Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ali Kifayatullah
"Kemiskinan energi merupakan masalah global yang berdampak signifikan terhadap kesejahteraan rumah tangga. Menurut International Energy Agency (IEA), pada tahun 2022, masih terdapat sekitar 774 juta individu yang tidak memiliki akses terhadap listrik dan 2,2 miliar orang yang tidak memiliki akses terhadap bahan bakar masak yang bersih. Sebagai negara berkembang, Indonesia sendiri masih mencatat adanya 11,5% rumah tangga yang mengalami kemiskinan energi. Beberapa penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa kemiskinan energi ini dapat berdampak negatif terhadap kesejahteraan rumah tangga dalam berbagai aspek, termasuk kesehatan dan pendidikan. Namun, masih belum banyak studi yang bertujuan untuk melihat secara empiris dampak kemiskinan energi terhadap kesehatan dan pendidikan sekaligus di Indonesia. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengisi celah riset tersebut dengan menganalisis dampak dari kemiskinan energi multidimensi yang mencakup dimensi aksesibilitas dan keterjangkauan terhadap kesejahteraan rumah tangga dalam bentuk kesehatan dan pendidikan di Indonesia. Penelitian ini menggunakan model persamaan simultan dengan metode regresi Two-Stage Least-Square (2SLS) untuk mengukur kemiskinan energi multidimensi melalui dua dimensi, yaitu aksesibilitas dan keterjangkauan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dimensi aksesibilitas memengaruhi kondisi kesehatan secara signifikan. Adapun dalam model pendidikan, seluruh bentuk kemiskinan energi memiliki pengaruh negatif yang signifikan terhadap status pendidikan anak dalam rumah tangga.

Energy poverty is a global problem that has a significant impact on household well-being. According to the International Energy Agency (IEA), by 2022, there will still be around 774 million individuals without access to electricity and 2.2 billion people without access to clean cooking fuel. As a developing country, Indonesia alone still records 11.5% of households experiencing energy poverty. Several previous studies have shown that energy poverty can negatively impact household well-being in various aspects, including health and education. However, there are still not many studies that aim to empirically examine the impact of energy poverty on health and education in Indonesia. Therefore, this study aims to fill the research gap by analyzing the impact of multidimensional energy poverty that includes the accessibility and affordability dimensions on household welfare in the form of health and education in Indonesia. This study uses a simultaneous equation model with the Two-Stage Least-Square (2SLS) regression method to measure multidimensional energy poverty through two dimensions, namely accessibility and affordability. The results show that the accessibility dimension significantly affects health conditions. As for the education model, all forms of energy poverty have a significant negative effect on the educational status of children in the household."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irpan Pebri Setiadi Hsb
"Kemiskinan energi masih menjadi permasalahan penting terutama di negara berkembang seperti Indonesia. Beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa kemiskinan energi erat kaitannya dengan kekurangan pendapatan dalam memenuhi layanan energi dasar. Remitansi diyakini menjadi salah satu stimulus yang potensial dalam mengurangi kemiskinan energi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh remitansi dalam mengurangi kemiskinan energi multidimensi rumah tangga di Indonesia. Data yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari Indonesia Family Life Survey (IFLS) periode tahun 2007 dan 2014. Untuk mengatasi masalah endogenity yang muncul karena adanya reverse causality antara remitansi dan kemiskinan energi, maka penelitian ini menggunakan instrumental variables berupa traditional migrant-sending district. Dengan menggunakan metode 2SLS (two-stage least squares) diperoleh bahwa remitansi dapat menurunkan kemiskinan energi multidimensi di Indonesia. Rumah tangga penerima menggunakan tambahan pendapatan untuk membeli layanan energi seperti listrik, peralatan rumah tangga, dan komunikasi sehingga konsumsi energi meningkat dan selanjutnya kemiskinan energi menurun. Selanjutnya karakteristik rumah tangga juga signifikan dalam mempengaruhi kemiskinan energi seperti status pekerjaan, pendidikan, jenis kelamin, ukuran keluarga, kepemilikan rumah, dan lokasi tempat tinggal. Selain itu, penelitian ini juga menemukan bahwa ketimpangan pendapatan memediasi hubungan remitansi dan kemiskinan energi.

Energy Poverty is still an important issue especially in developing countries like Indonesia. Recent studies showed that energy poverty is closely related to a lack of income in fulfilling basic energy needs. Remittances are believed to be one of the potential stimulus in reducing energy poverty. This study aims to analyze the effect of remittances in reducing multidimensional energy poverty of households in Indonesia. The data used in this study comes from the Indonesia Family Life Survey (IFLS) for the 2007 and 2014 periods. To overcome the endogeneity problem that arises because of the reverse causality between remittances and energy poverty, this study uses instrumental variables in the form of traditional migrant-sending districts. By using the 2SLS (two-stage least squares) method, it is found that remittances can reduce multidimensional energy poverty in Indonesia. Recipient households use the additional income to purchase energy services such as electricity, household appliances, and communications so that energy consumption increases and subsequently energy poverty decreases. Furthermore, household characteristics are also significant in influencing energy poverty such as employment status, education, sex, family size, home ownership, and location of residence. In addition, this study also found that income inequality mediates the relationship between remittances and energy poverty."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Citra Nirmala Utami
"Studi ini bertujuan untuk menemukan bukti empirik mengenai kemiskinan energi multidimensi di Indonesia dan apakah dampaknya terhadap kesehatan. Motivasi dari studi ini berasal dari fakta bahwa kemiskinan energi dan kesehatan menjadi perhatian di dunia global, termasuk di Indonesia. Namun, studi empirik dalam membuktikan kemiskinan energi multidimensi dan dampaknya terhadap kesehatan masih sangat terbatas. Penelitian ini mengukur kemiskinan energi multidimensi melalui dua aspek, yaitu aksesibilitas, dan keterjangkauan. Dengan menggunakan metode regresi Two-Stage-Least-Square (2SLS), penelitian ini menemukan bahwa kemiskinan energi di Indonesia sangat bervariasi dan segala bentuk kemiskinan energi berdampak negatif terhadap status kesehatan rumah tangga di Indonesia.

This study aims to find empirical evidence regarding multidimensional energy poverty in Indonesia and its impact on health. The motivation for this study comes from the fact that energy poverty and health become a serious concern in the global world, including in Indonesia. However, empirical studies in proving multidimensional energy poverty and its impact on health are still very limited. This study measuring multidimensional energy poverty through two aspects, namely accessibility, and affordability. By using a simultaneous equation model with Two-Stage-Least-Square (2SLS) regression method, this study found that energy poverty in Indonesia varies widely and any form of energy poverty has a negative impact on household health status."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library