Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aditya Wisnu Kusuma
Abstrak :
Katun merupakan salah satu bahan pakaian yang umumnya sering ditemui dan digunakan. Pembersihan katun dari kotoran yang menempel memerlukan usaha dan biaya. Titanium dioksida (TiO2) menjadi salah satu bahan yang sering dan ekstensif dipelajari sebagai bahan swabersih, self-cleaning. Namun, pelapisan TiO2 secara langsung pada katun menghasilkan tingkat keberhasilan pelapisan yang rendah. Diperlukan spacer, yaitu bahan kimia (gugus fungsi) yang dicangkokkan kepada rantai selulosa pada katun untuk membantu pengikatan TiO2. Lapisan TiO2 pada permukaan katun akan membuat katun menjadi material yang memiliki kemampuan membersihkan diri sendiri (self-cleaning). Sebelum pelapisan, kain katun dipotong sebesar 3x3 cm dan di treatment menggunakan H2O2 10 %, NaOH 1 M, dan ammonia pekat. Pelapisan dilakukan menggunakan asam suksinat sebagai spacer dan suspensi TiO2 dengan cara dip coating. UV-VIS DRS, FT-IR, SEM, pengukuran sudut kontak air dilakukan untuk mengkarakterisasi permukaan katun yang dilapisi oleh TiO2. Permukaan katun yang telah berhasil dilapisi TiO2 ditandai oleh kemunculan indikasi band gap optis sebesar 3,43 eV; dan keberadaan puncak serapan IR pada daerah bilangan gelombang 676 cm-1 (indikasi adanya ~Ti-O-Ti~). Hasil SEM menunjukkan morfologi permukaan katun yang menunjukkan adanya lapisan TiO2 yang menempel. Sudut kontak yang didapat pada keadaan gelap sebesar 108, 48o dan pada saat diiiluminasi dengan lampu UV selama 150 detik sebesar 9,505o, yang menunjukkan permukaan katun memiliki sifat ampifilik. Katun yang dilapisi oleh TiO2 mampu mendegradasi senyawa methylene blue hingga 94.34 % dalam keadaan diiiluminasi dengan lampu UV selama 100 menit dan 86.5 % dalam keadaan diiiluminasi dengan sinar matahari selama 6 jam. ...... Cotton is one of the most common Clothing found and used. Cleaning of the dirt cotton requires more effort and expense. Titanium dioxide (TiO2) became one of the ingredients that often and extensively studied as self-cleaning materials. However, TiO2 coating directly on cotton have low success rate. Required spacer, namely chemical (functional group) is grafted to the cellulose chains in cotton to help the binding of TiO2. TiO2 layer on the surface of cotton into cotton will make a material that has the ability to clean it yourself (self-cleaning. Before coating, cotton cut by 3x3 cm and treatment using 10 % H2O2, 1 M NaOH, and concentrated ammonia. Coatings using succinic acid as a spacer and TiO2 suspension by dip coating technique. UV - VIS DRS, FT - IR, SEM, contact angle measurements were performed to characterize the surface of cotton coated by TiO2. Surfaces coated cotton that has been successfully characterized by the TiO2 band gap of 3.43 eV and the existence of the IR absorption peaks at wavenumber region 676 cm-1 (indicative of the presence of ~ Ti - O - Ti ~). SEM results showed that cotton surface morphology indicates that TiO2 layer attached. Contact angle obtained in the dark at 108, 48o and when illuminated with UV light for 150 seconds at 9.505 °, which shows the surface of cotton has amphiphilic properties. Cotton coated with TiO2 able to degrade compounds up to 94.34 % methylene blue in illuminated with UV light for 100 minutes and 86.5 % when illuminated by sunlight for 6 hours.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S55156
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marbun, Miranda Yustika Elmaria
Abstrak :
Hidrogel disintesis dari biopolimer natrium alginat (SA) dan asam akrilat poli (PAA) menggunakan metode okulasi, kalium peroksidisulfat (KPS) sebagai inisiator dan N, N-metilen-bis-akrilamida (MBA) sebagai tanda silang. agen-link. Matriks jaringan hidrogel digunakan sebagai nanoreaktor untuk pembentukan nanopartikel perak (AgNP) menggunakan metode post-loading sehingga dapat diterapkan pada kain katun yang memiliki aktivitas antibakteri. Karakterisasi hidrogel dan kain katun menggunakan instrumentasi FTIR, SEM, TEM, dan XRD DSN AAS. Bahan tanpa modifikasi HB 5 memiliki kapasitas situs maksimum 59,06 g/g dan Ag pemuatan ion + 663 ppm/g. Variasi prekursor AgNO3 dalam bahan hidrogel HB 5 diketahui bahwa HBT 5 dengan konsentrasi AgNO3 500 ppm (kode HBT 5/500) memiliki hasil yang baik untuk aktivitas antibakteri. Aktivitas antibakteri dilakukan secara in vitro terhadap bakteri uji Staphylococcus Aureus dan Escherichia Coli. Hasil untuk HBT 5/500 adalah kapasitas situs maksimum 80,66 g/g, pemuatan ion Ag + 203,15 ppm/g dan kapasitas rilis maksimumnya 0,34 ppm/g. HB 5 memiliki kinetika yang mengikuti urutan semu dua dengan parameter laju situs adalah 142,8 menit. Sementara itu, HBT 5 memiliki kinetika yang mengikuti urutan semu satu dengan parameter tingkat situs 294,1 menit. Bahan hidrogel terbaik diterapkan pada kain katun menggunakan proses pelapisan, aktivitas anti-bakteri diuji terhadap E. coli dan S. aureus. Berdasarkan uji aktivitas antibakteri, dapat dicatat bahwa ketika kain berlapis kapas dari AgNP yang dimodifikasi hidrogel memiliki aktivitas antibakteri yang sangat baik terhadap bakteri E. coli dan S. aureus, dibuktikan dengan hasil persentase pengurangan (% R) = 100%, di mana tidak ada pertumbuhan bakteri yang terjadi.
