomina abstrak. ......Children generally acquire language through what they catch and understand in their language, one of which is a compositum form. A compositum is a compound word consisting of two or more words that form a new meaning. This study aims to identify the compositum pattern that appears in the Dutch language children's magazine Jong010 De Rotterdamse Kinderkrant January, February and March 2022 editions. The method used in this study is a qualitative descriptive method using the compositum theory proposed by Booij and Van Santen (1998). to examine the compositum pattern used by children aged 7 to 13 years in the magazine's commentary section. This study also uses the reference of Haeseryn et al. (1997) in Algemene Nederlandse Spraakkunst to see the compositum category used by the children. The results of this study show that noun compositums appear more in the data with 43 compositums and 2 adjective compositums. The emerging composite has an endocentric meaning. In addition, concrete nouns in the compositum are nouns that are widely used by children aged 7 to 13 years compared to abstract nouns.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Gyva Dwi Cahyani
Abstrak :
Sebagian besar kata dalam bahasa Mandarin merupakan kata majemuk, bahkan beberapa ahli menyebut bahasa Mandarin sebagai language of compound words atau bahasanya kata majemuk. Salah satu jenis kata majemuk yang sangat unik adalah kata majemuk berantonimi, yaitu sekelompok kata majemuk yang terdiri dari dua morfem yang memiliki arti saling bertentangan atau berantonimi. Jenis kata majemuk ini memilik posisi khusus dalam sistem kosakata bahasa Mandarin dan sangat menarik untuk diteliti. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan definisi yang lebih luas mengenai kata majemuk berantonimi, kemudian mengklasifikasikan kata majemuk berantonimi berdasarkan tipe konstruksinya, hubungan antarmorfemnya, dan tipe maknanya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif deskriptif. Pelaksanaan metode ini ditempuh melalui tahap pengumpulan data, penganalisisan data, dan penyajian hasil analisis data. Hasil yang diperoleh adalah kata majemuk berantonimi memiliki ciri-ciri : merupakan kata disilabis yang konstituennya merupakan kata dasar; jenis kelas katanya adalah nomina, verba, adjektiva, adverbia dan pronomina; morfem yang menjadi konstituennya memiliki hubungan antonim; tipe makna kata majemuk berantonimi adalah makna idiomatis dan non-idiomatis.
The majority of Mandarin words are compounds, moreover many linguists regard modern Mandarin as `a language of compound words`. Among compounds, there is a special kind of compounds called antonymous compound. It made up of two antonymous morphemes. This kind of compound occupy a special position in the Mandarin vocabulary system.  This study aims to provide a broad definition of antonymous compounds and describe the characteristics of this kind of compound based on its constituent elements, construction of compound words, the antonym relation between morphemes of its constituens, as well as the meaning type of compound. The research method used is descriptive qualitative research method. The implementation of this method is achieved through the stage of providing data, analyzing data, and presenting the results of data analysis. The results of this study can be summarized as follows:   antonymous compound words in Mandarin  has a number of characteristics that is: the word is disyllabic and made up by two content words; the compound word class are verb, noun, adjective, adverb and pronoun; the morphemes have an antonymous relation; and the meaning type of antonymous compound are idiomatic and non-idiomatic.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ilfan Askul Pehala
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, menganalisis dan mendeskripsikan frasa dan kata majemuk yang memiliki fungsi dan makna dalam puisi. Sumber data penelitian adalah dua puisi dari Don Quixote. Teknik pengumpulan data dilakukan teknik pembacaan dan teknik pencatatan atau simak catat dan dianalisis dengan teknik analisis deskriptif kualitatif secara formal dan informal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) jenis frasa yang ditemukan dalam puisi ini ada lima yaitu: frasa determiner/FD, frasa nominal (FN), frasa verba (FV), frasa adjektiva (F Adj.) dan frasa preposisional (F Prep.). (2) Fungsi yang dibedakan menjadi 3, yaitu referensial, puitis/estetis dan komunikatif. (3) Makna yang ada dalam sajak tersiri dari 5 yaitu denotatif, gramatikal, kiasan, idiom, dan konotatif. (4) Fungsi frasa dan kata majemuk dalam sajak.
