Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 15 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ezra Putranto Wahyudi
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini memiliki tujuan untuk memahami pengaruh cinta bergairah pada kepercayaan terhadap kehendak bebas dan kepercayaan terhadap determinisme. Cinta bergairah dalam penelitian ini didefinisikan sebagai sebuah kerinduan yang intens untuk bersatu dengan pasangannya di mana kerinduan tersebut termanifestasi sebagai fungsi keseluruhan yang kompleks termasuk penilaian atau apresiasi, perasaan subjektif, ekspresi, proses fisiologis yang berpola, tendensi aksi, dan perilaku instrumental Hatfield, E., Bensman, L., Rapson, R. L., 2011 . Pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat ukur Passionate Love Scale Hatfield Sprecher, 1986 , alat ukur FAD-Plus Paulhus Carrey, 2011 dan alat ukur kehendak tingkat-dua yang dikonstruksikan sendiri oleh penulis. Penelitian ini juga ingin melihat bagaimana kehendak tingkat-dua berperan dalam pengaruh cinta bergairah dengan kepercayaan terhadap kehendak bebas dan determinisme. Partisipan penelitian ini adalah 118 mahasiswa S1 Universitas Indonesia. Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa cinta bergairah tidak memberikan pengaruh pada kepercayaan terhadap kehendak bebas serta determinisme. Pengolahan data menggunakan process makro Hayes, 2013 dengan analisis moderasi tidak menemukan adanya efek moderasi dari kehendak tingkat-dua pada hubungan antara cinta bergairah dengan kepercayaan terhadap kehendak bebas serta determinisme.
ABSTRAK
The present study have the purpose of understanding the effect of passionate love on belief in free will and belief in determinism. Passionate love in this study defined as A state of intense longing for union with another which manifested into a complex functional whole including appraisals or appreciations, subjective feelings, expressions, patterned physiological processes, action tendencies, and instrumental behaviors Hatfield, E., Bensman, L., Rapson, R. L., 2011 . This following study used these instruments to measure the variables, The Passionate Love Scale Hatfield Sprecher, 1986 , Free Will and Determinism Scale PLUS Paulhus Carrey, 2011 and Second order Volition Test which constructed by the researcher himself. This study also have the purpose to observe the interaction effect of second order volition in moderating the relationship between passionate love with belief in free will and belief in determinism. 118 undergraduate students of University Indonesia were chosen as participants. The results of this study found passionate love have no significant effect on belief in free will and belief in determinism. Data analysis using process makro Hayes, 2013 found no interaction effect of second order volition in moderating the relationship of passionate love, belief in free will and belief in determinism.
2017
S68994
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endang Wilis Ekowati
Abstrak :
Arthur Schopenhauer yang pemikirannya dilatarbelakangi oleh gerakan romantik serta gugatan terhadap idealisms Jcnnan dalam perkembangan filsafat abad 19 menyajikan konsepsi kehendak metafisis yang bergejolak dalam diri manusia. Sikap pesimistiknya memberikan warna tersendiri dalam filsafatnya. Dalam ranah filsafat kehendak dipahami dengan pengertian yang beragam. Schopenhauer menganggap kchendak sebagai sesuatu yang bersifat liar dan buta. Kehendak memainkan peran penting dalam kehidupan dan dianggap sebagai suatu dorongan diluar kesadaran yang selalu ingin terpcnuhi keinginannya. Kehendak yang ditekankan adalah kehendak untuk hidup yang bersifat metafisis. Ia berpandangan bahwa untuk membebaskan manusia dari tirani kchendak, salah satu jalan yang dapat dilalui adalah kontemplasi estetik. Mclalui kontcmplasi estetik manusia mampu menenangkarr diri dari perbudakan kehendak walaupun bersifat sementara. Schopcnhauer mcnilai bahwa seni yang paling tinggi tingkatannya adalah musik karma musik memanifestasikan kehendak itu sendiri. Pengagungan musik yang dikemukakan oleh Schopenhauer ini mengindikasikan bahwa musik merupakan karya seni yang melibatkan aspek metafisis sehingga berpengaruh kuat pada manusia. Musik yang dimaksud oleh Schopenhauer adalah musik instrumental atau musik absolut. Pandangannya tentang musik dikemukakan dalam