Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Ilham Makarim
"Fires in urban areas like Jakarta, often caused by electrical short circuits, pose a serious risk to life and property. Effective fire suppression is essential to minimize this risk. This thesis examines the use of the clean gas Inergen to extinguish Class C fires, involving electrical equipment. Inergen, a mixture of nitrogen, argon and carbon dioxide, reduces oxygen levels without damaging equipment. Laboratory experiments assessed the effectiveness of Inergen in reducing temperature, extinguishing flames, and lowering oxygen levels in an acrylic compartment with a candle as the fire source. The experiments compared natural extinguishing with Inergen-based extinguishing, by varying the amount of wax. The results show that Inergen significantly lowers oxygen levels, which is critical for stopping combustion. For a single candle, the oxygen concentration dropped to 15.86% with Inergen, compared to 16.93% naturally. The extinguishing time was also reduced from 32.35 minutes (natural) to 10.48 minutes (Inergen). Carbon monoxide levels were generally lower with Inergen, indicating efficient extinguishment, although higher CO levels were recorded with three candles, indicating the need for careful monitoring on larger fires.

Kebakaran di daerah perkotaan seperti Jakarta, yang sering kali disebabkan oleh korsleting listrik, menimbulkan risiko serius terhadap nyawa dan harta benda. Pemadaman kebakaran yang efektif sangat penting untuk meminimalkan risiko ini. Tesis ini mengkaji penggunaan gas bersih Inergen untuk memadamkan kebakaran Kelas C, yang melibatkan peralatan listrik. Inergen, campuran nitrogen, argon, dan karbon dioksida, mengurangi kadar oksigen tanpa merusak peralatan. Eksperimen laboratorium menilai efektivitas Inergen dalam mengurangi suhu, memadamkan api, dan menurunkan kadar oksigen dalam kompartemen akrilik dengan lilin sebagai sumber api. Percobaan membandingkan pemadaman alami dengan pemadaman berbasis Inergen, dengan memvariasikan jumlah lilin. Hasilnya menunjukkan bahwa Inergen secara signifikan menurunkan kadar oksigen, yang sangat penting untuk menghentikan pembakaran. Untuk satu lilin, konsentrasi oksigen turun menjadi 15,86% dengan Inergen, dibandingkan dengan 16,93% secara alami. Waktu pemadaman juga berkurang dari 32,35 menit (alami) menjadi 10,48 menit (Inergen). Tingkat karbon monoksida secara umum lebih rendah dengan Inergen, yang mengindikasikan pemadaman yang efisien, meskipun tingkat CO yang lebih tinggi dicatat dengan tiga lilin, menunjukkan perlunya pemantauan yang cermat pada kebakaran yang lebih besar."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arsal
"Kebakaran merupakan hal krusial yang membutuhkan sistem pengendalian dan pemadaman yang efektif. Kebakaran dapat menimbulkan kerugian yang sangat besar, dan sistem proteksi kebakaran merupakan salah satu solusi untuk mencegah dan mengendalikan risiko kebakaran yang lebih luas, selain desain berbasis kinerja dan kode preskriptif. Sistem proteksi kebakaran aktif adalah salah satunya. Makalah ini menganalisis sistem pemadam kebakaran berbasis karbon dioksida untuk memadamkan kebakaran kelas C (kebakaran kelistrikan), seperti pada kompartemen listrik tertutup. Metode penelitian dilakukan dengan eksperimen skala laboratorium. Eksperimen dilakukan dengan nyala lilin dalam kompartemen, dialirkan dengan gas pemadam dan dianalisis untuk penurunan konsentrasi oksigen, penurunan temperatur dan durasi pemadaman untuk penggunaan gas nitrogen dan gas karbon dioksida terhadap satu dan dua nyala lilin eksperimen secara terpisah. Beberapa peralatan seperti termokopel, tangki gas pemadam, flow meter, kamera visual, dan data logger Graphtec mendukung proses pengolahanan data. Saat lilin dinyalakan dalam kompartemen, gas dialirkan ke dalam kompartemen melalui pipa saluran dengan flow rate 0,8 mL/menit untuk memadamkan api. Dari percobaan diperoleh tingkat penurunan konsentrasi oksigen, penurunan temperatur dan durasi pemadaman dalam kompartemen tertutup. Eksperimen dilakukan untuk mengetahui tingkat efektifitas penggunaan gas karbondioksida dan nitrogen dalam menurunkan konsentrasi oksigen dan temperatur untuk waktu pemadaman api yang lebih cepat. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa penggunaan gas karbon dioksida lebih efektif menurunkan konsentrasi oksigen dengan durasi pemadaman lebih cepat. Hal ini sangat penting untuk mencegah penyebaran api lebih luas dengan menghilangkan unsur oksigen dari rantai oksidasi. Selain itu, penggunaan clean gas CO2 ini tidak menghantarkan arus listrik, tidak menyebabkan karat dan tidak meninggalkan residu. Terdapat 14 jenis clean agent gas yang dapat digunakan dalam sistem pemadaman kebakaran, salah satunya adalah jenis IG-541 yaitu campuran gas nitrogen (52%), argon (40%) dan karbondioksida (8%). Dengan komposisi gas tersebut, konsentrasi karbondioksida lebih kecil sehingga relatif aman untuk keselamatan manusia. Literatur membahas penggunaan gas karbon dioksida dan nitrogen mewakili kemajuan masa depan dalam skema keselamatan kebakaran berbasis kinerja dan kode preskriptif untuk pengendalian kebakaran dan keberlanjutan fungsional jangka panjang. Penelitian ini dilatar belakangi untuk meningkatkan sistem keselamatan kebakaran dalam ruangan tertutup dengan klasifikasi kebakaran yang efektif untuk menggunakan clean agent gas karbondioksida sebagai media pemadam kompartemen elektrik.

