Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Novita Lorenza Pereira
"Penelitian skripsi ini memiliki dua tujuan. Tujuan pertama adalah untuk menganalisis indikator process, output, dan outcome dari kebijakan insentif fiskal terhadap implementasi pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung. Tujuan kedua adalah untuk menganalisis mengapa belum semua kebijakan insentif fiskal untuk KEK belum dapat memaksimalkan implementasi pengembangan KEK Tanjung Lesung dilihat dari teori kebijakan publik dan pengaruhnya terhadap implementasi kebijakan insentif fiskal KEK Tanjung Lesung. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif melalui sudut pandang paradigma post positivisme dengan metode pengumpulan data jenis kualitatif. Berdasarkan analisis atas data yang sudah dikumpulkan tersebut, didapatkan dua kesimpulan sebagai jawaban atas dua pertanyaan penelitian. Untuk kesimpulan pertama, implementasi kebijakan insentif fiskal dalam pengembangan KEK Tanjung Lesung belum berjalan dapat dilihat dalam indikator process, output, dan outcome dalam pelaksanaan implementasi kebijakan insentif fiskal belum sepenuhnya dimanfaatkan oleh Badan Usaha Pembangun dan Pengelola (BUPP) atau Pelaku Usaha (PU). Sementara itu, untuk kesimpulan kedua, kebijakan insentif fiskal yang diimplementasi dalam KEK secara keseluruhan belum dapat memaksimalkan KEK Tanjung Lesung hal ini dapat diuraikan dari faktor - faktor yang mempengaruhi implementasi kebijakan insentif fiskal dalam pengembangan KEK Tanjung Lesung. Atas dua kesimpulan tersebut, dihasilkan dua saran. Untuk saran pertama, pemerintah pusat dan pemerintah daerah dapat memberikan dukungan terkait implementasi insentif fiskal yang belum tercapai dalam implementasi pengembangan KEK Tanjung Lesung. Sementara itu, untuk saran kedua diharapkan pihak pengelola juga meningkatkan infrastruktur KEK Tanjung Lesung dan kompetensi masyarakat sekitar sehingga dapat menarik investor asing dan pelaku usaha untuk dapat menamakan modal di KEK Tanjung Lesung.

This undergraduate thesis research has two objectives. The first objective is to analyze the process, output, and outcome indicators of fiscal incentive policies towards the implementation of the Special Economic Zone (SEZ) development in Tanjung Lesung. The second objective is to analyze why not all fiscal incentive policies for SEZs have been able to maximize the implementation of SEZ development in Tanjung Lesung, based on public policy theory and its influence on the implementation of fiscal incentive policies for SEZs in Tanjung Lesung. This research adopts a qualitative approach from the perspective of post-positivism paradigm with qualitative data collection methods. Based on the analysis of the collected data, two conclusions are drawn as answers to the research questions. Regarding the first conclusion, the implementation of fiscal incentive policies in the development of Tanjung Lesung SEZ has not been fully utilized, as indicated by the process, output, and outcome indicators in the implementation of fiscal incentive policies not being fully utilized by the Development and Management Agency or Business Actors. Meanwhile, for the second conclusion, fiscal incentive policies implemented in SEZs as a whole have not been able to maximize Tanjung Lesung SEZ. This can be attributed to the factors influencing the implementation of fiscal incentive policies in the development of Tanjung Lesung SEZ. Based on these two conclusions, two recommendations are proposed. The first recommendation is for the central and local governments to provide support for the implementation of unachieved fiscal incentives in the development of Tanjung Lesung SEZ. Meanwhile, the second recommendation is for the management to improve the infrastructure of Tanjung Lesung SEZ and enhance the competencies of the surrounding community, in order to attract foreign investors and business actors to invest in Tanjung Lesung SEZ."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rebecca Yolanda Artha Uli
