Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 290 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Kecemasan merupakan suatu keadaan individu/kelompok mengalami perasaan yang sulit dan
aktivasi sistem saraf otonom dalam berespon terhadap ketidakjelasan, ancaman tidak spesifik.
Kecemasan adalah respon kesehatan pada suatu yang pasti, unik dan pcngalaman yang tidak
biasa. Sikap merernehkan saat dimulainya cemas akan meningkatkan keadaan pesepsi, emosi
dan psikologi. Respon ini meningkatkan seseorang dalam penampilan, pembelajaran,
pemecahan masalah, kepuasan dan kesenangan. Keluarga klien yang dirawat di ruang ICU
akan merasakan kecemasan karena kondisi klien, kurangnya kemandirian, perpisahan,
masalah biaya, kurang informasi ataupun ancaman penyakit. Penelitian ini menggunakan
desain deskripsi korelasi bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
kecemasan keluarga klien yang dirawat di ruang ICU. Penelitian ini dilakukan di RSUP
Fatmawati Jakarta pada bulan Mei 2008. Jumlah responden sebanyak 30 orang dengan cara
pengambilan sampel melalui kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan penyebab kecemasan
karena perpisahan dengan keluarga sebanyak 73,3%, ingin tahu kondisi klien sebanyak
66,7%, masalah biaya sebanyak 53,3%, penjelasan perugas membuat keluarga berdebar-debar
sebanyak 53,3%, tidak dapat mandiri sebanyak 50%, dan karena takut kehilangan klien
sebanyak 33,3%. Tingkat kecemasan yang dialami oleh keluarga klien adalah cemas ringan
8,%, cemas sedang 11,5%, cemas berat 41%, dan panik 39%. Maka dapat disimpulkan bahwa
faktor-faktor yang mempengaruhi kecemasan terbesar pada keluarga klien yang dirawat di
ruang ICU adalah karena perpisahan dengan keluarga. Dan kecemasan yang paling tinggi
dialami keluarga klien adalah kecemasan berat"
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
TA5600
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Allif Maulana Syafri M.
"Buku ini akan menujukkan bahwa keluhan somatik (Fisik) yang di sampaikan oleh pasien adalah gangguan fungsuinal atau faal fisiologi dari satu atau lebih organ tubuh dan belum ditentukn kelainan fisik, atau dengan kata lain bahwa keluhan tersebut merupakan penjelmaan dari gangguan kecemasan. selain itu dalam buku ini akan di bahas pula mengenai gangguan obsesif kompulsif dan gangguan stress pasca trauma."
Jakarta: UI Publishing, 2024
616.852 2 LUB k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Endang Fatmawati
"Artikel ini membahas tentang kecemasan pemustaka untuk berkunjung secara fisik ke perpustakaan. Kecemasan pemustaka merupakan kekhawatiran yang tidak jelas dan berkaitan dengan perasaan tidak pasti terhadap perpustakaan. Kecemasan menjadi pengalaman subjektif pemustaka yang bersifat tidak menyenangkan yang terkait dengan komponen perpustakaan. Kecemasan pemustaka dapat menimbulkan perasaan takut, khawatir, dan tidak nyaman terhadap perpustakaan. Kecemasan ketika sudah berkunjung fisik ke perpustakaan dapat terjadi saat menelusur sumber informasi, menggunakan fasilitas perpustakaan, dan ketika berinteraksi dengan pustakawan."
Jakarta: Perpustakaan Nasional RI , 2019
020 MPMKAP 26:1 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sanders, Diana
London: Sage Publications, 2003
616.85 SAN c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Firman Setia Herwanto
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S47897
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Rofiqoh
"Kejang demam pada anak merupakan pengalaman traumatik dan menyebabkan kecemasan pada orang tua. Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor yang berhubungan dengan kecemasan ibu pada anak yang mengalami kejang demam. Desain yang digunakan adalah cross sectional, dengan sampel 95, analisis data menggunakan regresi logistik ganda. Hasil penelitian menunjukkan 82 (86,3%) responden mengalami cemas berat. Faktor yang berhubungan dengan kecemasan ibu pada anak yang mengalami kejang demam adalah frekuensi kejang demam pada anak, sedangkan yang tidak berhubungan adalah jumlah anak hidup, pendidikan, pekerjaan, pendapatan, pengetahuan, paparan informasi serta dukungan keluarga. Faktor paling dominan berhubungan dengan kecemasan ibu pada anak yang mengalami kejang demam adalah pengetahuan. Disarankan meningkatkan pengetahuan tentang kejang demam untuk menurunkan kecemasan ibu pada anak kejang demam.

