Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sarworini Bagio Budiardjo
Depok: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2017
PGB 0577
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Demira Kodratiah
Abstrak :
Latar Belakang: Kepercayaan diri merupakan aspek yang penting dan harus dimiliki oleh mahasiswa profesi dalam melakukan suatu prosedur, terutama dalam bidang kedokteran gigi anak yang mencakup banyak prosedur khusus dan dibutuhkan banyak pengalaman. Adanya perubahan metode pembelajaran menjadi Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) pada masa pandemi COVID-19 di akademik dapat berdampak pada tingkat kepercayaan diri mahasiswa profesi dalam pembelajaran klinis di unit kedokteran gigi anak. Tujuan: Mengetahui persepsi kepercayaan diri mahasiswa profesi tahun pertama dalam pembelajaran klinis di unit kedokteran gigi anak pada masa pandemi COVID-19. Metode: Penelitian ini menggunakan studi analisis cross sectional dan dilakukan kepada 63 orang mahasiswa profesi kedokteran gigi tahun pertama yang telah melewati stase Ilmu Kedokteran Gigi Anak (IKGA) dengan menggunakan kuesioner melalui Google Form yang terbagi menjadi tiga domain pertanyaan, yaitu keterampilan klinis, manajemen pasien, dan pengembangan profesional dan pengelolaan klinis. Pengukuran kepercayaan diri menggunakan Visual Analogue Scale (VAS) diwakili dari poin '0' tidak percaya diri sama sekali dan '10' penuh percaya diri. Hasil Penelitian: Dari total 63 responden, keseluruhan analisis kepercayaan diri yang dinilai positif dengan median VAS ≥ 5. Rata-rata median VAS pada keterampilan klinis 7.83±0.83 (range=2–10; n=63; 100%) manajemen pasien 7.83±0.83 (range=2–10; n=63; 100%), dan pengembangan profesional serta pengelolaan klinis 8,37±0.51 (range=2–10; n=63; 100%). Kesimpulan: Secara keseluruhan, mahasiswa profesi tahun pertama kedokteran gigi Universitas Indonesia memiliki kepercayaan diri dalam pembelajaran klinis di unit kedokteran gigi anak pada masa pandemi COVID-19. ......Background: Self-confidence is an important aspect and must be owned by professional students in carrying out a procedure, especially in the field of pediatric dentistry which includes many special procedures and requires a lot of experience. The change in learning methods to Distance Learning during the COVID-19 pandemic in academics can have an impact on the level of professional student confidence in clinical learning in the pediatric dentistry unit. Objective: To find out the perception of self-confidence of first-year professional students in clinical learning in the pediatric dentistry unit during the COVID-19 pandemic. Methods: This study used a crosssectional analysis study and was conducted on 63 first-year dental professional students who had passed the Pediatric Dentistry stage by using a questionnaire via Google Form which was divided into three domain questions, namely clinical skills, patient management , and professional development and clinical governance. Self-confidence is measured by Visual Analog Scale (VAS) which is represented from the point '0' is not confident at all and '10' is full of confidence. Results: From a total of 63 respondents, the overall confidence analysis was assessed as positive with median VAS ≥ 5. Median VAS mean in clinical skills 7.83 ± 0.83 (range = 2–10; n = 63; 100%) patient management 7.83 ± 0.83 (range=2–10; n=63; 100%), and professional development and clinical management 8.37±0.51 (range=2–10; n=63; 100%). Conclusions: Overall, first year professional students of dentistry at the University of Indonesia have confidence in clinical learning in the pediatric dentistry unit during the COVID-19 pandemic.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Elysia Pramesti
Abstrak :
Latar Belakang: Pandemi COVID-19 menyebabkan masyarakat khawatir melakukan perawatan gigi dan mulut di praktik dokter gigi akibat khawatir terpapar virus SARS-CoV-2 sehingga dapat menjadikan swamedikasi sebagai pilihan perawatan. Tujuan: Mengetahui gambaran pengetahuan, sikap, dan praktik swamedikasi orang tua serta perbedaan praktik swamedikasi dengan berbagai karakteristik orang tua. Metode: Studi potong lintang kepada 421 orang tua dengan anak usia 0-12 tahun di DKI Jakarta pada Agustus hingga Oktober 2021 menggunakan kuesioner daring berisi 21 pertanyaan. Digunakan uji Chi-Square dan dilanjutkan uji regresi logistik. Hasil: Mayoritas orang tua (73,9%) melakukan swamedikasi saat pandemi dengan obat yang utama digunakan adalah analgesik dan antibiotik, serta mayoritas mengetahui mengenai efek samping obat terhadap sistem pencernaan. Terdapat perbedaan bermakna praktik swamedikasi berdasarkan tingkat pendidikan orang tua, tingkat ekonomi orang tua, kekhawatiran orang tua ke dokter gigi saat pandemi, dan kemauan (willingness) orang tua membawa anak ke dokter gigi saat pandemi. Tingkat pendidikan orang tua dan kemauan orang tua membawa anak ke dokter gigi saat pandemi merupakan prediktor swamedikasi. Kesimpulan: Swamedikasi orang tua terhadap masalah gigi dan mulut pada penelitian memiliki prevalensi tinggi namun masih terdapat cara serta pengetahuan yang kurang tepat. Sehingga diperlukannya edukasi kepada orang tua untuk mengurangi risiko swamedikasi, terutama dalam penggunaan antibiotik. ......Background: The COVID-19 pandemic has caused people to worry about getting dental care at a dentist's practice due to concerns about the SARS-CoV-2 virus, making self-medication a treatment option. Objective: To describe the knowledge, attitudes, and practices of parents' self-medication towards children's dental problems and to find out the significant differences in the practice of self-medication with various characteristics of parents. Methods: A cross-sectional study of 421 parents with children aged 0-12 years in DKI Jakarta from August to October 2021 using an online questionnaire containing 21 questions. Chi-Square test was used and continued with logistic regression. Results: Most parents (73.9%) self-medicated during the pandemic, with the primary drugs used being analgesics and antibiotics. The majority of parents knew about the side effects of drugs on the digestive system. There are significant differences in the practice of self-medication based on parents' education level, parents' economic level, parents' worries about going to the dentist during the pandemic, and the willingness of parents to take their children to the dentist during the pandemic. The level of parental education and the willingness of parents to take their children to the dentist during a pandemic are predictors of self-medication. Conclusion: In this study, parents' self-medication towards children's dental problems was highly prevalent, but some parents used inappropriate methods and knowledge. Thus, education is needed to reduce the risk of self-medication, especially in antibiotics.