Surakarta: Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret, 2017
805 HSB 1:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Yoses Antonius A.
Abstrak :
Proses peminjaman tidak terpaku pada bentuk kata yang harus mirip dengan bentuk aslinya. Banyak orang yang tidak mengetahui bahwa banyak kata yang digunakan setiap hari merupakan basil dari peminjaman dari bahasa lain. Selain peminjaman kata-kata tunggal, ternyata ada juga bentuk peminjaman dari kata-kata majemuk. Peminjaman tersebut berbentuk pinjam terjemah, contohnya kata luar negeri dan dalam negeri yang berasal dari kata binnenland dan buitenland; pinjam campur, contohnya kata air ledeng yang berasal dari kata waterleiding; dan pinjam ubah, contohnya pispot yang berasal dari kata piespot. Dengan bentuk peminjaman tersebut, kata-kata tersebut disesuaikan dengan kaidah-kaidah bahasa Indonesia. Hasilnya ada yang tetap berbentuk sebagai kata majemuk atau menjadi satu kata tunggal saja. Bila hasilnya merupakan kata majemuk, pembentuk kata tersebut dapat berupa kata pinjaman juga atau hanya basil penerjemahan biasa. Kesulitannya adalah untuk menentukan bahwa kata-kata tersebut merupakan basil peminjaman karena mungkin memang sudah ada sejak dulu dala bahasa Indonesia dan mungkin terdapat juga dalam bahasa lain selain dalam bahasa Indonesia. Begitu juga dengan frekuensi pemakaian kata-kata tersebut yang sangat tinggi, sehingga sudah dianggap kata-kata asli, misalnya kata kepala sekolah berasal dari kata hoofdschool yang merupakan bentuk pinjam terjemah, begitu juga uang sekolah atau whoa/geld. Dalam skripsi saya ini saya menganalisis perubahan dan penyesuaian yang ada dalam peminjaman kata-kata majemuk bahasa Belanda ke dalam bahasa Indonesia. Skripsi ini saya bagi dalam empat bab, yaitu Bab I berisi pendahuluan; Bab II berisi kerangka teori, secara semantis dan fonologis, serta sosiolinguistik; Bab III berisi analisis kata-kata bahasa Indonesia basil peminjaman dari kata-kata majemuk bahasa Belanda dilihat secara fonoIogis dan semantis; serta Bab IV berisi kesimpulan dari analisis sebelumnya.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2001
S15834
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eni Maghfiroh
Abstrak :
Penelitian ini menjelaskan proses pembentukan kata majemuk dalam bahasa Jawa. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kata majemuk berdasarkan komponen pembentuknya. Kata majemuk adalah kata mandiri yang terdiri atas dua buah unsur atau lebih yang bentuknya berbeda. Oleh sebab itu, terdapat frasa dan kata majemuk yang sulit dibedakan. Sumber data yang digunakan pada penelitian ini adalah novel Pinatri Ing Teleng Ati karya Tiwiek SA (2015). Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Kata majemuk diklasifikasikan atas tujuh kelompok (Sudaryanto, 1991). Penelitian ini berfokus pada penghadiran makna baru yang berambu-rambukan makna bentuk dasar. Data berupa kata majemuk yang berambu-rambukan makna bentuk dasar lebih banyak ditemukan di dalam novel dibandingkan kata majemuk lainnya. Data kata majemuk kemudian dikategorikan berdasarkan komponen pembentuknya menurut Poedjosoedarmo (1984). Setelah terbagi dalam subkelas kata, kata majemuk dianalisis berdasarkan hubungan komponen pembentuk kata majemuk dengan frasa maupun klausa. Selanjutnya, kata majemuk dianalisis perbedaan urutan kelas kata komponen pembentuk dan makna leksikalnya dengan frasa maupun klausa menurut Wedhawati (2006). Temuan dari penelitian ini adalah kata majemuk memiliki makna baru, dan makna baru tersebut masih memperlihatkan pertalian dengan makna komponen pembentuknya. Berbeda halnya dengan frasa dan klausa, hasil pembentukannya berdasarkan makna leksikal komponen pembentuknya. Selain itu, ditemukan pola verba-nomina pada kata majemuk yang polanya berbeda dengan frasa maupun klausa. Pada frasa dan klausa umumnya membentuk