Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Edi Rahardjo
Abstrak :
Model probit dan model logit pada hakekatnya adalah sama-sama untuk menentukan besarnya probabilitas, akan letapi kedua model ini mempunyai sifat beberapa kemantapan yang berbeda satu sama lainnya. Untuk mengetahui model mana yang Iebih sesuai untuk suatu kondisi tertentu, maka perlu dilakukan perbandingan kedua model. Karya tulis ini bertujuan untuk membandingkan penggunaan Model Probit dan Model Logit Dalam Menghitung Probabilitas Pilihan Menggunakan Kendaraan Pribadi dan Angkutan Umum. Sebagai kasus pembandingan model Probit dan model Logit , dipilih lokasi penelitian daerah Kotamadya Semararig. Data yang digunakan dalam perhitungan ini berdasarkan hasil kuesioner yang telah dilakukan dan merupakan data sekunder dari hasil penelitian di Kotamadya Semarang pada tahun 1999- 2000. Dari hasil pengujian korelasi antar variabel, didapat variabel-variabel waktu perjalanan, umur pelaku perjalanan dan jarak tempuh memiliki korelasi dengan variabel dependennya. Dalam menganalisis besarnya probabilitas," Iangkah pengembangan tergantung dari derajat ketertarikan seseorang, yang di jabarkan dalam fungsi utilitas dan dis utilitas. Kemudian hasil perhitungah tersebut di kalibrasi terhadap masing-masing model, dan melakukan validasi model terhadap kondisi di Iapangan. ` Hasil analisis dan perhitungan dalam menguji variabel-variabel yang berpengaruh menggambarkan bahwa Model Probit yang diterapkan untuk menghitung perkiraan orang dalam memilih moda sesuai dengan jenis pilihannya terutama di kotamadya Semarang ternyata Iebih teliti dibandingkan model Logit.
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T6470
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1995
S6232
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Permasalahan yang dikemukakan pada penelitian ini adalah perbedaan waktu tempuh pada Jalan Utama Menuju Jakarta di Kota Depok. Jalan tersebut adalah jalan Cinere Raya, Jalan Margonda Raya, dan Jalan Raya Bogor. Waktu tempuh yang menjadi variabel terikat diperoleh dengan melakukan observasi perjalanan pada jalan tersebut dengan objek observasi adalah kendaraan pribadi. Waktu observasi adalah pukul 6.30 pagi, panjang jalan yang diteliti adalah seragam dengan panjang segmen 3 km. Variabel bebas yang diteliti adalah volume kendaraan, kapasitas jalan, perbandingan kendaraan pribadi dan kendaraan umum, jumlah lajur, lebar jalan, penggunaan tanah, serta jumlah nodal pada jalan. Hasil yang diperoleh bahwa waktu tempuh pada ketiga jalan tersebut berbeda-beda. Waktu tempuh pada ketiga jalan utama secara berurutan dari yang paling lama adalah Jalan Cinere Raya diikuti oleh Jalan Raya Bogor, kemudian Jalan Margonda Raya. Jalan dengan waktu tempuh yang lama berada pada jalan yang sempit, volume kendaraan yang tinggi, berada pada penggunaan tanah pemukiman, jumlah kendaraan umum yang banyak, dan jumlah nodal yang banyak.