konsep metafisika musik. Musik dianggap sebagai manifestasi dari kehendak itu sendiri sehingga berbeda dengan seni-seni lain yang dianggap manifestasi dari ide. Musik berhubungan dengan kehendak yang abstrak sehingga musik dianggap sebagai seni yang absurd. Kemampuan musik dalam menangkap esensi kehendak sebagai kondisi natural manusia memberikan efek yang luar biasa ketika manusia melakukan kontemplasi estetik. Hal ini mengindikasikan bahwa kehendak pada dasarnya berbicara melalui musik untuk menunjukkan kehadirannya dalam kehidupan manusia. Penekanan pada musik absolut sebagai satu-satunya musik yang mampu menangkap esensi kehendak tersebut mengindikasikan bahwa konsep musik Schopcnhauer terpengaruh pada gerakan romantik dimana ekspresi perasaan berperan utama dalam seni
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S16170
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Taufik Adam
Abstrak :
Penulisan ini membahas tentang pembatalan akta jual beli oleh Pengadilan Negeri Batam, dimana salah satu pihak melakukan penyalahgunaan keadaan yang merupakan salah satu unsur dalam perbuatan cacat kehendak. Penyalahgunaan keadaan ini mengandung dua unsur yaitu unsur kerugian bagi pihak yang satu dan unsur yang timbul karena sifat perbuatan, yakni penyalahgunaan keunggulan ekonomi dan keunggulan kejiwaan. Adapun permasalahan yang diangkat adalah bagaimana akibat hukum terhadap akta yang dibuat Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) yang mengandung unsur penyalahgunaan keadaan serta tanggung jawab PPAT terhadap akta tersebut. Untuk menjawab permasalahan tersebut digunakan metode penelitian hukum normatif dengan melakukan pendekatan bahan kepustakaan atau data sekunder yang terdiri dari bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tersier. Adapun analisa data dilakukan secara preskriptif analitis. Hasil penelitian ini, penyalahgunaan keadaan merupakan cacat kehendak yang membuat tidak terpenuhinya syarat subjektif dari suatu perjanjian. Ini berakibat sebuah perjanjian dapat dibatalkan sepanjang dimintakan oleh pihak yang berkepentingan. Dengan begitu, PPAT dalam menjalankan jabatannya wajib mengedapankan sikap kehati-hatian agar akta yang dibuatnya terbebas dari unsur penyalahgunaan keadaan. Kata kunci: akta; cacat kehendak; penyalahgunaan keadaan
This writting discusses the cancellation of the sale and purchase deed by the Batam District Court, where one of the parties committed abuse of the situation which is one of the elements in the act of disability. Abuse of this situation contains two elements, namely the element of loss for one party and the element that arises due to the nature of the act, namely the abuse of economic advantage and psychological advantage. As for the problem raised is how the legal consequences of the act made by the Land Deed Making Officer (LDO) which contains elements of abuse of circumstances and the responsibility of LDO to the act. To answer these problems, normative legal research methods are used by approaching the library materials or secondary data consisting of primary legal materials, secondary legal materials and tertiary legal materials. The data analysis is done prescriptively analytically. As a result of this research, abuse of circumstances is a defect of will that makes the non-fulfillment of subjective requirements of an agreement. This results in an agreement being revoked as long as requested by the stakeholders. Thus, LDO in carrying out its duties must develop a cautious attitude so that the act he made is free from the element of abuse of the situation. Keywords: deed; defect of will; abuse of circumstances
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Danial Rizky Firdaus
Abstrak :
