Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Gurning, Edy Halomoan
"
ABSTRAKLahan gambut di Kabupaten Nagan Raya telah beralih fungsi dari Hutan Rawa Gambut Tripa menjadi perkebunan kelapa sawit. Kondisi lahan semakin terdegradasi menuju kerusakan saat pengelolaan dan pemanfaatan tidak dilaksanakan dengan baik. Perlu upaya perbaikan lahan gambut, salah satunya dengan revegetasi. Untuk mencapai upaya tersebut harus diketahui terlebih dahulu model revegetasi yang tepat, komponen revegetasi yang dibutuhkan, dan nilai ekonomi pelaksanaan upaya revegetasi. Studi ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode campuran (mixed methods). Teori hutan berkelanjutan akan digunakan untuk dampak dari upaya revegetasi. Hasil yang didapat adalah model revegetasi berupa agroforestri dan biaya yang dibutuhkan untuk melakukan upaya revegetasi lahan gambut sebesar Rp. 225,25 miliar dan biaya tertinggi adlah sebesar Rp. 275,29 miliar. Proyeksi selama 10 (sepuluh) tahun setelah penanaman, upaya revegetasi berdampak terhadap aspek lingkungan yang mencakup pada ketersediaan cadangan karbon, penyerapan karbon, penghasil oksigen, dan ketersediaan air. Dampak terhadap aspek ekonomi,berupa nilai cadangan karbon, produk hutan non-kayu, penghasil oksigen, ketersediaan air, nilai atas dasar penggunaan, nilai kayu, penyerap karbon, nilai pencegah banjir, dan nilai keanekaragam hayati. Dampak terhadap aspek sosial berupa penyerapan tenaga kerja dan sebanyak 1400 orang akan menerima pendidikan dan pelatihan guna peningkatan pengetahuan dan keterampilan terhadap upaya revegetasi.
ABSTRACTThe function of peatland in Nagan Raya District has been changed as the Tripa Peatland Forest has been changed to a palm oil plantation. The land condition has been degraded as its management and utilization has not been well implemented. One type of the peatland restoration is revegetation. To be able to apply a proper revegetation process, an appropriate revegetation model should be developed to calculate the implementation cost. This study used a qualitative approach with mixed methods. Theory on sustainable forestry is used to measure the impact of revegetation effort. The result of this study shows that appropriate revegetation model for study area is agroforestry model and the lowest cost needed for revegetation process in the peatland is Rp225,25 billion and the highest cost is Rp275,29 billion. The ten-year projection after revegetation process shows that this revegetation process has certain impacts on environmental aspects, which are: carbon storage, carbon absorption, carbon producer, and water supply. Impacts on economic aspect are: value of carbon storage, non-timber products of the forest, oxygen producer, water supply, value on basic utilization, value of timber, carbon absorption, the value of flood mitigation, and the value of biodiversity. Impacts on social aspect are: employment opportunity and a total of 1400 people will be trained improving their knowledge and skill on revegetation process."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Rina Aprilia Sulistyowati
"Media alternatif yang banyak bermunculan dipandang sebagai pilihan bagi publik untuk mengakses informasi tepercaya serta memberikan ruang bagi isu-isu penting yang kurang mendapat perhatian di media arus utama. Namun, dalam perjalanannya, media alternatif tak jarang menghadapi tantangan dalam aspek bisnis media, yang apabila tidak segera diantisipasi dapat berpengaruh pada kestabilan operasional media dalam jangka panjang. Penelitian ini berfokus pada dinamika media dalam menghadapi tantangan bisnis media dan menjaga keberlanjutan ekonominya, dengan mengambil studi kasus pada The Conversation Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan pada struktur organisasi dan budaya kerja di The Conversation Indonesia untuk mengkaji dinamika dan strategi keberlanjutan ekonomi media pada salah satu media alternatif di Indonesia. Merujuk pada penelitian Batsell (2017) yang menekankan pentingnya diversifikasi sumber pendapatan untuk menjaga kestabilan dan keberlanjutan suatu media, hasil penelitian juga menunjukkan keragaman sumber pendanaan merupakan faktor penting untuk menjaga operasional media dan mengurangi ketergantungan pada hibah lembaga donor. Meskipun, media alternatif harus menjunjung tinggi nilai perjuangan dan misi sosial, pada titik tertentu media alternatif harus berkompromi dengan kebutuhan ekonomi agar dapat terus bertahan dan berdampak ke publik. Diperlukan jalan tengah untuk mengakomodasi bagaimana model bisnis media alternatif harus adaptif dan inovatif terhadap kebutuhan pasar dan khalayak, namun di sisi lain juga tetap harus menjaga independensi dan kualitas informasi yang disajikan.
The alternative media allows the public to access reliable information and provides space for important issues that receive less attention in the mainstream media. However, it often faces challenges in the media business aspect, which, if not immediately anticipated, could affect the stability of media operations in the long term. This research focuses on media dynamics in facing media business challenges and maintaining economic sustainability by taking a case study from The Conversation Indonesia. This research uses an approach to the organizational structure and work culture at The Conversation Indonesia to examine the dynamics and sustainability strategies of the media economy in one of the alternative media in Indonesia. Referring to Batsell's research (2017), which emphasizes the importance of diversifying sources of income to maintain the stability and sustainability of media, the research results also show that the diversity of funding sources is an important factor for keeping media operations and reducing dependence on grants from donor agencies. Although alternative media must uphold the values of struggle and social missions, at a certain point, alternative media must compromise with economic needs to continue to survive and have an impact on the public. A middle way is needed to accommodate how alternative media business models must be adaptive and innovative to market and audience needs, but on the other hand, they must also maintain the independence and quality of the information presented."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library