Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
Ahmad Kasyfi
"Kajian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman terkait konsep dimensidimensi pada setiap kebijakan sosial dan bagaimana konsep tersebut dapat membantu memberikan gambaran umum suatu kebijakan sosial. Konteks kebijakan sosial dalam kajian ini adalah kebijakan subsidi pangan. Kajian ini berlandaskan kepada metode kajian literatur dalam mendefinisikan konsep dimensi kebijakan sosial dan menggambarkan kebijakan subsidi pangan di Indonesia dan Amerika Serikat. Ternyata konsep dimensi kebijakan sosial tidak hanya membantu menggambarkan sebuah kebijakan, tetapi juga sebagai alat bantu dalam melakukan komparasi antar kebijakan. Hasil komparasi tersebut menggambarkan adanya perbedaan pendekatan yang digunakan antara kebijakan pangan di Indonesia dan Amerika Serikat.
......
This study aims to provide an understanding of the concept of dimensions in social policy and how the concept can help provide an overview of a social policy. The social policy context in this study is a food subsidy policy in Indonesia and United States. This study is based on the literature review method. It turns out that the concept of social policy dimension not only helps to describe a policy, but also as a tool in comparing policy. The comparative results illustrate the different approaches used between food policies in Indonesia and the United States."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Siagian, Reynaldo Angga
"
ABSTRAKTujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengestimasi nilai cost effeciency dari produksi padi di Indonesia dengan menggunakan model cost frontier dan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan nilai efesiensi biaya dari petani padi. Studi ini menggunakan data cross section pada tahun 2010 dan tahun 2016. Didapat biaya irigasi, pupuk dan tenaga kerja berkontribusi secara signifikan pada cost effeciency dari petani padi. Rata-rata cost effeciency dari produksi padi di tahun 2016 adalah 83 percent, dimana lebih tinggi dibandingkan dengan 2010. Ini mengindikasi adanya potensial untuk meningkatkan output pado sekitar 17 persen dengan teknologi yang ada. Model menyatakan bahwa lahan yang lebih kecil, mempunyai jumlah plot yang lebih banyak di lahan, penanaman tiga kali dalam setahun, dan diversifikasi secara signifikan berkontribusi pada cost effeciency di dalam produksi lahan.
ABSTRACT
The main objectives of the study are to estimate the farm specific cost efficiency of rice production in Indonesia using Cost Frontier model and to identify and measure the impacts of different factors associated with cost efficiency of rice farmers. The study employed farm level cross sectional data for the years 2010 and 2016. Cost of Irrigation, Fertilizer and labor were found to contribute significantly in the cost efficiency of rice farmers. The average cost efficiency of rice production in 2016 is 83 percent, this result is more higher than 2010. This indicates a good potential for increasing rice output by 17 percent with the existing technology. The model claims that smaller land, have more plot in the land, three time crop planting a year, and diversification significantly contribute to cost effeciency in farm production.
"
2019
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Felicia
"Sebagai negara yang kaya akan kulinernya, Gastronomi Prancis berhasil mendapatkan gelar sebagai salah satu Warisan Budaya Tak Benda oleh UNESCO pada 2010. Hidangan yang disajikan dalam gastronomi Prancis kaya akan produk dagingnya. Konsumsi daging yang tinggi tidak menutup mata masyarakat Prancis akan kesejahteraan hewan. Gerakan vegan berjalan bersamaan dengan kelompok kesejahteraan hewan dalam mempromosikan gaya hidup vegan demi mengurangi angka pembunuhan hewan untuk dijadikan makanan bagi manusia. Maka dari itu, muncul pertanyaan bagaimana gerakan dari kedua kelompok ini mempengaruhi konsumsi daging masyarakat Prancis. Penelitian ini mengkaji dampak yang dihasilkan oleh gerakan kelompok kesejahteraan hewan dan veganisme dengan menggunakan metode penelitian sejarah. Penelitian ini menggunakan pendekatan sosial dari Sartono Kartodirdjo dengan menganalisis fenomena yang muncul di masyarakat. Setelah dilakukan analisis, ditemukan bahwa gerakan veganisme dan kelompok kesejahteraan hewan berhasil menurunkan angka konsumsi daging pada 2016 dan 2019. Gerakan kedua kelompok juga berhasil membuat pemerintah Prancis mengeluarkan kebijakan pangan yang turut andil dalam penurunan angka konsumsi daging.
......As a country who has rich culinary traditions, French gastronomy was named as one of the Intangible Cultural Heritage by UNESCO in 2010. Dishes served in the French gastronomy are rich in meat products. The high consumption of meat has not turned a blind eye to French society for animal welfare. The vegan community works hand in hand with animal welfare groups to promote the vegan lifestyle to reduce the number of animals killed and used as food for humans. Therefore, the question arises on how the movements of these two groups affect French society’s meat consumption. This study examines the impact generated by the animal welfare movement and veganism using historical research methods. With a social approach by Sartono Kartodirdjo, this study analyzes the phenomena that appear in society. This study found that the animal welfare and vegan groups succeeded in reducing meat consumption in 2016 and 2019. The movements of the two groups also succeeded in getting the French government to issue food policies that contributed to reducing meat consumption."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Joshua Jolly Sucanta Cakranegara
"Artikel ini bertujuan menjelaskan sejarah kebijakan pangan di Indonesia terkait diversitaspangan pokok pada 1945-2021. Penelitian ini menggunakan metode sejarah dan studi pustakaatas kajian kebijakan pangan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terjadi kesinambungan atas diversitas pangan pokok yang merupakan realitas sejarah bangsa padakebijakan pangan di masa Indonesia kontemporer. Pada awalnya, diversitas pangan pokokyang merupakan kearifan lokal masyarakat Nusantara mendapat perhatian yang cukup besardalam idealisme Presiden Sukarno. Akan tetapi, hal ini tidak terpenuhi pada periode selanjutnya, seperti dalam politik beras oleh Presiden Soeharto, gerakan ketahanan pangan oleh Presiden Megawati Soekarnoputri, kebijakan impor pangan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, hingga kebijakan lumbung pangan oleh Presiden Joko Widodo. Diversitas pangan pokok dalam kebijakan pemerintah hanya diakomodasi dalam programjangka pendek, berskala kecil/lokal/parsial, serta tidak adaptif terhadap perubahan zaman.Dengan demikian, pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat masih didominasi olehkebijakan pangan yang tidak inklusif."
Kalimantan Barat : Balai Pelestarian Nilai Budaya , 2022
900 HAN 6:1 (2022)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library