Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dessy Yulia
"ABSTRAK
Kemiri Sunan adalah sumber energi alternatif yang mempunyai kadar minyak yang cukup banyak dan tidak dikonsumsi oleh manusia. Hydroprocessing minyak nabati kemiri sunan berpotensi menghasilkan bahan bakar terbarukan. Penggunaan katalis NiMoCe/?-Al2O3 diharapkan bisa menggantikan katalis NiMo/?-Al2O3 tersulfidasi dalam hydroprocessing minyak kemiri sunan dan diharapkan akan menghasilkan konversi hidrokarbon terbarukan. Katalis dipreparasi menggunakan metoda impregnasi basah dengan variasi Ce 1 , 5 dan 15 . Karakterisasi katalis dilakukan dengan teknik BET, SEM, XRD dan XRF. Hydroprocessing dilakukan dengan menggunakan autoclave batch reactor dengan kondisi operasi suhu 400oC dan tekanan 35 bar selama 5 jam. Hasil konversi minyak kemiri sunan berdasarkan karakterisasi GC menghasilkan hidrokarbon terbarukan yang didominasi oleh rantai alkana C15-C18. Syncrude hasil hydroprocessing kemiri sunan dengan katalis NiMoCe/?-Al2O3 1 memberikan hasil konversi bahan bakar terbarukan berupa fraksi diesel sebesar 57.79 . Hasil analisis terhadap fraksi diesel terbarukan hasil distilasi syncrude menunjukkan bahwa fraksi diesel terbarukan memenuhi standar baku mutu yang dipersyaratkan oleh Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi.

ABSTRACT
Kemiri Sunan is an alternative energy source that has a considerable amount of oil and is not to be consumed by human. Hydroprocessing of kemiri sunan oil has the potential to be produced as renewable fuels. The NiMoCe Al2O3 catalysts has the potential to replace sulfided NiMo Al2O3 catalysts in hydroprocessing of saturated kemiri sunan oil and is expected to convert it to be renewable hydrocarbons. The catalyst was prepared by using wet impregnation method with variations of Ce 1 , 5 and 15 . Characterization of the catalyst was performed by BET, SEM, XRD and XRF techniques. Hydroprocessing was performed using an autoclave batch reactor under operating conditions of 400 C and 35 bar pressure for 5 hours. The result of the conversion shown based on GC characterization produces renewable hydrocarbons dominated by the C15 C18 alkana chain. Syncrude of kemiri sunan oil hydroprocessing by using NiMoCe Al2O3 1 produces diesel fraction conversion which is 57.79 . Analysis result of the renewable diesel fraction of the syncrude indicate that the renewable diesel fraction qualify the goverment standard required"
2018
T51997
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Athiek Sri Redjeki
"Metil ester asam lemak (Fatty Acid Methyl Ester = FAME) merupakan senyawa utama penyusun biodiesel dan bahan baku untuk surfaktan metil ester sulfonate (MES). Minyak kemiri sunan yang mempunyai kandungan minyak tinggi dalam setiap bijinya berpotensi menjadi bahan baku untuk produksi FAME. Kandungan asam lemak bebas (free fatty acid/FFA) dan asam lemak tak jenuh gandanya (asam α-eleostearat, C18: 3) yang tinggi dapat diminimalisir dengan esterifikasi dan reaksi adisi. Penelitian ini bertujuan menyintesis dan mengarakterisasi fotokatalis CuO/TiO2 untuk menurunkan kadar FFA dan jumlah asam lemak tak jenuh ganda (C18:3) dari minyak kemiri sunan dengan esterifikasi dan adisi secara simultan, mendapatkan kondisi operasi reaksi dan mendapatkan mekanisme reaksi prediksinya. Katalis CuO/TiO2 disintesis dengan cara impregnasi serbuk TiO2 P25 dengan larutan tembaga nitrat (Cu(NO3)2. 2H2O sebagai prekursor Cu dan dilanjutkan dengan kalsinasi. Hasil karakterisasi dengan (FESEM), Mapping, Energy Dispersive X-Ray (EDX), X-Ray Diffraction (XRD), Transmission electron microscopy (TEM) dan High resolution transmission electron microscopy (HRTEM) menunjukkan bahwa oksida tembaga (CuO) terdispersi dengan baik pada permukaan TiO2. Hasil X-Ray Photoelectron spectroscopy (XPS) menunjukkan bahwa Cu berada dalam bentuk senyawa CuO (Cu2+) sedangkan Ti dalam keadaan Ti4( TiO2.). Hasil karakterisasi ultra violet-vis diffuse reflectance spectroscopy (UV DRS) menunjukkan energi band gap dari semua sampel CuO/ TiO2 lebih kecil daripada TiO2 P25. Reaksi yang dilakukan dalam fotoreaktor di bawah paparan sinar UV ini mendorong terjadinya esterifikasi dan adisi FFA secara bersamaan. Penurunan FFA optimum pada kondisi kadar CuO/ TiO2 4%, waktu reaksi 4 jam, rasio molar minyak terhadap metanol 1:30, jumlah katalis 5% (b/b). Konversi FFA sekitar 59% dan kandungan akhir FFA masih lebih besar dari 2,5%.  