Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Asnidar
Abstrak :
Intensive Care Unit ICU merupakan area tersendiri dan mempunyai stressor yang dapat menyebabkan masalah psikologis baik pada klien, bahkan juga pada keluarga klien. Sehingga membutuhkan kemampuan bertahan resiliensi dan social support yang memadai dari pelayanan kesehatan setempat, khususnya caring perawat. Penelitian dilakukan untuk melihat hubungan persepsi perilaku caring perawat yang diterima keluarga klien di ICU terhadap resiliensi keluarga. Metode Penelitian menggunakan deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional pada 37 keluarga klien di ICU RSUP dr. Mohammad Hoesin Palembang. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Hasil uji korelasi Pearson didapatkan nilai r = 0,504 dengan p value < 0,05 sehingga mengartikan adanya hubungan yang bermakna antara persepsi keluarga klien tentang perilaku caring perawat terhadap resiliensi keluarga. Hasil penelitian menyarankan pihak rumah sakit untuk memaksimalkan peningkatan mutu terutama perawat sebagai orang yang pertama dan sering berhubungan dengan klien dan keluarga. ......ICU is a specialized unit in hospital that having a spesific stressor which is psychological problem that perceived by clients and the family member. Therefore, they need a resillence ability and social support from nurses. This study examined the correlation between perception of nurse's caring behaviour accepted by client's family member in ICU to family resilience. The design of this study using correlational descriptive with cross sectional approach. This participants of this study consisted of 37 client's families in ICU RSUP Mohammad Hoesin Palembang. The data has been collected by a questionnaire. Pearson were used for analyzes data and result shows r 0,504, p value 0,05 which indicates a correlation between perception of nurse's caring behaviour accepted by client's family member in ICU to family resilience. Recommendation for hospital is to increase the quality of nursing care as a primary indicator of hospital quality service.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
S67378
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Syafwani
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Tujuannya untuk memperoleh gambaran tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan beban keluarga dalam merawat klien dengan perilaku menarik diri. Populasinya adalah seluruh keluarga yang mempunyai anggota keluarga dengan perilaku menarik diri di Poliklinik Rumah Sakit Dr. HM. Ansari Saleh Banjarmasin. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 80 responden yang diambil dengan menggunakan teknik purposive sampiing. Pada analisis bivariat, untuk menguji masing- masing variabel dependen (beban ekonomi, beban perawatan dan beban psikososial) dengan masing-masing variabel independen karakteristik klien (tingkat ketergantungan klien, frekuensi kambuh dan lama klien menarik diri) dan karakteristik keluarga (penghasilan keluarga, pengetahuan keluarga, nilai keluarga dan dukungan sosial) digunakan uji regresi linier sederhana. Sedangkan untuk menguji masing-masing variabel dependen (beban ekonomi, beban perawatan dan beban psikososial) dengan variabel independen karakterisitik keluarga (pendidikan keluarga) digunakan uji T independen. Analisis multivariat menggunakan uji regresi linier ganda. Hasil penelilian menunjukkan bahwa pengetahuan keluarga berhubungan secara signifikan dengan beban perawatan (p=0,001) dan pengetahuan keluarga juga berhubungan secara signifikan dengan beban psikososial (p=0,007). Nilai keluarga secara signifikan berhubungan dengan beban perawatan (p=0,000) dan nilai keluarga juga berhubungan sccara signifikam dcngan beban psikososial (p=0,000). Ada perbedaan yang signifikan rata-rata beban perawatan antara keluarga yang berpendidikan rendah dengan keluarga yang berpendidikan tinggi (p=0,004) dan juga ada perbedaan yang signifikan rata-rata beban psikososial antara keluarga yang berpendidikan rendah dengan keluarga yang berpendidikan tinggi (p=0,002). Kesimpulannya adalah faktor-faktor yang berhubungan dengan beban perawatan dan beban psikososial adalah pengetahuan keluarga, pendidikan keluarga dan nilai keluarga. Faktor yang paling berhubungan dengan beban keluarga adalah nilai keluarga. Untuk itu diperlukan penyelenggaraan pendidikan kesehatan secara terencana, terstruktur dan kontinyu pada keluarga dengan memperhatikan nilai keluarga; diperlukan perluasan jangkauan lingkup pelayanan program asuransi kesehatan keluarga miskin secara kualitas dan kuantitas.