Febrile convulsion in child is a traumatic experience and causes anxiety for parents. This research aimed to identify factors related to anxiety of mothers who have a child with febrile convulsion. Design used was a cross sectional study, with total sample 95. The data was analyzed using multiple logistics regression. The result showed that 82 (86,3%) of the mothers experienced severe anxiety. The factors correlated with mother’s anxiety due to children convulsion was the frequency of convulsion. On the other hand, factors that were not correlated were number of child, level of education, occupation, income, mothers knowledge, information exposure and family support. The dominant factor related to mother’s anxiety that a child with febrile convulsion is mothers knowledge. It is suggested that improving mothers’ knowledge about febrile convulsion is beneficial to reduce their anxiety."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T35646
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Terjadinya persalinan memiliki pengaruh psikologis, bukan hanya pada istri tetapi juga pada suami sebagai orang dekat dengan istri. Respon psikologi yang dapat terjadi pada suami diantaranya adalah oemas dan takut. Melihat fenomena yang ada dan kurangnya riset tentang aspek psikologis suami pada istri yang menghadapi persalinan maka peneliti tertarik untuk meneliti tingkat kecemasan suami menghadapi persalinan istri yang pertama kali.
Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif sederhana dengan 26 orang responden. Proses pengumpulan data dimulai dengan melakukan perizinan dari bagian akademik sampai memberikan format persetujuan kepada responden dengan menggunakan alat pengumpulan data berupa kuesioner dan observasi berisikan tanda/gejala kecemasan ringan sampai dengan panik.
Selanjutnya data yang diperoleh dianalisa dengan mcnggunakan rumus mean untuk mendapatkan tingkat kecemasan yang dialami suami.
Penelitian dilaksanakan selama 3 minggu di RSCM Jakarta. Analisa data dilakukan dengan menggunakan deskriptif statistik yang diuraikan dalam bentuk tabel frekuensi dan perhitungan nilai rata-rata.
Dari hasil pengolahan data didapatkan bahwa tingkat kccemasan suami menghadapi persatinan istri yang pertama kali adalah kecemasan sedang, ecngan tanda atau gejala diantaranya 1 nafas pendek, susah tidur dan terpusat pada apa yang menjadi perhatiannya. Penelitian yang dilakukan ini masih memiliki banyak keterbatasan yaitu desain, sampel, dan instrumen. Penelitian Selanjutnya dapat dilakukan dengan desain penelitian yang lebih kompteks, jumlah sampel yang di perbesar, dan instrumen yang kesahihannya Iebih tinggi lagi. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam ilmu keperawatan saat ini dan mendatang"
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2001
TA4995
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Raditya Wahyuni
"

Kecemasan adalah emosi dasar berupa pikiran negatif akan ketidakpastian yang muncul ketika adanya ancaman, seringkali disertai nyeri kepala, jantung berdebar, gangguan lambung ringan maupun berkeringat. Rasa cemas berlebih akan menghambat fungsi seseorang dalam hidup. Di dunia, prevalensi gangguan kecemasan mencapai 5% dari jumlah penduduk, sedangkan di Indonesia gangguan mental emosional (depresi dan kecemasan) mencapai 9,8%. Pada tahun 2018 ditemukan proporsi kecemasan pada mahasiswa FKM UI sebesar 87,2%, proporsi tertinggi pada tingkat severe (25,3%) dan terendah pada tingkat moderate (18,3%). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kecemasan pada mahasiswa S1 Reguler FKM UI tahun 2020. Pendekatan dilakukan secara kuantitatif, dengan desain studi cross-sectional, serta analisis dengan uji Chi Square untuk melihat hubungan antara 8 variabel independen dengan kecemasan. Sampel penelitian sebanyak 146 orang dari populasi 1121 orang. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner DASS-21, dan pengumpulan data menggunakan google form. Ditemukan proporsi kecemasan pada mahasiswa S1 reguler FKM UI tahun 2020 sebesar 83,6%, proporsi tertinggi pada tingkat extremely severe (39,7%), dan terendah pada tingkat mild (4,1%). Uji statistik menunjukkan terdapat hubungan antara faktor jenis kelamin dan usia dengan kecemasan. Diharapkan UI dan FKM UI dapat meningkatkan intervensi promotif dan preventif terkait kesehatan mental terutama kecemasan, serta meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM di Klinik Makara agar dapat menangani kasus kesehatan mental lebih optimal kedepannya.