Penelitian ini membahas tentang pembatalan akta jual beli oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Surabaya, dimana salah satu pihak melakukan penyalahgunaan keadaan dalam proses pembuatan akta jual beli. Penyalahgunaan keadaan dimaksud yaitu terjadi jika seseorang tergerak karena keadaan khusus (bijzondere omstandigheden) untuk melakukan tindakan hukum dan pihak lawan menyalahgunakan hal ini. Penyalahgunaan keadaan yang merugikan salah satu pihak pada prinsipnya merupakan penyalahgunaan kesempatan pada pihak lain. Penyalahgunaan keadaan ini mengandung dua unsur yaitu unsur kerugian bagi pihak yang satu dan unsur yang timbul karena sifat perbuatan, yakni penyalahgunaan keunggulan ekonomi dan keunggulan kejiwaan. Adapun permasalahan yang diangkat adalah bagaimana akibat hukum terhadap akta yang dibuat Notaris yang mengandung unsur penyalahgunaan keadaan serta tanggung jawab Notaris dalam hal akta autentik yang dibuatnya terdapat unsur salah satu pihak menyalahgunakan keadaan fisik dan psikis pihak lain. Untuk menjawab permasalahan tersebut digunakan metode penelitian hukum normatif dengan melakukan pendekatan bahan kepustakaan atau data sekunder yang terdiri dari bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tersier. Adapun analisa data dilakukan secara preskriptif analitis. Hasil penelitian ini, penyalahgunaan keadaan merupakan cacat kehendak yang membuat tidak terpenuhinya syarat subjektif dari suatu perjanjian. Ini berakibat sebuah perjanjian dapat dibatalkan sepanjang dimintakan oleh pihak yang berkepentingan. Dapat disimpulkan akta yang dibuat Notaris yang di dalamnya terdapat unsur penyalahgunaan dapat dibatalkan. Dengan begitu, Notaris dalam menjalankan jabatannya wajib mengedapankan sikap kehati-hatian agar akta yang dibuatnya terbebas dari unsur penyalahgunaan keadaan ......This study discusses the cancellation of the sale and purchase deed by the Surabaya District Court Judge, where one party abused the situation in the process of making the sale and purchase deed. Abuse of the situation referred to occurs when someone is moved because of special circumstances (bijzondere omstandigheden) to take legal action and the opposing party abuses this. Misuse of circumstances that are detrimental to one party is in principle an abuse of opportunity on the other party. Abuse of this situation contains two elements, namely the element of loss for one party and the element that arises due to the nature of the act, namely the misuse of economic and psychological superiority. The problem raised is how the legal consequences of the deed made by the Notary that contain elements of misuse and the responsibility of the Notary in the case of an authentic deed made there is an element of one party abusing the physical and psychological state of the other party. To answer this problem normative legal research methods are used by approaching library material or secondary data consisting of primary legal materials, secondary legal materials and tertiary legal materials. The data analysis was done prescriptive. The results of this study, abuse of the condition is a defect of the will that makes the subjective conditions of an agreement not fulfilled. This results in an agreement can be canceled as long as requested by the parties concerned. It can be concluded that the deed made by a Notary in which there is an element of abuse can be canceled. That way, the Notary in carrying out their positions must set up a prudent attitude so that the deed he made is free from the element of abuse.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Garini Katia Yunita
Abstrak :
ABSTRAK
Tesis ini membahas penyalahgunaan keadaan, terutama penyalahgunaan keunggulan kejiwaan dalam perjanjian. Penyalahgunaan keunggulan kejiwaan ini dapat ditemukan pada kasus keabsahan Perjanjian Pengikatan Jual Beli PPJB antara ahli waris Maria Nengah Suarti vs. I Made Sudirtha Simon. Di pengadilan, dua akta autentik dibatalkan akibat dugaan cacat kehendak dari pihak penjual I Rantuh, karena usianya, kesehatan yang lemah, kondisi rumah dan ketergantungan pada si pembeli. Namun, yang menjadi masalah adalah baru keunggulan kejiwaan saja yang dapat dibuktikan. Penelitian untuk tesis ini berfokus pada studi kasus, yang dilakukan melalui metode penelitian hukum normatif yang bersifat deskriptif-analitis dengan pendekatan kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian, untuk kasus ini kurang tepat apabila langsung membatalkan kedua akta autentik karena penyalahgunaan keadaan, meskipun memang ditemukan keunggulan kejiwaan saja yang terbukti. Ini dikarenakan selain keunggulan kejiwaan tersebut, terdapat unsur-unsur penting penyalahgunaan keadaan yang belum terbukti. Pada prakteknya, tidak cukup menyatakan bahwa suatu perjanjian dapat dibatalkan hanya dari keunggulan kejiwaan, mengingat tidak semua perjanjian dibuat dalam posisi para pihak seimbang dan sebagian besar perjanjian memiliki derajat ketidakseimbangan di antara para pihak.
