Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lumban Tobing, Chrysna
Abstrak :
Temperatur merupakan salah satu faktor yang dapat menyebabkan perubahan kualitas dan keamanan pengonsumsian produk. Hal ini mendorong untuk dibuatnya Time-Temperature Indicator yang dapat diaplikasikan saat pendistribusian dan penyimpanan produk. Pengaplikasiannya pada bidang pangan menjadi alasan untuk menjadikan bahan alami sebagai bahan dasar dalam indikator ini. Bahan alami yang dapat digunakan adalah kedelai hitam yang didalamnya mengandung antosianin. Antosianin ini memiliki kestabilan terhadap temperatur yang mana ketika terpapar suhu tinggi warna objek akan berubah menjadi tidak berwarna. Metode yang dipakai pada penelitian ini adalah metode simultan-casting. Dengan memanfaatkan kitosan sebagai matriks dan ekstrak kedelai hitam diharapkan label yang didapatkan mempunyai cakupan perubahan warna yang bisa terlihat dengan mudah. Label indikator diuji pada suhu 10, 25, dan 40 C. Hasilnya, didapatkan perubahan warna yang terjadi pada label dengan menggunakan matriks kitosan dan kitosan-gliserol dari warna merah keunguan menjadi biru dan akhirnya menjadi kuning dan label indikator dengan menggunakan matriks kitosan-glutaraldehida dari warna kuning transparan ke warna kuning kecoklatan. Label indikator yang terbuat dari matriks kitosan dan kitosan-gliserol memiliki cakupan warna yang baik untuk dijadikan Time-Temperature Indicator.
Temperature is one of the factors that could change quality and safety of consuming a product. This encourages the creation of a Time Temperature Indicator that could be applied when distributing and storing products. Foodstuffs are the reason for using the natural ingredients as the basic ingredients in this indicator. The natural ingredients are black soybeans which contain anthocyanin. Anthocyanin has a stability against temperature, the color will turn into colorless when placed at high temperature. The method in this research is the simultaneous casting method. By utilize chitosan as a matrix and black soybean extracted as a dye, it is expected that the label obtained range color that could be seen easily. The indicator label is tested at 10, 25, and 40 C. As a result, the color change from red purple to blue and finally become yellow using chitosan and chitosan glycerol matrix. On the other side, the color change from transparent yellow to brownish yellow using chitosan glutaraldehyde matrix. Results showed that label indicator using chitosan and chitosan glycerol matrix have a good color range to serve as Time Temperature Indicator.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
Spdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Habibi
Abstrak :
Penelitian ini membahas motivasi yang mendasari Unilever Indonesia untuk memformulasi dan mengimplementasi kebijakan bisnis berorientasi sosial untuk Program Pengembangan Petani Kedelai Hitam (P3KH). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan, pertama, motivasi kebijakan bisnis berorientasi sosial P3KH mengacu pada kebijakan Unilever Global dan kebijakan akuisisi produk kecap Bango serta misi sosial Unilever untuk menjadi corporate citizen berbasis kemitraan dengan koperasi melalui petani serta perempuan petani kedelai hitam. Kedua, implementasi kebijakan P3KH menggambarkan kebijakan bisnis pada aktifitas produksi dalam kontek kebijakan sosial dan berimplikasi terhadap perspektif kapital sosial terutama unsur kepercayaan, jaringan, dan nilai pada komunitas petani kedelai hitam. ......This study discusses the motivation why Unilever Indonesia formulates and implements the social oriented business policy for farmer development of black soy bean (P3KH). Descriptive qualitative was used in this study. The result of the study shows: firstly, the motivation of the implementation of social oriented business program is based on the policy of Unilever Indonesia, the acquisition policy of Kecap Bango product, and the social mission of Unilever Indonesia to be a citizen corporate through collaboration with cooperation run by black soybeans farmers. Secondly, the implementation of P3KH policy shows a business policy in the production activities in the context of social policy where it gives implication to the social capital perspective through the element of trust, networking, and values to the black soybeans farming community.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