"Tax amnesty adalah kebijakan yang diberikan oleh pemerintah untuk mendorong kepatuhan Wajib Pajak dalam melakukan kewajiban perpajakannya dengan tujuan meningkatkan pendapatan daerah khususnya dari sektor PKB dan membuat Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) lebih sustainable. Tetapi, amnesti yang diberikan oleh Pemerintah Daerah dalam bentuk insentif fiskal di tiap tahun dikhawatirkan malah akan membuat efek negatif dalam jangka panjang yaitu menurunnya kepatuhan Wajib Pajak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kebijakan amnesti pajak dalam hal pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor di tingkat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berdasarkan teori evaluasi Dunn (2003) dengan 6 (enam) kriteria yaitu Efektivitas, Efisiensi, Kecukupan, Perataan, Responsivitas dan Ketepatan Program. Penelitian menggunakan triangulasi melalui analisis dokumen Bapenda di tahun 2017-2021 dan akan divalidasi dengan menggunakan teknik wawancara. Hasil penelitian terkait evaluasi pemberian insentif PKB dengan menggunakan kriteria efektivitas menunjukkan bahwa pemberian insentif cukup efektif. Hasil evaluasi dengan menggunakan kriteria efisiensi menunjukkan bahwa pemberian insentif sangat efisien. Evaluasi menggunakan kriteria kecukupan terhadap kebutuhan menunjukkan bahwa pemberian insentif sudah cukup dalam memenuhi kebutuhan. Evaluasi menggunakan kriteria perataan menunjukkan hasil bahwa pemberian insentif sudah rata diberikan kepada Wajib Pajak. Evaluasi menggunakan kriteria responsivitas menunjukkan hasil bahwa respons Wajib Pajak sudah cukup baik dalam mendukung kebijakan. Evaluasi menggunakan kriteria ketepatan program menunjukkan hasil bahwa pemberian insentif yang diberikan oleh Bapenda di tiap tahun tidak tepat. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pemberian insentif PKB di tiap tahun 2017-2021 oleh Pemerintah DKI Jakarta secara rata-rata sudah cukup baik karena pada akhirnya dapat mendukung tercapainya penerimaan PKB dari yang sudah ditargetkan di awal periode. Namun memang masih terdapat kendala yang perlu diperbaiki khusunya dalam hal pemungutan PKB, penerapan konsep earmarking yang belum di sosialisasikan, tidak adanya dasar aturan, pola insentif yang sama dan tidak adanya satuan kerja yang terpisah. Untuk dapat memperbaiki program insentif PKB, Bapenda dapat melakukan beberapa upaya seperti melakukan optimalisasi konsep earmarking, memberikan kepastian aturan, merubah pola insentif, membuat fungsi satuan kerja untuk pemantauan yang lebih dapat dipercaya dan juga membuat sistem database yang riil dan akurat.

Tax amnesty is a policy provided by the government to encourage Taxpayer compliance in making tax obligations with the aim of increasing regional income, particularly from the Motor Vehicle Task (PKB) sector and creating the Regional Revenue and Expenditure Budget (APBD) more sustainable. However, the amnesty provided by the Regional Government in the form of fiscal incentives every year would have a negative effect in the long run, such as decreasing taxpayer compliance. The purpose of this research is to evaluate the tax amnesty policy in terms of the exemption of Motor Vehicle Tax at the level of DKI Jakarta Provincial Government based on Dunn's (2003) evaluation theory with 6 (six) criteria namely Effectiveness, Efficiency, Adequacy, Alignment, Responsiveness, and Program Accuracy. The research used a triangulation method, that is a Bapenda document analysis for relevant documents period of 2017-2021, and interview. The results of research related to the evaluation of PKB incentives provision by using the effectiveness criteria showed that the provision of incentives is quite effective. The results of the evaluation by using the efficiency criteria showed that the provision of incentives is very efficient. Evaluation using the adequacy criteria for the needs showed that the provision of incentives is sufficient in fulfilling the needs. Evaluation using the alignment criteria showed that the provision of incentives has been evenly distributed to Taxpayers. Evaluation using the responsiveness criteria showed the result that the Taxpayer's response is satisfactory in supporting the policy. Evaluation using the program accuracy criteria showed that the provision of incentives by Bapenda is not appropriate in every year. Therefore, it can be concluded that the provision of PKB incentives in every year of 2017-2021 by the DKI Jakarta Government on average is quite good because, in the end, it can support the achievement of PKB revenue from what has been targeted at the beginning of the period. However, there are still obstacles that need to be improved, particularly in terms of the PKB collection, the application of the earmarking concept that has not been socialized, the absence of basic rules, the same pattern of incentives, and the absence of separative work units. To be able to improve the PKB incentives program, Bapenda can make several efforts such as optimizing the earmarking concept, providing regulatory certainty, changing incentive patterns, making work unit function for more reliable monitoring, and also creating a real and accurate database system."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library