ABSTRACT
This thesis discusses undue influence, especially the abuse of psychological superiority on contracts. Abuse of psychological superiority can be found in the vailidity case of Sale and Purchase Agreement between the heirs of Maria Nengah Suarti vs. I Made Sudirtha Simon. In court, two authentic deeds were cancelled due to alleged volition defect from the seller 39 s side I Rantuh, due to his age, weak health, home condition and dependency to the buyer. However, the problem is only the psychological superiority is proven. The research for this thesis is done through normative law research method which is descriptive analytic with qualitative approach. Based on the results, it is not apropriate to directly cancel both authentic deeds because of the undue influence, despite the existence of psychological superiority is indeed proven. This happens because in addition to the psychological superiority, there are important elements of undue influence that have not been proven.In practice, it is not enough to deem that an agreement is voidable by undue influence from psychological superiority alone, since not all agreements are made by people in equal positions and most of them will have a degree of unbalance among the parties.
2018
T51141
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Aziz Nugroho
Abstrak :
Penelitian ini membahas mengenai pembatalan akta autentik oleh Pengadilan Negeri Malang berupa akta jual beli yang dibuat atas dasar surat kuasa menjual yang dibuat dihadapan Notaris. Cacat kehendak terjadi karena adanya ketidaksepakatan dalam pembuatan surat kuasa jual yang dimaksud apabila seorang debitur tidak dapat melunasi hutangnya, maka objek jaminan dijual melalui cara lelang terlebih dahulu dan tidak langsung menjual kepada kreditur. Adapun permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah mengenai akibat hukum dan tanggung jawab Notaris terhadap pembatalan akta jual beli tanah dan surat kuasa jual disebabkan adanya cacat kehendak karena tidak sesuai dengan maksud penjamin sebagai pemilik objek. Untuk menjawab permasalahan tersebut digunakan metode penelitian hukum normatif dengan menggunakan data sekunder atau bahan kepustakaan yang terdiri dari bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, dan bahan hukum tersier. Adapun analisis data disajikan secara deskriptif analitis. Hasil analisis adalah bahwa cacat kehendak dalam pembuatan akta membuat tidak terpenuhinya syarat subjektif dari suatu perjanjian. Akibat hukum dari tidak terpenuhinya syarat subjektif tersebut adalah perjanjian dapat dibatalkan sepanjang dimintakan oleh pihak yang berkepentingan. Tanggung jawab Notaris terhadap akta yang dibuatnya apabila pembuatan akta tersebut dapat dikatagorikan sebagai perbuatan melawan hukum dan harus dapat dibuktikan oleh pihak yang dirugikan adalah tanggung jawab perdata berupa penggantian biaya, ganti rugi maupun bunga. ......This thesis discusses the cancellation of an authentic deed by the Malang District Court in the form of a sale and purchase deed made on the bases of a letter of authority of land transfering for sale made before a notary. Will defects occur due to disagreement in making the said letter of authority of land transfering for sale if a debtor cannot repay his dept, then the collateral object is sold through an auction beforehand and does not directly sell to the creditor. The problem raised in this study is regarding the legal consequences and responsibilities of the Notary to the cancellation of the land purchase certificate and the letter of authority of land transfering due to a defect because if is not in accordance with the intention of the guarantor as the owners of the object. To answer these problems normative legal research methods are used by using secondary data in library materials consisting of primary legal materials, secondary