Anxiety is a basic emotion in the form of negative thoughts of uncertainty that arise when there is a threat, often accompanied by headaches, palpitations, mild gastric disturbances or sweating. Excessive anxiety will inhibit a persons function in life. In the world, the prevalence of anxiety disorders reaches 5% of the population, while in Indonesia mental emotional disorders (depression and anxiety) reach 9.8%. In 2018 the proportion of anxiety found in FKM UI students was 87.2%, the highest proportion was at the severe level (25.3%) and the lowest was at the moderate level (18.3%). The purpose of this study is to determine the factors associated with anxiety in FKM UI students in 2020. The approach was carried out quantitatively, with cross-sectional study design, and analysis with the Chi Square test to see the relationship between 8 independent variables with anxiety. The research sample of 146 people from a population of 1121 people. The instrument used was the DASS-21 questionnaire, and data collection using google forms. The proportion of anxiety found in regular S1 FKM UI students in 2020 was 83.6%, the highest proportion was at the extremely severe level (39.7%), and the lowest was at the mild level (4.1%). Statistical tests show there is a relationship between sex and age factors with anxiety. It is hoped that UI and FKM UI can improve promotive and preventive interventions related to mental health, especially anxiety, and improve the quality and quantity of human resources at the Makara Clinic so that they can handle mental health cases more optimally in the future.

"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Dwi Astuti
"Latar belakang: Pandemi COVID-19 membawa dampak pada sektor industri, termasuk industri hulu migas. Pekerja lapangan Hijau di PT. P tetap bekerja secara luring. Upaya pencegahan diterapkan oleh perusahaan namun kasus konfirmasi masih ditemukan, dapat dikatakan risiko penyebaran COVID-19 di tempat kerja tetap ada. Kecemasan dapat menyerang semua tingkatan perkerjaan, tidak terkecuali pekerja hulu migas yang dapat menurunkan produktifitas kerja dan berpotensi menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja. Diperlukan kajian persepsi risiko dan kecemasan pekerjaan di lapangan Hijau PT. P agar diketahui seberapa efektif upaya yang dilakukan perusahaan dalam hal pengendalian COVID-19 di tempat kerja.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara persepsi risiko penyebaran COVID-19 di tempat kerja dengan kecemasan pada pekerja hulu migas di Lapangan Hijau PT. P.
Metode: Penelitian dilakukan dengan desain cross-sectional. Sebanyak 50 pertanyaan dari 9 dimensi paradigma psikometri untuk mengetahui gambaran persepsi risiko dan 7 pertanyaan kecemasan dengan alat ukur Generalized Anxiety Disorder scale 7 (GAD-7) disebarkan secara daring kepada pekerja lapangan Hijau PT. P (n=234) menggunakan google form di bulan April-Mei 2022. Uji validitas dan reabilitas dilakukan terhadap butir kuesioner. Butir kuesioner akan valid bila rHitung > rTabel (0,279 pada N=50) serta reliable bila nilai Cronbach’s alpha  > 0.7. Data dianalisis dengan menggunakan analisis statistik deskriptif. Uji normalitas dilakukan dengan Kolmogorov-Smirnov test, uji korelasi dilakukan dengan Spearman’s rank correlation test dengan batas signifikansi sebesar 0,05 (alpha = 5%).
Hasil: Hasil dari uji validitas dan reliabilitas menunjukkan bahwa butir kuesioner tentang persepsi risiko memiliki kisaran corrected item-total correlation antara 0,351-0,695 (valid) dan nilai Cronbach’s alpha 0,929 (reliable). Butir kuesioner tentang kecemasan memiliki kisaran corrected item-total correlation antara 0,491-0,817 (valid) dan nilai Cronbach’s alpha 0,911 (eliable). Rata-rata dimensi berada pada kisaran nilai 2,35-3,71 (skala 4), dimensi yang memiliki nilai tertinggi adalah pengendalian risiko dengan rata-rata 3,71. Dimensi ketakutan dipersepsikan paling rendah dengan rata-rata 2,35. Persepsi risiko secara keseluruhan memiliki rata-rata 3,42 dimana 56% pekerja memiliki persepsi risiko yang baik. persepsi risiko pekerja dengan usia < 30 tahun, > 40 tahun dan pendidikan tinggi memiliki persepsi lebih baik dibandingkan pekerja dengan usia 30-40 tahun dan pendidikan menengah. 224 pekerja (95,7%) tidak mengalami kecemasan. Sebanyak 10 orang (4,3%) pekerja menunjukkan kecemasan ringan. Tidak ada pekerja yang mengalami kecemasan sedang dan berat. Hubungan persepsi risiko dan kecemasan diketahui tingkat signifikansi 0,74 (p>0,05) yang berarti tidak ada hubungan antara persepsi risiko pekerja dengan kecemasan yang dialami terhadap penyebaran COVID-19 di tempat kerja.