T30333
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Danindra Andri Hidayat
Abstrak :
ABSTRAK
Kanker kolorektal merupakan kanker dengan insiden peringkat ke-3 di Indonesia dan di dunia secara global yang saat ini memiliki tingkat mortalitas yang cukup tinggi dengan tingkat keberhasilan terapi yang bervariasi. Ekstrak kedelai hitam diketahui berpotensi sebagai antikanker karena memiliki beberapa zat metabolit sekunder seperti flavonoid dan alkaloid yang memiliki efek sitotoksik terhadap sel kanker. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek sitotoksisitas ekstrak etanol kedelai hitam terhadap sel kanker kolorektal HCT-116. Metode: Pada penelitian ini dilakukan uji KLT, uji analisis fitokimia dan MTT assay. Hasil dan Pembahasan: Hasil uji KLT menunjukkan terdapat enam komponen senyawa berbeda pada ekstrak etanol kedelai hitam. Uji penapisan fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak etanol kedelai hitam mengandung enam golongan senyawa kimia yaitu alkaloid, tanin, flavonoid, saponin, triterpenoid dan glikosida. Uji MTT assay ekstrak etanol kedelai hitam terhadap sel HCT-116 menunjukkan nilai IC50 sebesar 97.56 g/ml dengan sifat sitotoksik moderat. Adapun cisplatin sebagai kontrol positif memiliki nilai IC50 sebesar 55.51 g/ml dengan sifat sitotoksik moderat. Berdasarkan statistik, antar kelompok konsentrasi menunjukkan perbedaan nilai absorbansi yang bermakna p = 0.001 . Kesimpulan: Ekstrak etanol kedelai hitam memiliki efek sitotoksisitas terhadap pertumbuhan sel HCT-116.
ABSTRACT
Colorectal cancer is a cancer with a 3rd rank incidence in Indonesia and globally that currently has a high mortality rate with varying degrees of therapeutic success. Extract of black soybean is known to be potential as an anticancer because it has some secondary metabolite substances such as flavonoids and alkaloids that have cytotoxic effects on cancer cells. This study aims to determine the effect of cytotoxicity of ethanolic extract of black soybean on colorectal cancer cells HCT 116. Method In this study, TLC, phytochemical test and MTT assay were performed. Result and Discussion The TLC test showed that there were six components of different compounds in ethanolic extract of black soybean. Phytochemical screening tests showed that ethanolic extract of black soybean contained six classes of chemical compounds namely alkaloids, tannins, flavonoids, saponins, triterpenoids and glycosides. The MTT assay of ethanolic extract of black soybean on HCT 116 cells showed IC50 value of 97.56 g ml with moderate cytotoxic properties. Whereas, cisplatin as a positive control has an IC50 value of 55.51 g ml with moderate cytotoxic properties. Based on statistics, between groups of concentrations showed significant differences in absorbance values p 0.001 . Conclusion Ethanolic extract of black soybean has a cytotoxicity effect on the growth of HCT 116 cells.
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kevin Satya Gananda
Abstrak :
ABSTRAK
Pendahuluan: Kanker serviks memiliki prevalensi yang tinggi pada populasi wanita usia reproduktif, dengan mortalitas dan tingkat keberhasilan terapi yang bervariasi. Salah satu bahan alami yang berpotensi dikembangkan sebagai antitumor adalah ekstrak etanol kedelai hitam EEKH. Metode: Pada penelitian ini dilakukan uji kualitatif dengan kromatografi lapis tipis KLT dan uji fitokimia, serta uji kuantitatif berupa MTT assay menggunakan delapan variasi konsentrasi EEKH terhadap sel HeLa. Hasil: Hasil yang didapatkan pada KLT dan uji fitokimia adalah EEKH mengandung 6 seyawa metabolit sekunder, yaitu tanin, saponin, triterpenoid, alkaloid, glikosida, dan flavanoid. MTT assay menunjukkan bahwa EEKH memiliki nilai IC50 102,76 g/mL dengan korelasi yang bermakna p 0,05. Sedangkan, kelompok kontrol positif menggunakan cisplatin memiliki nilai IC50 78,80 g/mL. Selain itu, perbedaan yang bermakna antar varian konsentrasi juga ditemukan pada beberapa konsentrasi kelompok perlakuan EEKH dan kelompok kontrol positif. Kesimpulan: Dengan demikian, EEKH memiliki aktivitas sitotoksik sedang terhadap sel kanker serviks HeLa.