Universitas Indonesia, 2006
S34046
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cokorda Istri Ambidika
Abstrak :
Perkembangan Kota Denpasar mendorong munculnya kota aglomerasi Sarbagita yang didorong oleh perkembangan sektor pariwisata, peningkatan pertumbuhan populasi, dan peningkatan aktivitas ekonomi, sehingga menghasilkan perubahan dinamis dalam struktur spasial perkotaan. Penelitian ini melihat pengaruh infrastruktur transportasi dan ketergantungan kendaraan pribadi terhadap perubahan struktur spasial perkotaan di Sarbagita dan Bali dengan menggunakan data populasi dan data infrastruktur perkotaan di tingkat desa/kelurahan pada tahun 2010 dan 2019. Penelitian ini berkontribusi dalam memperkaya studi empiris mengenai peran transportasi dalam mengubah struktur spasial perkotaan, terutama di kota yang dibentuk atau diaglomerasi dan bersandar pada sektor pariwisata seperti Sarbagita serta penggunaan indikator data historis berupa jarak akses ke desa historis dan jaringan jalan kuno sebagai variabel instrumen. Dengan pendekatan Instrumental Variables (IV), penelitian ini menemukan bahwa tidak ada pengaruh peningkatan ketergantungan kendaraan dan aksesibilitas transportasi yang signifikan terhadap proses suburbanisasi dan perubahan struktur spasial perkotaan. Penelitian lebih lanjut dengan penggunaan data dan pendekatan yang lebih kuat diperlukan untuk bisa menjabarkan lebih baik bagaimana keterkaitan antara ketergantungan kendaraan pribadi, aksesibilitas, dan struktur spasial kota. ......The development of Denpasar encourages the emergence of the Sarbagita agglomeration city, which is driven by the development of the tourism sector, increasing population growth, and increasing economic activity, resulting in dynamic changes in the urban spatial structure. This study looks at the effect of transportation infrastructure and dependence on private vehicles on changes in urban spatial structure in Sarbagita and Bali, by using population and urban infrastructure data at the village/kelurahan level in 2010 and 2019. This research contributes to enriching empirical studies on the role of transportation in the change of urban spatial structure, especially in cities that are formed or agglomerated and rely on the tourism sector such as Sarbagita. This research also contributes on the use of historical data indicators in the form of access distances to historical villages and ancient road networks as instrument variables. Using the Instrumental Variables (IV) approach, this study found that there was no significant effect of increasing vehicle dependence and transportation accessibility on the suburbanization process and changes in urban spatial structure. Further research with stronger data and approach is needed to better describe the relationship between automobile dependency, accessibility and urban spatial structure.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Felinda Stefika
Abstrak :
Penelitian ini berusaha melihat pengaruh tempo musik dan jenis kelamin penumpang terhadap perilaku mengebut pada pengemudi kendaraan pribadi berusia muda. Partisipan terdiri atas 60 orang pengemudi laki-laki berusia 18 sampai 35 tahun, Penelitian ini merupakan penelitian laboratorium eksperimental dengan desain penelitian between subject yaitu desain faktorial dengan variasi 2x2. Instrumen penelitian ini adalah permainan simulasi mengemudi yang menggunakan Playstation2. Kecepatan mengemudi diukur dengan speedometer yang terdapat pada layar televisi ketika responden sedang mengemudi selama penelitian berlangsung. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tempo musik berpengaruh secara signifikan terhadap perilaku mengebut pada pengemudi kendaraan pribadi berusia muda (p < 0.05). Namun jenis kelamin penumpang tidak berpengaruh secara signifikan terhadap perilaku mengebut (p > 0.05). Selain itu, ditemukan pula bahwa tempo musik tidak berinteraksi secara signifikan dengan jenis kelamin penumpang dalam mempengaruhi perilaku mengebut pada pengemudi kendaraan pribadi berusia muda (p > 0.05). ......This experiment wants to see the impact of the tempo of the music and the sex of passenger to speeding behavior on young private driver. Participants consist of 60 male drivers whose age is 18 until 35 years old. This experiment is a laboratory experimental which use between subject design, the 2x2 factorial design. More, the instrument of this experiment is driving simulation game which uses Playstation2. The speeding is valued by speedometer which can be seen at the monitor of the television when respondents are driving while the experiment is going on. As the result, tempo music have a significant effect to speeding behavior by young private driver. But, sex of passenger have no significant effect to speeding behavior. On the other hand, there is also been found that tempo of music is not interacting significantly with the sex of passenger in influencing speeding behavior on young private driver.