Fire is a crucial matter that requires an effective control and suppression system. Fires can cause enormous losses, and a fire protection system is one of the solutions to prevent and control a wider fire risk, in addition to performance-based design and prescriptive code. An active fire protection system is one of them. This paper analyses carbon dioxide-based fire extinguishing systems to extinguish class C fires (electrical fires), such as those in closed electrical compartments. The research method was carried out by laboratory-scale experiments. Experiments were carried out with a candle flame in a compartment, supplied with a gas flame extinguisher and analyzed for decreased oxygen concentration, decreased temperature, and extinguished duration for the use of nitrogen gas and carbon dioxide gas against one and two experimental candle flames separately. Some equipment such as thermocouples, gas fire tanks, flow meters, visual cameras, and Graphtec data loggers support data processing. When the candle is lit in the compartment, gas is flowed into the compartment through a pipeline at a flow rate of 0.8 mL/min to extinguish the fire. From the experiments, it was obtained the degree of reduction in oxygen concentration, temperature reduction and extinguishing duration in closed compartments. Experiments were conducted to determine the effectiveness of using carbon dioxide and nitrogen gas in reducing oxygen concentration and temperature for a faster fire extinguishing time. The experimental results show that using carbon dioxide gas is more effective in reducing oxygen concentrations with a faster extinguishing duration. This is very important to prevent the wider spread of fire by removing elemental oxygen from the oxidation chain. In addition, the use of CO2 clean gas does not conduct electricity, does not cause rust, and leaves no residue. 14 types of clean agent gases can be used in fire suppression systems, one of which is the IG-541 type, which is a gas mixture of nitrogen (52%), argon (40%) and carbon dioxide (8%). With this gas composition, the concentration of carbon dioxide is smaller, so it is relatively safe for human safety. The literature discusses the use of carbon dioxide and nitrogen gas use, future advances in work-based fire safety schemes and prescriptive codes for fire suppression and functional long-term sustainability. The background of this research aims to be a safety system in closed rooms with effective fires using clean agent carbon dioxide gas as an electric compartment fire extinguishing medium."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gunawan Susanto
"Penelitian tentang sistem kabut air sebagai suatu pengendali asap dan pengurangan panas pada kebakaran dilakukan pada suatu model kompartemen berukuran 50 cm x 50 cm x 100 cm menggunakan penskalaan 1 : 6 dengan ukuran ruangan sebenarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh sistem tirai kabut air terhadap densitas asap dan distribusi temperatur dalam kebakaran kompartemen. Penggunaan sistem kabut air dalam penelitian ini tidak memadamkan api secara langsung dengan menyemprotkan kabut air ke dalam nyala api akan tetapi hanya sebagai tirai air yang ditempatkan jauh dari sumber api. Bahan bakar yang digunakan dalam penelitian ini adalah bensin premium sebanyak 8 ml yang ditempatkan pada suatu wadah dengan diameter 6.3 cm dengan tinggi 4.3 cm.
Dalam penelitian ini dibahas tentang pengaruh penggunaan kabut air dalam suatu kebakaran kompartemen seperti: perbandingan nilai optical density asap dan temperatur ruangan. Variasi data dilakukan dengan pengukuran nilai optical density asap dan temperatur ruangan sebelum dan sesudah pengaktifan kabut air. Data eksperimen akan menghasilkan suatu grafik optical density asap dan distribusi temperatur ruangan pada kondisi dengan dan tanpa pengaktifan tirai kabut air. Simulasi dilakukan dengan menggunakan Fire Dynamics Simulator (FDS. Ver. 5.0) kemudian membandingkan hasil simulasi dengan data yang di dapat dari hasil eksperimen.

Research on water mist systems as a controller of smoke and reduction of heat in fires performed on a compartment model with the size of compartment is 50 cm x 50 cm x 100 cm with scaling 1: 6 with actual size room. This study aims to determine the extent of influence of water mist curtain system to the density of smoke and heat distribution in compartment fire. The aplication of water mist system in this study does not directly extinguish the fire by spraying water mist into the flame but only as a water curtain which is placed away from sources of ignition. The fuel, which is being used as much as 8 ml of premium (gasoline) in this study, is placed in a container with a diameter of 6.3 cm with 4.3 cm height.
Comparison of smoke optical density and the room temperature will be conducted to determine the effectiveness of water mist curtains. Variation data was done by measuring the optical density of smoke and the room temperature before and after application of water mist system. Experimental data will produce a graph density of smoke and distribution of temperature compartement on conditions with and without activation of water mist curtains. Simulation was performed using Fire Dynamics Simulator (FDS. Ver. 5.0) and then the simulation results are compared with data obtained from the experimental results.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S164
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library