2007
T22883
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ridwan Kustiawan
Abstrak :
Videbeck (2008) mengatakan bahwa tanda negatif pada skizofrenia akan menetap lebih lama pada klien. Gejala negatif seringkali tidak disadari oleh pihak keluarga, karena dianggap tidak mengganggu. Salah satu tanda gejala negatif yang sering ditemukan adalah HDR. Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh terapi psikoedukasi keluarga terhadap kemampuan keluarga merawat klien HDR di Kota Tasikmalaya. Penelitian ini dengan desain quasi eksperimen pendekatan pre post tes dengan grup kontrol. Responden penelitian adalah keluarga dengan koping keluaga tidak efektif dalam merawat klien HDR, 50 keluarga dibagi 2 kelompok yaitu 25 kelompok intervensi dan 25 kelompok kontrol. Kemampuan keluarga merawat klien HDR diri yang mendapatkan terapi psikoedukasi keluarga lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok yang tidak mendapatkan terapi psikoedukasi keluarga. Kemampuan keluarga setelah dikontrol dengan faktor confounding didapatkan peningkatan mean namun tidak signifikan. Artinya peningkatan kemampuan keluarga disebabkan karena intervensi yang dilakukan bukan dari faktor confounding. Disarankan terapi psokoedukasi keluarga digunakan sebagai terapi keluarga dalam meningkatkan kemampuan keluarga merawat klien dengan HDR. ......Videbeck (2008) stated that the negative symptoms of schizophrenia would be more permanent to the client. Negative symptoms ussually were not perceived by the family, because of disturbances behaviours. The purpose of this research was to identify the effects of family psychoeducation therapy towards the family ability to take care of the client with low self-esteem in Tasikmalaya. This research utilized quasi experimental design using pre and post test with control group. The respondents consisted of families with ineffective coping in caring for low self-esteem clients, fifty families were divided inti 2 groups; 25 families as experimental group and 25 families as control group. The research result demonstrated that the families who received familly psychoeducation showed that the higher ability as compored to families without family psychoeducation.The family ability after being controlled by confounding factors showed the inprovement of mean but not significant.This meant that the family ability was only affected by the intervention not by the confounding factors. It was recommended that family psychoeducation would be used in family therapy for inproving the family ability to care for the clients with a low self-esteem.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
T30008
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Livana Ph
Abstrak :
Gangguan jiwa merupakan penyakit tidak menular yang menjadi masalah kesehatan masyarakat, baik didunia maupun di Indonesia. Jumlah gangguan jiwa di Kabupaten Kendal meningkat sehingga meningkatnya stres pada keluarga. Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh relaksasi otot progresif terhadap tingkat stres keluarga dalam merawat klien gangguan jiwa berat di Poli Jiwa RSUD Dr. H. Soewondo Kendal. Desain penilitian quasi eksperiment prepost test with control group dengan 96 sampel secara purposive sampling, 48 yang mandapat terapi dan 48 kelompok yang tidak mendapat terapi. Hasil penelitian ada perbedaan yang bermakna antara tingkat stres responden pada kelompok yang mendapat dan yang tidak mendapat terapi relaksasi otot progresif (P Value= 0,001). Rekomendasi penelitian ini bahwa terapi relaksasi otot progresif sebaiknya diberikan pada keluarga klien gangguan jiwa yang merupakan care giver utama sebagai upaya mengatasi tingkat stres keluarga dalam merawat klien gangguan jiwa. ...... Mental disorders are not contagious disease that is public health problem, both in the world and in Indonesia. In kendal the number of mental disorders increase so increasing the level of family stress. The purpose of this study to identify the effect of progressive muscle relaxation on the level of family stress in caring for clients of mental disorders in Poli Jiwa RSUD Dr. H. Soewondo Kendal. Quasi experiments research design pre-post test with control group with 96 sampels by purposive sampling ,48 groups received therapy and 48 groups did not receive therapy. The results showed that a progressive muscle relaxation exercise significant difference between the stress levels in the group who received and did not receive therapy (P Value= 0.001). Recommendations of this research that progressive muscle relaxation therapy should be given to families who are clients of mental disorders as a primary care giver stress levels of families cope with caring for clients in mental disorders.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
T42107
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library