Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nur Aini Hidayah
Abstrak :
Pada kondisi dengan keterbatasan sumber daya untuk mengakses pemantauan viral load, pemantauan imunologis menjadi bagian dari standar perawatan terapi pasien dengan pengobatan antiretroviral yang dapat digunakan untuk menilai respon terapi. Studi ini dilakukan untuk melihat hubungan antara ketidakpatuhan pengobatan terhadap kegagalan imunologis pada pasien HIV/AIDS di RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso. Studi kohort retrospektif dilakukan di RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso pada 284 pasien HIV/AIDS dewasa yang inisiasi antiretroviral lini pertama pada periode Januari 2014-April 2018, yang diikuti selama 12 bulan waktu pengamatan. Analisis menggunakan Kaplan Meier digunakan untuk mengestimasi probabilitas kegagalan imunologis berdasarkan ketidakpatuhan pengobatan (ambil obat dan minum obat), yang signifikansinya dilihat dengan Log-Rank Test. Analisis Cox Proportional Hazard dilakukan untuk menghitung Hazard Ratio dengan 95% confidence interval. Sebanyak 29 (10,2%) pasien mengalami kegagalan imunologis dengan 4,8 per 10.000 orang hari. Kepatuhan ambil obat (aHR 1,72, 95%CI: 0,67-4,44) dan kepatuhan minum obat (aHR 1,14, 95%CI: 0,41-3,19) berasosiasi terhadap kejadian gagal imunologis, meskipun tidak signifikan. Asosiasi yang tidak signifikan ini dimungkinkan karena pemantauan imunologis bukanlah gold standard dalam menilai respon pengobatan. Perhitungan sensitivitas dan spesifisitas kegagalan imunologis terhadap kegagalan virologis pada penelitian ini yaitu 50% dan 82,66%. Monitoring kepatuhan secara berkala dan pemeriksaan CD4/viral load yang lebih tepat waktu diperlukan untuk mencegah kegagalan pengobatan lebih dini. ......Immunological monitoring becomes standard care of antiretroviral treatment due to the inaccessibility of viral load in a resource-limited setting. The aim of this study was to estimate association between antiretroviral therapy adherence and immunological failure among HIV/AIDS patient in Prof. Dr. Sulianti Saroso Infectious Disease Hospital. Retrospective cohort study was conducted at Prof. Dr. Sulianti Saroso Infectious Disease Hospital on 284 adults who started first-line antiretroviral during period between January 2014 and April 2018, then followed for about 12 months. Kaplan Meier was used to estimate probability of immunological failure based on pharmacy refill adherence and self report adherence, and their significance assessed using Log Rank Test. Cox Proportional Hazard model was fitted to measured Hazard Ratio with their 95% confidence interval. 29 (10,2%) patient has developed immunological failure with hazard rate of 4,8 per 10.000 person-day of follow up. Pharmacy refill adherence (aHR 1,72, 95%CI: 0,67-4,44) and self report adherence (aHR 1,14, 95%CI: 0,41-3,19) were associated with immunological failure. The association was not significant may because of immunological failure is not the gold standard to evaluate therapy response. Calculation of the sensitivity and specificity between immunological failure and virological failure for about 50% and 83%. Routine adherence monitoring and CD4 or viral load laboratorium measuring on schedule need to early prevent therapy failure.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T53668
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library