legal materials and tertiary legal materials. The data analysis was done descriptive analytical. The result of the analysis that the disability of the will in making the deed makes the subjective conditions of the agreement not fulfilled. The legal consequence of not meeting the subjective conditions is that the agreement can be cancelled as long as it is requested by the parties concerned. Responsibility for notarial deed made when certificate can be considered as an unlawful act and must be evidenced by the party being disadvantaged is responsibility in the form of reimbursement of the cost and compensation.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laudia Husain
Abstrak :
Penyalahgunaan keadaan merupakan suatu keadaan dimana terdapat ketidakseimbangan ekonomi atau psikologis, kemudian dimanfaatkan oleh pihak yang lebih kuat sehingga pihak yang lebih lemah terpaksa menyetujui perjanjian yang mungkin berisi persyaratan yang tidak patut atau tidak adil. Tulisan ini menganalisis bagaimana konsep penyalahgunaan keadaan keunggulan ekonomi sebagai dasar pembatalan perjanjian, melalui kriteria-kriteria berdasarkan doktrin maupun pertimbangan Hakim dalam putusan-putusan pengadilan. Tulisan ini disusun dengan menggunakan metode penelitian doktrinal, dimana data-datanya diperoleh melalui studi dokumen peraturan perundang-undangan, literatur serta bahan pustaka atau bahan sekunder. Kriteria penyalahgunaan keunggulan ekonomi tidak diatur secara eksplisit dalam undang-undang, sehingga para ahli dan hakim memberikan kriteria khusus dalam menentukan terjadinya penyalahgunaan keunggulan ekonomi. Berdasarkan hasil penelitian ini, penyalahgunaan keunggulan ekonomi dapat ditentukan dan diterapkan dalam berbagai putusan pengadilan Indonesia, apabila salah satu pihak memiliki kebutuhan yang mendesak atau dalam kondisi ketergantungan atau tidak ada alternatif lain; posisi tawar antar pihak tidak seimbang; dan syarat atau isi perjanjian yang tidak patut atau tidak adil. Hal ini mengakibatkan pihak yang lemah tidak bebas memberikan persetujuannya atau cacat kehendak dan dapat dibatalkan di pengadilan. Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah penyalahgunaan keunggulan ekonomi merupakan salah satu bentuk cacat kehendak selain cacat kehendak klasik dalam Pasal 1321 KUH Perdata, sehingga perjanjian yang mengandung unsur ini dapat diajukan pembatalan di pengadilan. ......Abuse of circumstances is a situation of inequality of economic or psychological superiority, which is exploited by a stronger party so that the weaker party is forced to agree to the contract that may contain inappropriate or unfair terms. This paper analyses the concept of abuse of economic superiority as a basis for annulment of a contract, through some criterias based on doctrine and the judge's considerations in court verdicts. This paper was prepared by using doctrinal legal research methods, which the data sources obtained through the juridical-literatures and library materials or secondary materials. The criterias for abuse of economic superiority are not explicitly regulated in law, so the experts and the judges provide specific criteria in determining whether abuse of economic superiority has occurred. Based on the results of this research, abuse of economic superiority can be determined and applied in Indonesian court verdicts, if one of the parties has an urgent need or in a condition of dependency or no other alternative; inequality of bargaining power; and the terms or contents of the contract are inappropriate or unfair. This results in the weak parties not being able to freely give their consents or having consensual defect and can be annulled in court. The conclusion from the results of this paper is that abuse of economic superiority is a form of consensual defect other than the classical consensual defect in Article 1321 of the Civil Code (KUH Perdata), so the contracts that containing this element can be submitted for annulment in court.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siahaan, Ashoka