Kesimpulan: Persepsi pekerja Lapangan Hijau PT. P terhadap risiko penyebaran COVID-19 di tempat kerja cukup baik. Pekerja memiliki keyakinan bahwa risiko telah dapat dikontrol dengan baik dari sisi upaya pencegahan penyebaran COVID-19 yang diterapkan oleh perusahaan maupun individu, namun pekerja merasa bahwa risiko penyebaran COVID-19 masih cukup besar sehingga masih harus diturunkan. Upaya pencegahan dan penanggulangan penyebaran COVID-19 dan komunikasi kampanye Kesehatan yang telah diterapkan oleh Perusahaan dinilai sudah cukup efektif. Perusahaan perlu tetap mempertahankan upaya yang dilakukan dalam mencegah penyebaran COVID-19 sesuai penilaian risiko berdasarkan perkembangan situasi yang terjadi. Bagi pekerja yang mengalami kecemasan ringan perusahaan perlu mendalami lebih lanjut untuk mencari penyebab kecemasan yang dialami sehingga dapat dicari solusinya.

Introduction: COVID-19 pandemic has impacted all types of industries, including oil & gas industry. In spite of that, workers of Hijau Field at PT. P still work offline. Despite company’s policies to prevent the spread of COVID-19 have been implemented, COVID-19 cases are still found in the workplace, means that the risk of spread of COVID-19 in the workplace is still present. Anxiety can affect anyone in every job sector including oil & gas workers which can decrease work productivity and potentially causing incident at work. Analysis of risk perception and anxiety level in lapangan Hijau PT. P is needed to understand the effectiveness of the company’s efforts in controlling COVID-19 in the workplace.
Objective: This study aimed to study association between COVID-19 risk perception and anxiety at workplace on oil and gas upstream workers at Hijau Field PT. P.
Methods: The research was conducted with a cross-sectional design. 50 questions from the 9 dimensions of the psychometric paradigm to understand the risk perception and 7 questions on anxiety using the Generalized Anxiety Disorder scale 7 (GAD-7) to the workers of lapangan Hijau PT. P (n=234) were launched using Google Form in April-May 2022. Validity and reliability test have been applied to the questions. The questions are valid if rCount > rTable (0,279, N=50) and reliable if Cronbach’s alpha > 0.7. The data is analyzed using descriptive statistical analysis. The normality test is done with the Kolmogorov-Smirnov test, and the correlation test is done with Spearman’s rank correlation test with significance level of 0.05 (alpha = 5%).
Results: The result of the validity and reliability test shows that the questions on risk perception have the range of corrected item-total correlation between 0,351 – 0,695 (valid) and the value of Cronbach’s alpha 0,929 (reliable). Questions on anxiety have the range of corrected item-total correlation between 0,491 – 0,817 (valid) and the score of Cronbach’s alpha 0,911 (reliable). The dimensions’ average lies between 2.35-3.71 (scale 4), with the highest dimension being Risk Control with average 3.71. Fear dimension is perceived the lowest with the average 2.35. Overall risk perception average is 3.42 where 56% of workers have good risk perception. Risk perception of workers below 30 years old, above 40 years old, and higher education is better than workers that in the age between 30-40 years old and middle education. 224 workers (95.7%) do not experience anxiety. 10 workers (4.7%) show symptoms of mild anxiety and none experienced medium and severe anxiety. The relationship between risk perception and anxiety known significant level 0,74 (p>0,05), which means there is no correlation between the risk perception of workers and anxiety caused by the spread of COVID-19 in the workplace.
Conclusion: Perception of workers of Hijau Field PT. P towards the risk of spread of COVID-19 in the workplace is good. Workers are of the opinion that the risk is controlled adequately by the efforts implemented by company and individuals. However, workers still consider that the risk of spread of COVID-19 still considerable to be reduced. The efforts of the prevention and countermeasures to the spread of COVID-19 and the health campaign that have been implemented by the company are considered effective. The company needs to maintain the efforts to prevent the spread of COVID-19 in accordance with risk assessment based on the development of the current situation. For the workers experiencing mild anxiety, the company needs to give attention to understand the cause of the anxiety to find the solution.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>