Hasil karakterisasi gas chromatography mass spectroscopy (GCMS) menunjukkan bahwa reaksi adisi asam α-Eleostearat pada kondisi ini diperoleh konversi 100%. Meskipun kemampuan fotokatalis dalam penurunan FFA relatif rendah, namun penurunan ikatan rangkap asam α-Eleostearat (C18:3) sangat tinggi. Pengurangan ikatan rangkap ini merupakan sesuatu positif mengingat jumlah asam ±-Eleostearat dalam minyak kemiri sunan yang mencapai 41,8%.  Dengan adanya reaksi adisi yang berlangsung bersama dengan esterifikasi akan meningkatkan potensi minyak kemiri sunan sebagai bahan baku untuk FAME. Dalam disertasi ini, juga diusulkan mekanisme reaksi esterifikasi dan adisi secara bersamaan.

Fatty acid methyl ester (FAME) is the main compound of biodiesel and raw material of methyl esther sulfonate (MES) surfactant. Kemiri sunan oil which has high oil content in its seed has high potential to be synthesized into FAME.  The high content of free fatty acid (FFA) and poly-unsaturated fatty acid (α-Eleostearic acid; C18:3) can be reduced by converting its FFA content through esterification and reducing its unsaturation number with an addition. The objectives of this research are to synthesize and characterized CuO/TiO2 photocatalyst for reducing the free fatty acid (FFA) and poly-unsaturated fatty acid content simultaneously, to study the operation condition of reaction and to study the reaction mechanism prediction. The CuO/TiO2 catalyst was synthesized by the impregnation of TiO2 P25 powder with copper nitrate solution as a precursor and followed by calcination. The Field emission scanning electron microscopy (FESEM), Mapping, Energy Dispersive X-Ray (EDX), X-Ray Diffraction (XRD), Transmission electron microscopy (TEM) and High resolution transmission electron microscopy (HRTEM) results showed that Copper oxide was highly dispersed on the TiO2 surface. The X-Ray photoelectron spectroscopy (XPS) result showed that Cu is in the state of CuO (Cu2+) while Ti is in Ti4 (TiO2). The ultra violet-vis diffuse reflectance spectroscopy (UV-DRS) results shows that the energy band gap of CuO/TiO2 samples were lower than TiO2 P25. It was found that reaction in the presence of CuO/TiO2 in a photoreactor under UV irradiation can perform esterification and addition reaction of the FFA, simultaneously. The optimum reduction of the FFA was under condition of 4% loading CuO/TiO2, 4 hours reaction time, 30:1 (mole/mole) metanol to oil ratio, 5% (w/w) catalyst amount. The conversion of  FFA was at around 59% and the final FFA content still more than 2.5%. The gas chromatogram mass spectroscopy (GCMS) results showed that the addition reaction of α-Eleostearic acid simultaneously occured at 100% conversion.  Although the photocatalyst performance in  FFA reduction was relatively  low, but double bond reduction of α-Eleostearic acid (C18:3) was very high. The reduction of multiple double bond is consideres as positive poin due to the amount of α-Eleostearic acid is very high (about 41,8%). The addition occurred with esterification simultaneously will increase the potency of kemiri sunan oil as a FAME raw material.  The simultaneous esterification and addition reactions mechanism has been proposed."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elsa Ramayeni
"ABSTRAK
Sintesis Hydrogenated FAME H-FAME menggunakan katalis NiMo/Karbon adalah salah satu metode untuk meningkatkan stabilitas oksidasi Biosolar. Biosolar merupakan bahan bakar mesin diesel berupa campuran biodiesel FAME dengan solar, oleh karena itu stabilitas oksidasi Biosolar sangat dipengaruhi oleh komponen biodiesel. Selama proses penyimpanan, biodiesel dapat terdegradasi sehingga tidak memenuhi standar yang berlaku, hal ini karena kestabilan oksidasi yang rendah. Reaksi hidrogenasi parsial akan memecah ikatan tak jenuh pada FAME Fatty Acid Methyl Ester yang merupakan komponen kunci penentuan sifat oksidatif. Perubahan komposisi FAME dengan reaksi hidrogenasi parsial diprediksi mengubah stabilitas oksidasi sehingga tidak menimbulkan deposit yang dapat merusak sistem injeksi mesin diesel, sistem pompa, dan tanki penyimpanan. Sumber biodiesel berasal dari minyak nabati Kemiri Sunan. Komoditas minyak Kemiri Sunan merupakan yang terbesar diantara produksi minyak nabati lainnya, selain itu minyak Kemiri Sunan memiliki FFA Free Fatty Acid yang rendah