pola nomina-verba. Terakhir, ditemukan kata majemuk dengan pola adjektiva-verba yang berbeda dengan aturan frasa maupun klausa bahasa Jawa. Perbedaan tersebut menjadikan kata majemuk memiliki ciri khas yang berbeda dari frasa dan klausa. ......This study describes the process of forming compound words in Javanese. This study aims to analyze compound words based on their constituent components. Compound words are independent words that consist of two or more elements that have different forms. Therefore, there are phrases and compound words that are difficult to distinguish. The data source used in this study is the novel Pinatri Ing Teleng Ati by Tiwiek SA (2015). This study used the descriptive qualitative method. Compound words are classified into seven groups (Sudaryanto, 1991). This research focuses on presenting a new meaning that is mixed with the meaning of the basic form. Data in the form of compound words that have mixed meanings in the basic form are found more commonly in the novel than in other compound words. Compound word data is then categorized based on its constituent components according to Poedjosoedarmo (1984). After dividing into word subclasses, compound words are analyzed based on the relationship between the components forming compound words with phrases and clauses. Furthermore, compound words are analyzed for differences in the word class order of the forming components and their lexical meanings with phrases and clauses according to Wedhawati (2006). The findings from this study are that compound words have new meanings, and these new meanings still show a connection with the meanings of their constituent components. Unlike the case with phrases and clauses, their formation results are based on the lexical meaning of the constituent components. In addition, verb-noun patterns were found in compound words that differed from phrases and clauses. Phrases and clauses generally form noun-verb patterns. Finally, compound words with adjective-verb patterns differ from the rules of Javanese phrases and clauses. These differences make compound words have different characteristics from phrases and clauses.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yohanna Dwitriaprila Hunto
Abstrak :
Skripsi ini membahas mengenai pola pembentukan kata majemuk nomina yang digunakan dalam penulisan sebuah karya sastra berbahasa Rusia. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis dengan sumber data berupa novel Smert 'Na Bruder aft 'Kematian Dalam Persaudaraan' Karya Boris Akunin. Analisis dilakukan dengan menggunakan teori pembentukan kata oleh Rozental 'dalam Rozental', Dzandzankova, dan Kabanova, 2015 , Plotnikova dan Slautina 2011 , Fyodorovna 2002 , dan Lopatin dalam Shvedova, 1980 . Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tiga pola pembentukan kata majemuk yang digunakan dalam lima jenis kata majemuk nomina yang ditemukan dalam sumber data. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa makna kata majemuk dapat sama dan berbeda dengan makna awal komponen kata pembentuk.
This thesis discusses about compound nouns' forming pattern which is often used in Russian literature work. This research uses analitical descriptive method in novel Smert' Na Bruder aft 'Death in Brotherhood' written by Boris Akunin. This research uses analitical descriptive method and Rozental' in Rozental' , Dzandzankova, dan Kabanova, 2015 , Plotnikova and Slautina 2011 , Fyodorovna 2002 , and Lopatin' s in Shvedova, 1980 theory of compound words. This research shows that there are three ways of compound nouns' forming used for five types of compound nouns founded in this novel. Furthermore, meaning of compound nouns can be same and different with its components.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2017
S69737
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library