Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ortega, Angga F
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26538
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nugraha Pancasaputra
Abstrak :
Dewasa ini sudah banyak sensor-sensor yang dapat langsung terhubung ke mikrokontroler untuk memperhitungkan nilai kelembaban secara langsung. Namun sensor-sensor yang ada tersebut dibuat dan dirancang untuk pengukuran pada kondisi lokasi saat sensor tersebut dibuat yang akan menyebabkan penyimpangan hasil pada lokasi lain. Oleh karena itu harus diketahui bagaimana karakteristik dari sensor DHT ini di wilayah tropis Indonesia serta perlu dilakukan kalibrasi pada kondisi lokal yang diinginkan. Pengkalibrasian ini dilakukan dengan membandingkan nilai kelembaban pada sensor dengan nilai kelembaban yang didapatkan dari pengukuran manual dengan metode ASTM E337-84 yang diambil pada saat bersamaan. Keunggulan dari sensor DHT22 ini adalah harganya yang relative murah dan barangnya yang mudah didapatkan melalui pembelian online. Dari kumpulan pengambilan data tersebut, dibuat suatu persamaan untuk merekayasa output dari sensor sehingga nilai yang terbaca pada DAQ sudah mengeluarkan hasil nilai kelembaban yang sudah mendekati nilai kelembaban dengan metode ASTM E337-84. Terlihat bahwa sensor DHT22 ini memiliki karakteristik yang berbeda dari spesifikasi yang ada pada data sheet, dan metode kalibrasi ini dapat memperbaiki kinerja sensor DHT22 ini yang nantinya sensor ini akan digunakan pada incubator grashoff milik Universitas Indonesia.
Nowadays, there are many sensors that can be directly connected to the microcontroller to calculate the value of relative humidity immediately. However, the existing sensors are made and designed to measure the conditions of location where the sensor is made, which will cause deviation of the results at other locations. Therefore, it should be known what the characteristics of DHT22 sensor is in tropical region as well as necessary calibration on the desired local conditions. This calibration is done by comparing the relative humidity value on the sensor with the relative humidity value obtained from the manual measurement by ASTM E337 84 method that taken at the same time. The advantages of DHT22 sensor are relatively cheap price and easily obtained through online purchases. Data collected would be made an equation to manipulate the output of the sensor so that the detected value on DAQ will generate humidity value that is close to the humidity value with ASTM E337 84 method. In conclusion, DHT22 sensor has different characteristics than the existing specifications in the data sheet, and this calibration method can improve the performance of this DHT22 sensor that this sensor will be used at testing of grashof portable incubator made by University of Indonesia.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asduki D. Athari
Abstrak :
Pemukiman karyawan Perusahaan X yang sejak awal digunakan pada tahun 2009 telahmemunculkan banyak keluhan dari penghuni tentang buruknya kualitas udara di dalamruangan Keluhan tersebut berupa udara kamar yang lembab bau apek dan munculnyakapang pada mebel dan barang barang pribadi penghuni Tujuan utama penelitian iniadalah untuk menganalisa masalah utama buruknya kualitas udara dalam pemukimankaryawan Perusahaan X yang berhubungan dengan kontaminasi kapang danmengevaluasi metoda pengendalian yang digunakan Tujuan khususnya adalahmenganalisis hubungan antara kontaminasi kapang dengan parameter IAQ lainnyaseperti kelembaban relatif suhu pencahayaan laju ventilasi kadar debu kadar gaskarbon dioksida dan termasuk karakteristik ruangan atau lokasi pengambilan sampel Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei Juni 2014 Desain studi yang digunakan adalahcross sectional dengan total sample 48 sample kamar dengan 10 parameter IAQterukur dan analisis menggunakan model bivariat hingga multivariat. Hasil penelitianmenunjukan bahwa rata rata jumlah koloni kapang pada kamar di pemukiman karyawandalam kategori kontaminasi tinggi 731 CFU m3 Kelembaban relative terukur cukup tinggi rata rata 84 4 RH dimana variabel ini memeiliki hubungan yang signifikandengan jumlah koloni kapang dengan nilai p 0 0001 Variabel lain yang memilikihubungan bermakna dengan jumlah koloni kapang adalah suhu basah wet bulbtemperature dengan nilai p 0 041 dan kadar gas karbon dioksida dengan nilai p 0 002 Permasalahan IAQ diatasi dengan kombinasi beberapa tindakan sepertimembatasi kontaminasi kapang dari udara luar kamar mengendalikan tingkatkelembaban relatif hingga level yang direkomendasikan Penggunaan outdoordehumidifier penggunaan filter memperbaiki sistem ventilasi merupakan beberapadiantara solusi enjinering bisa diterapkan untuk menurunkan tingkat kelembaban relatifdan membatasi kontaminasi kapang.