ABSTRACT
Synthesis of Hydrogenated FAME H FAME using NiMo Carbon catalyst is one of methods to increase oxidation stability of Biosolar. Biosolar is a trademark of engine diesel fuel, which is a mixture of biodiesel FAME and petroleum diesel Solar , so its oxidation stability can be affected by the biodiesel component. During the storage process, biodiesel can be degraded, so it does not comply with applicable standards, it is because biodiesel has low oxidation stability. Partially hydrogenation reactions that would break the unsaturated bonds of FAME, which is the key component of determining the oxidative properties. Changes in the composition of FAME Fatty Acid Methyl Ester with partially hydrogenation reaction is predicted to change the oxidation stability so it does not produce deposits that can damaged the diesel engine injection systems, pumping systems and storage tanks. Sources of biodiesel derived from Kemiri Sunan oils, the oil commodity of Kemiri Sunan is the largest among production of other vegetable oils. Kemiri Sunan oils have a FFA Free Fatty Acid are low "
2017
S67188
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Jamaludin
"ABSTRACT
Pemerintah Indonesia menargetkan pada tahun 2020 konsentrasi biodiesel dalam campuran bahan bakar minyak jenis solar Biosolar harus mencapai angka 30. Namun, untuk saat ini konsentrasi biodiesel yang lebih dari 20 bersifat tidak stabil dan mudah teroksidasi. Untuk meningkatkan stabilitas oksidasi perlu dilakukan modifikasi komponen biodiesel. Salah satu caranya yaitu dengan reaksi hidrogenasi parsial. Hidrogenasi parsial memecah sebagian ikatan tak jenuh pada biodiesel yang merupakan komponen kunci penentuan sifat oksidatif. Hidrogenasi parsial dengan kondisi operasi tekanan 10 bar, suhu 150 OC, rasio katalis 5 berhasil menurunkan bilangan iodin yang semula 113,35 menjadi 101,54 dengan stabilitas oksidasi H-FAME sebesar 880 menit. Katalis yang digunakan untuk Hidrogenasi Parsial adalah NiMo/Zeolit.

ABSTRACT
Indonesian Government targets that by 2020 the concentration of biodiesel in diesel fuel mix Biosolar have to reach 30. However, the current issue is that more than 20 biodiesel concentration is unstable and easily oxidized. To improve oxidation stability it is necessary to modify the biodiesel component. One way is by partial hydrogenation reaction. Partial hydrogenation breaks up some unsaturated bonds in biodiesel which is a key component of the determination of oxidative properties. Partial Hydrogenation at 10 bar, 150 oC, and catalyst ratio 5 can decrease iodine number of unsaturated bond from 113,35 to 101,54 g I2 100g with oxidation stability of H FAME for 880 minutes. The catalyst that used in Partial Hydrogenation is NiMo Zeolith."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cecilia Margareth
"Tesis ini membahas optimalisasi revegetasi lahan bekas tambang dengan tanaman kemiri sunan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dan sebagai upaya mitigasi perubahan iklim melalui peningkatan peran serta masyarakat. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode survei, studi literatur, dan observasi lapangan. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis upaya optimalisasi pemanfaatan lahan bekas tambang dengan pohon kemiri sunan ((Reutealis trisperma (Blanco) Airy Shaw) melalui pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan pendapatan dan mitigasi perubahan iklim.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemiri sunan dan tanaman sisipannya berpotensi menyerap karbondioksida lebih besar dibandingkan tanaman reklamasi akasia. Pengembangan usaha kemiri sunan juga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat minimal 35% dari pendapatan saat ini. Keunggulan lain dari kemiri sunan adalah buah kemiri sunan dapat menghasilkan minyak yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku biodiesel. Biodiesel selain sebagai pengganti bahan bakar yang relatif lebih ramah lingkungan juga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat apabila masyarakat ikut berperan serta.