Hydrogels are synthesized from the sodium alginate (SA) and poly acrylic acid (PAA) biopolymers using the grafting, potassium peroxidisulfate (KPS) method as the initiator and N, N-methylene-bis-acrylamide (MBA) as a cross mark. agent-link. Hydrogel tissue matrix is ​​used as a nanoreactor for the formation of silver nanoparticles (AgNP) using the post-loading method so that it can be applied to cotton fabrics that have antibacterial activity. Characterization of hydrogels and cotton cloth using FTIR, SEM, TEM, and XRD AAS instrumentation. Material without HB 5 modification has a maximum site capacity of 59.06 g/g and Ag loading of + 663 ppm/g. Variation of AgNO3 precursors in HB 5 hydrogel material is known that HBT 5 with 500 ppm AgNO3 concentration (HBT code 5/500) has good results for antibacterial activity. Antibacterial activity was carried out in vitro against Staphylococcus Aureus and Escherichia Coli test bacteria. The results for HBT 5/500 are a maximum site capacity of 80.66 g/g, Ag + 203.15 ppm/g ion loading and a maximum release capacity of 0.34 ppm/g. HB 5 has kinetics that follow a pseudo-second order with a site rate parameter of 142.8 minutes. Meanwhile, HBT 5 has kinetics that follow a pseudo-one sequence with site level parameters of 294.1 minutes. The best hydrogel material is applied to cotton fabrics using a coating process, the anti-bacterial activity is tested against E. coli and S. aureus. Based on the antibacterial activity test, it can be noted that when the cotton-coated cloth of the modified Hydrogel AgNP has very good antibacterial activity against E. coli and S. aureus bacteria, evidenced by the results of a percentage reduction (% R) = 100%, where there is no bacterial growth that occurs.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Hilman Anshari
Abstrak :
Koloid nanosilver diketahui memiliki kemampuan antibakteri termasuk pada bahan tekstil. Namun nanosilver pada serat tekstil tidak menempel secara permanen. Pada penelitian ini, komposit serat poliester dan katun dengan nanosilver ditambahkan polisiloksan sebagai pengikat. Nanosilver dipreparasi dengan reduksi kimia dengan polivinil alkohol sebagai sebagai stabilizer. Hasil uji antibakteri terhadap sampel koloid nanosilver (55 nm) dengan konsentrasi AgNO3 250 ppm dan reduktor asam sitrat menghasilkan aktivitas antibakteri yang paling optimal. Uji antibakteri menunjukkan bahwa penambahan senyawa polisiloksan pada komposit katun-nanosilver dan poliester-nanosilver memberikan hasil stabilitas antibakteri yang baik setelah tiga kali pencucian. ......The Nanosilver colloid is known to have an antibacterial activity including its application on textile materials. However, nanosilver can?t adhere permanently on the textile fibers. In this research, the composite of cotton and polyester fibers with nanosilver is added with polysiloxane compound as binding substance. The Nanosilver is prepared by chemical reduction method with polyvinyl alcohol as stabilizer. The Result of antibacterial experiment to nanosilver colloid (55 nm) with the concentration of AgNO3 250 ppm and citric acid as reducing agent give the best antibacterial activity. The Antibacterial experiment showed that the addition of polysiloxane compound on composite of cotton-nanosilver and polyester-nanosilver give good result of antibacterial stability after three times of washing treatment.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1159
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library