Dormitory building was built to accommodate Company rsquo s employees during theironduty schedule Since the first time building was occupied numbers of complaintswere raised by the occupants The complaints related to poor indoor air quality such ashumid air musty odor visible mold on furnitures and other personal properties Theobjective of this research was to analyse main problem of poor indoor air quality in thedormitory in particular mold contamination and to evaluate control methods that wereused by Company to overcome the issue The specific objectives were to analysecorrelation between mold contamination number of mold colony and other IAQparameters such as relative humidity temperature illumination air velocity dustconcentration carbon dioxide level and room charactristics The research wasperformed in May to June 2014 Cross sectional is the study design that was used for theresearch with 48 room samples and 10 parameters of IAQ were measured and bivariateand multivariate model were used to analyse the data gathered. Result shown that theaverage mold colony in the dormitory rooms was within high concentration range 731CFU m3 Relative humidity was very high 84 4 RH average and it was confirmedhas significant direct relation with amount of mold colony with p value 0 0001 Othervariables that have significant direct relation were wet bulb temperature with p value0 041 dan carbon monoxide with p value 0 002 IAQ problems can be fixed bycombining methods of limiting mold contamination from outside and controllingrelative humidity level into the recommended range The uses of outdoor dehumidifier air filter ventilation system improvement are several engineering solutions that can beapplied to reduce relative humidity level and limit mold contamination.
Depok: Universitas Indonesia, 2014
T41485
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Santi Ratna Wijaya
Abstrak :
Sensor kelembaban relatif atau RH (Relative Humidity) tipe resistif berbasis film Polyvinil Alkohol (PVA) telah dikembangkan. Pelapisan dilakukan dengan cara dipcoating pada substrat berstruktur elektroda dari film Cu-Ag. Film yang telah didepositkan dikarakterisasi dengan menggunakan RCL meter di dalam chamber atau ruang yang kondisi kelembabannya dikontrol dengan menggunakan larutan jenuh garam. Preparasi sensor dilakukan dengan menggunakan dua film sebagai material sensitifnya yaitu PVA yang didoping dengan menggunakan NaCl (sodium klorida) dan film komposit PVA-Fe2O3 yang didoping dengan NaCl. Penambahan NaCl dilakukan dengan tujuan menambah konduktivitas PVA yang terlalu rendah. Penambahan Fe2O3 dapat memperbesar sensitivitas film terhadap kelembaban. Penambahan APS (ammonium peroksidisulfat) dilakukan untuk meningkatkan kestabilan tekstur film. Stabilitas sensor terhadap waktu dan reproduksibilitas sensor film diujikan selama 60 hari. Kestabilan sensor dipresentasikan dengan pengukuran impedansi, resistansi, dan kapasitansi film terhadap kelembaban. Pengaruh elektrolit, metal okside, dan APS menambah sensitivitas sensor terhadap perubahan kelembaban dan lebih meningkatkan kestabilan film. Reproduksibilitas sensor terhadap kondisi penyimpanan menunjukkan hasil lebih baik pada sensor yang tersimpan di dalam desikator kedap udara dibanding sensor di udara terbuka.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S29120
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulita Mariana
Abstrak :
Telah dikembangkan sensor kelembaban relatif atau RH (Relative Humidity) tipe resistif berbasis film Polivinil Alkohol (PVA). Pelapisan dilakukan dengan menggunakan metode dip-coating pada substrat PCB dengan elektroda berstruktur interdigital dari film Cu-Ag. Film yang telah dideposisikan akan dikarakterisasi dengan menggunakan RCL meter di dalam chamber atau ruang yang kondisi kelembabannya diatur dengan menggunakan larutan jenuh garam supaya kelembaban relatif di dalam ruangan wadah tersebut terdefinisi dengan baik. Frekuensi trigger yang digunakan untuk karakterisasi dimulai dari 1 kHz-1 MHz. Preparasi sensor dilakukan dengan menggunakan PVA sebagai material sensitifnya. Pengaruh efek ketebalan film terhadap karakteristik sensor RH diujikan dengan cara metode dip-coating sampai enam kali. Agar kestabilan tekstur film sensor RH bertambah maka dilakukan pengikatan silang pada PVA dengan cara kimiawi yaitu penambahan APS (Ammonium Peroksidisulfat), dengan tujuan untuk menghasilkan ikatan silang polimer PVA. Perubahan impedansi sensor terhadap %RH memberikan sifat tidak linear. Studi efek ketebalan film terhadap karakteristik sensor RH terlihat bahwa pada frekuensi 1 kHz menunjukkan hasil impedansi menurun pada pencelupan kedua seiring kenaikan RH yang disebabkan kadar air meningkat. ......Have been developed by a dampness sensor relative humidity or RH (Relative Humidity) type resistif base on the film of Polivinil Alcohol (PVA). Conducted by using method dip-coating at substrat PCB with the electrode of have structure of interdigital from film Cu-Ag. Film which have characterization by using RCL metre in chamber or space which its dampness condition is arranged by using saturated condensation of salt so that dampness relative in the basin column are definition better. Frequency Trigger used for the characterization of started from 1kHz-1MHz. Preparation sensor conducted by using PVA as material as sensitive as. thick Effect influence of film to characteristic sensor the RH tested by method dip-coating until six times. thick Effect research of film need the cause of is nature of sensing RH influenced by thick film. So that stability of tekstur film sensor the RH increase is hence conducted by a crosslinking at PVA by chemistry that is addition APS (Ammonium Peroksidisulfat), as a mean to yield the crossed tying of polymer PVA. Impedance sensor changed to % RH give the nature of characteristic is not linear. Thick effect study of film to characteristic sensor the RH seen on frequency 1 kHz show result of downhill impedance at second dipping along increase RH caused by a rate irrigate to mount.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