This thesis discussed about the optimization of revegetation in mined land with kemiri sunan ((Reutealis trisperma (Blanco) Airy Shaw) to impove the climate change mitigation and increase incomes if the community participates. This study was a qualitative research with survey method, literature and field observation. The aim of this study was to analyze the efforts to optimize the utilization of mined land with kemiri sunan ((Reutealis trisperma (Blanco) Airy Shaw) through community empowerment to increase incomes and climate change mitigation.
The result of this study indicated that kemiri sunan and its inserts plant potentially absorb the carbon dioxide greater than reclamation plant with akasia. Kemiri sunan ((Reutealis trisperma (Blanco) Airy Shaw) bussines development can increase community incomes of at least 35% of current incomes. Another advantage of kemiri sunan is the fruit can produce oil that can be used as raw material for biodiesel which is more environmentally friendly.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurus Firdaus
"Kegiatan penambangan emas di Pongkor sejak Tahun 1990 berdampak terhadap degradasi lingkungan dan sosial. Pengelolaan lanskap menjadi kunci dalam menghadapi tantangan tersebut. Adanya kebijakan pengembangan Kemiri Sunan reutealis trisperma Blanco Airy Shaw sebagai tanaman energi dapat menjadi solusi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis spasial lanskap berkelanjutan bagi tanaman tersebut di wilayah ini dan sekitarnya. Metode yang digunakan adalah analisis multi kriteria untuk menentukan kecocokan lahan, pemodelan spasial dinamis menggunakan Markov chain-Celullar automata untuk mengetahui ketersediaan lahan dimasa depan, dan wawancara langsung pada masyarakat untuk mengetahui pemanfaatan dan proyeksi lahan.
Hasil penelitian menunjukkan kesesuaian lahan terutama dipengaruhi topografi dan jenis tanah, sedangkan ketersediaan lahan tidak begitu luas pada lahan terbuka namun meningkat jika dikembangkan pada lahan pertanian. Hasil wawancara menunjukkan adanya kesediaan masyarakat untuk pengembangan tanaman. Lanskap berkelanjutan untuk kemiri sunan di wilayah kerja pertambangan pongkor berada di lokasi pasca tambang dan sekitar pembuangan tailing. Lahan terbuka dan lahan pertanian milik pribadi dapat dialihfungsikan apabila ada mitra usaha atau dukungan pemerintah untuk kepastian pemasaran hasil produksi.

Gold mining activities in Pongkor, Indonesia since 1990 have effect on environmental and social degradation. Landscape management is key to addressing these challenges. Policy of Kemiri Sunan reutealis trisperma Blanco Airy Shaw development as energy crop can be a solution. This study aims to sustainable landscapes spatial analyze for this crop in this area and its surrounding. Method used is multi criteria analysis to determine land suitability, spatial dynamic modeling using Markov chain Cellular automata to identify future land availability, and direct interviews to know land utilization and projection by local people.
