Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Budi Iswanto
"Poros disamping berputar juga melakukan pusaran, yaitu poros berotasi mengelilingi sumbu bantalan. Timbul karena adanya ketidak imbangan pada poros, yang berasal diantaranya dari bobot takimbang, gaya-gaya akibat perputaran poros itu sendiri atau bahan poros yang kurang homogen.
Jumlah bantalan dan susunan peletakannya merubah arah serta besar gaya-gaya reaksi bantalan. Defleksi statin pores berubah pula dan pada akhirnya mempengaruhi nilai kecepatan kritis dan koefisien peredaman sistem poros.
Pengamatan dilakukan pada poros dua bantalan dan poroa tiga bantalan. Untuk poros tiga bantalan jarak peletakan bantalan tengah adalah seperempat, setengah dan tiga per empat dari bentang yang terbentuk antara rotor dengan bantalan kiri dan kanan. Rotor diletakan pada jarak 400 mm, 500 mm dan 600 mm dari bantalan kiri.
Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh bahwa kecepatan kritis dan koefiaien peredaman poros tiga bantalan berbeda secara berarti, taraf keberartian 5 %, dengan poros dua bantalan, dan mencapai nilai maksimum pada jarak peletakan bantalan tengah terhadap posisi rotor minimum dan daerah peletakan pada bentang yang minimum pula."
1996
S36296
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Antoni Wibowo
"ABSTRAK
Pergerakan kereta api di atas rel, dapat menimbulkan terjadinya gelombang pada lintasan rel yang dilaluinya. Dalam literatur telat-1 diketahui bahwa pada suatu kecepatan tertentu, yang biasa disebut kecepatan kritis, gelombang yang ditimbulkan akibat pergerakan ini dapat menjadi sangat besar. Gelombang yang sangat besar ini memungkinkan terjadinya gangguan pada rel, seperti patahnya rei, lepasnya penambat rel dan keluarnya kereta api dari lintasan rel, sehingga dapat menimbulkan masalah pada perjalanan kereta api itu sendiri. Besarnya kecepatan kritis ini pada keadaan sehari-hari dapat berbeda dengan kecepatan kritis yang dihitung pada keadaan ideal. Perbedaan ini dapat dipengaruhi oleh perbedaan parameter-parameter dari rel kereta api, maupun adanya perbedaan dari parameter lapisan penyokong rel kereta api tersebut.
Penyelesaian model matematika masalah pergerakan kereta api di atas rel dilakukan dengan menggunakan metoda Runge Kutta eksplisit dengan tujuan agar mekanisme gelombang yang terjadi dapat dianalisa dengan lebih mudah. Dengan mengetahui pengaruh perubahan parameter terhadap gelombang yang terjadi, maka pengaruh kecepatan kritis pada keselamatan perjalanan kereta api akan lebih dipahami. Hal ini mungkin dapat membantu langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam masalah keselamatan perjalanan kereta api seiring dengan meningkatnya layanan perjalanan kereta api kecepatan tinggi."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2000
T40330
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library