S29217
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2007
S29353
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tjokorda Gde Satya Yoga
Abstrak :
Kemajuan teknologi semakin berkembang seiring berjalannya waktu. Dan salah satu teknologi yang terus berkembang adalah bidang pengeringan. Dimana inovasi untuk proses pengeringan sangat dibutuhkan pada daerah tropis yang memiliki tingkat kelembaban udara relatif tinggi. Perubahan drastis tingkat kelembaban terjadi pada saat memasuki musim hujan dan musim kemarau. Berbeda dengan di luar ruangan outdoor, tingkat kelembaban didalam ruangan lebih mudah berubah, tergantung dari aktivitas yang dilakukan. Selain itu, tingkat kelembaban udara udara yang tepat juga penting bagi kenyamanan dan kesehatan. Idealnya, kelembaban udara harus dijaga dalam kisaran 45% - 65% (RH). Dalam penelitian ini, dikembangkan sistem dehumidifikasi udara dengan memanfaatkan silica gel sebagai desiccant. Desain dan optimisasi sistem dilakukan melalui simulasi menggunakan software Ms. Excel. Penelitian ini menggunakan alat Packed Bed Dryer karena dikenal dapat menghasilkan panas yang tinggi dan perpindahan massa yang tinggi. Pada penelitian ini dilakukan variasi kelembaban relative humidity atau RH dan temperatur pada udara masuk dengan mengasumsikan kecepatan aliran massa udara dan dimensi partikel desiccant konstan selama simulasi. Data yang dihasilkan berupa perubahan dari moisture content pada silica gel terhadap waktu, dan perubahan temperatur udara keluar terhadap waktu, yang berikutnya data dari hasil simulasi tersebut dianalisis. Berdasarkan 56 variasi temperatur udara masuk Tai dan kelembaban udara masuk (RH) didapatkan nilai dari setiap kenaikan desiccant moisture content X dan penurunan temperatur udara keluar Tao selama 11 detik. Sehingga berdasarkan penelitian diketahui bahwa kelembaban dan temperatur udara berpengaruh pada sebuah laju pengeringan. Dan udara yang sudah melalui proses dehumidifikasi bisa dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan.
Technological advancements have progressed over time. And one technology that continues to develop is the field of drying. Where innovation for the drying process is needed in the tropics that have relatively high levels of humidity. Drastic changes in humidity levels occur when entering the rainy season and the dry season. Unlike the outdoors, the level of humidity in the room is more easily changed, depending on the activities carried out. In addition, the right level of air humidity is also important for comfort and health. Ideally, humidity should be maintained in the range of 45% - 65% (RH). In this study, an air dehumidification system was developed by utilizing silica gel as a desiccant. System design and optimization is done through simulation using Ms. Excel software. This study uses a Packed Bed Dryer tool because it is known to produce high heat and high mass transfer. In this study, the variation of humidity (relative humidity or RH) and the temperature of the inlet air, assume the air mass flow velocity and dimensions of the desiccant particles are constant during the simulation. The data generated in the form of changes in moisture content in silica gel with respect to time, and changes in the temperature of the air out with time, the next data from the simulation results are analyzed. Based on 56 variations of air inlet temperature (Tai) and air inlet humidity, values are obtained from each increase in desiccant moisture content X and decrease in the air outlet temperature Tao for 11 seconds. So based on research it is known that humidity and air temperature affect the drying rate. And the air that has gone through the dehumidification process can be utilized as needed.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rory Pratiwi
Abstrak :
Polusi udara dalam ruangan diduga dapat mengakibatkan gangguan kesehatan yang berkaitan dengan kualitas udara yaitu Sick Building Syndrome (SBS). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas fisik udara dalam ruangan dihubungkan dengan gejala SBS. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan desain studi cross sectional. Variabel yang diukur adalah parameter fisik kualitas udara dalam ruangan (suhu, kelembaban relatif, pertukaran udara) dan personal faktor (umur, jenis kelamin, lama kerja, status merokok, riwayat penyakit). Berdasarkan hasil pengukuran didapatkan suhu udara telah memenuhi standar Baku Mutu yang ditetapkan Kepmenkes No 1405 tahun 2002, sedangkan kelembaban relatif melebihi standar. Untuk hasil pengukuran pertukaran udara telah memenuhi standar kecuali dilantai 16. Dari hasil analisis tidak ditemukan hubungan kualitas fisik udara dalam ruangan (suhu, kelembaban realif, pertukaran udara) dengan gejala SBS pada karyawan PT X Tahun 2016.