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2010
S3639
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aryuani Indriastuti
Abstrak :
Kepadatan di Jalan Raya Kalimalang antara perempatan Agung Shop hingga Pasar Sumber Aria pada jam-jam sibuk pada tahun 1996 yang dihitung berdasarkan hasil bagl kapasitas jalan per volume kendaraan atau disebut juga visi rasio adalah 1.53. Kondisi tersebut berdasarkan ketentuan DLLAJ adalah kondisi yang sangat padat. Keadaan ini adalah gambaran kejadian sehari-hari dengan lalu lintas hariannya sebesar 7225 smp (satuan muatan penumpang) dengan 4725 sedan yang beroperasi setiap jamnya. Keadaan ini menimbulkan kemacetan yang membuat pengemudi membutuhkan waktu sekitar satu hingga dua jam untuk menempuh jarak yang hanya 1,5 km panjangnya. Hal ini mengakibatkan pengemudi hanya bisa menjalankan kendaraannya dengan batas kecepatan maksimal 5 km/jam. Kondisi jalan yang padat dan macet ini membuat pengemudi merasakan sesak, tegang dan stress. Tujuan dan harapan yang ingin dicapainya terhalang sehingga dapat menimbulkan frustrasi. Frustrasi yang dialami dapat memunculkan berbagai bentuk perilaku agresif pada saat mengemudi. Hal ini sesuai dengan teori dari Berkowitz (1989). yang mengatakan bahwa adanya frustrasi mendorong seseorang melakukan perilaku agresif. Selain melalui frustrasi, perasaan crowding yang muncul dapat menimbulkan perilaku agresif mengemudi pada beberapa pengemudi melalui adanya dorongan atau dipicu oleh berbagai perilaku dari pengemudi lain yang dlanggap memprovokasi pengemudi. Dollard et al (Berkowitz, 1993:16) mengatakan kecenderungan berperilaku agresif didorong adanya provokasi. Saling memotong, membuat jalur baru, memaki, menabrakkan badan mobil, membunyikan klakson adalah contoh-contoh tingkah laku agresif yang muncul di jalan raya yang didapat melalui observasi dari studi awal. Perilaku-perilaku tersebut diatas menurut Lavender (1997) dapat dikategorikan sebagai perilaku agresif mengemudi. Penelitian ini bermaksud untuk mengkaji proses yang terjadi dalam timbulnya perilaku agresif pada saat mengemudi di jalan yang padat dan macet pada pengemudi kendaraan pribadi di daerah Kalimalang. Pertanyaan yang muncul adalah apakah perilaku agresif yang muncul akibat kondisi padat dan macet di daerah Kalimalang disebabkan oleh frustrasi atau oleh provokasi dari pengemudi lain? Untuk menjawab pertanyaan dan mengungkapkan hal tersebut diatas penulis bermaksud mengadakan penelitian pada penduduk pengguna Jalan Raya Kalimalang antara perempatan Agung Shop hingga Pasar Sumber Arta. Penelitian ini ditujukan pada pengemudi kendaraan beroda empat yang mengemudikan sendiri kendaraannya dan menggunakan kendaraan tersebut sebagai alat utama untuk menuju tempat tujuan. Alasan dan studi kepustakaan yang dilakukan menunjukkan bahwa belum ada penelitian sebelum ini yang memfokuskan studinya pada pengemudi kendaraan pribadi yang berperilaku agresif mengemudi. Pengumpulan data dilaksanakan dengan meiakukan wawancara terhadap penduduk yang menggunakan Jaian Raya Kalimalang antara Perempatan Agung Shop hingga Pasar Sumber Arta. Teknik analisa yang digunakan adalah menggunakan program Ethnograph dan Triangulasi Teori. Hasil Penelitian ini ditemukan adanya dua proses terjadinya perilaku agresif mengemudi pada pengemudi kendaraan pribadi di daerah Kalimalang. Proses yang pertama adaiah proses awal subyek mengalami kemacetan yaitu keadaan padat dan macet di jalan raya menimbulkan perasaan sesak yang menekan. Lamanya subyek terjebak dalam situasi tersebut memunculkan frustrasi karena ada tujuan yang terhalang dan mendorong terjadinya perilaku agresif mengemudi. Selain melalui frustrasi, adanya