Abstrak :
Dengan judul Pandangan Manusia berarti penekanannya adalah masalah manusia dari sekian banyak pemikiran Frankl yang disebut logoterapi. Oleh Frankl logoterapi diartikan sebagai logos yaitu makna dalam dimensi noetis (spiritual) dan terapi. Logoterapi Frankl ini keseluruhannya didasari oleh konsepnya tentang manusia. Pandangan Frankl dalam psikologi ataupun psikiatri digolongkan ke dalam kelompok psikologi humanistik ataupun psikiatri eksistensial,yang menempatkan keberadaan manusia sebagai titik sentral. Pemikiran tentang logoterapi dilatarbelakangi oleh kehidupan Frankl sendiri sebagai tawanan di kamp konsentrasi Nazi, Auschwitz; dan dipopulerkan dengan beberapa bukunya yang terkenal di dunia antara lain 'The Doctor and The Soul, dan Man's Search for Meaning. Frankl memberikan dasar filosofis dari logoterapi dalam bentuk tiga rangkaian dasar filosofis sebagai prinsip-prinsip logoterapi yaitu, kebebasan kehendak, kehendak akan makna, dan makna hidup. Kebebasan kehendak merupakan suatu yang sudah inheren dalam diri manusia, kebebasan tak dapat hilang dalam situasi apapun, karena itu kebebasan tidak perlu dicari lagi di luar diri seseorang. Kebebasan pada manusia diandaikan dengan adanya tanggung-jawab(freedom to), bukan semata-mata sebagai suatu pelarian atau eskapisme dari sesuatu(freedom from). Dengan adanya kebebasan maka manusia memungkinkan untuk memilih dan memutuskan sesuatu yang bermakna untuk dirinya yang unik. Oni berarti memungkinkan seseorang memperoleh kehendak akan makna, yang merupakan suatu motivasi fundamental untuk memperoleh hidup yang bermakna. Bila motivasi fundamental ini tidak dimiliki, seseorang akan menghadapi berbagai frustasi seperti frustasi eksistensial, kehampaan eksistensial, dan neurosis noogenik. Seseorang dapat frustasi karena tidak mengerti akan eksistensinya, seseorang akan mengalami kehampaan dalam eksistensisnya berupa kebosanan ataupun apatisme, seseorang akan menghadapi konflik nilai atau makna dalam kehidupannya (neurosis noogenik). Dalam prinsip yang ketiga yaitu makna hidup. Kehidupan seseorang adalah sesuatu yang konkrit dan unik. Hal ini dapat terlihat dalam perwujudannya dalam beberapa nilai, seperti nilai kreatif, nilai pengalaman, nilai atitudinal. masing-masing berhubungan dengan pekerjaan, pengalaman atau penghayatan, dan sikap seseorang terhadap penderitaannya. Berkaitan dengan pandangannya tentang manusia, Frankl juga berbicara tentang teknik-teknik psikoterapi dalam pengertian logoterapi. la mengajukan beberapa teknik seperti paradoxical intention, de-reflection, dan medical ministry. Masing-masing menyangkut pada kemampuan manusia untuk mengambil jarak(self-detachment), mengatasi dirinya(self-transcendence), dan mempertahankan hidupnya yang bermakna. Dalam psikoterapi sebelum Frankl semua teknik ini belum pernah ada. Akhirnya, Frankl bebicara mengenai pandangannya tentang manusia yaitu manusia yang utuh, totalitas. Manusia merupakan totalitas dari dimensi fisik, psikis, dan spiritual, secara singkat disebut sebagai somato-psiko-noogenik. Untuk melihat secara lebih seksama tentang asumsi manusia menurut Frankl, digunakan sembilan kerangka acuan dasar untuk melihat asumsi dasar hakekat manusia. Sembilan tema itu merupakan polaritas yang berlawanan yaitu, kebebasan versus determinisme, rasionalitas vs irasionalitas, holisme vs elementalisme, konstitusionalisme vs environmentalisme, dapat berubah vs tidak dapat berubah, subyektivitas vs obyektivitas, proaktivitas vs reaktivitas, homeostasis vs heterostasis, dapat diketahui vs tak dapat diketahui. Posisi asumsi Frankl tentang manusia dalam sembilan polaritas di atas dapat disebutkan bahwa kecuali tema konstitusionalisme dan rasionalitas, Frankl menempatkan tema-tema lainnya dalam posisi yang lebih ekstrim.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bagus Raditya Wiradana