ABSTRACT
Introduction Cervical cancer has high prevalence among reproductive women, followed by high mortality rate and wide ranged therapy success rate. To answer the problems, black soybean ethanol extract BSEE is a potential anticancer agent. Method This study consists of qualitatif tests, which were thin layer chromatography TLC and fitochemistry test, also a quantitative study, which was, MTT assay with eight different BSEE concentrations on HeLa cells. Result TLC and fitochemistry tests showed that BSEE has 6 secondary metabolites, which are tanins, saponins, triterpenoids, alkaloids, glycosides, and flavanoids. MTT assay shows that IC50 value of BSEE is 102,76 g mL with significant relationship p le 0,05 . Whilst, IC50 of positive control group using cisplatin shows the value of 78,80 g mL. Also, significant differences are observed in some variants of concentration in the extract and positive control groups. Conclusion To sum up, BSEE is moderately cytotoxic on HeLa cells.
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Anggraeni Kusumoningrum
Abstrak :
ABSTRAK
Pendahuluan: Kanker laring bertanggung jawab terhadap 0,6 kematian yang disebabkan kanker di dunia. Kedelai hitam adalah salah satu bahan alami yang berpotensi dikembangkan sebagai antikanker. Penelitian dilakukan untuk mengetahui sitotoksisitas ekstrak etanol kedelai hitam dalam menghambat pertumbuhan sel kanker laring epidermal Hep-2 sehingga dapat digunakan sebagai terapi tambahan. Metode: Analisis fitokimia, yaitu uji Kromatografi Lapis Tipis KLT dan uji fitokimia ekstrak etanol kedelai hitam, dilakukan untuk mengetahui senyawa yang terkandung dalam ekstrak tersebut. Ekstrak kedelai hitam diujikan terhadap sel kanker Hep-2 secara in vitro dengan tujuh variasi konsentrasi, yaitu 6,25 ?g/mL, 12,5 ?g/mL, 25 ?g/mL, 50 ?g/mL, 100 ?g/mL, 200 ?g/mL, 400 ?g/mL, dan 800 ?g/mL. Kontrol positif yang digunakan adalah cisplatin dengan konsentrasi sama. Setiap kelompok dibuat pengulangan tiga kali triplo . Setelah diinkubasi selama 24 jam, setiap kelompok diuji dengan metode MTT assay dan hasil absorbansi dibaca menggunakan ELISA reader. Hasil: Terdapat enam komponen dalam ekstrak etanol kedelai hitam berdasarkan uji KLT. Ekstrak etanol kedelai hitam mengandung alkaloid, flavonoid, tanin, triterpenoid, saponin, dan glikosida berdasarkan uji fitokimia. MTT assay menunjukkan nilai Inhibitory Concentration 50 IC50 ekstrak etanol kedelai hitam sebesar 118,061 ?g/mL dan terdapat perbedaan bermakna
ABSTRACT
Introduction Laryngeal cancer responsible for 0,6 of death caused by cancer in the world. Wild bean is one of natural ingredients that potential to be developed as an anticancer. The study was conducted to determine the cytotoxicity of wild bean ethanol extract in inhibiting the growth of epidermal laryngeal cancer cell Hep 2 so it can be used as additional therapy. Method Phytochemical analysis, which are Thin Layer Chromatography and phytochemical screening test of wild bean ethanol extract, was conducted to determine the compounds contained in the extract. Furthermore, wild bean ethanol extract were tested against Hep 2 cancer cells in vitro in seven variation concentrations, which are 6.25 g mL, 12.5 g mL, 25 g mL, 50 g mL, 100 g mL, 200 g mL, 400 g mL, and 800 g mL. The positive control used is cisplatin with the same concentration. Each group is repeated three times triplo . After incubation for 24 hours, each group was assayed by MTT assay method and absorbance result was read using ELISA reader. Result There are six components in wild bean ethanol extract based on TLC test. Wild bean ethanol extract contains alkaloids, flavonoids, tannins, triterpenoids, saponins, and glycosides based on phytochemical tests. MTT assay showed the value of Inhibitory Concentration 50 IC50 of ethanol extract of wild bean was 118,061 g mL and there was significant difference p
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library