Air pollution in a room expected can cause of health problems relating to the air quality is sick building syndrome (SBS) . This study aims to analyze physical qualities of indoor air linked to the Sick Building Syndrome ( SBS ) symptoms. This research is quantitative study with the design study cross sectional. Variable measured is the parameter physical indoor air quality (temperature , the relative humidity , exchange air) and personal factors (age , sex , old workings , the status of smoking , disease history). Based on the measurement result obtained temperature have met the standards of quality standard set Kepmenkes no 1405 year 2002 , while the relative humidity exceed standard. To the measurement result of exchange air have met the standards except on the floor 16. From the results of the analysis not found relations physical qualities of indoor air (temperature, the relative humidity, exchange air) with SBS symptoms on employees PT X 2016.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S63232
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lily Sutanto
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu rendah terhadap stabilitas warna material restoratif estetik sewarna gigi untuk keperluan forensik. Spesimen terdiri dari resin-modified glass ionomer cement (RMGIC) dan resin komposit giomer bulk-fill dipaparkan pada suhu 5,5-6,2ºC dan kelembaban relatif 20% dengan lama pemaparan 3, 7, dan 14 hari. Pengukuran warna spesimen sebelum dan sesudah perlakuan dilakukan menggunakan colorimeter. Hasil menunjukkan bahwa terdapat perbedaan bermakna pada setiap kelompok perlakuan pada hari ke-3, ke-7, dan ke-14 (p<0,05). Selain itu, terdapat perbedaan yang tidak bermakna antara kelompok RMGIC yang memiliki lama pemaparan 3 hari dengan lama pemaparan 7 hari (p>0,05) serta perbedaan yang bermakna (p<0,05) antara kelompok RMGIC yang dipaparkan selama 3 hari dengan 14 hari dan 7 dengan 14 hari; serta antara kelompok resin komposit giomer bulk-fill dengan lama pemaparan 3, 7, dan 14 hari. Perbedaan yang bermakna (p<0,05) juga ditemukan ketika kedua bahan dibandingkan dengan lama pemaparan yang sama (3, 7, dan 14 hari). Disimpulkan bahwa suhu rendah dapat mempengaruhi nilai perubahan warna RMGIC dan resin komposit giomer bulk-fill yang memiliki potensi untuk digunakan dalam keperluan odontologi forensik. ......The aim of this study was to analyze the effects of low temperature on the color stability of tooth-colored esthetic restorative materials for forensic purposes. Specimens consisted of resin-modified glass ionomer cement (RMGIC) and giomer bulk-fill composite resin that were exposed to the temperature of 5,5-6,2ºC and 20% relative humidity for 3, 7, and 14 days of exposure. Color measurement of specimens was done using colorimeter prior to and after the exposure of low temperature. The results showed that there were significant differences among each group of 3, 7, and 14 days exposure (p<0.05). In addition, there was an insignificant difference (p>0.05) between the group of RMGIC that was exposed to low temperature for 3 days and the group of RMGIC that was exposed for 7 days; significant differences (p<0.05) between the group of RMGIC that was exposed for 3 days and 14 days; 7 and 14 days; and among the groups of giomer bulk-fill composite resin that were exposed to low temperature for 3, 7, and 14 days. Significant differences (p<0.05) were also found when the two materials were compared under the same time of exposure (3, 7, and 14 days). It could be concluded that low temperature was capable of affecting the color change value of RMGIC and giomer bulk-fill composite resin, and therefore possessed a potential to be utilized for forensic odontology purposes.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library