Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mohammad Hasroel Thayib
Abstrak :
Solusi begbagai masalah lingkungan hidup banyak kali justru memunculkan dan menambah masalah baru lagi. Merosot dan bahkan hancurnya lingkungan hidup di Nusantara Indonesia akan dapat dicegah jika kearifan lingkungan tradisional masyarakat dijadikan dasar teknik merekayasa upaya solusi dan bukan hanya menerapkan yang dilakukan di tempat lain dengan ciri ekologik dan lingkungan yang berbeda. Kearifan tradisional dan lokal terancam tergerus budaya instan, tidak berpikir jangka panjang. Usaha manusia meningkatkan kesejahteraan hidup telah menimbulkan kesengsaraan berupa bencana alam karena ketamakannya. Dikemukakan beberapa pemikiran dan contoh kearifan tradisional masyarakat Badui Dalam, Dayak Ngaju dan lainnya dalam pengelolaan lingkungan yang terpelihara ratusan bahkan ribuan tahun.
Jakarta: The Ary Suta Center, 2018
330 ASCSM 40 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Hasroel Thayib
Abstrak :
Solusi begbagai masalah lingkungan hidup banyak kali justru memunculkan dan menambah masalah baru lagi. Merosot dan bahkan hancurnya lingkungan hidup di Nusantara Indonesia akan dapat dicegah jika kearifan lingkungan tradisional masyarakat dijadikan dasar teknik merekayasa upaya solusi dan bukan hanya menerapkan yang dilakukan di tempat lain dengan ciri ekologik dan lingkungan yang berbeda. Kearifan tradisional dan lokal terancam tergerus budaya instan, tidak berpikir jangka panjang. Usaha manusia meningkatkan kesejahteraan hidup telah menimbulkan kesengsaraan berupa bencana alam karena ketamakannya. Dikemukakan beberapa pemikiran dan contoh kearifan tradisional masyarakat Badui Dalam, Dayak Ngaju dan lainnya dalam pengelolaan lingkungan yang terpelihara ratusan bahkan ribuan tahun.
Jakarta: The Ary Suta Center, 2018
330 ASCSM 40 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Hasroel Thayib
Abstrak :
ABSTRAK
Teknologi yang diterapkan di Indonesia dalam pembangunan, khususnya berkaitan upaya pertanian, seyogianya perlu ditinjau kembali, karena kurang memberikan hasil yang diharapkan. Penurunan kualitas, bahkan degradasi lingkungan sebagai dampaknya berlangsung semakin intensif dan ekstensif. Upaya penanggulangan seringkali memunculkan dampak lingkungan dan masalah baru. Yang diterapkan di waktu ini kebanyakan adalah teknologi mencontoh yang dikembangkan di bagian bumi bertipologi lingkungan berbeda dari Nusantara Indonesia yang teramat khas di muka bumi ini. Selayaknya mestilah didasarkan atas pertimbangan kesesuaian pada tipologi lingkungan/ekosistem Nusantara Indonesia. Kearifan masyarakat tradisional "primitif" berdasarkan pengalaman ratusan bahkan ribuan tahun patut dipertimbangkan oleh masyarakat "modern" guna dijadikan dasar pengembangan teknologi, tentunya dengan kemasan modern. Indonesia yang berupa nusantara dengan ribuan pulau besar kecil, terletak di daerah tropika katulistiwa, di antara dua benua dan di dua samudera serta di pusat kegiatan geologik aktif, vulkanik maupun tektonik, terhampar di empat daerah biogeografi, atau lebih detailnya 72 daerah bio-eko-geografi sebenarnya adalah daerah yang memiliki segalanya, baik sumberdaya alam maupun kondisi lingkungan guna menopang kehidupan yang keunggulan mutlak (absolute advantage), bukan sekedar keunggulan kompetitif atau relatif (competitive relative advantage). Tumbuhan semusim (annual) andalan untuk produksi pangan dan pakan yang memiliki tipe fotosintesis C-4, pada dasarnya kurang menguntungkan dibudidayakan secara monokultur di Nusantara katulistiwa yang bioma alaminya berupa hutan hujan katulistiwa karena melawan alam dan mengabaikan kaidah ekologik sebagaimana juga dianut kearifan masyarakat tradisional. Seharusnya dikembangkan teknologi budidaya tanaman dengan ekosistem hutan hujan katulistiwa guna menghasilkan pangan, pakan dan energi. Juga melalui riset yang komprehensif harus dikembangkan teknologi yang diseuaikan dengan selera dan perilaku masyarakat, karena perilaku makan, pola hidup dan kebiasaan tidak mudah untuk segera diubah. Teknologi harus menyesuaikan agar produk segera diterima masyarakat luas Indonesia yang beranekaragam.
Jakarta: The Ary Suta Center, 2018
330 ASCSM 41 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Hasroel Thayib
Abstrak :
ABSTRAK
Butir berkaitan pangan dan lingkungan Agenda SDGs 2030 dibahas dengan wawasan lingkungan Indonesia. Dikemukakan dampak budidaya produksi pangan yang akan menimbulkan masalah bagi tercapainya Agenda 2030 di Indonesia akibat penerapan teknologi yang tidak berwawasan lingkungan/ekosistem Nusantara yang unik di muka bumi ini. Beberapa diantara sejumlah agenda SDGs 2030 terutama yang berkaitan erat dengan lingkungan tidak akan tercapai di Indonesia, jika wawasan lingkungan Nusantara Katulistiwa Indonesia tidak dijadikan dasar teknologi budidaya karena akan berdampak yang tidak mudah diatasi dan akan berbeaya tinggi. Teknologi yang digunakan dalam bidang ini kebanyakan dibangun di negeri berbeda tipologi ekosistem dan lingkungan yang dianggap telah berhasil baik melaksanakannya. Namun teknologi itu tidak begitu saja dapat diterapkan di ekosistem dan lingkungan yang berbeda, apalagi yang unik seperti ekosistem di Nusantara tropika katulistiwa Indonesia. Banyak produk dapat dikembangkan di Nusantara Indonesia yang memiliki keunggulan ekologis absolut
Jakarta: The Ary Suta Center, 2019
330 ASCSM 46 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library