Depok: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizka Safira Ramadani
Abstrak :
Latar belakang: Kegawatdaruratan gigi dan mulut merupakan kondisi pada gigi dan mulut yang dapat mengancam nyawa dan membutuhkan perawatan segera, meliputi perdarahan yang tidak terkontrol, nyeri akibat infeksi, selulitis atau abses yang disertai pembengkakan intraoral dan ekstraoral yang dapat membahayakan jalan napas, serta trauma dental. Anak dalam rentang usia 3-6 tahun cenderung aktif dan banyak bergerak sehingga rentan mengalami trauma. Adanya pandemi COVID-19 yang dapat ditransmisikan melalui droplet dan aerosol menyebabkan adanya risiko penularan COVID-19 di lingkungan praktik dokter gigi, sehingga perawatan yang dapat dilakukan terbatas hanya untuk kegawatdaruratan gigi dan mulut. Pengetahuan mengenai kondisi kegawatdaruratan gigi dan mulut anak diperlukan oleh orang tua agar dapat menentukan tindakan yang tepat untuk mengatasi kondisi tersebut, karena sebagai caregiver anak, orang tua sering kali menjadi yang pertama kali merespon terhadap kondisi kegawatdaruratan. Oleh karena itu, diperlukan komunikasi, informasi, dan edukasi kepada orang tua mengenai kegawatdaruratan gigi dan mulut anak. Tujuan: Mengetahui perbedaan pengetahuan orang tua mengenai kegawatdaruratan gigi dan mulut anak pada masa pandemi COVID-19 sebelum dan setelah diberikan komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) menggunakan media audiovisual secara daring. Metode Penelitian: Dilakukan penelitian secara daring dengan desain studi eksperimental. Sebanyak 53 orang tua dari anak berusia 3-6 tahun yang bersekolah di TK dan RA pada kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan yang dipilih secara acak diminta untuk mengisi kuesioner sebelum dan setelah diberikan KIE menggunakan media audiovisual berupa video animasi melalui aplikasi video conference dengan durasi 2 menit. Hasil: Analisis data menggunakan uji komparatif non-parametrik Wilcoxon menunjukkan bahwa terdapat peningkatan signifikan secara statistik (p < 0,05) pada tingkat pengetahuan orang tua setelah diberikan KIE menggunakan media audiovisual secara daring. Kesimpulan: Terdapat peningkatan pengetahuan orang tua mengenai kegawatdaruratan gigi dan mulut anak pada masa pandemi COVID-19 setelah diberikan KIE menggunakan media audiovisual secara daring. ......Background: Dental emergencies are potentially life-threatening oral conditions that demand immediate treatment, including uncontrolled bleeding, severe pain, cellulitis or any bacterial infection in soft tissue causing intraoral or extraoral swelling, and dental trauma. Dental trauma is more frequent among children because they tend to be more active, which makes them more vulnerable to dental injuries. COVID-19 pandemic, which is primarily transmitted through droplets and aerosols, causes dental practice to provide emergency-only dental services. The knowledge of dental emergencies are needed by parents in order to determine the appropriate action to treat these conditions, because as caregivers, parents are often the first to respond to children’s dental emergency conditions. Therefore, dental health education to parents regarding dental emergencies in children are needed. Objectives: The purpose of this study was to analyze the difference of parental knowledge before and after education using online audio-visual media regarding dental emergency in children during COVID-19 pandemic. Methods: The design of this study is an experimental study. A total of 53 parents of children aged 3 to 6 years old from randomly selected kindergartens at Setiabudi, South Jakarta were asked to fill out the questionnaire before and after online education using audio-visual media of a 2-minute duration via a video conference platform. Results: Data analysis using the Wilcoxon comparative test showed that there was a statistically significant increase (p < 0.05) in knowledge of parents after watching the audio-visual media. Conclusion: Online education using audio-visual media can improve the knowledge of parents on dental emergency in children during COVID-19 pandemic.
Depok: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library