Abstrak :
Penelitian ini membahas mengenai ajaran penyalahgunaan keadaan (misbruik van omstandigheden) sebagai salah satu alasan pembatalan perjanjian dalam praktik peradilan di Belanda dan Indonesia, serta mengkaji akibat hukum dari perjanjian yang dibuat dengan didasarkan atas penyalahgunaan keadaan salah satu pihak terhadap pihak lainnya. Penelitian ini merupakan penelitian hukum yang bersifat yuridis normatif dengan menggunakan data sekunder, seperti peraturan perundang-undangan, yurisprudensi Mahkamah Agung, dan buku yang membahas tentang ajaran penyalahgunaan keadaan. Metode analisis data dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, sehingga bentuk hasil penelitian ini adalah deskriptif analitis. Berdasarkan hasil penelitian ini, maka diperoleh kesimpulan yang menjawab permasalahan, yaitu bahwa penyalahgunaan keadaan merupakan salah satu cacat kehendak yang mempengaruhi kehendak bebas seseorang dalam memberikan sepakat atau persetujuannya dalam suatu perjanjian dan berakibat bahwa perjanjian tersebut menjadi dapat dimintakan pembatalannya kepada hakim. Dengan penambahan beberapa putusan Hakim di Indonesia terkait penerapan ajaran penyalahgunaan keadaan dalam penelitian ini, hal ini tentunya dapat menunjukkan bahwa praktik peradilan di Indonesia pun telah menerima ajaran penyalahgunaan keadaan sebagai salah satu alasan pembatalan perjanjian selain cacat kehendak klasik yang diatur dalam Pasal 1321 KUHPerdata.
This research explains about abuse of circumstances as one of the ground for annulment of contract in judicial practice in Netherlands and Indonesia, and assess the legal consequences of the contract made based on abuse of circumstances that applied by one party to another party. This research is a normative juridical law using secondary data, such as legislation, jurisprudence of the Supreme Court, and books related to abuse of circumstances discussion. The methods of data analysis in this research is qualitative methods, thus the results of this research is descriptive analytical. Based on the results of this research, it can be concluded that abuse of circumstances is one of the consensual defect that may affect a person?s free consent to agree or give his consent in a contract and such consequences is that person can request annulment to the judge. With the addition of verdicts that related to application of abuse of circumstances doctrine, it can be shown that judicial practice in Indonesia has received abuse of circumstances doctrine as one of the reason for contract annulment other than consensual defects in Article 1321 Indonesia Civil Code (KUHPerdata Indonesia).
Depok: Universitas Indonesia, 2013
S45052
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yeremias Jena
Abstrak :
ABSTRACT
Tujuan Komisi Etika adalag mengevaluasi proposal, penelitian, dan publikasi agar memenuhi Standar etis. Komisi Etika menerbitkan pernyataan laik etik untuk proposal, penelitian, dan publikasi yang bebas dari penyimpangan jika kegiatan-kegiatan tersebut tidak merusak harkat martabat manusia dan makluk hidup pada umumnya. Etika seringkali dikaitkan dengan ranah penelitian sebagai sebuah disiplin yang secara sistematik menguji apakah baik atau buruk jika sebuah penelitian dilakukan. Sebaliknya moralitas seringkali dihubungkan dengan cara sebuah kelompok biasanya bertindak dalam kehidupan sehari hari. Dalam hubungan itu, apa yang diklaim oleh sebuah kelompok sesuai moralitas bermoral harus diuji kehandalannya menurut standar rasionalitas dan keadilan yang umumnya diterima oleh semua pihak.
Jakarta: Pusat Pengembangan Etika Unika Atma Jaya, 2015
300 RJES 20:1 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>