Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fabianus Dhanang Pradanta
"ABSTRAK
Tingkat kemacetan jalan di kota besar cenderung meningkat dari tahun ke tahun.
Kemacetan jalan tersebut menyebabkan model distribusi barang dengan satu
Distribution Center (DC) untuk melayani semua titik pengiriman dalam satu kota besar
belum tentu menjamin ketersediaan barang. Fluktuasi permintaan dan batasan waktu
penerimaan di titik pengiriman menjadi hal yang harus diperhitungkan dalam
menentukan kombinasi rute yang paling efisien. Penambahan sub-DC untuk melayani
beberapa titik pengiriman bisa merupakan satu solusi agar tidak terjadi stock out. Hanya
saja penambahan sub-DC cenderung akan menambah total biaya operasional, baik biaya
pengiriman maupun biaya penyimpanan barang. Untuk itu perlu optimasi penentuan
tambahan sub-DC yang mempunyai biaya paling efisien, termasuk meneliti sejauh mana
perkembangan kondisi kemacetan akan membuat pilihan tambahan sub-DC tepat atau
tidak. Model CVRPTW (Capacitated Vehicle Routing Problem with Time Window)
dijalankan menggunakan VRP Speadsheet Solver. Kasus nyata pengiriman barang di
Jakarta digunakan sebagai benchmark dan mengetes validitas model yang dibuat. Dari
hasil eksperimen, selain didapat rute optimal hasil perhitungan, penambahan sub-DC
tetap menambah biaya operasional total, namun bisa dipilih lokasi sub-DC yang
memberikan tambahan paling kecil dibanding lokasi yang lain. Namun dalam jangka
panjang, dengan kondisi kemacetan ekstrim, penambahan sub-DC ternyata memberikan
biaya total yang lebih efisien dibandingkan bila hanya ada satu DC untuk melayani
semua titik pengiriman barang.

ABSTRACT
The level of traffic congestion in big cities tends to increase from year to year. Traffic
congestion causes the distribution of goods model with one Distribution Center (DC) to
serve all delivery points in one big city not necessarily guarantee the availability of
goods. The demand fluctuations and acceptance time limits at the point of delivery are
the things that must be taken into account in determining the most efficient route
combinations. The addition of sub-DC to serve multiple points of delivery can be one
solution to avoid stock out. It is just that the addition of sub-DC tends to increase the
total operations cost, both shipping and storage costs. Therefore, it is necessary to
optimize the determination of sub-DC additions which have the most efficient cost,
including to examine the extent to which the development of congestion conditions will
make the sub-DC sub-appraisal correct or not. The CVRPTW (Capacitated Vehicle
Routing Problem with Time Window) model is run using VRP Spreadsheet Solver. The
real case of delivery of goods in Jakarta is used as a benchmark and test the validity of
the model created. From the experimental results, in addition to the optimal route of
calculation results, the addition of sub-DC still adds the total operational cost but can be
selected sub-DC location which gives the smallest addition compared to other locations.
However, in the long term, with extreme traffic congestion conditions, sub-DC
additions turn out to provide a more efficient total cost than if there was only one DC to
serve all points of delivery."
2018
T51276
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gari Mauramdha
"Beberapa ruas utama di Jakarta mengalami kemacetan khususnya pada jam sibuk sehingga pemerintah melakukan terobosan dengan membuat kebijakan baru berupa penerapan Jalan Berbayar. Rencananya akan diterapkan pada Ruas Jalan Sudirman dengan kondisi saat ini mengalami kemacetan dan didapatkan volume bobot sebesar 74644,72 smp/hari dengan tingkat pelayanan E dari kondisi model eksisting. Dari kebijakan baru ini, akan berdampak pada pengguna kendaraan pribadi dalam melakukan perjalanan karena akan terjadinya perubahan dalam pemilihan moda perjalanan yang akan digunakan. Maka dari itu, perlu dilakukan Survei preferensi masyarakat terhadap penerapan Jalan Berbayar yang didapatkan tarif optimal sebesar Rp 41.500,- untuk Motor dan Rp 49.000,- untuk Mobil. Dari hasil tersebut dilakukan simulasi kedua skenario, sehingga didapatkan dampak penurunan waktu perjalanan koridor total yang sebelumnya 40 menit menjadi 20 menit. Sedangkan dampak terhadap Angkutan umum yang ditinjau pada penelitian ini adalah MRT mengalami peningkatan keterisian sebesar 1% dan tidak memiliki masalah menganai kapasitas angkutan harian.
......Several main sections in Jakarta experience congestion, especially during peak hours, so the government has made a breakthrough by making a new policy in the form of implementing Road Pricing. The plan is that it will be applied to The
Sudirman Road Segment with current conditions experiencing congestion and a
weight volume of 74644.72 pcu/day with a service level E of the existing model
conditions is obtained. From this new policy, it will have an impact on private
vehicle users when traveling because there will be changes in the selection of travel
modes to be used. Therefore, it is necessary to conduct a survey of public
preferences for the implementation of Road Pricing, which results in an optimal
tariff of Rp. 41,500 for motorbikes and Rp. 49,000 for cars. From these results,
simulations of both scenarios were carried out, so that the impact of decreasing the
total corridor travel time was previously 40 minutes to 20 minutes. While the impact
on public transportation reviewed in this study is that the MRT has an increase in occupancy of 1% and has no problems with daily transportation capacity."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library