Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Cahyo Setyo Wibowo
Abstrak :
Hampir semua aktifitas industri melibatkan proses pembakaran baik sebagai unit utama maupun sebagai bagian dari unit penyedia energi dalam sistem utilitasnya. Nyala difusi merupakan salah satu proses pembakaran yang memiliki aplikasi sangat luas. Tinggi lifted nyala api difusi sangat menentukan kualitas pembakaran. Laju alir semburan udara mempengaruhi tinggi lifted nyala api difusi. Pada penelitian ini, dilakukan variasi laju alir semburan udara untuk mengetahui tinggi lifted nyala difusi. Pengaruh pemanasan awal bahan bakar LPG pada Bunsen Burner juga diamati. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi laju alir semburan udara awal menyebabkan tinggi liftedftame akan mengalami penurunan akibat fenomena flame approach. Kecepatan pembakaran maksimum berada pada Q udara 0,25 L/s dan Q bahan bakar 0,0455 Us yaitu dengan kecepatan pembakaran turbulen (ST) 19,15 m/s. Pemanasan awal menyebabkan tinggi lifted nyala api difusi mengalami penurunan. ......Almost all industrial aclivity use combustion process as their energy system supply for Utilities. Dijfusion flame is one type of combustion widely used in industry. Liftedflame distance is one parameter contributing in combustion quality, influenced by air injection flowrate. This research conduct air injection flowrate effect to lifted flame distance from dijfusion type combustion. Fuel (LPG) treatment was carry out to flnd out heating effect on burning characteristics. This research show thal air injection flowrate cattse liftedflame distance tends to decrease at the early combustion. Maximum burning velocity in the range of Qalr 0.25 L/s and Qfuel 0.0455L/s, with turbulence burning velocity (ST) 19,15 m/s. Fuel pr e heating cause liftedflame of burning dijfusion tends t o decreased.
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T25961
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dimitri Rulianto
Abstrak :
Telah dilakukan penelitian terhadap karakteristik stabilitas nyala api difusi, apabila bahan bakar gas LPG dipanaskan terlebih dahulu sebelum dibakar didalam bumer. Secara teori dengan meningkatkan temperatur un-burn suatu bahan bakar, maka dapat menyebabkan laju reaksi menjadi lebih cepat, kecepatan pembakaran menjadi lebih cepat, energi minimum menjadi lebih rendah dan starting point menjadi lebih rendah. Pada penelitian ini akan dilakukan pendekatan dengan mencari stabilitas nyala api difusi melalui panjang nyala api dan jarak lifted flame yang terjadi akibat proses pemanasan bahan bakar gas LPG. Hasil yang dapat diperoleh adalah temperature bahan bakar gas LPG yang dapat dicapai setelah dipanaskan adalah 37,5 °C, 38,8 °C, 39,8 °C, 43,1 °C dan 46,6 °C. Lifted flame terjadi lebih awal dan panjang nyala api berkurang dengan meningkatnya temperature bahan bakar gas LPG. Stabilitas nyala api difusi terjadi saat bahan bakar gas LPG dipanaskan pada temperatur 80 °C dan 90 °C. ......This research is about the characteristic of the diffusion flame stability when LPG gases are being preheated before it bums in the bumer. Theoretically by rising unbumed temperature of a certain fuel can cause higher rate of reaction, higher buming velocity, lower minimum energy and lower starting point This research will be approached on buming velocity by length of flame and length of lifted flame which occur because of heaiing LPG fuel gas. The result show that LPG fuel gases buming temperature after heating could be reached 37,5 °C; 38,8 °C; 39,8 °C; 43,1 °C; 46,6 °C. Lifted flame will occur earlier and length of flame will decrease equal to increasingly LPG fuel gas temperature. The diflusion flame stability will occur when the LPG fuel gases are being preheated at temperature 80 °C and 90 °C.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
T25962
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Siagian, Tondy Liandro
Abstrak :
Dalam penelitian ini, perubahan dimensi nyala api difusi akan diteliti saat bahan bakar gas LPG dipanaskan terlebih dahulu sebelum dibakar didalam burner. Pemanasan dilakukan terhadap medium kerja dimana aliran bahan bakar dialirkan. Secara teori temperatur un-burn yang lebih tinggi dapat menyebabkan laju raksi yang lebih cepat kecepatan pembakaran yang lebih cepat dan energi minimum yang lebih rendah. Dalam penelitian ini akan dilakukan pendekatan dengan mencari kecepatan pembakaran melalui panjang nyala api dan tinggi lifted flame yang terjadi akibat proses pemanasan. Panjang api yang selama dipanaskan semakin memendek sehingga nilai kecepatan pembakaran akan semakin cepat, kecepatan laminar dari 4,67 cm/s menjadi 5,77cm/s, sedangkan kecepatan turbulen dari 81,88 cm/s menjadi 159,86 cm/s.
This research is about measuring dimension's change of diffusion flame when LPG gases are being preheated before it burns in burner. Preheat process takes place on fluids that we used in this research (water). Theoretically as unburned temperature raise it cause higher rate of reaction, higher burning velocity, and lower minimum energy. This research will be approaching on burning velocity by finding length of diffusion flame and heights of lifted flame by the effect of preheat process. As the un-burned temperature increased, the length of flame shortens and the bunring velocity becomes faster. As for laminar burning velovity it was increasing from 4,67 cm/s to 5,77cm/s. and for turbulence burning velocity from 81,88 cm/s to 159,86 cm/s.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S50728
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library