provokasi dari pengemudi Iain terhadap subyek yang merasa sesak yang menekan ini juga dapat menimbulkan periiaku agresif dalam mengemudi. Proses yang kedua adalah proses setelah subyek melakukan adaptasi, yaitu para pengemudi melakukan perilaku coping sehingga tidak memunculkan perilaku agresif dalam mengemudi. Namun perilaku coping ini tidak selalu menghasilkan adaptasi karena perilaku agresif mengemudi tetap muncul. Hal ini terjadi karena adanya provokasi dan pengemudi Iain serta kondisi-kondisi terberi di luar diri juga dapat memancing munculnya anger (rasa marah). Rasa marah yang disebabkan adanya provokasi pengemudi Iain mendorong terjadinya perilaku agresif mengemudi. Sedangkan rasa marah yang dikarenakan adanya kondisi-kondisi terberi yang ada di luar diri tidak mendorong munculnya perilaku agresif rnengemudi. Rasa marah itu sendiri dapat menimbulkan perilaku agresif mengemudi walau tidak ada provokasi dari pengemudi Iain maupun kondisi-kondisi terberi yang ada di luar diri subyek. Rasa marah ini sudah terbawa dalam diri subyek yang dikarenakan oleh peristiwa sebeIumnya. Selain itu, perilaku coping yang dilakukan subyek tetap dapat memunculkan perilaku agresif tanpa didahului oleh apapun juga. Dari hasil yang diporoleh dalam penelitian ini, ada beberapa saran yang perlu diperhatikan, yaitu intensitas dari pengemudi dalam berperilaku agresif, perilaku coping dan rasa marah dalam diri individu. Pendalaman mengenai penelitian kualitatif dan teknik mewawancara agar tidak terjadi leading questions dan cara pengambilan data yang Iebih baik dengan menggunakan self-report. Perlunya perhatian Pemda untuk memperbaiki sarana transportasi umum, merealisasikan proye kjalan tol dan memperbaiki kondisi jalan yang rusak. Pihak pengembang rnemperhatikan sarana infrastruktur yang ada sebelum membangun kawasan real estat. Pengemudi mengembangkan perilaku coping yang paling sesuai untuk dirinya untuk meminimalkan gangguan psikologis.
Depok: Universitas Indonesia, 1998
S2774
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Destia Setiarini
Abstrak :
Salah satu upaya untuk mengatasi masalah penyediaan lahan parkir yang meningkat di Kampus UI Depok adalah dengan pembatasan kendaraan melalui pemberlakuan sistem tarif parkir. Untuk melihat kemauan membayar (willingness to pay) para pengguna kendaraan maka dilakukan survei stated preference. Maksud penelitian ini adalah untuk menganalisa keinginan pengguna kendaraan pribadi untuk membayar fasilitas parkir. Selain itu dikembangkan model logit untuk melihat probabilitas pengguna parkir dengan membentuk fungsi utilitas yang dibatasi variabel tarif parkir. Hasil penelitian ini menunjukan untuk tarif parkir mobil Rp. 2.500,00 perjam diperoleh probabilitas mahasiswa yang parkir di dalam kampus UI sebesar 10.96% dan untuk tarif parkir mobil sebesar Rp. 1.000,00 perjam diperoleh probabilitas mahasiwa sebesar 41.96%. Sedangkan untuk tarif parkir sepeda motor Rp. 1.000,00 perjam maka diperoleh probabilitas mahasiswa yang parkir sebesar 10.16% dan karyawan 16.55%. Untuk tarif parkir motor sebesar Rp. 250,00 perjam diperoleh probabilitas mahasiswa yang parkir sebesar 42.45% dan karyawan sebesar 34.46%.
One way to overcome the parking area supply problem in UI Depok campus is by vehicle restriction using parking tariff system. To predict willingness to pay of vehicle user, stated preference survey has been done. The objective of this research is analysing the willingness to pay of vehicle user for parking facility. This research developed logit model to predict probability of parking user in UI campus by forming utility function limited by parking tariff variable. The research result shows that the application of car parking tariff at Rp. 2.500,00 per hour results in parking student probability of 10.96% and the car parking tariff at Rp 1.000,00 per hour results in student probability of 41.96%. Beside that, the application of motorcycle parking tariff at Rp. 1.000,00 per hour results in parking student probability of 10.16% and staff probability of 16.55%. Then, the application of motorcycle parking tariff at Rp. 250,00 per hour results in parking student probability of 42.45% and staff probability of 34.46%.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S50444
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library