Results show that land suitability is mainly influenced by topography and soil types, while land availability is not so wide on bare land but increases if developed on agricultural land. Interview results indicate community 39 s willingness to develop. Sustainable landscape for kemiri sunan at pongkor mine site is located in post mining location and around tailings disposal. Private bare land and agricultural land can be converted if there is a business partner or government support for production marketing certainty.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
T48176
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Karina Numa Salsabila
"Peningkatan global warming akibat bahan bakar fosil mendorong penggunaan bahan bakar nabati (BBN) atau biofuel, seperti biogasoline, bioavtur, bioLPG, dan renewable diesel sebagai alternatif dari bahan bakar fosil untuk kehidupan sehari-hari. BBN bersifat lebih ramah lingkungan dan ketersediaan bahan bakunya melimpah di Indonesia, seperti minyak kelapa sawit sebagai minyak nabati pangan dan minyak kemiri sunan sebagai minyak nabati non-pangan yang memiliki produktivitas tertinggi dibandingkan minyak nabati lainnya. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis tahapan daur hidup produksi BBN yang menghasilkan dampak lingkungan dan menentukan skenario alternatif bahan baku pada produksi BBN yang berdampak paling minimum. Metode yang digunakan adalah Life Cycle Assessment (LCA), dengan lingkup cradle-to-gate yang meliputi tahap pembukaan lahan, perkebunan, ekstraksi minyak, sintesis BBN, dan transportasi distribusi. Software OpenLCA dengan database Bioenergiedat digunakan dalam menganalisis dampak lingkungan dalam memproduksi 1 ton BBN. Alternatif bahan baku yang digunakan adalah buah sawit dan buah kemiri sunan hasil perkebunan serta minyak sawit dan minyak kemiri sunan dari pemasok minyak. Analisis ditinjau dari aspek emisi, yaitu CO2, CH4, N2O, CO, NOx, SOx, dan NMVOCs, serta aspek dampak terendah yang dihasilkan dari produksi BBN dengan keempat alternatif bahan baku. Minyak kemiri sunan merupakan bahan baku yang paling ramah lingkungan dengan emisi terendah, dimana CO2 (18859.45 kg) dan NOx (42.41 kg) adalah emisi dengan nilai tertinggi. Potensi dampak lingkungan tertinggi dari produksi BBN dengan minyak kemiri sunan adalah global warming potential (GWP) (16400.4 kg CO2 eq/ton BBN), Human toxicity (50.9 kg 1,4-DB eq/ton BBN), dan acidification (21.21 kg SO2 eq/ton BBN). Kontribusi dampak terbesar adalah tahapan sintesis BBN dengan persentase lebih dari 50% di setiap kategori dampak yang sebagian besar disebabkan oleh penggunaan diesel. Solusi yang direkomendasikan dalam mengurangi dampak terhadap lingkungan adalah dengan pengalihan penggunaan diesel menjadi renewable diesel sebagai bahan bakar pada produksi BBN.

Increased global warming due to fossil fuels encourage the use of biofuels, such as biogasoline, bioavtur, bioLPG, and renewable diesel as an alternative to fossil fuels for daily life. Biofuel is more environmentally friendly and high availability of raw materials in Indonesia, such as palm oil as edible vegetable oil and blanco airy shaw oil as non-edible vegetable oil which has the highest productivity compared to other vegetable oils. This study was conducted to analyze the emissions and environmental impacts caused by the life cycle of biofuel production. Also, to determine which raw material produce the least emissions and impacts from biofuel production process. The method used is Life Cycle Assessment (LCA), with a cradle-to-gate scope that includes the stages of land clearing, plantation, oil extraction, biofuel synthesis, and transportation distribution. OpenLCA software with Bioenergiedat database is used in analyzing environmental impacts in producing 1 ton of biofuel. Alternatives of raw material used are palm fresh fruit bunches and blanco airy shar fruit from plantation, and also palm oil and blanco airy shaw oil. The analysis is examined from the aspect of emissions, namely CO2, CH4, N2O, CO, NOx, SOx, and NMVOCs, as well as the lowest impact aspects resulting from biofuel production with the four alternatives of raw material. The result is blanco airy shaw oil turns out to be the most environmentally friendly raw material with the lowest emissions, where CO2 (18859.45 kg) and NOx (42.41 kg) have the highest emission values. The highest potential environmental impact of biofuel production using blanco airy shaw oil is global warming potential (GWP) (16400.4 kg CO2 eq/ton BBN), Human toxicity (50.9 kg 1.4-DB eq/ton BBN), and acidification (21.21 kg SO2 eq/ton BBN). The biggest impact contribution is the synthesis of biofuel process with a percentage of more than 50% in each impact category, which is mostly caused by the use of diesel fuel. The recommended solution to reduce the impact on the environment is by diverting the use of diesel to renewable diesel as fuel in biofuel production."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library